PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK DI LAHAN KERING

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

JURNAL SAINS AGRO

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PENGARUH PEMANFAATAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG PADA KONDISI KEKURANGAN AIR

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

RESPON TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK DENGAN DUA KALI PENANAMAN SECARA VERTIKULTUR

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan salah satu tanaman pangan dan

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PENGARUH PENGAPURAN DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merril

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PEMBERIAN DUA JENIS PUPUK KANDANG PADA DUA KALI PENANAMAN

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN BERBAGAI JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJAU

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

Pengaruh Waktu Pemupukan dan Macam Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merrill)

RESPON TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) BONGGOL PISANG DAN PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

YANG DIKULTURKAN PADA BOKASHI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KAMPUNG WANGGAR KABUPATEN NABIRE

Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan Lamanya Inkubasi EM4 Terhadap Kualitas Organoleptik Pupuk Bokashi

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) TERHADAP WAKTU APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI SKRIPSI

PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERILL)

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

1 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman 1-8 ISSN

SIFAT KIMIA ULTISOLS BANTEN AKIBAT PENGOLAHAN TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK KOMPOS. Oleh: 1) Dewi Firnia

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulagris L.) E- JURNAL FATMA RIZA

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) YANG DIBERI PUPUKKANDANG AYAM DENGAN KERAPATAN TANAM BERBEDA

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

DAMPAK PEMBERIAN LARUTAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL) DAN ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa.

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM DAN SP 18 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA ANDOSOL

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON PENAMBAHAN ABU SEKAM DAN DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI DI TANAH ALFISOL Aditya Perdanatika 1, Suntoro 2, Pardjanto 2

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH PUPUK GANDASIL B DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

Pengaruh Waktu Panen dan Pemberian Pupuk Organik Terhadap Hasil Tanaman Wortel (Daucus carota L.)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PERTUMBUHAN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) PADA PANEN PERTAMA DAN KEDUA DENGAN PEMBERIAN BOKASHI DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PENGGUNAAN PUPUK N P K PADA TANAH BEKAS PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Volume 11 Nomor 2 September 2014

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

Pengaruh Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada Pemotongan Pertama

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

SKRIPSI. Oleh: GayuhMandasia

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

Transkripsi:

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK DI LAHAN KERING GROWT AND YIELD OF SOYBEAN UNDER DIFFERENT ORGANIC FERTILIZER IN UPLAND CONDITION Abd. Rahman Arinong Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa E-mail: rahman.arinong@yahoo.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di lahan kering. Penelitian dilaksanakan pada lahan kering di kebun percobaan (experimental farm) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar, bulan Mei sampai September 2009. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang disusun secara faktorial, faktor pertama terdiri dari 4 perlakuan jenis pupuk organik dengan dosis 10 ton ha -1 yaitu: pupuk kandang ayam, bokashi ayam, pupuk kandang sapi, dan bokashi sapi. Faktor kedua terdiri atas 2 perlakuan yaitu waktu pemberian pupuk satu minggu sebelum tanam dan dua minggu sebelum tanam. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 kombinasi perlakuan dan setiap ulangan diberi kontrol, sehingga terdapat 27 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik jenis bokashi sapi memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan memberikan hasil tertinggi (tinggi tanaman, jumlah polong dan bobot kering 100 biji, umur berbunga dan umur panen yang lebih cepat). Pemberian pupuk organik 2 minggu sebelum tanam memberikan hasil yang tertinggi. Tidak ada interaksi antara jenis pupuk organik dan waktu pemberian pupuk pada semua parameter yang diamati. Kata kunci: Kedelai, pupuk organik, dan lahan kering ABSTRACT The experiment was conducted on dry land in the garden experiment (experimental farm) Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar, May to September 2009. Experiment used a randomized block design arranged in a factorial, the first factor consists of 4 types of organic fertilizer treatment with a dose of 10 tons ha -1 namely: chicken manure, bokashi chicken, cow manure, and cow bokashi. The second factor consists of two fertilizer treatments, namely time one week before planting and two weeks before planting. Each treatment was repeated 3 times so that there are 24 combinations of treatment and each replication were given control, so there are 27 experimental plots. The results showed that the type of bokashi organic fertilizer cow gives a significantly different effect and gives the highest yield (plant height, number of pods and dry weight of 100 seeds, flowering and harvest faster). Organic fertilizer 2 weeks before planting gave the highest results. There is no interaction between the type of organic fertilizer and timing of fertilizer application in all parameters were observed. Keywords: Soybean, organic fertilizer, and dry land 131

PENDAHULUAN Produksi pangan dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat sehingga impor bahan pangan seperti kedelai terus dilakukan. Menurut data BPS 2012 pada tahun 2011, impor kedelai Indonesia mencapai lebih dari 2 juta ton. Produksi kedelai di Indonesia dari tahun 2007 sampai 2012 terus mengalami peningkatan, di tahun 2007 sebanyak 592,534 ton kedelai sampai puncaknya yaitu pada tahun 2009 sebanyak 974,512 ton, kemudian terus menurun hingga tahun 2012 yaitu sebesar 779,741 ton. data (BPS, 2012). Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai, diantaranya adalah perluasan areal penanaman, dengan memanfaatkan lahan kering yang belum dikelolah secara optimal dan tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Agar lahan kering tersebut dapat dimanfaatkan dan produktivitasnya dapat ditingkatkan, diperlukan upaya pengelolaan lahan yang optimal seperti pemupukan. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan tidak berimbang dapat mengakibatkan menurunnya kesuburan biologis tanah dan perkembangan patogen yang pesat, keracunan unsur hara tertentu pada tanaman serta menurunnya ketegaran tanaman terhadap hama dan penyakit. Pemakaian pupuk organik yang berasal dari bokashi pupuk kandang, hijauan tanaman dan limbah pertanian lainnya, selain dapat menggantikan pemakaian pupuk kimia, juga ramah terhadap lingkungan sehingga tercipta suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai di lahan kering METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada lahan kering di kebun percobaan (experimental farm) Fakultas Pertanian Kampus Tamalanrea Universitas Hasanuddin Makassar. Penelitian dilaksanakan bulan Mei sampai September 2009. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial, dimana faktor pertama terdiri dari 4 perlakuan jenis pupuk organik dengan dosis 10 ton ha -1 yaitu: Pupuk kandang ayam (P1), bokashi pupuk kandang ayam (P2), pupuk kandang sapi (P3), bokashi pupuk kandang sapi (P4), dan faktor kedua terdiri atas 2 perlakuan waktu pemberian pupuk yaitu satu minggu sebelum tanam (), dua minggu sebelum tanam (). Setiap perlakuan yang diberikan, masing - masing diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 kombinasi perlakuan dan setiap ulangan diberi kontrol (P0) sehingga secara keseluruhan terdapat 27 petak percobaan dengan ukuran petak 3 m x 2 m. Pemberian pupuk organik (pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, bokashi ayam, dan bokashi sapi) disesuaikan dengan perlakuan pada setiap petak percobaan. Pemberian pupuk perlakuan dilakukan dengan cara disebar di permukaan tanah dan diaduk secara merata ke dalam tanah. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, umur tanaman saat berbunga 50% (hari), dihitung dari tanaman sampel yang berbunga, umur tanaman saat panen (hari), dilakukan sesuai kriteria panen tanaman. Jumlah polong pertanaman yaitu dihitung pada saat tanaman dipanen. dan bobot 100 biji kering tanaman (g per tanaman) yaitu ditimbang bobot 100 biji tanaman sampel yang di panen. 132

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberian bokashi pupuk kandang sapi (P4) memberikan rata-rata tinggi tanaman yang terbaik dari semua perlakuan pada 8 minggu setelah tanam (MST), dan disusul oleh bokashi ayam (P2), pupuk kandang sapi (P3), pupuk kandang ayam (P1), dan tanpa pupuk organik (P0). Hal ini ditunjukkan dari hasil uji Duncan (0.01) pada Tabel 1. Umur Berbunga Tanaman Hasil uji Duncan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian bokashi pupuk kandang sapi (P4) menghasilkan rata-rata umur berbunga tanaman kedelai paling cepat yaitu 39.50 hari dan tidak berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk organik (P0), pemberian pupuk kandang ayam (P1), bokashi pupuk kandang ayam (P2), dan pemberian pupuk kandang sapi (P3). Tabel 1. tinggi tanaman kedelai umur 8 MST pada berbagai jenis pupuk organik Pupuk Organik Waktu Aplikasi P0 38.00 38.00 38.0 d P1 42.00 43.00 42.5 c P2 51.00 50.00 50.5 b P3 48.00 49.00 48.5 ab P4 53.00 54.00 53.5 a 40.60 40.53 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata ada taraf uji JBD 0.01. Tabel 2. umur berbunga (hari) pada berbagai jenis pupuk organik dan waktu pemberiannya Pupuk Organik Waktu Aplikasi P0 41.67 41.67 41.67a P1 41.00 41.00 41.00a P2 40.00 40.33 40.17a P3 40.67 40.33 40.50a P4 39.67 39.33 39.50a 40.60 40.53 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji JBD 0.01. 133

