THE CORRELATION OF SPEED AND LEG LENGTH WITH THE RESULT OF LONG JUMP SQUAT STYLE IN MALE STUDENTS CLASS XI TKJ 1 SMK MUHAMADIAH 3 TERPADU PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

HEALTH PHYSICAL EDUCATION AND RECREATION DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

MARPION SAPUTRA NIM

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Yan Indra Siregar. Abstrak

JURNAL. Oleh YON MARYONO

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

AN EFFECT OF RUNNING COORDINATION EXERCISE WITH HIGH KNEE AND FOLLOWED BY SPRINT ON THE RUNNING SPEED 50 M OF THE ATHLETES SPRINT 100 M OF PPLP RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN DAYALEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR JURNAL OLEH : ROSNAH

PENGARUH LATIHAN FINDERS KEEPERS TERHADAP KECEPATAN LARI PADA ATLET ATLETIK KABUPATEN SIAK

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

PENGARUH LATIHAN BENCH DIP TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU PADA PEMAIN TERATAI TENNIS CLUB PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

Oleh : RIZQI ENDRO PRASETYO NPM

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

THE CORRELATION OF REACTION TIME WITH THE AGILITY SIDE KICK FROM FIGHTER COMMUNITY ART SELF DEFENSE KEMBANG KAMANGO

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

Transkripsi:

1 THE CORRELATION OF SPEED AND LEG LENGTH WITH THE RESULT OF LONG JUMP SQUAT STYLE IN MALE STUDENTS CLASS XI TKJ 1 SMK MUHAMADIAH 3 TERPADU PEKANBARU Samsurizal 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email : jsamsurizal89@gmail.com,.ramadi@yahoo.com. ardiah_juita@yahoo.com No HP : 085375865215 Health Physical Education and Recreation Faculty of Teachers Training and Education Riau University Abstrack: The problem of this research is not optimal about speed and leg length with the result of long jump squat style. This research is conducted to determine whe ther there is a relationship speed and leg length with the result of long jump squat style in male students class XI TKJ 1 SMK 3 Terpadu Pekanbaru. Sample in this research is male students class XI TKJ 1 SMK 3 Terpadu Pekanbaru. A sampling technique that only male students sampled (purposive sampling). Instruments performed in this study is running speed of 30 meters test are intended to measure a person speed, then test for leg lengh which aims to measure the leg length persons. Then test for long jump squat style, which aims to measure the far leap persons. After that, statistical data processed, normality test with lilifor test at significant level a0,05. Based from the research, it can take the following conclusion. Of the result obtained running speed of 30 meters did not have a significant relationship with long jump results in male students class XI TKJ 1 SMK 3 Terpadu Pekanbaru because r count (0,410) < r tab (0,456), from the results leg length have a significant relationship with long jump result in male students class XI TKJ 1 SMK 3 Terpadu Pekanbaru because r count (0,382) < r tab (0,456), have a significant relationship together between running speed of 30 meters and leg length with long jump result in male students class XI TKJ 1 SMK 3 Terpadu Pekanbaru because r count (0,539) < r tab (0,456). Key Words : Speed, Leg Length, Long Jump Squat Style.

2 HUBUNGAN KECEPATAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI TKJ 1 SMK MUHAMADIAH 3 TERPADU PEKANBARU Samsurizal 1, Drs. Ramadi,S.Pd, M.Kes, AIFO 2, Ardiah Juita, S.Pd. M.Pd 3 Email : jsamsurizal89@gmail.com.ramadi@yahoo.com. ardiah_juita@yahoo.com No HP :085375865215 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak,: Masalah dalam penelitian ini adalah kurang maksimalnya kecepatan dan panjang tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan kecepatan dan panjang tungkai dengan hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiah 3 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiah 3 Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel yaitu siswa putra saja yang dijadikan sampel (purposive sampling). Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes kecepatan lari 30 meter yang bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang, kemudian tes panjang tungkai yang bertujuan untuk mengukur panjang tungkai seseorang, kemudian tes lompat jauh gaya jongkok yang bertujuan untuk mengukur jauh lompatan seseorang. Setelah itu, data diolah dengan statistik, untuk menguji normalitas dengan uji lilifors pada taraf signifikan α0,05. Berdasarkan dari hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil yang diperoleh kecepatan lari 30 meter tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiah 3 Pekanbaru dikarenakan r hitung (0,410) < r tabel (0,456), Dari hasil yang diperoleh panjang tungkai mempunyai hubungan yang signifikan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiah 3 Pekanbaru dikarenakan, r hitung (0,382) > r tabel (0,456), Terdapat hubungan yang signifikan secara bersamasama antara kecepatan lari 30 meter dan panjang tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiah 3 Pekanbaru dikarenakan Rhitung (0,539) >R tabel (0,456). Kata kunci: Kecepatan, Panjang Tungkai,Lompat Jauh Gaya Jongkok.

3 PENDAHULUAN Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan dan kebugaran jasmani. Undang undang keolahragaan Nasional UU RI No.3 Th 2005 ( 2005:3 ). Menurut kementerian pendidikan pengajaran dan kebudayaan (1961), pendidikam jasmanidalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensi-potensi aktivitas manusia berupa sikap, tidakan dan karya yang diberi bentuk, isi, dan arah untuk menuju kebulatan kepribadian sesuai dengan cita-cita kemanusiaan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: pendidikan jasmani adalah metode pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dipilih dan terus dilakukan dengan sepenuhnya memperhatikan nilai-nilai di dalam pertumbuhan, perkembangan dan kelakuan manusia. Atletik merupakan induk dari semua olahraga, berisikan latihan kondisi fisik yang lengkap menyeluruh dan mampu memberikan kepuasaan kepada manusia atas terpenuhnya dorongan nalurimya untuk bergerak (JosseManuel Bellesteros). Atletik merupakan aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak gerak alamiah/wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar.(pasi 1979:1), Perlombaan atletik dibagi menjadi beberapa nomor yaitu jalan dan lari, nomor lempar dan nomor lompat, Salah satu bagian dari nomor lompat adalah lompat jauh. Lompat jauh merupakan gerakan gabungan dari awalan,tolakan,waktu melayang dan mendarat. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara kontinyu dan antara satu dengan yang lainnya saling menunjang sehingga penguasaan terhadap masing-masing gerakan menjadi sangat penting Bentuk gerakan lompat jauh adalah gerakan melompat, mengangkat kaki ke atas dan ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara,(aip Syarifuddin,2002:90) Ada tiga gaya dalam lompat jauh yaitu gaya jongkok, menggantung dan berjalan di udara (Munasifah 2008:10 ). Gaya jongkok adalah gaya pertama yang hingga kini masih di gunakan dalam perlombaan dan di ajarkan di sekolah sekolah. Menurut (Aip Syarifudin, 1992:73).Untuk mendapatkan hasil lompatan yang bagus, maka pelompat harus mempunyai teknik dasar yang bagus pula. Adapun teknik dasar dalam lompat jauh yaitu : (1) Awalan atau ancang-ancang adalah gerakan permulaan untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan lompatan. Kecepatan yang diperoleh dari hasil awalan ini disebut dengan kecepatan horisontal, yang sangat berguna untuk membantu kekuatan tolakan ke atas, ke depan (pada lompat jauh atau lompat jangkit). (2) Tumpuan/tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horisontal ke gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. Tumpuan dapat dilakukan dengan baik dengan menggunakan kaki kiri maupun kanan, tergantung kaki mana yang lebih dominan. (3) Melayang di udara. Sikap badan diudara harus diusahakan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang dan yang paling penting pada saat melayang ini adalah melawan rotasi putaran yang timbul akibat dari tolakan.selain itu juga untuk mendapatkan posisi mendarat yang paling ekonomis dan efisien. (4) Sikap Mendarat. Melakukan pendaratan adalah bagian akhir dari lompat jauh.keberhasilan dalam lompat jauh terletak pada pendaratan. Pada pendaratan yang mulus akan berpengaruh terhadap jarak, keselamatan dan keindahan (Aip Syarifudin, 1992:73).. Selain faktor-faktor tekhnik, faktor kondisi fisik juga diperlukan dalam olahraga lompat jauh, Menurut Harsono (2001:7) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari

4 komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya.artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan. Sedangkan menurut M Sajoto (1995:8) komponen kondisi fisik itu terbagi atas : 1. Kekuatan (strenght), 2. Daya tahan (endurence), 3.Daya otot (muscular power), 4.Kecepatan (speed), 5.Daya lentur (flexibility), 6. Kelincahan (agility), 7.Koordinasi (coordination), 8. Keseimbangan ( balance), 9. Ketepatan (accuracy), 10.Reaksi (reaction). Besar kecilnya kebutuhan akan unsur kondisi fisik berbeda-beda tergantung pada karakteristik dari cabang olahraganya. Demikian halnya pada lompat jauh, tiga unsur kondisi fisik yang sangat diperlukan adalah kecepatan, power otot tungkai dan keseimbangan dinamis (Tamsir Riyadi, 1995 : 95). Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain atlit harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, keseimbangan dinamis, dan koordinasi gerakan, juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh tersebut serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat dan lancar (Gunter Benhard, 1986 : 45). Faktor-faktor tersebut harus dimiliki oleh setiap atlet lompat jauh, karena akan menentukan pencapaian prestasi lompatnya. Faktor kondisi fisik merupakan dasar bagi atlet di dalam mencapai prestasi selain kemampuan teknik. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari ujian praktek bahwa nilai lompat jauh siswa belum sesuai dengan harapan yang di inginkan.hal ini terlihat pada saat penulis membantu proses pengambilan nilai ujian praktek atletik nomor lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiyah 3 Terpadu Pekanbaru, banyak siswa yang tidak dapat mencapai hasil lompatan yang maksimal sehingga berdampak tidak tercapainya KKM yang telah di tentukan sekolah. Sekolah menentukan KKM yaitu 3,50 m. Seperti yang penulis lihat, maka penulis menganalisa bahwa hal tersebut di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman terhadap teknik dasar gerakan lompat jauh, tidak memahami pentingnya unsur-unsur dalam gerakan lompat jauh seperti awalan, tumpuan/tolakan saat melayang dan pendaratan, faktor kondisi fisik anak masih dibawah batas kesegaran jasmaniseperti kecepatan, panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, kelenturan dan daya ledak otot tungkai.penulis melihat banyak siswa terutama siswa putra yang tidak memaksimalkan kecepatan lari pada saat awalan dan lemahnya tungkai siswa pada saat melakukan tolakan. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan atas, maka penulis mencoba meneliti tentang permasalahan dalam lompat jauh dengan membatasi masalahnya dengan cara melihat sejauh mana hubungan kecepatan dan panjang tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa putrakelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiyah 3 Terpadu Pekanbaru METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian kolerasional yang bertujuan untuk menyelidiki seberapa jauh variabel-variabel pada suatu faktor yang berkaitan dengan faktor lain. Korelasi adalah suatu penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-varibel yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Suharsimi Arikunto, 2006:131) Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Menurut sugiyono (2008 : 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

5 mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kecepatan Lari 30 Meter Pengukuran kecepatan lari dilakukan dengan lari jarak30 meter terhadap20 orang sampel, di dapat waktu tercepat 5.15 detik, waktu terlambat 6,40 detik, rata-rata (mean) 5,60, simpangan baku (standar deviasi) 0.36,Untuk lebih jelasnya lihat pada distribusifrekuensi di bawahini: Tabel 1. Distribusi Frekueasi Variabel Kecepatan Lari 30 Meter (X 1 ) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 5,15-5,40 7 35 2 5,41-5,66 3 15 3 5,67-5,92 5 25 4 5,93-6,18 3 15 5 6,19-6,44 2 10 Jumlah 20 100% Berdasarkan pada table distribusifrekuensi di atas dari 20 sampel, 7 orang sampel (35%) memiliki kecepatanlari 30 meter dengan rentangan waktu 5.15-5.40, dan3 orang sampel (15%) memiliki kecepatan lari 30 meter dengan rentangan waktu5,41-5,66, dan 5 orang sampel (25%) memiliki kecepatan lari 30 meter dengan rentangan waktu 5,67-5,92, dan 3 orang sampel (15%) memiliki kecepatan lari 30 meter dengan rentangan waktu 5,93-6,18, dan 2 orang sampel (10%) memiliki kecepatan lari30 meter dengan rentangan waktu 6,19-6,44. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

6 Histogram Kecepatan Lari 30 Meter 2. Panjang Tungkai Pengukuran panjang tungkaidilakukan dengan tes antropometri terhadap 20 orang sampel, didapat skor tertinggi 95 cm, skor terendah 79 cm, rata-rata (mean) 87, simpangan baku (standar deviasi) 4,12, Untuk lebih jelasnyalihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel panjang tungkai(x 2 ) No Frekuensi Kelas interval absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 79-81 1 5 2 82-84 6 30 3 85-87 5 25 4 88-90 3 15 5 91-93 4 20 6 94-96 1 5 Jumlah 20 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 20 sampel, masingmasing1 orang sampel (5%) memiliki panjang tungkai dengan rentangan nilai 79-81 dan 94-96,dan 6 orang (30%) memiliki panjang tungkai dengan rentangan nilai 82-84, dan 5 orang (25%) memiliki panjang tungkaidengan rentangan nilai 85-87, dan 3 orang (15%) memiliki panjang tungkaidengan rentagan nilai 88-90, dan 4 orang (20%) orang memiliki panjang tungkai dengan rentangan nilai 91-93.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

7 Histogram Panjang tungkai 3. Hasil Lompat Jauh Pengukuran hasil lompat jauh dilakukan dengan melakukan lompatan sejauh mungkin terhadap 20 orang sampel, didapat skor tertinggi 4,10 meter, skor terendah 3,20 meter, rata-rata (mean) 3,50, simpangan baku (standar deviasi) 0,24, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil lompat jauh(y) Kelas Frekuensi Frekuensi interval absolute relative (Fr) (Fa) 3,20-3,38 6 30 3,39-3,57 8 40 3,58-3,76 3 15 3,77-3,95 1 5 3,96-4,14 2 10 Jumlah 20 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 20 sampel, 6 orang sampel (30%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangannilai 3,20-3,38, dan 8 orang (40%) memiliki hasil lompat jauhdengan rentangan nilai 3,39-3,57,dan 3 orang (15%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan nilai 3,58-3,76,dan 1 orang (5%) memiliki hasil lompat jauh dengan rentangan nilai 3,77-3,95, dan 2 oraang (10%) memperoleh hasi lompat jauh dengan rentagan nilai 3,96-4,14.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

8 Histogram Hasil Lompat Jauh A. Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas Data Analisis uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan 1 Kecepatan lari 30 meter 0.144 2 Panjang tungkai 0.117 0.190 Normal 3 Hasil lompat jauh 0.187 Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel hasil lompat jauh, panjang tungkai, dan kecepatan lari 30 meter lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.. 1. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana Hasil perhitungan koefisien korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut: a. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 1 terhadap Y adalah 0.410 b. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 2 terhadap Y adalah 0,382

9 Pengujian Hipotesis 2. Uji Hipotesis Satu Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara kecepatan lari 30 meter denganhasil lompat jauh. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil lompat jauh sebesar 3,50, dengan simpangan baku 0.24. Untuk skor rata-ratakecepatan lari 30 meter didapat 5,66 dengan simpangan baku 0.36. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kecepatan lari 30 meter dan hasil lompat jauh, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,456, berarti r hitung (0,410) < r tab (0,456), artinya hipotesis ditolak dan tidak terdapat hubungan yang berarti antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh padasiswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Tabel 5. Analisis Korelasi Antara Kecepatan Lari 30 meter dengan Hasil Lompat Jauh(X 1 -Y) r tabel N-1 r hitung α = 0.05 Kesimpulan 19 0,410 0.456 Ha ditolak Hasil analisis korelasi menyatakan tidak terdapat hubungan antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh pada taraf signifikan α = 0.05.. 3. Uji Hipotesis Dua Pengujian hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan antara panjang tungkaidengan hasil lompat jauh. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil lompat jauh sebesar 3,50, dengan simpangan baku 0.24. Untuk skor rata-ratapanjang tungkaididapat 87 dengan simpangan baku 4,12. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara panjang tungkaidan hasil lompat jauh, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,456, berarti r hutung (0,382) < r tab (0,456), artinya hipotesis ditolak dan tidak terdapat hubungan yang berarti antara panjang tungkaidengan hasil lompat jauh padasiswa putra kelas XI TKJ 1 SMK Muhamadiyah 3 Terpadu Pekanbaru. Tabel 6. Analisis Korelasi Antara Panjang tungkai Dengan Hasil Lompat Jauh(X 2 -Y) r tabel N-1 r hitung α = 0.05 Kesimpulan 19 0.382 0.456 Ha ditolak

10 Hasil analisis korelasi menyatakan tidak terdapat hubungan antara panjang tungkaidengan hasil lompat jauh pada taraf signifikan α = 0.05. 4. Penguji Hipotesis Tiga Pengujian hipotesis tiga yaitu terdapat hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan panjang tungkai terhadaphasil lompat jauh. Berdasarkan analisis dilakukan, maka diperoleh analisis korelasi antara kecepatan lari 30 meterdan panjang tungkai terhadaphasil lompat jauh sebagai berikut: Tabel 7. Analisis Korelasi Antara Kecepatan Lari 30 meter dan Panjang tungkai Terhadap Hasil Lompat Jauh(X 1,X 2 -Y) R table N-1 R hitung α = 0.05 Kesimpulan 19 0.539 0.456 Ha diterima Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan antara kecepatan lari 30 meter dan panjang tungkai terhadap hasil lompat jauh pada taraf signifikan α = 0.05. D. Pembahasan 1. Hubungan Kecepatan dengan Hasil Lompat Jauh Dalam banyak cabang olahraga, kecepatan merupakan inti dan amatdiperlukan agar dapat dengan segera memindahkan tubuh ataumenggerakkan anggota tubuh dari satu posisi ke posisi anggota tubuh lain. Kecepatan adalah kemampuan bergerak dengan kemungkinan kecepatan tercepat. Kecepatan adalah salah satu komponen biometrik yang penting untuk melakukan aktivitas olahraga Dengan demikian, kecepatan merupakan salah satu unsur yang sangat diperlukan untuk menguasai suatu cabang olahraga.tingkat kecepatan seseorang menentukan terhadap penguasaan suatu cabang olahraga, apalagi kecepatan itu tergolong kepada penentu sebuah prestasi olahraga tersebut termasuk olahraga lompat jauh. Perhitungan korelasi antara kecepatan lari 30 meter (X 1 ) dengan hasil lompat jauh (Y) menggunakan rumus korelasi product moment.kriteria pengujian jika r hitung > r tabel Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 1996:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh diperoleh r hitung = 0,410 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0,456. Berarti dalam hal ini tidak terdapat hubungan antara kecepatan lari 30 meter dengan hasil lompat jauh.hal ini jika di bandingkan dengan interpretasi koefisien korelasi

11 mendapatkan hubungan, akan tetapi hubungan nya lemah atu kurang.artinya kecepatan yang dimilikiatlet, maka semakin baik pula hasil lompatan yang diperoleh. Apabila kecepatan lari tidak baik, maka lompatanyang dilakukan tidak akan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dari penjelasan di atas jelas bahwa kecepatan lari sangat berpengaruh terhadap hasil lompat jauhseseorang.baik kecepatan lari seseorang maka baik pula hasil lompat jauhyang dimilikinya. Begitu juga dengan penelitian ini, bahwa bukan kecepatan tidak memiliki hubungan, akan tetapi memiliki hubungan Cuma lemah atau kurang.. 2. Hubungan Panjang tungkai dengan Hasil Lompat Jauh Juvier dalam Basirun, (2006:15) mengemukakan Panjang tungkai adalah kemampuan melakukan kerja secara cepat atau salah satu elemen kemampuan materi yang banyak dibutuhkan dalam olahraga, terutama olahraga yang memiliki unsure lompat/loncat, lempar, tolak dan sprint.panjang tungkai adalah kemampuan otiot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang sangat tinggi. Otot-otot tungkai yang memiliki panjang tungkai akan membuktikan bahwa untuk melakukan tolakan pada saat melakukan lompat jauh, artinya panjang tungkai sangat dibutuhkan karena pasa saat malaukan tolakan memerlukan panjang tungkai yang baik. Perhitungan korelasi antara panjang tungkai (X 2 ) dengan hasil lompat jauh (Y) menggunakan rumus korelasi product moment.kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana 1996:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara panjang tungkai dengan hasil lompat jauh diperoleh r hitung 0.382 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0.456. Berarti dalam hal ini tidak terdapat hubungan antara panjang tungkai dengan hasil lompat jauh. Ha ini jika di bandingkan dengan interpretasi koefisien korelasi mendapatkan hubungan, akan tetapi hubungan nya lemah atau kurang. Artinya baik panjang tungkai yang dimilikiatlet maka semakin baik pula hasil lompat jauh yang diperoleh. Dari penjelasan di atas jelas bahwa panjang tungkai sangat berpengaruh terhadap hasil lompat jauh.ini terlihat dari hasil perhitungan analisis yang menyatakan terdapat hubungan sigifikan antara panjang tungkai terhadap hasil lompat jauh yang ditentukan dari hasil analisis. 3. Hubungan Antara Kecepatan Lari dan Panjang tungkai Dengan Hasil Lompat Jauh Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda (uji R) didapat R hitung = 0.539 sedangkan R tabel diperoleh sebesar 0.456, jadi R hitung > R tabel, artinya terdapat hubungan secara bersama-sama antara kecepatan lari (X I ) dan panjang tungkai(x 2 ) dengan kemampuan hasil lompat jauh (Y).

