- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PENYETARAAN KELAS JABATAN PENYETARAAN KELAS JABATAN BERDASARKAN PERKA BATAN NOMOR 004/KA/I/2012

2014, No Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR TENTANG PROGRAM KESIAPSIAGAAN DAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN NUKLIR

2016, No Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor 1 Tahun 2010 tentang Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Kedaruratan Nuklir; 5.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 197 TAHUN 1998 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN TERHADAP PELAKSANAAN PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG NAMA DAN KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

*48622 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 197 TAHUN 1998 (197/1998) TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Keduduka

2017, No Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5445); 3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2017, No Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

2016, No Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik dan Pasal 1

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum; MEMUTUSKAN:

2017, No Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235); 3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tent

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No masih terdapat kekurangan dan belum mengakomodasi seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan bidang Penelitian, Pengkajian, Pengemb

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tam

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat :

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

2017, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG BADAN NASIONAL PENGEL

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2016, No Kebudayaan Nomor 78 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2012 tentang O

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peratura

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5584); 3. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasion

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1980 TENTANG BADAN TENAGA ATOM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS BALAI BAHASA

2017, No Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerj

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM KEGIATAN IMPOR, EKSPOR, DAN PENGALIHAN BARANG KONSUMEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kemen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG PERIZINAN REAKTOR NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN INSTALASI NUKLIR DAN PEMANFAATAN BAHAN NUKLIR

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2OI8 TENTANG. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2Ol4 tentang MEMUTUSKAN: Pasal 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Tugas Dan Fungsi. Sekretariat Jenderal. Dewan Energi Nasional.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG NILAI BATAS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan L

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2000 TENTANG PERIZINAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

- 1 - RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 16 Tahun 2014, telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional; b. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan penyempurnaan ketentuan rincian tugas unit kerja, perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional;

- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional; 3. Keputusan Presiden Nomor 72/M Tahun 2012; 4. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 16 Tahun 2014; 5. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 21 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Badan Tenaga Nuklir Nasional diubah sebagai berikut:

- 3-1. Ketentuan Pasal 73 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 73 (2) Subbagian Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melakukan pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. melakukan penyiapan, pengkajian, pengurusan dan pengelolaan dokumen Hak Kekayaan Intelektual (HKI); b. melakukan koordinasi dengan inventor, pengelola Sentra HKI, dan pihak maupun lnstansi terkait lainnya dalam penyusunan dokumen usulan/permintaan HKI termasuk dalam hal permintaan banding ke Komisi Banding Paten; c. melakukan sosialisasi melalui seminar, diskusi kelompok (forum group discussion), dan kegiatan lain yang terkait dengan peningkatan pemahaman tentang HKI; d. melakukan penyiapan, penyusunan, dan pemeriksaan ulang atas dokumen hasil penilaian persyaratan fisik dan substantif usulan HKI; dan e. melakukan pemeliharaan HKl. 2. Ketentuan Pasal 103 ayat (1) dan (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 103 (1) Subbidang Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi mempunyai tugas melakukan pemantauan keselamatan kerja dan kegiatan proteksi radiasi, dengan rincian tugas

- 4 - a. melakukan pencatatan dan pengendalian dosis radiasi para pekerja radiasi; b. melakukan pengendalian daerah kerja; c. melakukan pemantauan keselamatan kerja terhadap pemakaian bahan berbahaya dan beracun (B-3) dan kegiatan laboratorium; d. melakukan pengelolaan limbah radioaktif dan limbah B-3 sebelum dikirim ke instalasi pengolahan akhir di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR); e. melakukan pengendalian lalu lintas zat radioaktif di lingkungan fasilitas; f. melakukan pengurusan perizinan pemanfaatan dan penyimpanan sumber radiasi; g. melakukan perencanaan program dan pelaksanaan penanggulangan kedaruratan nuklir dan non nuklir berkoordinasi dengan Pusat Pendayagunaan Informatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PPIKSN); dan h. melakukan pengembangan dan sosialisasi budaya keselamatan kerja serta melakukan kerja sama dengan instansi terkait. (2) Subbidang Keteknikan mempunyai tugas melakukan operasi, pemeliharaan dan pengembangan elektromekanik dan instrumentasi fasilitas penelitian dan pengembangan teknologi bahan maju, dengan rincian tugas a. melakukan pengelolaan peralatan penelitian dan pengembangan; dan b. melakukan pengembangan peralatan penelitian dan pengembangan. 3. Ketentuan Pasal 122 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi

- 5 - Pasal 122 (2) Subbidang Keteknikan mempunyai tugas melakukan operasi, pemeliharaan dan pengembangan elektromekanik dan instrumentasi fasilitas penelitian dan pengembangan teknologi nuklir terapan, dengan rincian tugas a. melakukan pemantauan instalasi yang berkaitan dengan keselamatan; b. melakukan operasi, perawatan, dan perbaikan mesin produksi nitrogen cair, genset, trafo, dan panel listrik; c. melakukan perawatan dan perbaikan blower ruang asam, mesin pendingin, peralatan instrumentasi dan elektromekanik, serta peralatan ukur dan radiasi; dan d. melakukan rancang bangun dan konstruksi fasilitas penelitian dan pengembangan. 4. Ketentuan Pasal 133 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 133 Bidang Fisika Partikel mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang fisika partikel, dengan rincian tugas a. melaksanakan kajian teknologi di bidang akselerator zarah energi rendah, menengah, dan tinggi untuk industri, lingkungan, bioteknologi dan kedokteran; b. melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang aplikasi akselerator; c. melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi dan aplikasi fisika nuklir dan atom; d. melaksanakan pengembangan rancang bangun komponen, sub sistem atau sistem akselerator zarah energi rendah dan menengah; e. melaksanakan pengembangan sistem pengendalian akselerator dan reaktor nuklir; dan

- 6 - f. melaksanakan kajian teknologi accelerator driven system (ADS) untuk transmutasi material radioaktif. 5. Ketentuan Pasal 142 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 142 (2) Subbidang Keteknikan mempunyai tugas melakukan operasi, pemeliharaan dan pengembangan elektromekanik dan instrumentasi fasilitas penelitian dan pengembangan teknologi akselerator, dengan rincian tugas a. melakukan pelayanan rancang bangun instrumentasi dan kendali nuklir; b. melaksanakan pelayanan konstruksi perangkat elektronik/elektromekanik dan sarana penelitian; c. melakukan pelayanan perbaikan dan perawatan peralatan elektronik dan elektromekanik; d. melakukan pelayanan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan; e. melakukan pemeliharaan perbaikan jaringan komunikasi data dan sarana komunikasi/internet; dan f. melakukan pengembangan instrumentasi nuklir dan elektromekanik. 6. Ketentuan Pasal 273 ayat (1) dan (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 273 (1) Subbidang Keselamatan Kerja dan Proteksi Radiasi mempunyai tugas melakukan pemantauan keselamatan kerja, proteksi radiasi dan koordinasi kedaruratan nuklir fasilitas, dengan rincian tugas a. melakukan pengendalian keselamatan daerah kerja fasilitas pengelolaan limbah radioaktif;

- 7 - b. melakukan pengendalian keselamatan perpindahan limbah radioaktif; c. melakukan pengendalian dosis radiasi dan pemeriksaan kesehatan pekerja; d. melakukan klierens limbah radioaktif; e. melakukan kajian keselamatan terhadap zat radioaktif terbungkus yang tidak digunakan; dan f. melakukan perencanaan program dan pelaksanaan penanggulangan kedaruratan nuklir dan non nuklir berkoordinasi dengan PPIKSN. (2) Subbidang Keselamatan Operasi mempunyai tugas melakukan pemantauan keselamatan operasi fasilitas dan bahaya non radiasi, dengan rincian tugas a. melakukan pengendalian keselamatan operasi fasilitas pengelolaan limbah radioaktif; b. melakukan analisis risiko dan bahaya dalam pengelolaan limbah radioaktif; c. melakukan pengendalian lepasan efluen cair dan gas ke lingkungan dalam pengelolaan limbah radioaktif; dan d. melakukan kajian radiologi pada kondisi kedaruratan nuklir tingkat fasilitas. 7. Ketentuan Pasal 344 ayat (1) dan (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 344 (1) Subbidang Edukasi Publik mempunyai tugas melakukan penyebaran informasi dan edukasi publik, dengan rincian tugas a. melakukan penyebaran informasi dan edukasi publik tentang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir; dan

- 8 - b. melakukan pengaturan penerimaan kunjungan ke fasilitas BATAN. (2) Subbidang Pemasyarakatan Hasil Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan pemasyarakatan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, dengan rincian tugas a. melakukan perencanaan dan pelaksanaan pemasyarakatan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir; b. melakukan peningkatan jejaring kerja pemasyarakatan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir; dan c. melakukan kegiatan survei tingkat penerimaan masyarakat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. 8. Ketentuan Pasal 352 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi Pasal 352 (1) Subbidang Manajemen Inovasi mempunyai tugas melakukan inventarisasi, kajian tekno ekonomi, dan pengelolaan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, dengan rincian tugas a. melakukan identifikasi dan inventarisasi produk teknologi nuklir; b. melakukan kajian tekno ekonomi dan studi kelayakan pendayagunaan teknologi nuklir; dan c. melakukan inovasi paket teknologi nuklir.

- 9-9. Ketentuan Pasal 377 ayat (1) diubah, sehingga berbunyi Pasal 377 (1) Subbidang Pemantauan Dosis Personel mempunyai tugas melakukan pemantauan dosis radiasi personel kawasan nuklir Serpong, dengan rincian tugas a. melakukan pemantauan dosis radiasi eksternal personel di kawasan nuklir Serpong; b. melakukan pemantauan dosis radiasi internal personel secara in-vivo dan in-vitro di kawasan nuklir Serpong; c. melakukan Sistem Manajemen K3 di PPIKSN; d. melakukan penanggulangan kecelakaan nuklir di kawasan nuklir Serpong; e. melakukan pengelolaan limbah radioaktif dan limbah B-3 sebelum dikirim ke instalasi pengolahan limbah; dan f. melakukan penelitian dan pengembangan proteksi radiasi. 10. Ketentuan Pasal 385 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 385 Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, persuratan dan kearsipan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta pelaporan, dengan rincian tugas a. melakukan penyiapan bahan perencanaan dan penyusunan kegiatan, meliputi: Renstra, Rencana Kerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja; b. melakukan urusan tata persuratan; c. melakukan urusan tata kearsipan; d. melakukan urusan administrasi kepegawaian; e. melakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja;

- 10 - f. melakukan pengelolaan pengembangan kompetensi SDM; g. melakukan penyusunan Keputusan Inspektur; h. melakukan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi dan publikasi serta pelaporan; i. melakukan pengelolaan perpustakaan; j. melakukan penyiapan bahan perencanaan dan penyusunan anggaran; k. melakukan verifikasi dan pembukuan pelaksanaan anggaran; l. melakukan pembukuan penerimaan dan pengeluaran anggaran serta penyelesaian pertanggungjawabannya; m. melakukan pengelolaan belanja pegawai; n. melakukan penyusunan laporan keuangan; o. melakukan penyusunan rencana kebutuhan barang/jasa; p. melakukan penatausahaan BMN; q. melakukan pengadaan barang/jasa melalui pengadaan langsung atau melalui ULP; dan r. melakukan penyusunan laporan perlengkapan dan rumah tangga. 11. Ketentuan Pasal 414 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 414 Bidang Pengembangan Standar mempunyai tugas melaksanakan pengembangan standar metode uji, analisis dan produksi hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir, dengan rincian tugas a. melakukan perencanaan kegiatan, penyiapan bahan dan program perumusan standar dalam rangka pelaksanaan standardisasi ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir;

- 11 - b. melakukan kajian standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang akan dirumuskan tim perumus standar dan kajian draft standar IAEA atau standar internasional lainnya yang akan dipublikasikan; c. melakukan pengkajian pemberlakuan standar wajib terkait aspek keselamatan, keamanan, kesehatan dan pelestarian lingkungan dalam rangka perlindungan konsumen; d. melakukan pengelolaan kegiatan perumusan Standar BATAN (SB) yang mencakup kegiatan rapat teknis, konsensus dan usulan penetapan menjadi SB; e. melakukan pengelolaan kegiatan perumusan Standar Nasional Indonesia yang mencakup kegiatan rapat teknis, konsensus dan usulan penetapan menjadi Standar Nasional Indonesia/Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SNI/SKKNI) kepada lembaga yang berwenang; f. melakukan kaji ulang SNI mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir yang telah berusia 5 (lima) tahun untuk dipertahankan, direvisi, diabolisi atau diamandemen; g. melakukan pengelolaan dan pemeliharaan layanan sistem informasi standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir; h. melakukan sosialisasi, seminar atau workshop standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir hasil kegiatan pengembangan standar; i. melakukan fasilitasi penyusunan rancangan standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir hasil litbang unit kerja dan standar kompetensi personel BATAN melalui bimbingan teknis untuk dirumuskan Tim Perumus Standar; dan j. melakukan kegiatan administrasi, dokumentasi, dan publikasi serta pelaporan kegiatan pengembangan standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir.

- 12-12. Ketentuan Pasal 418 ayat (1) dan (2) diubah, sehingga berbunyi Pasal 418 (1) Subbidang Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan, pengembangan dan pembinaan jaminan mutu, dengan rincian tugas a. melakukan perencanaan, penyiapan bahan dan program pembinaan sistem mutu ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan pendukungnya; b. melakukan pembinaan sistem mutu ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dalam rangka penerapan peraturan perundang-undangan; c. melakukan pembinaan terhadap penerapan standar manajemen, standar proses, personel, produk, teknis dan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir lainnya secara berkelanjutan; d. melakukan koordinasi dengan unit/tim jaminan mutu dalam rangka pengembangan sistem mutu dan penerapan standar ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan pendukungnya; e. melakukan pendampingan, konsultasi dan bimbingan teknis terhadap unit laboratorium atau lembaga sertifikasi yang akan diakreditasi atau terhadap unit kerja yang akan disertifikasi; f. melaksanakan sosialisasi, kajian, dan pengembangan metodologi pembinaan sistem mutu nuklir; dan g. melakukan kegiatan administrasi, dokumentasi dan publikasi serta pelaporan kegiatan penerapan sistem manajemen ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dan pendukungnya.

- 13 - (2) Subbidang Audit mempunyai tugas melakukan audit, pemantauan dan inspeksi jaminan mutu, dengan rincian tugas a. melakukan perencanaan, penyiapan dan pengembangan pedoman, prosedur, bahan audit, pemantauan, inspeksi dan kendali dalam rangka penerapan sistem mutu; b. melakukan pengembangan, pemantauan pelaksanaan, dan audit internal sistem layanan standardisasi dan mutu nuklir dalam rangka pengakuan kesesuaian; c. melakukan audit jaminan mutu nuklir terhadap fasilitas dan kegiatan yang memanfaatkan dan/atau menghasilkan produk/jasa ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir; d. melakukan inspeksi kesesuaian produk barang atau jasa ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir terhadap persyaratan yang ditetapkan; e. melakukan sosialisasi terhadap program audit, pemantauan dan inspeksi; f. melakukan kajian dan pengembangan metodologi audit, pemantauan dan inspeksi; dan g. melakukan kegiatan administrasi, dokumentasi dan publikasi serta pelaporan audit, pemantauan dan inspeksi. Pasal II Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 14 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, DJAROT SULISTIO WISNUBROTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR