RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ALAT UKUR REGANGAN MENGGUNAKAN SENSOR STRAIN GAUGE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DENGAN TAMPILAN LCD

RANCANG BANGUN PENGATUR LEVEL KECEPATAN MOTOR DC PADA ALAT PELAPISAN (DIP COATING) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN ALAT UKUR KADAR AIR TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER AVR

Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Air Agregat Halus Berbasis Mikrokontroler ATmega8535 dengan Metode Kapasitif untuk Pengujian Material Dasar Beton

RANCANG BANGUN AMMETER DC TIPE NON-DESTRUCTIVE BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 DENGAN SENSOR EFEK HALL ACS712

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

PEMBUATAN ALAT UKUR FREKUENSI DARI GENERATOR SINYAL BERBASIS ATMEGA16 TUGAS AKHIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

STUDI PENGARUH SUHU SUBSTRAT TERHADAP SIFAT LISTRIK DAN OPTIK BAHAN SEMIKONDUKTOR LAPISAN TIPIS SnSe HASIL PREPARASI TEKNIK VAKUM EVAPORASI

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

Pengembangan Pengukuran Sheet Resistance Film Tipis Menggunakan Metode Four Point Probe

Pengembangan Alat Ukur Total Dissolved Solid (TDS) Berbasis Mikrokontroler Dengan Beberapa Variasi Bentuk Sensor Konduktivitas

DIPREPARASI DARI PASIR BESI PANTAI TIRAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN SUMATERA BARAT DENGAN METODE SOL-GEL SPIN COATING

Komputerisasi Alat Ukur V-R Meter untuk Karakterisasi Sensor Gas Terkalibrasi NI DAQ BNC-2110

BAB III. Perencanaan Alat

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

RANCANG BANGUN ALKOHOL METER BERBASIS AVR ATMEGA Laporan Tugas Akhir. Oleh: Nadya Sukma Dewantie J0D006019

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ONLINE UNTUK MONITOR SUHU RUANGAN BERBASIS SERVER WEB DAN WEBCAM DENGAN PENYAMPAIAN DATA ASINKRON

PENGONTROL TEMPERATUR CAMPURAN AIR DENGAN LOOK-UP TABLE BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PENENTUAN KADAR AIR UBI KAYU MENGGUNAKAN PLAT KAPASITOR SEJAJAR. Rizki Amelia*, Maksi Ginting, Sugianto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

Perancangan Sistem Pendingin Air Menggunakan Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

WIRELESS TELEMETERING KWH METER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

RANCANG BANGUN MODUL ALAT UKUR KELEMBABAN DAN TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN SENSOR HSM-20G

RANCANG BANGUN MESIN UJI KONDUKTIVITAS LISTRIK METODE FOUR-POINT PROBE

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR MOTOR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 DAN ANTARMUKA SERIAL KOMPUTER TUGAS AKHIR

ALAT PENCATAT TEMPERATUR OTOMATIS MENGGUNAKAN TERMOKOPEL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. manusia, berbagai aktivitas dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring dengan perkembangan jaman, manusia mulai berpikir untuk

FABRIKASI SENSOR PERGESERAN BERBASIS MACROBENDING SERAT OPTIK

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB I PENDAHULUAN. terhadap alkohol yang dikonsumsinya. Apabila orang tersebut. penyakit kanker, keracunan, bahkan kematian. Selain berdampak buruk

Sensor Thermal. M. Khairudin. Jogjakarta State University

Alat Ukur Massa Menggunakan Flexiforce Berbasis Mikrokontroler ATMega 8535

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN ZAT CAIR BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MENGGUNAKAN SENSOR FOTOTRANSISTOR DAN PENAMPIL LCD

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

PERANCANGAN ALAT UKUR SUMBER AC/DC SECARA OTOMATIS

III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI SUHU INKUBATOR TELUR AYAM BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535. Skripsi

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /

STUDI PENGONTROL TEMPERATUR MOTOR DC UNTUK MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KECEPATAN MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT ARUS PULSA BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535 UNTUK PROSES ELEKTRODEPOSISI

RANCANG BANGUN ALAT UKUR SUHU DAN KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR LM35 DAN SENSOR MQ-3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

SISTEM OTOMATIS PENYIRAMAN TANAMAN PADA RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER MCS-51

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

DESAIN DAN REALISASI OSILOSKOP LCD PIXELS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DAN ATMEGA 16

ALAT UKUR TEMPERATUR RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR. LM35 MELALUI DISPLAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Uji Kekerasan Material dengan Metode Rockwell

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT UKUR KADAR OKSIGEN (O 2 ) MENGGUNAKAN Gs OXYGEN KE-25 SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16 DENGAN TAMPILAN PC SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PEMBENGKOKAN PADA ALAT UKUR TINGKAT KEKERUHAN AIR MENGGUNAKAN SISTEM SENSOR SERAT OPTIK

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IDENTIFIKASI PARAMETER SISTEM PADA PLANT ORDE DENGAN METODE GRADIENT

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN TIMBANGAN BUAH DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN INDIKATOR GALVANIC SKIN RESPONSE (GSR)

EFEK HALL. Laboratorium Fisika Material, Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya

DISPLAY ALAT UKUR VISKOSITAS PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0. Tugas Akhir

ABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Optimasi Diameter dan Panjang Kawat Koil Sebagai Kandidat Sensor Suhu Semen Sapi Berbasis RTD-C

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

RANCANG BANGUN CATU DAYA TERPROGRAM DENGAN TAMPILAN ARUS DAN TEGANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Telah direalisasikan alat pendeteksi logam yang terbuat dari induktor

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KONDUKTANSI LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

SISTEM PENDETEKSI KADAR ALKOHOL BERBASIS MIKROKONTROLLER PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN TAMPILAN LCD

PEMBUATAN ALAT UKUR KELEMBABAN TANAH BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

RANCANG BANGUN INVERTER PENGENDALI KECEPATAN MOTOR AC PADA KONVEYOR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

PERANCANGAN DAN REALISASI PENGUAT KELAS D BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16. Disusun Oleh: Nama : Petrus Nrp :

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT UKUR RESISTIVITAS PADA LAPISAN TIPIS MENGGUNAKAN METODE 4 PROBE BERBASIS ATMega8535 DENGAN TAMPILAN LCD KARAKTER 2 X 16 Juwita Safitri, Meqorry Yusfi, Astuti Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: juwitasafitri026@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan rancang bangun alat ukur resistansi lapisan tipis yang dapat mengukur resistansi suatu bahan berukuran sangat kecil dan sangat tipis. Sistem pengukuran nilai resistansi menggunakan metode 4 probe. Lapisan tipis diuji dengan pemberian variasi arus. Empat buah probe diletakkan diatas permukaan lapisan tipis. Dua buah probe diletakkan di luar untuk memberikan arus masukan dan dua probe diletakkan di dalam untuk menghasilkan tegangan keluaran pada lapisan tipis. Hasil keluaran dari metode 4 probe adalah berupa nilai tegangan dalam orde mv. Penguat instrumentasi digunakan untuk memperkuat nilai tegangan tersebut dengan penguatan sebesar 1000 kali dan diproses dengan mikrokontroler ATMega8535. Pemroses kerja mikrokontroler menggunakan bahasa pemograman Bascom dengan nilai yang diperoleh dari data ADC. Pengukuran nilai resistansi dilakukan pada beberapa lapisan tipis yaitu lapisan TiO 2 cair dan lapisan TiO 2 serbuk. Kata kunci : metode 4 probe, ATMega8535, resistansi, penguat instrumentasi ABSTRACT Already design the instrument measuring of thin film resistance which can measure the resistance of a very small and thin material. The value of measurement system is four probes method. A thin layer was tested by given the current variation. Four probes were placed on the surface of thin layer. Two probes were placed outside thin layer to provide the input current and two probes were placed inside to produce the output voltage of thin layer. The output from the four probe method is a voltage value in mv range. Instrumentation gained were used is an instrumentation amplifier gain for amplify the voltage value with 1000 times of gain and processed by a ATMega8535 microcontroller. Microcontroller process works by using Bascom programming with the values from the ADC result. Value of resistance measurement performed on several thin layers,like TiO 2 liquid layer and TiO 2 powder layer. Keywords : 4 probe method, ATMega8535, resistance, instrumentation amplifier I. PENDAHULUAN Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis dari bahan (organik, inorganik logam maupun campuran logam organik) yang memiliki sifat-sifat konduktor, semikonduktor, superkonduktor maupun insulator. Lapisan tipis berguna untuk pembuatan piranti elektronik seperti kapasitor, transistor, dioda, sel surya silikon amorf dan lain-lain. Lapisan tipis memiliki sifat listrik bahan, yaitu konduktivitas dan resistivitas (Gutierrez, dkk., 2002). Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Resistivitas atau resistansi bahan adalah kecenderungan bahan untuk menghambat aliran arus listrik, yang berguna untuk menentukan sifat ohmik dan non ohmik dari suatu bahan. Sifat ohmik adalah dimana bahan dapat menghantarkan arus listrik dan non ohmik adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (Malvino, 1985). Melihat perbedaan yang dimiliki ini, maka dalam penggunaannya pun harus disesuaikan dengan kebutuhan apakah lapisan tipis yang akan digunakan bersifat ohmik atau nonohmik dengan melihat nilai resistansi dari lapisan tipis tersebut. Perkembangan teknologi yang sangat pesat, perusahaan-perusahaan seperti Jandel Engineering telah memproduksi alat ukur resistansi yang dilengkapi dengan empat probe (FFP) dan sistem interfacing komputer sehingga hasil pengukuran dapat ditampilkan pada monitor, juga data yang diperoleh dapat disimpan. Alat ini mempunyai harga yang ditawarkan relatif tinggi. 65

Penelitian terus dikembangkan sehingga diproduksi suatu alat yang disebut dengan multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur nilai tegangan, arus dan melakukan pengukuran terhadap nilai resistansi suatu bahan. Multimeter banyak dipakai dikalangan masyarakat dan para pelajar, karena memiliki harga yang relatif murah dan fleksible untuk digunakan. Tetapi, multimeter memiliki kelemahan yaitu dapat membaca resistansi parasit (tidak diinginkan) yang timbul saat pengukuran menggunakan 2 probe. Pengukuran resistansi menggunakan metode 4 probe pertama kali dilakukan oleh Weibel (1916) untuk mengukur resistivitas pada bumi. Tahun 1954, Valdes menggunakan metode tersebut untuk mengukur resistivitas pada lapisan semikonduktor. Rancang bangun alat ukur nilai resistansi mulai lebih spesifik dilakukan. Perancangan telah dilakukan oleh Wahyudiyanto (2010), dan melakukan rancang bangun alat ukur resistansi substrat tanah menggunakan probe sebanyak empat buah dan mikrokontroler Atmega32 dengan tampilan LCD. Prosedur pengukuran dilakukan dengan pengukuran yang menggunakan 2 pasang probe terpisah untuk mengukur arus dan tegangan dimana membuat pengukuran lebih akurat pada substrat tanah. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, maka telah dibuat suatu penelitian untuk membuat suatu alat ukur resistansi lapisan tipis yang dapat mengukur resistansi suatu bahan yang berukuran sangat kecil dan sangat tipis, tentunya dengan harga yang relatif murah dan fleksible untuk digunakan dan mampu menghilangkan nilai resistansi parasit sehingga hasil pengukuran nilai resistansi lapisan tipis yang diperoleh memiliki tingkat akurasi yang komparatif. Rancang bangun sistem pengukur resistivitas metode four point probe berbasis Soc Log112 dan C8051f006 juga dilakukan oleh Ekawita (2009), sehingga telah dibuat penelitian untuk memodifikasinya menjadi alat ukur terhadap nilai resistansi lapisan tipis. Alat ukur FPP atau lebih dikenal dengan alat ukur resistansi dengan metode 4 probe yang akan dirancang mampu mengukur resistansi pada lapisan tipis. Penguat instrumentasi berguna untuk menghilangkan noise yang muncul pada saat pengukuran. Pengembangan dari peneliti sebelumnya adalah alat ukur yang telah dirancang mampu menghilangkan resistansi parasit yang timbul pada alat ukur resistansi sebelumnya yaitu alat ukur resistansi dengan metode 2 probe dan komponen penyusun alat ini relatif murah dan mudah untuk ditemukan. Alat ukur FPP adalah salah satu jenis alat yang biasa digunakan untuk mengukur nilai resistansi suatu lapisan bahan semikonduktor seperti Silikon (Si), Germanium (Ge), Gallium Arsenida (GaAs), juga bahan logam dalam bentuk thin film (lapisan tipis) yang dipergunakan dalam pembuatan piranti elektronika. Pengukuran resistansi pada lapisan tipis menggunakan metoda 4 probe dan mikrokontroler Atmega8535 dengan tampilan LCD, alat ukur ini didasarkan pada 4 buah probe dimana dengan 2 buah probe berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dan 2 probe yang lain untuk mengukur tegangan listrik sewaktu probe-probe tersebut dikenakan pada bahan yang dijadikan sampel. Untuk menentukan serta mengkaji sifat-sifat bahan tersebut dapat dilakukan dengan menentukan nilai resistansi untuk suatu luasan dan ketebalan tertentu. II. METODE PENELITIAN 2.1 Perancangan Diagram Blok Secara keseluruhan, diagram blok perancangan perangkat keras yang dibangun/dibuat dalam penelitian ini adalah seperti pada Gambar 1. Pada Gambar 1 dapat dilihat besaran fisis berupa arus akan diindera oleh metoda 4 probe. Dimana keluaran metoda 4 probe ini berupa tegangan yang dihubungkan kerangkaian penguat instrumentasi yang kemudian diteruskan ke mikrokontroler ATmega8535. Selanjutnya akan diproses oleh mikrokontroler untuk mengubah tegangan keluaran menjadi besaran fisis resistansi yang ditampilkan ke LCD. 66

Gambar 1 Diagram blok sistem pengukuran resistansi pada lapisan tipis 2.2 Perancangan Program Mikrokontroler Perancangan perangkat lunak software Basic Compiler (BASCOM) AVR untuk mengatur sistem kerja dari perangkat-keras yang akan menjalankan rancang-bangun alat ukur resistansi pada bahan. Diagram alir program tersebut ditunjukkan pada Gambar 2. 2.3 Perancangan Sistem Prototipe Gambar 2 Diagram alir program mikrokontroler Gambar 3 Skematik sistem pengukuran resistansi lapisan tipis menggunakan metode 4 probe 67

Pada metode ini, sistem pengukuran dirancang sedemikian sehingga diharapkan dapat memecahkan masalah sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab I (Pendahuluan). Setelah perancangan selesai, sistem tersebut kemudian dibangun atau dirakit dan diuji kinerjanya pada skematik sistem pengukuran dapat dilihat seperti pada Gambar 3 (keterangan gambar : A adalah probe dan B adalah wafer / bahan uji) III. HASIL DAN DISKUSI Gambar sistem secara keseluruhan dengan dimensi 20 x 20 cm dapat dilihat pada gambar 4, Dimana empat buah probe diletakan diluar komponen dalam kotak dimana jarak antar probe adalah 0,4 cm. Gambar 4 Keseluruhan alat 3.1 Pengujian Lapisan Tipis TiO 2 Tanpa Penguatan 3.1.1 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 Tanpa Penguatan Pengujian tegangan keluaran yang dihasilkan pada metode empat probe dilakukan dengan variasi arus yang diberikan terhadap lapisan tipis. Pengujian tegangan keluaran metode empat probe tanpa penguatan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 dengan metode empat probe tanpa penguatan Grafik pada Gambar 5, memperlihatkan tegangan keluaran metode empat probe linear tehadap perubahan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis, dengan menggunakan pendekatan garis linear dan didapatkan hubungan antara tegangan keluaran dengan arus dalam bentuk 68

persamaan V out = 0,023I + 2,285. Dengan I adalah arus dan V out adalah keluaran tegangan dalam metode empat probe. Persamaan tersebut menjelaskan bahwa kenaikan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis linear dengan tegangan keluaran metode empat probe. Tegangan offset yang dihasilkan adalah 2,285, koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran sensor dengan arus yang diberikan didapatkan R 2 = 0,978. Hasil ini berarti sudah mendekati nilai yang linear. 3.1.2 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 1 Hari (Lapisan Terbuat dari Larutan yang Didiamkan Selama 1 Hari) Tanpa Penguatan Pengujian tegangan keluaran metode empat probe tanpa penguatan dapat dilihat pada Gambar 6. Grafik pada Gambar 6, memperlihatkan tegangan keluaran metode empat probe linear tehadap perubahan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis, dengan menggunakan pendekatan garis linear dan didapatkan hubungan antara tegangan keluaran dengan arus dalam bentuk persamaan V out = 0,073I 0,456. Dengan I adalah arus dan V out adalah keluaran tegangan dalam metode empat probe. Gambar 6 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 1 hari didiamkan dengan metode empat probe tanpa penguatan Persamaan tersebut menjelaskan bahwa kenaikan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis linear dengan tegangan keluaran metode empat probe. Tegangan offset yang dihasilkan adalah 0,456, koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran arus yang diberikan didapatkan R 2 = 0,937. Dimana hasil yang didapatkan kurang mendekati nilai yang linear. 3.1.3 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 2 Hari (Lapisan Terbuat dari Larutan yang Didiamkan Selama 2 Hari) Tanpa Penguatan Pengujian tegangan keluaran yang dihasilkan pada metode empat probe dilakukan dengan variasi arus yang diberikan terhadap lapisan tipis. Pengujian tegangan keluaran metode empat probe tanpa penguatan dapat dilihat pada Gambar 7. 69

Gambar 7 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 2 hari didiamkan dengan metode empat probe tanpa penguatan Grafik pada Gambar 7, memperlihatkan tegangan keluaran metode empat probe linear tehadap perubahan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis, dengan menggunakan pendekatan garis linear dan didapatkan hubungan antara tegangan keluaran dengan arus dalam bentuk persamaan V out = 0,064I 0,810. Dengan I adalah arus dan V out adalah keluaran tegangan dalam metode empat probe. Persamaan tersebut menjelaskan bahwa kenaikan arus yang diberikan terhadap lapisan tipis linear dengan tegangan keluaran metode empat probe. Tegangan offset yang dihasilkan adalah 0,810, koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran arus yang diberikan didapatkan R 2 = 0,946. Dimana hasil yang didapatkan juga kurang mendekati nilai yang linear. 3.2 Pengujian Lapisan Tipis TiO 2 Dengan Penguatan 3.2.1 Pengujian Lapisan Tipis TiO 2 Dengan Penguatan Pengujian tegangan keluaran metode empat probe dengan penguatan ini yang diberikan adalah sebesar 1000 kali. Pengujian ini menggunakan variasi arus yang diberikan pada lapisan tipis dan memberikan hubungan linear antara arus dan tegangan keluaran setelah penguatan. Hasil pengujian tegangan keluaran setelah penguatan dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 dengan metode empat probe dengan penguatan Pada grafik Gambar 8, terlihat bahwa keluaran tegangan metode empat probe setelah penguatan, sebanding dengan arus yang diberikan kepada lapisan tipis. Pendekatan garis linear didapatkan hubungan antara tegangan keluaran sensor setelah penguatan dan beban yang 70

diberikan dalam bentuk persamaanv out = 23,4I 2,285. Dengan I adalah beban dan V out adalah tegangan keluaran sensor setelah penguatan. Koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran setelah penguatan dengan arus didapatkan R 2 = 0,978. Hasil ini berarti sudah mendekati nilai yang linear. 3.2.2 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 1 Hari (Lapisan Terbuat dari Larutan yang Didiamkan Selama 1 Hari) Dengan Penguatan Pengujian tegangan keluaran metode empat probe dengan penguatan yang diberikan sebesar 1000 kali. Hasil pengujian tegangan keluaran yang dihasilkan pada pengujian lapisan tipis TiO 2 hari setelah penguatan dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 1 hari didiamkan dengan metode empat probe dengan penguatan Koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran setelah penguatan dengan arus didapatkan R 2 = 0,937. Diberikan dalam bentuk persamaan V out = 73,51I 0,456. Dengan I adalah beban dan V out adalah tegangan keluaran sensor setelah penguatan. Pada grafik Gambar 9 terlihat bahwa keluaran tegangan metode empat probe setelah penguatan sebanding dengan arus yang diberikan kepada lapisan tipis dengan menggunakan pendekatan garis linear. Namun, hasil yang didapatkan kurang mendekati nilai yang linear.. 3.2.3 Pengujian Pada Lapisan Tipis TiO 2 2 Hari (Lapisan Terbuat dari Larutan yang Didiamkan Selama 2 Hari) Dengan Penguatan Gambar 10 Grafik tegangan keluaran lapisan tipis TiO 2 2 hari didiamkan dengan metode empat probe dengan penguatan 71

Pengujian tegangan keluaran metode empat probe dengan penguatan yang diberikan sebesar 1000 kali. Pengujian ini menggunakan variasi arus yang diberikan pada lapisan tipis dan memberikan hubungan linear antara arus dan tegangan keluaran setelah penguatan. Hasil pengujian tegangan keluaran setelah penguatan dapat dilihat pada Gambar 10. Pada grafik Gambar 10 terlihat bahwa keluaran tegangan metode empat probe setelah penguatan sebanding dengan arus yang diberikan kepada lapisan tipis dengan menggunakan pendekatan garis linear didapatkan hubungan antara tegangan keluaran sensor setelah penguatan dan beban yang diberikan dalam bentuk persamaan V out = 64,51I 0,810. Dengan I adalah beban dan V out adalah tegangan keluaran sensor setelah penguatan. Koefisien determinasi dari hubungan antara tegangan keluaran setelah penguatan dengan arus didapatkan R 2 = 0,946. Namun, hasil yang didapatkan juga kurang mendekati nilai yang linear. 3.3 Pengujian Nilai Resistivitas pada Lapisan Tipis TiO 2 dengan Perbandingan Metode 2 Probe dan Metode 4 Probe Pengujian nilai resistivitas yang didapatkan dari alat ukur menggunakan variasi arus yang diberikan pada lapisan tipis. Pengujian yang dilakukan dengan metode 2 probe adalah dengan menghubungkan ke lapisan tipis yang akan diuji dimana probe tersebut dialiri arus dan langsung bisa dibaca nilai resistivitasnya. Data nilai resistivitas dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1 Tabel nilai resistivitas Lapisan Tipis TiO 2 No Nama Lapisan Tipis Resistivitas4 probe (Ωm) Resistivitas 2 probe (Ωm) 1. Lapisan Tipis TiO 2 337,86 375,5 2. Lapisan Tipis TiO 2 (1 Hari) 380,5 339,25 3. Lapisan Tipis TiO 2 (2 Hari) 219,8 188,75 Pengujian resistivitas 2 probe menggunakan persamaan resistivitas dalam persamaan 1, dimana L adalah panjang antar semua probe yaitu 0,8 cm, A adalah luas penampang dari lapisan tipis yaitu 4 cm 2. Pengukuran resistivitas menggunakan 4 probe memiliki kelebihan dibandingkan dengan 2 probe yaitu dapat mengukur resistivitas lapisan tipis yang memiliki orde lapisan yang sangat tipis, tanpa membutuhkan suatu bahan konduktor untuk mengalirnya arus. L R (1) A Tabel 1 menunjukkan nilai resistivitas yang didapatkan memiliki kedekatan nilai yang cukup jauh antara nilai resistivitas yang didapatkan dengan metode 2 probe dan nilai resistansi dengan metode 4 probe. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisa data pada rancang bangun alat ukur resistivitas lapisan tipis menggunakan metode 4 probe berbahan tembaga berbasis mikrokontroler ATMega8535 dengan tampilan LCD dapat ditarik beberapa kesimpulan. Perancangan alat dapat menghilangkan resistansi parasit yang muncul pada saat pengukuran. Pengukuran dapat mengindera resistansi yang terjadi pada lapisan tipis dengan jarak antar probe adalah 0,4 cm. Perancangan progam mikrokontroler ATMega8535 menggunakan bahasa pemograman Bascom didapatkan nilai resistansi -793,7 dengan offset sebesar 75702 dari data ADC. Alat ukur yang telah dibuat dapat digunakan untuk berbagai macam lapisan tipis dengan pengujian variasi arus dari 20 ma sampai 70 ma. DAFTAR PUSTAKA Ekawita, R., 2009, Rancang Bangun Sistem Pengukur Metode Four Point Probe Berbasis SoC LOG112 Dan C8051F006, Institut Teknologi Bandung, Bandung.. 72

Gutierrez, M. P., Li. H dan Patton. J., 2002, Thin Film Surface Resistivity. Malvino, A.P., 1985, Prinsip-Prinsip Elektronika, Jilid 1, Edisi Kelima,(diterjemahkan oleh: Prof. M. Barmawi, Ph.D.), Erlangga, Jakarta.. Wahyudiyanto., 2010, Rancang Bangun Alat Ukur Resistivitas Tanah Sebagai Alat Bantu Mengetahui Indikator Kulaitas Tanah Untuk Tanaman Padi. ITS, Surabaya. Weibel, E; Silsbee, F.B dan Wenner, F., 1916, A Method of Measuring Earth Resistivity. 73