METODE PENGUJIAN JUMLAH BAHAN DALAM AGREGAT YANG LOLOS SARINGAN NO. 200 (0,075 MM)

dokumen-dokumen yang mirip
SNI. Metode pengujian jumlah bahan dalam agregate yang lolos saringan nomor 200 (0,0075 mm) SNI Standar Nasional Indonesia

METODE PENGUJIAN GUMPALAN LEMPUNG DAN BUTIR-BUTIR MUDAH PECAH DALAM AGREGAT

BAB IV PEMERIKSAAN BAHAN LOLOS SARINGAN NO.200

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

METODE PENGUJIAN KADAR BERASPAL DENGAN CARA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN ALAT SOKLET

METODE PENGUJIAN TEBAL DAN PANJANG RATA-RATA AGREGAT

Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 m (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian (ASTM C , IDT)

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

METODE PENGUJIAN KEPADATAN LAPANGAN DENGAN ALAT KONUS PASIR

METODE PENGUJIAN SIFAT KEKEKALAN BENTUK AGREGAT TERHADAP LARUTAN NATRIUM SULFAT DAN MAGNESIUM SULFAT

METODE PENGUJIAN KADAR AIR ASPAL EMULSI

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus. kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan

1. SNI Metoda Uji Keausan Agregat dengan Mesin Abrasi LA. 2. ASTM C Resistance & Degradasi Small-Size Coarse Aggregate.

UKURAN BUTIRAN TANAH DENGAN HIDROMETER (ASTM D )

METODE PENGUJIAN UNTUK MENENTUKAN SUHU BETON SEGAR SEMEN PORTLAND BAB I DESKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS NYATA CAMPURAN BERASPAL DIPADATKAN MENGGUNAKAN BENDA UJI KERING PERMUKAAN JENUH

METODE PENGUJIAN BOBOT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM AGREGAT

SNI. Metode pengujian tebal dan panjang rata-rata agregat SNI Standar Nasional Indonesia. CS Badan Standardisasi Nasional

PEMERIKSAAN BAHAN SUSUN BETON

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

Cara uji berat jenis tanah

Metode uji densitas tanah di tempat (lapangan) dengan alat konus pasir

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

3.4 PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara identifikasi aspal emulsi kationik mantap cepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODE PENGUJIAN AGREGAT HALUS ATAU PASIR YANG MENGANDUNG BAHAN PLASTIK DENGAN CARA SETARA PASIR

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

LAPORAN PRAKTIKUM ASPAL MODUL J-08 ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

BAB IV METODE PENELITIAN

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

ANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C a)

PENELITIAN LABORATORIUM KINERJA BETON BERSERAT KARET PASCA KEBAKARAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berat Tertahan (gram)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

METODE PENGUJIAN CBR LABORATORIUM

BAB IV METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN Pemeriksaan J 10 UJI BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT ( PB ) ( AASHTO T ) ( ASTM D )

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB IV METODE PENELITIAN

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

Metode pengujian kadar semen portland dalam Beton keras yang memakai semen hidrolik

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

BAB V PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH. 5.1 REFERENSI a. M Das, Braja Mekanika Tanah Jilid I. Jakarta: Erlangga. Bab 1 Tanah dan batuan, Hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

Keausan Agregat dengan Alat Abrasi Los Angeles (Los Angeles Abrassion Test)

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI. Metode Pengujian Berat Jenis Dan penyerapan air agregat halus SNI Standar Nasional Indonesia

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Cara koreksi kepadatan tanah yang mengandung butiran kasar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

Transkripsi:

METODE PENGUJIAN JUMLAH BAHAN DALAM AGREGAT YANG LOLOS SARINGAN NO. 200 (0,075 MM) SNI 03-4142-1996 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan nomor 200 (0,075mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih. 1.1.2 Tujuan Tujuan metode ini adalah untuk memperoleh persentase jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm), sehingga berguna bagi perencana dan pelaksana pembangunan jalan. 1.2 Ruang Lingkup Metode pengujian ini meliputi persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara pengujian agregat untuk menentukan persen bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm). 1.3 Pengertian Yang dimaksud dengan : 1) Jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) adalah banyaknya bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) sesudah agregat dicuci sampai air cucian menjadi jernih; 2) Bahan pembersih adalah suatu bahan pembersih seperti detergent, atau sabun yang digunakan untuk mempermudah pemisahan bahan halus yang melekat pada agregat; 3) Suspensi adalah bahan halus lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) yang melayang di dalam larutan air pencuci. 1

BAB II PERSYARATAN PENGUJIAN Ihwal yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut : 2.1 Peralatan 1) Peralatan yang digunakan harus sudah di kalibrasi dan sesuai ketentuan yang berlaku; 2) Peralatan yang digunakan harus laik pakai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2.2 Benda Uji 1) pengujian harus dilakukan duplo; 2) pengambilan contoh agregat harus dilakukan secara acak, agar dapat mewakili seluruh bahan yang akan diuji; 3) benda uji disiapkan melalui alat pemisah contoh atau dengan jalan dibagi empat secara merata. 2.3 Hasil Pengujian Nama Pelaksana dan penanggung jawab hasil uji harus ditulis dan dibubuhi tanda tangan serta tanggal pengesahan yang jelas. BAB III KETENTUAN-KETENTUAN 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) saringan terdiri dari dua ukuran yang bagian bawah dipasang saringan Nomor 200 (0,075 mm) dan di atasnya, saringan Nomor 16 (1,18 mm); 2) wadah untuk mencuci mempunyai kapasitas yang dapat menampung benda uji sehingga pada waktu pengadukan (pelaksanaan pencucian) benda uji dan air pencuci tidak mudah tumpah; 3) timbangan dengan ketelitian maksimum 0,1 % dari berat benda uji; 4) oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110-5) C; 3.2 Bahan Pembersih Bahan yang digunakan adalah bahan pembersih seperti detergent atau sabun untuk mempermudah pemisahan bahan halus yang melekat pada agregat. 2

3.3 Benda Uji Benda uji adalah agregat dalam kondisi kering oven dengan berat tergantung pada ukuran maksimum agregat sesuai dengan Tabel l. Tabel 1 Ketentuan Berat Kering Minimum Benda Uji Ukuran Maksimum Agregat Berat Kering Benda Uji Ukuran MM GRAM Saringan No.8 2,36 100 No.4 4,75 500 3/g 9,50 1000 3 /4 19.00 2500 1 1/2 38.10 5000 3.4 Perhitungan Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah sebagai berikut : 1) berat kering benda uji awal W 3 = W 1 W 2 (1) 2) berat kering benda uji sesudah pencucian W 5 = W 4 W 2... (2) 3) bahan lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) W3 W5 W 6 = 100%. (3) W 3 Keterangan W 1 = berat kering benda uji + wadah (gram); W 2 = berat wadah (gram); W 3 = berat kering benda uji awal (gram); W 4 = berat kering benda uji sesudah pencucian + wadah (gram); W 5 = berat kering benda uji sesudah pencucian (gram); W 6 = % bahan lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm). 3

BAB IV CARA UJI 4.1 Persiapan Lakukan tahapan persiapan sebagai berikut : 1) Siapkan peralatan yang akan digunakan; 2) Tulis identitas benda uji ke dalam formulir pengujian; 3) Saring contoh agregat sesuai SNI-1969-1990, tentang Pengujian Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar, untuk mengetahui ukuran maksimum agregat; 4) Siapkan benda uji dalam kondisi kering oven dengan melalui alat pemisah contoh, tentukan beratnya sehingga memenuhi ketentuan Tabel 1. 4.2 Pelaksanaan Pengujian Lakukan pelaksanaan pengujian sebagai berikut : 1) Timbang wadah tanpa benda uji; 2) Timbang benda uji dan masukan ke dalam wadah; 3) Masukan air pencuci yang sudah berisi sejumlah bahan pembersih ke dalam wadah, sehingga benda uji terendam; 4) Aduk benda uji dalam wadah sehingga menghasilkan pemisahan sempurna antara butir-butir kasar dan bahan halus yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm). Usahakan bahan halus tersebut menjadi melayang di dalam larutan air pencuci sehingga mempermudah memisahkannya. 5) Tuangkan air pencuci dengan segera di atas saringan Nomor 16 (1,18 mm) yang di bawahnya dipasang saringan Nomor 200 ( 0,075 mm ) pada waktu menuangkan air pencuci harus hati-hati supaya bahan yang kasar tidak ikut tertuang; 6) Ulangi pekerjaan butir (3), (4) dan (5), sehingga tuangan air pencuci terlihat jernih; 7) Kembalikan semua benda Uji yang tertahan saringan Nomor 16 (1.18 mm) dan Nomor 200 (0,075 mm) ke dalam wadah lalu keringkan dalam oven dengan suhu (110±5) C, sampai mencapai berat tetap, dan timbang sampai ketelitian maksimum 0,1 % dari berat contoh; 8) Hitung persen bahan yang lolos saringan Nomor 200 (0,075 mm) dengan rumus-rumus perhitungan seperti yang diuraikan pada Bab III, butir 3.4. 4

BAB V LAPORAN UJI Laporan pengujian dicatat dalam formulir yang tersedia dengan mencantumkan hal-hal sebagai berikut : 1) Identitas benda uji (1) Nama pekerjaan; (2) Jumlah contoh; (3) Nomor contoh; (4) Jenis contoh; (5) Sumber contoh. 2) Laboratorium yang melakukan pengujian (1) Tanggal pengujian; (2) Nama teknisi penguji; (3) Nama penanggung jawab pengujian. 3) Hasil pengujian 4) Kelainan dan kegagalan selama pengujian LAMPIRAN A DAFTAR ISTILAH Bahan pembersih : wetting agents Dibagi empat secara merata : quartering Suspensi : suspension Dua benda uji : duplo 5

LAMPIRAN B CONTOH ISIAN FORMULIR 6