P0 P0 P1 P1 P2 P2 P3 P3 P4 P4 UMUR BERBUNG Jurnal Agrisistem, Desember 2013, Vol. 9 No.2 ISSN 1858-4330 Umur berbunga tanaman paling lambat diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik (P0) yaitu rata-rata 41.67 hari. Waktu pemberian pupuk organik 2 minggu sebelum tanam () memberikan umur berbunga tanaman rata-rata paling cepat yaitu 40.53 hari, walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian pupuk organik 1 minggu sebelum penanaman () dengan ratarata umur berbunga yaitu 40.60 hari, umur berbunga dari masing masing perlakuan dapat dilihat seperti pada Gambar 1. Umur Panen Hasil uji Duncan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian bokashi pupuk kandang sapi (P4) menghasilkan rata-rata umur panen tanaman kedelai paling cepat yaitu 88.83 hari dan tidak berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk organik (P0), pemberian pupuk kandang ayam (P1), bokashi pupuk kandang ayam (P2), dan pemberian pupuk kandang sapi (P3). Umur panen tanaman paling lambat diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik (P0) yaitu rata-rata 91 hari. Waktu pemberian pupuk organik 2 minggu sebelum tanam () memberikan umur panen tanaman rata-rata paling cepat yaitu 89.87 hari, walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian pupuk organik 1 minggu sebelum penanaman () dengan rata-rata umur panen tanaman yaitu 89.93 hari. 42.00 41.00 40.00 39.00 38.00 PERLAKUAN Gambar 1. Pengaruh berbagai jenis pupuk organik terhadap umur berbunga tanaman kedelai. 134

P0 P0 P1 P1 P2 P2 P3 P3 P4 P4 UMUR PANEN Jurnal Agrisistem, Desember 2013, Vol. 9 No.2 ISSN 1858-4330 Tabel 3. umur panen berbagai jenis pupuk organik dan waktu pemberiannya Pupuk Organik Waktu Aplikasi P0 91.00 91.00 91.00a P1 90.33 90.33 90.33a P2 89.33 89.67 89.50a P3 90.00 89.67 89.83a P4 89.00 88.67 88.83a 89.93 89.87 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji JBD 0,01. 92 91 90 89 88 87 PERLKUAN Gambar 2. Pengaruh berbagai jenis pupuk organik terhadap umur panen tanaman.kedelai. Berdasarkan Gambar 2, rata-rata umur panen yang paling cepat dari semua perlakuan adalah perlakuan dengan jenis pupuk organik bokashi pupuk kandang sapi (P4) kemudian bokashi pupuk kandang ayam sedangkan umur panen yang paling lambat yaitu perlakuan tanpa pupuk organik (P0). Jumlah Polong Hasil uji Duncan Tabel 4, menunjukkan bahwa pemberian bokashi pupuk kandang sapi (P4) menghasilkan rata-rata jumlah polong pertanaman tertinggi yaitu 70,72 buah dan berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk organik (P0), pemberian pupuk kandang ayam (P1), bokashi pupuk kandang ayam (P2), dan pemberian pupuk kandang sapi (P3). Jumlah polong pertanaman terendah diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik (P0) yaitu 28 buah. Waktu pemberian pupuk kandang 2 minggu sebelum tanaman (), rata-rata jumlah polong pertanaman tertinggi yaitu 51,79 buah, walaupun tidak berbeda nyata dengan pemberian 1 minggu sebelum penanaman () yang mempunyai jumlah polong pertanaman kedelai yaitu 50,65 buah. 135

Tabel 4. jumlah polong pertanaman kedelai saat panen pada berbagai jenis pupuk organik dan waktu pemberiannya Pupuk Organik Waktu Aplikasi P0 38.00 38.00 38.00 d P1 45.37 46,23 45.80 c P2 59.03 54.83 55.13 b P3 51.97 58.30 56.93 b P4 69.87 71.57 70.72 a Rata Rata 50.85 51.79 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji JBD 0,01. Tabel 5. bobot kering 100 biji (g per tanaman) saat panen pada berbagai jenis pupuk organik dan waktu pemberiannya Pupuk Organik Waktu Aplikasi P0 6.99 6.99 6,9 c P1 7.39 7.43 7.4 b P2 8.00 7.84 7.6 b P3 7.55 7.67 7.9 b P4 8.36 8.52 8.4 a 7.66 7.69 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf uji JBD 0,01 Bobot Kering 100 biji Hasil uji Duncan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian Bokashi pupuk kandang sapi (P4) menghasilkan rata-rata bobot kering 100 biji tertinggi yaitu 8.4 g dan berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk organik (P0), pemberian pupuk kandang ayam (P1), bokashi pupuk kandang ayam (P2), dan pemberian pupuk kandang sapi (P3). Bobot kering 100 biji terendah diperoleh pada perlakuan tanpa pemberian pupuk organik (P0) yaitu 6.9 g. Waktu pemberian pupuk organik 2 minggu sebelum tanaman () memberikan ratarata bobot kering 100 biji tertinggi yaitu 7.69 g, walaupun tidak berbeda nyata dengan pemberian 1 minggu sebelum penanaman () yang mempunyai bobot kering 100 biji kedelai yaitu 7.66 g. Hasil uji Duncan (0,01) pada Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian Bokashi pupuk kandang sapi (P4) menghasilkan rata-rata bobot kering 100 biji kedelai tertinggi yaitu 8.4 g dan berbeda nyata dengan tanpa pemberian pupuk organik 136

(P0), dan pemberian pupuk kandang ayam (P1), namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian bokashi pupuk kandang ayam (P2), dan pemberian pupuk kandang sapi (P3). bobot kering 100 biji kedelai terendah diperoleh perlakuan tanpa pupuk organik (P0). Waktu pemberian pupuk kandang 2 minggu sebelum tanaman () memberikan rata-rata bobot kering 100 biji kedelai tertinggi yaitu 7.69 g walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan pemberian pupuk organik 1 minggu sebelum tanam (). Pemberian pupuk organik bokashi sapi (P4) memberikan pengaruh yang lebih baik dan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini di duga karena meningkatnya aktivitas mikroorganisme tanah yang terkandung dalam bokashi dapat membantu proses perombakan bahan organik, sehingga meningkatkan ketersediaan dan penyerapan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Menurut Dexter (1988) bahan organik dalam tanah selain menambah unsur hara dalam tanah, juga dapat memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi porous, aerasi tanah menjadi baik, bulk density tanah menjadi lebih rendah yang memungkinkan akar lebih berkembang, sehingga volume akar menjadi besar dan kemampuan menyerap hara juga menjadi lebih besar. dan memungkinkan tanaman mengalami pertumbuhan vegetatif seperti tinggi tanaman lebih baik. Hal ini diperkuat oleh pendapat Nasaruddin dan Haris (2003), bahwa pada tanaman kapas dengan penggunaan Effective microorganisme (EM) akan memacu pertambahan tinggi tanaman. Menurut Adianto (1993) ketersediaan unsur hara yang bisa diserap tanaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktifitas suatu tanaman. Pada dasarnya jenis dan jumlah unsur hara yang tersedia di dalam tanah harus cukup dan seimbang untuk pertumbuhan agar tingkat produktivitas yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Selanjutnya menurut Sutanto (2002 a ), pupuk organik selain mengandung hara makro N, P, K juga mengandung hara mikro dalam jumlah yang cukup dan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Waktu pemberian jenis pupuk organik 2 MST memperlihatkan tinggi tanaman yang lebih baik dari waktu pemberian pupuk organik 1 minggu sebelum tanam namun hasil tersebut memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena kandungan bahan organik dari berbagai pupuk organik yang diberikan, belum seluruhnya mengalami dekomposisi sehingga tidak memberikan hasil yang signifikan. Sejalan dengan hal tersebut menurut Sutanto (2002 b ) karakteristik umum dari pupuk organik yaitu ketersediaan unsur hara lambat, dimana hara yang berasal dari bahan organik memerlukan kegiatan mikroba untuk merubah dari bentuk ikatan kompleks organik yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman menjadi bentuk senyawa organik dan anorganik sederhana yang dapat diserap oleh tanaman. Hasil tertinggi yang ditunjukkan perlakuan pupuk organik jenis bokashi sapi (P4) diduga karena efektivitas dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme yang terdapat pada bokashi (EM 4 ) lebih besar dari efektivitas dekomposisi bahan organik dari pupuk organik lainnya, ini mengakibatkan populasi dan keragaman mikroorganisme di dalam tanah meningkat terutama mikroorganisme yang menguntungkan. Menurut Wididana dan Higa. (1993), mikrooganisme ini bekerja secara sinergis untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman, mikroorganisme-mikroorganisme tersebut 137

antara lain bakteri fotosintetik yang berfungsi mengikat nitrogen dari udara bebas, ragi dan jamur fermentasi yang dapat memfermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa organik berupa gula, alkohol, vitamin, asam laktat dan asam amino, bakteri Lactobacillus sp berperan dalam memfermentasi bahan organik menjadi senyawa-senyawa asam laktat yang dapat diserap oleh tanaman, dan Actinomycetes yang dapat menghasilkan senyawa-senyawa antibiotik yang bersifat toksin terhadap hama dan penyakit. Besarnya hasil yang diperoleh jenis pupuk organik bokashi sapi (P4), juga di duga karena tercapainya penggunaan cahaya secara maksimun sejak awal pertumbuhan. Menurut Goldsworthy dan Fisher (1992) jumlah penyinaran yang diserap oleh suatu tanaman selama pembungaan merupakan faktor utama yang menentukan hasil biji, selanjutnya dijelaskan apabila lebih sedikit cahaya yang menyebabkan laju asimilasi lebih lambat mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap hasil biji bila tanaman ternaungi dekat sebelum pembungaan. Sedangkan menurut Gardner et al. (1991) faktor utama yang mempengaruhi hasil panen adalah radiasi matahari yang diabsorpsi dan efisiensi pemanfaatan energi tersebut. Penimbunan bahan kering umumnya digunakan sebagai petunjuk yang memberikan ciri pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman. Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berat kering total yang meningkat pula. Bahan kering meningkat karena peningkatan jumlah polisakarida dan lignin pada dinding sel ditambah komponen sitoplasma seperti protein, lemak dan asam amino (Gardner et al., 1991). Waktu pemberian pupuk memperlihatkan hasil yang tidak nyata. Hal ini disebabkan karena interval waktu pemberian yang sangat dekat yaitu hanya berselang satu minggu, dimana proses komposisi bahan organik masih berjalan dan memerlukan waktu yang cukup agar unsur hara seperti nitrogen dapat tersedia bagi pertumbuhan tanaman. Menurut Supardi (1987) pemberian pupuk kandang dan waktu penanaman harus ada waktu yang cukup agar proses mobilisasi nitrogen telah berhenti dan nitrifikasi telah mulai dengan aktif. KESIMPULAN 1. Pupuk organik jenis bokashi sapi memberikan pengaruh yang berbeda nyata dan hasil tertinggi terhadap tinggi tanaman, jumlah polong, bobot kering 100 biji serta umur berbunga dan umur panen tanaman yang lebih cepat. 2. Pemberian pupuk organik 2 minggu sebelum tanam memberikan hasil yang tertinggi hampir pada semua parameter yang diamati walaupun hasilnya tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk organik 1 minggu sebelum tanam. DAFTAR PUSTAKA Adianto, 1993. Biologi Pertanian, Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati dan Insektisida. Penerbit Alumni, Bandung. Biro Pusat Statistik, 2002. Statistik Indonesia. Jakarta. Dexter, 1988. Advances In Caracterization of Soil Structure. Soil and Tillage Research, 11: 199 288. Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell, 1991 Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Goldsworthy, P.R., and N.M. Fisher, 1992. Fisiologi Tanaman 138

Budidaya Tropik, Terjemahan Herawati Susilo. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Nasaruddin dan A. Haris, 2003. Efisiensi Pemupukan N-P-K-S pada Kapas Transgenik dengan efective Microorganisms. J.Agrivigor, Vol 3: 107-112. Supardi, G., 1987. Pengembangan Palawija Secara Menyeluruh dan Khusus di Lahan Kering ber ph Rendah, Prosiding Pertemuan tekhnis SFCDP - USAID. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Cisarua Bogor, hal:23-30. Sutanto, R., 2002 a, Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius Yogyakarta., 2002 b. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta. Wididana, G.N, dan T. Higa, 1993. Penuntun Bercocok Tanam Padi dengan Teknologi EM-4. PT. Songgolangit Persada, Jakarta. 139