SERIAL KAJIAN ULIL ALBAAB No. 22 By : Tri Hidayanda
ARTI FAROIDH FAROIDH adalah kata jamak dari FARIDHOH FARIDHOH diambil dari kata FARDH yg berari TAKDIR atau KETENTUAN. Syar I : Bagian yang sudah merupakan ketentuan dari Allah bagi ahli waris.
PraktekdiMasyarakat Membuat Warisan pembagian harta sebelum meninggal yang tidak sesuai dengan hukum waris. Menganggap bisa berbuat lebih adil dari ketetapan Allah. Lebihmengutamakanhukumadatatauhukumlain, diluar hukum Allah.
JANJI ALLAH QS. An-Nisa 13-14
KEUTAMAAN ILMU FAROIDH Dari IbnuMas'ud, dia berkata: TelahbersabdaRosulullohsaw: "Pelajarilah Al-Qur'an dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah Faroidhdan ajarkanlahkepadamanusia. Karenaakuadalahorang yang akan mati, sedang ilmupun akan diangkat. Hampir saja dua orang berselisih tentang pembagian warisan dan masalahnya tidak menemukan sseorang yang memberitahukannya kepada keduanya«(hr Ahmad). Dari 'Abdulloh bin 'Amr, bahwa Rosululloh saw bersabda: "Ilmu itu adatigamacam, danselaindariyang tigaituadalahtambahan. (Yang tigaituialah) ayatyang jelas, sunnahyang datangdari nabi, dan faroidhlah yang adil".(hr Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi saw bersabda: "Pelajarilah Faroidh dan ajarkanlahkepadamanusia, karenafaroidhadalahseparuhdari ilmudan akan dilupakan. Faroidhlahilmuyang pertamakali dicabut dari umatku". (HR Ibnu Majah dan Ad-Daroquthni).
TIRKAH (PENINGGALAN) Adalah harta yang ditinggalkan oleh mayit(orang yang mati) secara mutlak Hanafi : Allah mewajibkanwarisanpadaharta, bukanyg lain, Hak-haktidakdiwariskankecualiyang mengikuti harta. Maliki, Syafi I dan Hambali: Peninggalan ituu meliputi harta dan hak yang ditinggalkan si mayit.
HAK-HAK PENINGGALAN 1. Biaya mengkafani dan penyelenggaraan Jenazah si mayit. 2. Melunas hutangnya. Syafi I : mendahulukanhutangpadaallah (zakat, kifarat) atas hutang pada manusia Hanafi: Hutang pada Allah gugur, kecuali dibayarkan dengan suka atau diwasiatkan. Hambali: sama antara hutang pada Allah dan hutang pada Manusia. 3. Pelaksanaan Wasiat max. 1/3 harta 4. Pembagian sesuai hukum waris.
RUKUN WARIS 1. Pewaris(AL-WAARITS) 2. Orang yang mewariskan/ yang meninggal (AL- MUWARITS). 3. Harta yang diwariskan(al-mauruuts)
SEBAB PEWARISAN 1. NASAB HAKIKI (karena hubungan kekerabatan)
SEBAB PEWARISAN 2. NASAB HUKMI (karena perjanjian) "Wala itu adalah kerabat seperti kekerabatan karena nasab" (HR Ibnu Hibbandan Al-Hakim). 3. PERKAWINAN YANG SHAH Dan bagimu seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu (QS. 4: 12)
SYARAT PEWARISAN 1. Kematian yang Mewariskan. 2. Pewaris yang Hidup setelah yang mewariskan mati. 3. Tidak ada penghalang / pembatal
PENGHALANG / PEMBATAL WARISAN Perbudakan(akan menjadi milik Tuannya) Pembunuhan dengan sengaja yang diharamkan. Berlainan Agama
ASHABUL FURUDH : Ahliwarisyang telah ditentukan bagiannya dalam Al-qur an, as-sunnah dan Ijma ASHABAH yaitu: Ahli waris yg tdk disebutkan banyaknya bagian dlm alqur an& sunnahdgntegas, atauorg yg menguasai hartawariskrniamenjadiahli waristunggal, selain itu dia juga menerima sisa harta warisan setelah Ashabul Furudh menerima bagian masing masing
ASHABAH 1. ASHABAH NASABIYAH : yaitu ashabah karena Nasab, dibedakan atas: Ashabah bi Nafsih: Laki laki yang nasabnya tidak diselingi perempuan Bunuwah(Keanak an) : Anak Lk, Cucu Lk, dst. Ubuwah(Ke-ayah an) : Ayah, Kakek Shahih Ukhuwah(Ke-saudaraan) : Saudaralkkandung/ seayah, anak2 mrk dst. Umuumah: (ke-paman an) Ashabahbi Ghairih: Perempuanyang bahagiannya½ jika sendiri dan 2/3 jika bersama saudara perempuan yang lain, Jika dgn saudara laki2, menjadi Ashabah.
ASHABAH Anak Perempuan Cucu Perempuan dari anak Laki-laki Saudara Perempuan Kandung Saudara perempuan seayah Ashabah Ma a Ghairih: Perempuan yg perlu perempuan lain untuk jadi Ashabah: Saudara perempuan kandung jika bersama dgn anak perempuan atau cucu perempuan(dari anak laki2) Saudara perempuan seayah jika bersama dgn anak perempuan atau cucu perempuan(dari anak laki2) 2. ASHABAH SABABIYAH : Adalhatuanyang memerdekakannya, Jika tdk ada maka jatuh ke ashabahnya yang laki-laki.
HAJBU / PENGHALANG HAJBU : Menghalangi / mencegah, terhalangnya seseorangdarisemuaatausebagianwarisan. dibedakan atas: 1. HAJBU NUQSHAAN : Berkurangnya warisan seseorang karena adanya orang lain 2. HAJBU HIRMAN : Terhalangnya semua warisan seseorang karena adanya orang lain. HajbuHirmantidakberlakupada6 org : Bapak, Ibu, Anak lk, Anak Pr, Suami, Istri, walaupun bisa saja terkena Hajbu Nuqsaan
DALIL DALIL
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 4 :11)
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika Isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki- laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masingmasing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika Saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.(QS 4 :12)
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387]. Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. 4 ; 176)
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 1 Anak laki-laki Kandung A Ashabah Hadits 2 Anak perempuan kandung 3 CUCU LAKI-LAKI (dr anak laki-laki) A - Jika ada no. 1, menjadi ashabah saja 4 : 176 1/2 - Jika Anak Tunggal 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:11 G Gugur jika ada no. 1. Hadits A Ashabah G Gugur jika ada no.1 atau ada dua orang no.2 4 CUCU PEREMPUAN (Dari anak Laki-laki) 1/2 Bila sendiri saja 1/6 Bila sendiri dan ada satu orang no. 2 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 4:176 A Jadi ashabah jika bila ada no.3, walaupun ada dua orang no. 2
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 5 BAPAK 1/6 - Jika ada no 1 atau 3, maka dapat 1/6 saja 4:11 A 1/3 Bila ada no. 2 atau 4, maka dapat 1/6 + ashabah Tidak ada no. 1,2,3 maka jadi ashabah saja. - Jika tidak ada 1, 2, 3 - ada 2 orang atau lebih saudara (10,11, 12, 13, 14, 15 6 IBU 7 KAKEK (dr Bapak) 1/3 Bila waris terdiri dari Ibu, bapak, suami atau istri - Jika ada : 1, 2, 3 1/6 - Ada 2 orang atau lebih saudara (10, 11, 12, 13, 14, 15) G Gugur Jika ada no. 5 Bila tidak ada 1, 2, 3, atau 4 maka menjadi A ashabah saja. 1/6 Bila ada 2 atau 4, maka 1/6 + Ashabah Bila ada no. 1 atau no 3 maka dapat 1/6 saja G - GUGUR Jika ada no. 6 8 NENEK (Ibu dari ibu) - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar 1/6 mereka Gugur jika ada no 6 9 NENEK (ibu dari bapak) 1/6 - Jika 8 dan 9 ada bersamaan, dibagi rata antar mereka 4:11
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 10 Sudara Laki-laki Kandung G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5 A - Ashabah G Gugur jika ada no. 1, 3 atau 5 Saudara kandung 1/2 - Sendiri 11 Perempuan 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih A - JIKA 2, 4, 10 ada, maka jadi ashabah Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau G Saudara laki-laki se ayah 4) 12 Ashabah G - Gugur jika ada 1,2, 3,4, 5, 7 - Ada 2 orang atau lebih 4:176 13 Saudara laki-laki seibu 1/3 - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata 4:11 Laki-laki dan perempuan 1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no. 15 14 15 Saudara Perempuan seayah Saudara Perempuanb se- Ibu Gugur oleh 1, 3, 5, 10, (11 jika bersama dgn no. 2 atau G 4) 1/2 - Tunggal 2/3 - Jika ada 2 orang atau lebih 1/6 - Jika hanya ada bersamaan dengan no 11 A Bila bersama no. 10, 2, 4 maka jadi ashabah. G - GUGUR Jika ada 1, 2, 3,4, 5, 7 1/3 - Ada 2 orang atau lebih - Jika 13 & 15 ada bersamaan, 1/3 tersebut dibagi rata Laki-laki dan perempuan 1/6 - Hanya seorang saja dan tidak ada no. 13 4:11
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 16 Anak laki laki dari saudara laki-laki kandung G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 17 Anak Perempuan dari saudara laki-laki kandung G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 18 Paman (Saudara kandung Bapak) G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 19 Paman (Saudara Seayah Bapak) G A Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) ASHABAH BINAFSIHI 20 Anak laki-laki paman sekandung G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) A ASHABAH BINAFSIHI 21 Anak laki-laki paman seayah G Gugur oleh 1, 3, 5, 7, 10, 12, 16, 18, 19 (11 atau 14 jika bersama dgn no. 2 atau 4) A ASHABAH BINAFSIHI
No. AHLI WARIS BAG SYARAT DALIL 22 Suami 1/2 Jika tidak ada 1, 2 4:12 1/4 Jika ada 1, 2. 23 Isteri 1/4 Jika tidak ada 1, 2, 3, 4 4:12 1/8 Jika ada 1, 2, 3, 4 24 Laki-laki yang memerdekakan Budak ASHABAH 25 Wanita yang memerdekakan Budak ASHABAH
LATIHAN KASUS-KASUS