12 Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil lompat jauh yang dilakukan seseorang dalam cabang lompat jauh.semakin baik panjang tungkai dan semakin kecepatan lari seseorang maka memungkinkan semakin baik juga hasil lompat jauh yang diperoleh. Untuk mendapatkan hasil lompat jauh, banyak faktor-faktor yang menunjangnya, seperti yang sudah diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu kecepatan lari dengan panjang tungkai. kedua bentuk kondisi fisik ini sudah terbukti memberikan hubungan dengan hasil lompat jauh. akan tetapi masih banyak lagi faktor-faktor yang dapat menunjang kemampuan lompat jauh seperti kelentukan. hanya saja di sini peneliti hanya melihat pada kedua kondisi fisik saja. Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Dari hasil yang diperoleh kecepatan lari tidak berhubungan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK MUHAMADIYAH 3 TERPADU PEKANBARU, di mana hasil yang diperoleh yaitu r hitung (0,410) < dari r tabel (0,456). 2. Dari hasil yang diperoleh panjang tungkai tidak berhubungan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK MUHAMADIYAH 3 TERPADU PEKANBARU, di mana hasil yang diperoleh yaitu r hitung (0,382) < dari r tabel (0,456). 3. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kecepatan lari dan panjang tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK MUHAMADIYAH 3 TERPADU PEKANBARU, di mana hasil yang diperoleh yaitu r hitung (0,539) > dari r tabel (0,456).. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada: 1. Guru dapat memperhatikan panjang tungkai dan kecepatan lari pada siswa putra kelas XI TKJ 1 SMK MUHAMADIYAH 3 TERPADU PEKANBARU 2. menerapkan panjang tungkai maupun kecepatan lari untuk menunjang kemampuan hasil lompat jauh. 3. Bagi siswa agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hasil lompat jauh 44

13 DAFTAR PUSTAKA A.Carr, Gerry (1991). Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : PT Grafindo Persada. Andika, Rahman. (2012) Blogspot.com/2012/08/teknik-lompat-jauh-gayajongkok.html.11 nopember 2012. Asril. 1999. PembinaanKondisiPisik.Padang :FIK UNP Arikunto, Suharsimi (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta. Harsono (1998).Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Semarang: IKIP. Ismaryati (2008).Tes dan Pengukuran Olahaga. Surakarta. Jonat Krempel. 1981. Atletik lempar dan Lompat. Padanag. IKIP Padang Kusnul.2012 http://ikusnul.blogspot.com/2012/11/lompat-jauh.html?m=1.27 oktober 2012. M. Sajoto (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize Mochamad Djumidar A. Widya (2004). Gerak Gerak Dasar Ateletik dalam Bermain. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Munasifah, (2008).Atletik Cabang Lompat:Aneka Ilmu, Semarang: Aneka Ilmu Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta. Depdiknas PASI. (1994). Tehnik-tehnik Atletik dan Tahap-tahap Mengajarkan, Jakarta: Program Pendidikan dan Sistem Sertifikasi Pelatih Atletik PASI PASI.(1979). Pedoman Melatih Dasar Atletik, Jakart: Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dari Manual Didactio De Atletismo Redaksi Sinar Grafika (2006). Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika.