BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang berupaya melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan termasuk dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai komponen utama dalam pembangunan nasional harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting di dalam peningkatan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup serta menghasilkan Sumberdaya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan pendidikan di negara Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diharapkan mampu memberikan sumbangan besar dalam. mengarahkan pengembangan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pada era globalisasi semakin tajam dan ketat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting dalam membentuk karakter dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini manusia dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional merupakan usaha pokok untuk mengembangkan

Pendidikan Nasional merupakan sarana yang efektif untuk memajukan. bangsa, sebagaimana tercantum pada Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi yang penting dalam pembangunan karena. sasarannya adalah peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia (SDM).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas. (SDM). Salah satu SDM yang diharapkan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Program komputer merupakan bagian dari teknologi komputer yang telah

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Maosul, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai dasar untuk menunjang keberhasilan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk menumbuhkan manusia yang

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan institusi yang mendidik para mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang yang salah satunya di bidang pendidikan. Pembangunan Nasional di bidang pendidikan diselenggarakan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menumbuhkan manusia yang bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan masa depan manusia itu sendiri. Sistem Pendidikan Nasional yang umumnya diselenggarakan pemerintah adalah Satuan Pendidikan Sekolah dan Satuan Pendidikan Luar Sekolah. Kedua satuan tersebut merupakan bagian yang integral dari pendidikan nasional. Seperti yang tercantum dalam UU.RI. No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menjelaskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 Undang - Undang 1

2 Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan umum dan tujuan khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai berikut: Tujuan umum: 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggungjawab 3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia. 4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Tujuan khusus: 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sifat profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Pencapaian tujuan SMK tersebut, peserta didik wajib menempuh sejumlah program diklat atau kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dikembangkan masing-masing SMK. SMK Pariwisata terdiri dari beberapa program keahlian yaitu Tata Boga, Tata Busana, Kecantikan dan Perhotelan. Program keahlian Tata Boga

3 mempunyai tiga program diklat yaitu program diklat normatif, program diklat adaptif dan program diklat produktif. Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Peserta didik wajib mencapai berbagai kompetensi yang disesuaikan dengan program keahliannya, salah satu diantaranya adalah Kompetensi Menyiapkan Sandwich (Prepare Sandwich) yang memuat materi tentang menyiapkan sandwich, menerapkan keterampilan mengelola, merencanakan dan persiapan serta penyimpanan sandwich. Peserta didik belajar kompetensi menyiapkan sandwich untuk memberikan wawasan dan pengetahuan serta telah siap dalam berwirausaha kelak ketika peserta didik ke luar dari sekolah. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah proses belajar berlangsung. Setiap individu yang melakukan kegiatan belajar terjadi perubahan-perubahan, baik dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilannya. Hasil belajar diukur melalui kegiatan penilaian. Penilaian dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan yang dapat dilaporkan dalam bentuk nilai atau angka yang di dalamnya mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor.untuk melihat sejauh mana materi yang diajarkan dapat dikuasai. Peserta didik dituntut untuk siap dalam memasuki dunia kerja yang sesungguhnya dengan didasari pengetahuan dan keterampilan khususnya tentang Kompetensi Menyiapkan Sandwich. Penjajagan awal yang peneliti lakukan di SMK Negeri 3 Cimahi maka 86% peserta didik tertarik untuk berwirausaha fast food khususnya sandwich. Penjajagan awal dalam kaitannya dengan kognitif,

4 afektif dan psikomotor sebagai hasil belajar Menyiapkan Sandwich untuk wirausaha fast food, bahwa materi yang diajarkan di kelas pada pelaksanaannya berbeda dengan praktikum yang meliputi persiapan bahan makanan harus sesuai dengan tuntutan hidangan yang di buat pada resep standar, pembuatan sandwich dengan memperhatikan teknik pembuatannya, penyajian sandwich dengan menggunakan garnish sederhana tetapi harus tetap menarik. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari kompetensi menyiapkan sandwich diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk mengaplikasikannya di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat melalui wirausaha fast food khususnya sandwich. Membuka usaha tidaklah mudah dan tidak hanya mengandalkan bakat atau kemampuan bawaan saja, tetapi perlu memiliki pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan wirausaha boga. Seorang peserta didik dianggap berhasil mencapai kompetensi menyiapkan sandwich apabila telah sanggup menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai kesiapan wirausaha fast food. Penulis sebagai mahasiswa Jurusan PKK Program Studi Pendidikan Tata Boga yang merupakan calon guru SMK merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang:pendapat Peserta Didik Tentang Hasil Belajar Menyiapkan Sandwich sebagai Kesiapan Wirausaha Fast Food. B. Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah merupakan penegasan dari masalah yang akan dibahas. Mengingat luasnya permasalahan yang ada dalam latar belakang akan

5 dibatasi pada penelitian pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich sebagai kesiapan wirausaha fast food, meliputi: a. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan kognitif, sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi pengetahuan peserta didik tentang pengertian sandwich, fast food, jenis sandwich, penggunaan bahan isi (keju), penyusunan perencanaan praktikum menyiapkan sandwich, pemahaman fungsi roti dan olesan (spread), penerapan tehnik pembuatan sandwich, menganalisis karakteristik roti yang baik, mengevaluasi mutu produk dan penampilan sandwich. b. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan afektif sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi sikap apabila menerima saran dari guru, menjaga sanitasi dan hygiene pribadi, menjaga sanitasi dan hygiene lingkungan laboratorium praktikum, dalam quality control sandwich, sikap memulai kegiatan wirausaha, teliti dalam menyimpan sandwich, menyiapkan bahan untuk sandwich, menyiapkan peralatan untuk pembuatan sandwich. c. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan psikomotor sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi kemampuan dalam memilih roti, daging ayam sebagai bahan isi, peralatan pengolahan dalam pembuatan sandwich, pembuatan jenis sandwich, membuat media brosur, menyiapkan peralatan persiapan, menjaga sanitasi hygiene pribadi, mempersiapkan, mengolah dan menyajikan sandwich,

6 mengkreasikan isi canapé, menciptakan hidangan baru sandwich, mengkreasikan bentuk canapé. 2. Rumusan Masalah Suharsimi Arikunto (2002:44) mengemukakan bahwa Perumusan masalah merupakan langkah dalam menentukan problematika penelitian dan bagian pokok dalam kegiatan penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich sebagai kesiapan wirausaha fast food? Rumusan masalah dijadikan acuan untuk merumuskan judul penelitian, yaitu: Pendapat Peserta Didik Tentang Hasil Belajar Menyiapkan Sandwich Sebagai Kesiapan Wirausaha Fast Food. 3. Definisi operasional Gambaran yang jelas dan unik menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang terdapat pada judul, maka penulis akan memperjelas definisi operasional terdiri dari beberapa istilah yang ada pada judul tersebut yaitu: a. Pendapat peserta didik 1) Pendapat Pendapat menurut W.J.S Poerwadarminta (1998:227) adalah Tanggapan atau pandangan seseorang tentang suatu hal. 2) Peserta didik Peserta didik menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (2003:3) adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

7 potensi diri melalui proses pemelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan sistem pendidikan tertentu Pengertian pendapat peserta didik dalam penelitian ini mengacu pada pengertian pendapat menurut W. J. S. Poerwadarminta dan peserta didik menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tersebut di atas sehingga pengertian pendapat peserta didik di atas adalah tanggapan atau pandangan suatu masyarakat yang berusaha mengembangkan potensinya pada program keahlian Restoran di SMK Negeri 3 Cimahi. b. Hasil belajar Menyiapkan Sandwich 1) Hasil Belajar Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2001:3) adalah perubahan tingkah laku seseorang yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 2) Menyiapkan Sandwich Menyiapkan Sandwich menurut Suwarti Muchantoyo (1999:85) adalah melengkapi dan menyediakan makanan yang terbuat dari 2 potong roti atau lebih dengan isi lauk pauk hewani dan disertai sayuran segar. Pengertian hasil belajar menyiapkan sandwich dalam penelitian ini mengacu pada pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana dan pengertian menyiapkan sandwich menurut Suwarti Muchantoyo tersebut di atas, sehingga pengertian hasil belajar menyiapkan sandwich adalah perubahan tingkah laku peserta didik yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam melengkapi dan menyediakan 2 potong roti atau lebih yang diisi lauk pauk hewani dan sayuran, sehingga dapat dijadikan bekal untuk kesiapan wirausaha fast food.

8 c. Kesiapan wirausaha fast food 1) Kesiapan Kesiapan menurut Slameto (1990:115) yaitu kondisi seseorang yang didasari oleh kemampuan berupa kognitif, afektif dan psikomotor yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. 2) Wirausaha Wirausaha menurut Marzuki Usman (1997:3) mengemukakan bahwa wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material, tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis dan organisasi usaha baru. 3) Fast food Fast food menurut Petter Bentram (1975:67) adalah makanan yang disiapkan untuk dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu singkat serta dilakukan dengan segera dan cepat. Pengertian kesiapan wirausaha fast food dalam penelitian ini mengacu pada pengertian kesiapan menurut Slameto pengertian wirausaha menurut Marzuki Usman dan pengertian fast food menurut Petter Bentram tersebut di atas, sehingga pengertian kesiapan wirausaha fast food adalah suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor untuk memulai suatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran pada usaha bidang boga, khususnya makanan yang disiapkan untuk

9 dihidangkan dan dikonsumsi dalam waktu singkat serta dilakukan dengan segera dan cepat seperti sandwich. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1996:52) yaitu rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian. 1. Tujuan Umum Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang berkaitan dengan pendapat peserta didik tentang hasil belajar penyiapan sandwich sebagai kesiapan wirausaha fast food, pada peserta didik tingkat II Program Keahlian Restoran SMKN 3 Cimahi. 2. Tujuan Khusus Tujuan umum yang telah dikemukakan di atas, dijabarkan menjadi tujuan khusus di dalam penelitian ini. Tujuan khusus dimaksudkan untuk memperoleh data yang spesifik tentang: a. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan kognitif, sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi pengetahuan peserta didik tentang pengertian sandwich, fast food, jenis sandwich, penggunaan bahan isi (keju), penyusunan perencanaan praktikum menyiapkan sandwich, pemahaman fungsi roti dan olesan (spread), penerapan tehnik pembuatan sandwich, menganalisis karakteristik roti yang baik, mengevaluasi mutu produk dan penampilan sandwich. b. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan afektif sebagai kesiapan wirausaha fast food yang

10 meliputi sikap apabila menerima saran dari guru, menjaga sanitasi dan hygiene pribadi, menjaga sanitasi dan hygiene lingkungan laboratorium praktikum, teliti dalam quality control sandwich, sikap memulai kegiatan wirausaha, teliti dalam menyimpan sandwich, menyiapkan bahan sandwich, menyiapkan peralatan untuk pembuatan sandwich. c. Pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan psikomotor sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi kemampuan dalam memilih roti, daging ayam sebagai bahan isi, peralatan pengolahan dalam pembuatan sandwich, pembuatan jenis sandwich, membuat media brosur, menyiapkan peralatan persiapan, menjaga sanitasi hygiene pribadi, mempersiapkan, mengolah dan menyajikan sandwich, mengkreasikan isi canapé, menciptakan hidangan baru sandwich, mengkreasikan bentuk canapé. D. Asumsi Suharsimi Arikunto (2002:22), mengemukakan tentang anggapan dasar, yaitu Sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang akan dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Menurut Winarno Surakhmad dalam Suharsimi Arikunto (2002:58) mengemukakan tentang anggapan dasar atau postulat, yaitu Sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik. Penulis di dalam penelitian ini berpijak pada anggapan dasar sebagai berikut: 1. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar yang diharapkan adalah

11 adanya perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Asumsi ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana (2001:3) yaitu: hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. 2. Menyiapkan Sandwich merupakan salah satu materi pemelajaran atau kompetensi yang terdiri dari teori dan praktek dengan alokasi pemelajaran praktek maksimum 70% dan teori minimum 30%. Menyiapkan sandwich diberikan kepada peserta didik dengan harapan setelah mempelajarinya peserta didik mampu menyiapkan sandwich, mengolah, menghias dan menyajikan serta menyimpan sandwich. Asumsi ini berdasarkan tujuan dari kompetensi menyiapkan sandwich seperti yang tercantum dalam GBPP (2004:33) yaitu: Kompetensi menyiapkan sandwich bertujuan agar peserta didik mampu menjelaskan pengertian sandwich, fungsi sandwich, macammacam sandwich, mengolah sandwich dengan menggunakan roti, bahan isi, bahan olesan, serta mampu menghias dan menyajikan sandwich. 3. Peserta didik yang memiliki kemampuan belajar disertai kemampuan keterampilan dalam menyiapkan sandwich yang sesuai dengan tuntutan bidang dunia kerja akan menimbulkan kesiapan wirausaha fast food. Asumsi ini ditunjang oleh pendapat menurut Slameto (1990:115) Kesiapan yaitu kondisi seseorang yang didasari oleh kemampuan berupa kognitif, afektif dan psikomotor yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.

12 E. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian diperlukan sebagai acuan bagi penulis dalam membuat rumusan pertanyaan sebagai langkah untuk mengumpulkan data. Pertanyaan penulis dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan kognitif, sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi pengertian sandwich, fast food, jenis sandwich, penggunaan bahan isi (keju), penyusunan perencanaan praktikum menyiapkan sandwich, pemahaman fungsi roti dan olesan (spread), penerapan tehnik pembuatan sandwich, menganalisis karakteristik roti yang baik, mengevaluasi mutu produk dan penampilan sandwich? 2. Bagaimana pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan afektif sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi sikap apabila menerima saran dari guru, menjaga sanitasi dan hygiene pribadi, menjaga sanitasi dan hygiene lingkungan laboratorium praktikum, teliti dalam quality control sandwich, sikap memulai kegiatan wirausaha, teliti dalam menyimpan sandwich, menyiapkan bahan untuk sandwich, menyiapkan peralatan untuk pembuatan sandwich? 3. Bagaimana pendapat peserta didik tentang hasil belajar menyiapkan sandwich berkaitan dengan kemampuan psikomotor sebagai kesiapan wirausaha fast food yang meliputi kemampuan dalam memilih roti, daging ayam sebagai bahan isi, peralatan pengolahan dalam pembuatan sandwich, pembuatan jenis sandwich, membuat media brosur, menyiapkan peralatan persiapan, menjaga sanitasi hygiene pribadi, mempersiapkan, mengolah dan menyajikan

13 sandwich, mengkreasikan isi canapé, menciptakan hidangan baru sandwich, mengkreasikan bentuk canapé? F. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Winarno Surakhmad (2002:140) bahwa metode deskriptif mempunyai ciri-ciri: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering juga disebut metode deskriptif analitik) Tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu angket. Angket menurut Akdon, dkk (2005:131) adalah Daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Angket dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pendapat Peserta Didik tentang Hasil Belajar Menyiapkan Sandwich sebagai Kesiapan Wirausaha Fast Food. G. Lokasi dan Sampel Penelitian Penentuan lokasi penelitian diperlukan sebagai wilayah untuk memperoleh dan mengumpulkan data penelitian. Lokasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah SMKN 3 Cimahi Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik tingkat II Program Keahlian Restoran 1 Tahun Ajaran 2007-2008 SMKN 3 Cimahi dengan jumlah 30 orang.