SMA NEGERI 2 MAJALENGKA

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN KEPALA UPTD SMA NEGERI 1 PARE Nomor : 420 /219/ / 2012

K E P U T U S A N KEPALA SMA NEGERI 8 KEDIRI TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) OFFLINE DAN ONLINE

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 20 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALI KOTA KEDIRI NOMOR 26 TAHUN 2010

PERSYARATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU JALUR REGULER ONLINE SMP DAN SMA NEGERI KOTA BANDAR LAMPUNG

BUPATI SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN MENTERI AGAMA NOMOR 04/VI/PB/2011 NOMOR MA/111/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA METRO NOMOR : /KPTS/D3/02/2012

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 309 TAHUN 2012

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 10 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA METRO NOMOR : /KPTS/D3/02/2011

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERATURAN WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Menuju LEBAK CERDAS 2019

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 41 TAHUN 2015

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA MANADO NOMOR: /D.

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PONTIANAK PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR : 29 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) PADA TK, SD DAN SMP TAHUN PELAJARAN 2016/2017

NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

250 SMA, SMK SE-SUMATERA BARAT LAKSANAKAN PPDB TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SECARA ONLINE

U Mengingat :1. Undang - Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO TENTANG

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2011, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Menteri Pend

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 9 TAHUN 2011

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM NOMOR : 0951 / / 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2009 TENT ANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN

WALI KOTA METRO PERATURAN WALI KOTA METRO NOMOR TAHUN 2011 TENTANG. SISTEM ONLINE PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SMP/MTs, SMA/MA DAN SMK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA METRO NOMOR : 088/KPTS/D3/03/2013

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

2011/2012 dalam suatu Peraturan Walikota Mojokerto.

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN Jln Mayor Bismo No.10 dan 12 (0354) Fax. (0354) , Kode Pos 64121, Kediri

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PENDIDIKAN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 08 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 177 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROPINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK DI KOTA SEMARANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SITUBONDO TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SECARA ONLINE

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEDIRI NOMOR 420/ 1469 /418.47/2015 TENTANG

PANDUAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PENDIDIKAN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BENGKULU DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR DINAS PENDIDIKAN Jalan Cenderawasih No. 1 Kode Pos : Kota Pos 139 Telp. (0981) Biak

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR : 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BENGKULU

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA DEPOK NOMOR : 421/614-Disdik LAMPIRAN : 1 (SATU) SET. Tentang

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PENDIDIKAN

KETENTUAN KHUSUS. 2. Sekolah Dasar (SD)

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

NOMOR : 051/U/2002 TENTANG PENERIMAAN SISWA PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA ANTARA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Draf Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru Provinsi Bali Tahun 2018/2019

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO DINAS PENDIDIKAN Jl.Madura No. 55 A Telp Fax SITUBONDO 68322

PEDOMAN TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) JALUR ONLINE SMP NEGERI 1 SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGUMUMAN Nomor: 422/1418/IV.40/III.2/2017 PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SITUBONDO TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM NOMOR : 868/1884/2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BIAK NUMFOR DINAS PENDIDIKAN Jalan Cenderawasih No. 1 Kode Pos : Kota Pos 139 Telp. (0981) Biak

Lampiran : Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor : Tanggal :

PEMERINTAH KOTA KEDIRI DINAS PENDIDIKAN Jln Mayor Bismo No.10 dan 12 (0354) Fax. (0354) , Kode Pos 64121, Kediri

PEDOMAN TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SEKOLAH UNGGULAN DAERAH SMA NEGERI 2 TUBAN Tahun Pelajaran 2014/2015

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 16 TAHUN TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Alamat :Jl. Lais Kel. Timbau (0541) , , ,

TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK PADA TK/RA, SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) ONLINE JENJANG SMP, SMA DAN SMK NEGERI TAHUN 2015

KEPUTUSAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR : 422.1/ /101

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 MAJALENGKA Jln. Ahmad Yani No. 2 Tlp. 0233281049 Fax. 0233284556 Majalengka 45418 http://smandaka.siapsekolah.com/ email: kurikulumsmandaka@yahoo.com SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMAN 2 MAJALENGKA No. : 401/800/SMA.2/Disdik/2011 tentang PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMA NEGERI 2 MAJALENGKA Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Kepala SMAN 2 Majalengka, Dinas Pendidikan, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 82 ayat (1), (2), (3), dan (4) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dipandang perlu menetapkan Prosedur Operasional Standar Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2011/2012 SMA Negeri 2 Majalangka. Mengingat : 1. UndangUndang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UndangUndang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 8. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Operasional Penerimaan Siswa Baru Bagi Satuan Pendidikan Taman KanakKanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2008/2009; 9. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Nomor 800/3306Disdik Tentang Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) TK/SD/SMP/SMA/SMK Negeri/Swasta Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2011/2012. = 1 =

MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 2 MAJALENGKA TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SMA NEGERI 2 MAJALENGKA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Penerimaan peserta didik adalah penerimaan peserta didik pada sekolah dari sekolah yang jenjangnya setingkat lebih rendah; (2) Perpindahan peserta didik adalah penerimaan peserta didik pada sekolah dari sekolah lain yang kelas dan jenjangnya sama; (3) Ujian nasional adalah kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik secara nasional yang dilaksanakan pada akhir jenjang pendidikan di Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, dan Madrasah Aliyah, baik negeri maupun swasta; (4) Ijazah adalah surat pernyataan resmi dan sah yang menyatakan bahwa seorang peserta didik telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan dan diberikan setelah dinyatakan lulus sekolah atau Ujian Nasional dan Ujian Sekolah; (5) Nilai Ujian Nasional (NUN) adalah angka yang diperoleh dari hasil ujian yang diselenggarakan secara nasional; (6) Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) adalah surat keterangan yang memuat nilai hasil ujian nasional; (7) Program paket B adalah program pendidikan pada jalur pendidikan non formal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar atau kursus yang memberikan pendidikan setara dengan SMP. (8) Daya tampung adalah batasan jumlah peserta yang diterima di sekolah; (9) Kepala SMA Negeri 2 Majalangka adalah Kepala Sekolah di SMA Negeri 2 Majalengka; (10) Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadai peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada jalur pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah. BAB II TUJUAN DAN AZAS PENERIMAAN PESERTA DIDIK Pasal 2 Penerimaan peserta didik bertujuan memberi kesempatan yang seluasluasnya bagi warga negara usia sekolah agar memperoleh layanan pendidikan yang sebaikbaiknya. Pasal 3 Penerimaan peserta didik harus berazaskan : (1) Objektivitas, artinya bahwa penerimaan peserta didik, baik peserta didik baru maupun pindahan harus memenuhi ketentuan umum yang diatur di dalam Keputusan Kepala SMA Negeri 2 Majalangka; (2) Transparansi, artinya pelaksanaan penerimaan peserta didik bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh masyarakat termasuk orang tua peserta didik; Mrdi2ngwhyok = 2 =

(3) Akuntabilitas, artinya penerimaan peserta didik dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, baik prosedur maupun hasil; (4) Tidak diskriminatif, artinya setiap warga negara yang berusia sekolah dapat mengikuti program pendidikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia tanpa membedakan suku, daerah asal, agama, dan golongan. BAB III PENYELENGGARAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Pasal 4 (1) Kegiatan penerimaan peserta didik baru dilaksanakan dengan memperhatikan kalender pendidikan melalui tahapan pemberitahuan kepada masyarakat tentang pendaftaran, pengumuman peserta didik yang diterima dan pendaftaran ulang; (2) Dalam penyelenggaraan penerimaan peserta didik baru dibentuk panitia dengan ketentuan Kepala Sekolah menetapkan panitia di tingkat sekolah; (3) Jumlah panitia disesuaikan dengan kebutuhan dengan struktur terdiri dari Penanggungjawab (Kepala Sekolah), Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi Pendaftaran (Entry Data), Seksi Penanganan Berkas dan Seksi Pengolah Data; (4) Pelayanan dan pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru dengan sistem komputerisasi menggunakan aplikasi khusus. PERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK Pasal 5 Persyaratan calon peserta didik baru kelas X adalah : (1) Telah lulus SMP, SMPLB, dan MTs dan memiliki ijazah / STTB dan STL/STK dan memiliki Danun / SKHUN / SKYBS; (2) Telah lulus program paket B, memiliki ijazah dan STL program paket B setara SMP; (3) Pada awal tahun pelajaran baru tanggal 18 Juli 2011, berusia setinggitingginya 21 tahun atau tidak lahir sebelum tanggal 18 Juli 1990. Pasal 6 (1) Jumlah rombongan belajar kelas X sebanyak 9 (sembilan) rombongan belajar; (2) Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar per kelas maksimum 32 (tiga puluh dua) orang. SELEKSI CALON PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU Pasal 7 Seleksi penerimaan peserta didik baru kelas X dilaksanakan melalui lima jalur yaitu : (1) Jalur reguler atau seleksi Nilai Ujian Nasional (NUN) SMP/MTs; (2) Jalur prestasi; (3) Jalur keluarga miskin; (4) Jalur kemitraan internal; (5) Jalur kemitraan eksternal. Mrdi2ngwhyok = 3 =

Pasal 8 Kuota rombongan belajar adalah 9 (sembilan) rombongan belajar dengan daya tampung 288 (dua ratus delapan puluh delapan) siswa, yang terdiri dari : (1) Kuota jalur reguler atau seleksi Nilai Ujian Nasional (NUN) SMP/MTs 216 (dua ratus enam belas) orang; (2) Kuota jalur prestasi 14 (empat belas) orang; (3) Kuota jalur keluarga miskin 20 (dua puluh) orang; (4) Kuota jalur kemitraan internal 10 (sepuluh) orang; (5) Kuota jalur kemitraan ekternal 28 (dua puluh delapan) orang dikurangi jumlah peserta didik kelas X yang tidak naik kelas. JALUR REGULER Pasal 9 (1) Jalur reguler atau seleksi NUN SMP/MTs sebagaimana tersebut dalam pasal 7 ayat (1) dan pasal 8 ayat (1) dilaksanakan dengan mempertimbangkan jumlah nilai ujian nasional SMP/MTs; (2) Apabila terdapat jumlah nilai ganda pada batas terendah dari jumlah kuota maka urutan peringkat bagi calon peserta didik ditentukan atas dasar sebagai berikut : a. Membandingkan nilai per mata pelajaran yang terdapat dalam SKHUN, dengan urutan sebagai berikut : 1. Matematika; 2. IPA; 3. Bahasa Inggris; 4. Bahasa Indonesia. b. Apabila dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a masih terdapat nilai ganda maka yang didahulukan adalah calon siswa yang umurnya lebih tua; c. Jika semua ketentuan butir a dan b nilainya tetap sama maka yang bersangkutan diterima semua dengan mengurangi kuota jalur kemitraan eksternal; (3) Informasi peringkat sementara selama pendaftaran penerimaan peserta didik baru jalur reguler atau seleksi NUN SMP/MTs dilaksanakan secara terbuka setiap hari selama proses pendaftaran selambatlambatnya mulai pukul 22.00 WIB melalui website resmi SMA Negeri 2 Majalengka, yaitu http://smandaka.siapsekolah.com/. Pasal 10 Peserta didik yang sudah dinyatakan diterima melalui jalur reguler tetapi tidak melaksanakan daftar ulang dinyatakan gugur, untuk selanjutnya formasinya akan diisi oleh peserta didik hasil seleksi jalur yang lain. JALUR PRESTASI Pasal 11 (1) Jalur prestasi sebagaimana tersebut dalam pasal 7 ayat (2) dan pasal 8 ayat (2) dilaksanakan dengan mempertimbangkan prestasi bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); (2) Calon peserta didik baru yang dapat mengikuti jalur prestasi adalah juara 1 tingkat kabupaten, juara 1 tingkat propinsi, juara 2 tingkat propinsi, juara 3 tingkat propinsi, juara 1 tingkat nasional, juara 2 tingkat nasional, juara 3 tingkat nasional, juara 4 (harapan 1) tingkat nasional, atau juara 5 (harapan 2) tingkat nasional pada bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); Mrdi2ngwhyok = 4 =

(3) Penghargaan dan atau Prestasi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah yang diselenggarakan secara berjenjang dan resmi oleh Dinas Pendidikan/Kementerian Pendidikan Nasional; (4) Prestasi yang dimaksud adalah prestasi yang dapat dibuktikan dengan piagam penghargaan atau surat keterangan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan/Kementerian Pendidikan Nasional; (5) Apabila seorang pendaftar memiliki lebih dari satu bidang/cabang prestasi, maka yang dipakai satu bidang/cabang saja yang dianggap paling menguntungkan; (6) Jika jumlah pendaftar jalur prestasi melebihi kuota, maka dilakukan seleksi untuk menentukan peringkat pendaftar jalur prestasi dengan mempertimbangkan prestasi yang diraih dan jumlah Nilai Ujian Nasional (NUN). Pasal 12 (1) Dalam rangka menentukan peringkat pendaftar jalur prestasi sebagaimana dimaksud pasal 11 ayat (5) nilai prestasi bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) adalah sebagai berikut : Peringkat Juara 1 2 3 4 5 Tingkat dan Nilai Kabupaten Provinsi Nasional 10 25 50 20 45 15 40 35 30 (2) Nilai akhir seleksi penerimaan peserta didik baru jalur prestasi dihitung dengan menggunakan rumus nilai akhir disingkat NA sebagai berikut : NA = Nilai Prestasi + Jumlah NUN Pasal 13 Peserta didik yang sudah dinyatakan diterima melalui jalur prestasi tetapi tidak melaksanakan daftar ulang dinyatakan gugur, untuk selanjutnya formasinya akan diisi oleh peserta didik hasil seleksi jalur yang lain. JALUR KELUARGA MISKIN Pasal 14 (1) Jalur keluarga miskin sebagaimana tersebut dalam pasal 7 ayat (3) dan pasal 8 ayat (3) merupakan bentuk kemudahan akses Penerimaan Calon Peserta Didik Baru bagi keluarga miskin dengan dibebaskan dari pembiayaan (gratis biaya sekolah); (2) Jalur keluarga miskin dilaksanakan dengan mempertimbangkan surat keterangan yang menyatakan calon siswa berasal dari keluarga miskin dengan menunjukkan Format Keluarga Tidak Mampu (FKTM) dan prestasi Olimpiade Sains Nasional (OSN), prestasi bidang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); (3) Prestasi calon peserta didik baru sebagaimana tersebut dalam ayat (2) adalah juara 1 tingkat kabupaten, juara 1 tingkat propinsi, juara 2 tingkat propinsi, juara 3 tingkat propinsi, juara 1 tingkat nasional, juara 2 tingkat nasional, juara 3 tingkat nasional, juara 4 (harapan 1) tingkat nasional, atau juara 5 (harapan 2) tingkat nasional pada bidang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N); Mrdi2ngwhyok = 5 =

(4) Penghargaan dan atau Prestasi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah yang diselenggarakan secara berjenjang dan resmi oleh Dinas Pendidikan atau Kementerian Pendidikan Nasional; (5) Prestasi yang dimaksud adalah prestasi yang dapat dibuktikan dengan piagam penghargaan atau surat keterangan yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan atau Kementerian Pendidikan Nasional; (6) Apabila seorang pendaftar memiliki lebih dari satu bidang/cabang prestasi, maka yang dipakai satu bidang/cabang saja yang dianggap paling menguntungkan; (7) Jika jumlah pendaftar jalur keluarga miskin melebihi kuota, maka dilakukan seleksi untuk menentukan peringkat pendaftar jalur keluarga miskin dengan mempertimbangkan prestasi yang diraih dan jumlah Nilai Ujian Nasional (NUN). Pasal 15 (1) Dalam rangka menentukan peringkat pendaftar jalur keluarga miskin sebagaimana dimaksud pasal 14 ayat (7) nilai prestasi Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) atau Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) adalah sebagai berikut : Peringkat Juara 1 2 3 4 5 Tingkat, Bidang dan Nilai Prestasi Kabupaten Provinsi Nasional OSN O2SN/FLS2N OSN O2SN/FLS2N OSN O2SN/FLS2N 20 10 35 30 25 25 20 15 60 55 50 45 40 50 45 40 35 30 (2) Nilai akhir seleksi penerimaan peserta didik baru jalur keluarga miskin dihitung dengan menggunakan rumus nilai akhir disingkat dengan NA sebagai berikut : NA = Nilai Prestasi + Jumlah NUN Pasal 16 Peserta didik yang sudah dinyatakan diterima melalui jalur keluarga miskin tetapi tidak melaksanakan daftar ulang dinyatakan gugur, untuk selanjutnya formasinya akan diisi oleh peserta didik hasil seleksi jalur yang lain. JALUR KEMITRAAN INTERNAL Pasal 17 Jalur kemitraan internal sebagaimana tersebut dalam pasal 7 ayat (4) dan pasal 8 ayat (4) merupakan bentuk kemudahan akses Penerimaan Calon Peserta Didik Baru bagi keluarga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 2 Majalangka dengan dibebaskan dari pembiayaan (gratis biaya sekolah). Pasal 18 Calon peserta didik baru yang mengikuti jalur kemitraan internal dinyatakan diterima apabila lulus satuan pendidikan SMP/MTs dengan jumlah NUN SMP/MTs sekurangkurangnya 20,00. Mrdi2ngwhyok = 6 =

Pasal 19 Jika jumlah pendaftar jalur kemitraan internal melebihi kuota, maka dilakukan seleksi untuk menentukan peringkat pendaftar jalur kemitraan internal dengan mempertimbangkan jumlah Nilai Ujian Nasional (NUN). Pasal 20 Peserta didik yang sudah dinyatakan diterima melalui jalur kemitraan internal tetapi tidak melaksanakan daftar ulang dinyatakan gugur, untuk selanjutnya formasinya akan diisi oleh peserta didik hasil seleksi jalur yang lain. JALUR KEMITRAAN EKSTERNAL Pasal 21 Jalur kemitraan eksternal sebagaimana tersebut dalam pasal 7 ayat (5) dan pasal 8 ayat (5) merupakan bentuk kemudahan akses Penerimaan Calon Peserta Didik Baru bagi anggota masyarakat yang mempunyai hubungan kemitraan dengan SMAN 2 Majalengka yang dibuktikan dengan surat keterangan kemitraan (MoU). Pasal 22 Calon peserta didik baru yang mengikuti jalur kemitraan eksternal dinyatakan diterima apabila lulus satuan pendidikan SMP/MTs dengan jumlah NUN SMP/MTs sekurangkurangnya 20,00. Pasal 23 Jika jumlah pendaftar jalur kemitraan eksternal melebihi kuota, maka dilakukan seleksi untuk menentukan peringkat pendaftar jalur kemitraan eksternal dengan mempertimbangkan jumlah Nilai Ujian Nasional (NUN). Pasal 24 Peserta didik yang sudah dinyatakan diterima melalui jalur kemitraan eksternal tetapi tidak melaksanakan daftar ulang dinyatakan gugur, untuk selanjutnya formasinya akan diisi oleh peserta didik hasil seleksi jalur yang lain. CADANGAN Pasal 25 (1) Peserta didik yang dinyatakan sebagai cadangan ditentukan berdasarkan peringkat terakhir kuota; (2) Peserta didik yang dinyatakan cadangan akan dipanggil jika ada peserta didik yang dinyatakan diterima tidak melaksakan daftar ulang. Mrdi2ngwhyok = 7 =

JADWAL PELAKSANAAN Pasal 26 Dalam rangka memenuhi azas penerimaan peserta didik baru sebagaimana tercantum dalam pasal 3, maka pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut : No. Jenis Kegiatan Tanggal Pelaksanaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pendaftaran Seleksi dan Pengolahan (Bursa) Pengumuman Rapat Orang Tua Peserta Didik Baru Kelas X Daftar Ulang Pemanggilan Cadangan Persiapan MOPD (Siswa yang diterima wajib hadir) Pelaksanaan MOPD Permulaan Tahun Pelajaran Baru 4 8 Juli 2011 9 Juli 2011 11 Juli 2011 12 Juli 2011 13 Juli 2011 14 Juli 2011 16 Juli 2011 18 23 Juli 2011 18 Juli 2011 BAB IV BIAYA Pasal 27 (1) Semua biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dibebankan pada RKAS SMA Negeri 2 Majalangka tahun pelajaran 2011/2012; (2) Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru tidak dipungut biaya (gratis). BAB V LAINLAIN Pasal 28 (1) Halhal yang belum diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian; (2) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Majalengka Pada tanggal : 1 Juli 2011 Kepala Sekolah, Ttd & cap H. W. Ali Wardoyo, S.Pd. NIP.195109201978031002 Mrdi2ngwhyok = 8 =