BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentan

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Faraserianti, 2013

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengelolaan program dalam layanan pendidikan bisa terselenggara

2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re

2015, No Negara tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 37 Tahun 2014 tentan

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2016 T E N T A N G

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 24 Tahun : 2014

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI TAHUN BAB I PENDAHULUAN

2015, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 ten

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi seperti saat ini, harus dipersiapkan sumber daya manusia

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.08/MEN/V/2007 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Seleksi Pegawai. Lembaga Penegak Hukum. Promosi.

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan satuan kerja organisasi nonprofit yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab menjalankan kegiatan administrasi sehari-hari. Dengan tidak

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 22 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

MASA DEPAN DIKLATPIM TINGKAT III DAN IV PASCA DISAHKANNYA UU APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpu

MENTERI TIDAK BERWENANG UNTUK MEMBERHENTIKAN PEJABAT FUNGSIONAL WIDYAISWARA UTAMA GOLONGAN IV/e DARI DAN DALAM JABATANNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Nega

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011)

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelengga

2013, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

Peluang Jabatan Widyaiswara Utama Berkembang di Lembaga Diklat Pemerintah Daerah Oleh: Irwan Widyaiswara Muda BKPP Aceh

Jabatan Fungsional Pustakawan Berdasarkan Permenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Widyaiswara merupakan profesi yang utama dalam pembinaan sumber daya manusia di aparat pemerintahan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Widyaiswara merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik, mengajar, dan/atau melatih Pegawai Negeri Sipil dan bertugas sebagai fasilitator, narasumber, moderator, konselor dan penegak disiplin yang dimana bertujuan untuk peningkatan kompetensi dari Pegawai Negeri Sipil yang menerima pendidikan dan pelatihan pada lembaga Diklat Pemerintah. Secara sederhana dapat diartikan Widyaiswara memiliki kewajiban yang sama seperti halnya seorang dosen dilingkungan kampus dan guru dilingkungan sekolah. Selain itu dijelaskan juga dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional Widyaiswara dan angka kreditnya bahwa Widyaiswara memiliki 18 kompetensi yang wajib dilaksanakan oleh Widyaiswara dalam menjalankan kewajibannya sebagai aparatur yang bertugas untuk melatih dan mendidik Pegawai Negeri Sipil. Sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 5 tahun 2008, seorang Widyaiswara juga dituntut untuk lebih professional dan memiliki standar kompetensi yang baik. Hal tersebut bertujuan untuk peningkatan kompetensi dari peserta Diklat atau para

2 Pegawai Negeri Sipil agar nantinya kinerja para Pegawai Negeri Sipil dapat lebih baik didalam pemerintahan. Dalam Manajemen Pegawai Negeri Sipil, pengembangan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil tidaklah hanya pengembangan Diklat struktural yang hanya untuk mendapatkan jabatan struktural saja tetapi lebih mengutamakan peningkatan keahlian dan kecakapan. Hal tersebut sangat memberikan kesan bahwa kegiatan kediklatan hanya sebuah formalitas yang harus dilaksanakan oleh Pegawai Negeri Sipil dalam memperoleh jabatan struktural. Selain hal tersebut fenomena yang terjadi juga dikatakan bahwa jabatan fungsional Widyaiswara dikatakan sebagai profesi pelarian dari Pegawai Negeri Sipil yang masa jabatannya akan selesai atau yang akan pensiun. Seperti yang kita ketahui saat ini, peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil juga merupakan salah satu program dari pemerintah Provinsi Bali dalam upaya mewujudkan aparatur yang profesional dan mewujudkan reformasi birokrasi bidang aparatur pada pemerintah Provinsi Bali. Peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil tersebut merupakan tugas pokok dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali dimana dalam Diklat tersebut peran Widyaiswara menjadi sangat penting karena Widyaiswara berhadapan langsung dengan para peserta Diklat. Badan Diklat Provinsi Bali saat ini memiliki tenaga fungsional Widyaiswara sebanyak 14 orang yang dimana disetiap tahunya melakukan 7-15 kali program kegiatan kediklatan yang terdiri dari Diklat Prajabatan, Diklat Kepemimpinan, Diklat Teknis dan Manajemen Umum serta Diklat Fungsional. Berikut data kegiatan Diklat yang telah terlaksana pada tahun 2012-2013 di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali:

3 Tabel 1.1 Kegiatan Diklat di Badan Diklat Provinsi Bali tahun 2012-2013 Tahun Jenis Diklat Frekuensi Peserta 2012 1. Diklat Prajabatan - - 2. Diklat Kepemimpinan 3 kegiatan 80 orang 3. Diklat Teknis dan Manajemen Umum 6 kegiatan 1.040 orang 4. Diklat Fungsional 4 kegiatan 100 orang Jumlah : 13 kegiatan 1.220 orang 2013 1. Diklat Prajabatan - - 2. Diklat Kepemimpinan 1 kegiatan 30 orang 3. Diklat Teknis dan 3 kegiatan 180 orang Manajemen Umum 4. Diklat Fungsional 3 kegiatan 81 orang Jumlah : 7 kegiatan 291 orang Padatnya kegiatan kediklatan yang dilaksanakan di Badan Diklat Provinsi bali disetiap tahunnya tersebut pasti sangat memerlukan tenaga pengajar yang lebih ekstra. Tidak hanya dari jumlah pengajarnya atau Widyaiswara saja, tetapi juga sangat memerlukan kualitas Widyaiswara yang lebih baik dalam proses kegiatan kediklatan. Hal tersebut juga bertujuan sebagai peningkatan pencapaian kinerja Badan Diklat Provinsi Bali dalam pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Untuk meningkatkan kualitas dari Widyaiswara harus dilakukan sebuah pengembangan kualitas yang baik juga. Dari informasi yang berhasil diperoleh

4 peneliti di Badan Diklat Provinsi Bali, pengembangan kualitas Widyaiswara yang dilakukan di Badan Diklat Provinsi Bali saat ini mengikuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional Widyaiswara dan angka kreditnya. Dalam pasal 8 tersebut telah dijelaskan bahwa unsur kegiatan Widyaiswara dibagi menjadi dua yaitu unsur utama dan unsur penunjang. Pertama adalah unsur utama yang terdiri dari pendidikan, pengembangan dan pelaksanaan diklat, serta pengembangan profesi Widyaiswara. Kedua adalah unsur penunjang merupakan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok Widyaiswara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). Melihat fenomena yang terjadi didalam kegiatan kediklatan Pegawai Negeri Sipil tersebut serta dari informasi yang didapat saat melakukan observasi, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang evaluasi kualitas kinerja Widyaiswara dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil. Penelitian terhadap evaluasi kualitas kinerja Widyaiswara masih sangat kurang dilakukan, padahal kegiatan evaluasi terhadap kegiatan kediklatan tersebut sangat penting untuk dilakukan demi terwujudnya pengembangan kualitas Diklat yang lebih baik. Pada penelitian ini akan lebih memfokuskan pada jenis Diklat Kepemimpinan, hal tesebut dikarenakan Diklat Kepemimpinan merupakan diklat yang harus ditempuh seorang Pegawai Negeri Sipil sebagai persyaratan kompetensi kepemimpinan Pegawai Negeri Sipil sebelum Pegawai Negeri Sipil berhak untuk naik jabatan struktural (Eselon). Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar didalam proses kegiatan kediklatan yang berlangsung dilingkungan Badan

5 Diklat Provinsi Bali serta dapat memberikan masukan yang dapat meningkatkan kualitas dari Widyaiswara itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dan beberapa pendapat para ahli di atas, maka adapun perumusan masalah yang penulis ajukan adalah : 1. Bagaimanakah kualitas kinerja dari Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil? 1.3 Batasan Masalah Mensukseskan kegiatan kediklatan demi meningkatkan kompetensi dari Pegawai Negeri Sipil dapat dipengaruhi oleh kualitas kinerja dari Widyaiswara, panitia Diklat, Materi Diklat serta dari peserta Diklat itu sendiri. Dalam penelitian yang berjudul Evaluasi Kualitas Kinerja Widyaiswara dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil ini lebih memfokuskan pada kualitas kinerja dari Widyaiswara itu saja dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil. Penelitian ini juga lebih memfokuskan pada jenis Diklat Kepemimpinan, hal tesebut dikarenakan Diklat Kepemimpinan merupakan diklat yang harus ditempuh seorang Pegawai Negeri Sipil sebagai persyaratan kompetensi kepemimpinan Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan Diklat yang menjadi ujung tombak dan bertatapan langsung dengan peserta diklat dalam memberikan bahan ajar adalah seorang Widyaiswawa. Oleh karena itu peneliti menganggap bahwa kualitas kinerja

6 Widyaiswara yang baik tentu akan sangat berpengaruh dengan kompetensi dari Pegawai Negeri Sipil yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali, hal tersebut dikarenakan Widyaiswara merupakan jabatan fungsional yang hanya terdapat di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali yang memiliki kewajiban untuk mendidik dan melatih Pegawai Negeri Sipil. 1.4 Tujuan Penelitian Melihat dari rumusan masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana kualitas kinerja dari Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Bali dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya sangat diharapkan dapat berguna baik yang bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya pada bidang Administrasi Negara terkait dengan evaluasi kualitas kinerja Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil.

7 2. Kegunaan Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik utuk pemerintah, masyarakat maupun Universitas khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Adapun manfaat yang dimaksudkan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pemerintah atau dalam hal ini Badan Diklat Provinsi Bali hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi dan dasar pertimbangan untuk mengkaji bagaimanakah kualitas kinerja Widyaiswara dalam upaya peningkatan kompetensi Pegawai Negeri Sipil 2. Bagi Pegawai Negeri Sipil hendaknya mendapat sebuah gambaran tentang bagaimanakah dan apa sajakah yang harus mereka pelajari dalam pendidikan dan pelatihan sebelum mereka menjabat, karena hal tersebut dapat mereka gunakan untuk peningkatan kompetensi mereka dalam menjalankan tugas kepemerintahan 3. Bagi Universitas Udayana Khususnya pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Hasil penelitian ini merupakan sumbangan untuk menambah koleksi materi perpustakaan kampus dan diharapkan mampu menggugah minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian ini secara lebih dalam yang masih keterkaitannya dengan kinerja Widyaiswara dalam diklat. 4. Bagi Mahasiswa penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial di Universitas Udayana.

8 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini dilakukan secara sistematis yang dimana terdiri dari lima bab. Pada bab pertama merupakan bab pendahuluan dimana pada bab ini memberikan informasi tentang latar belakang pengambilan topik penelitian baik itu dari fenomena-fenomena yang terjadi hingga berujung pada rumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian dan batasan masalah. Kemudian pada bab kedua merupakan bab dari tinjauan pustaka yang dalam bab ini menjelaskan mengenai kajian pustaka yang membahas penelitian sebelumnya yang memiliki sebuah topik yang hampir sama dengan penelitian ini, serta menjabarkan tentang kerangka konsep yang digunakan dan kerangka pemikiran dari penelitian ini. Pada bab ketiga merupakan metodelogi penelitian dimana dalam bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan yang terdiri dari jenis penelitian, teknik penentuan informan, teknik analisis data, teknik pengumpulan data dan teknik penyajian data. Pada bab keempat merupakan bab pembahasan yang akan menjelaskan tentang gambaran umum dari obyek penelitian serta akan menjelaskan bagaimana hasil temuan dan analisa penelitian yang terkait dengan rumusan masalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Kemudian yang yang terakhir adalah bab lima dimana bab lima merupakan bab penutup yang akan menjelaskan kesimpulan dan saran dari penelitian ini terkait dengan apa yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini.