GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
INPRES 3/2004, KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU *52350 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (INPRES) NOMOR 3 TAHUN 2004 (3/2004)

TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NO : KP 313 Tahun 2004 TENTANG MENTERI PERHUBUNGAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT SELAKU KOORDINATOR PELAKSANA TINGKAT NASIONAL ANGKUTAN LEBARAN TERPADU TAHUN 2006 (1427 H) TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN. NOMOR : KP 291 Tahun 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/ '531 /III.06/HK/2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 634 /KPTS/013/2013 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 291 /KPTS/013/2013

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT, bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan dan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS. NOMOR 11 Tahun 2006 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH (BKPRD) KABUPATEN KUDUS

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR PM 8 TAHUN 2011

INSTRUKSI GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 132 /KPTS/013/2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 79 /KPTS/013/2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 82 /KPTS/013/2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KP 934 TAHUN 2017 TENTANG RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 13 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 13

PELAKSANAAN UJI COBA SISTEM INFORMASI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN UNTUK DAERAH BALI DAN SUMATERA BAGIAN UTARA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 90 TAHUN 2002 TENTANG

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ J01/V.13/HK/2017

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 260 / 25 / VI /2015 TENTANG

2017, No Bermotor dan Penutupan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Pada Masa Angkutan Lebaran; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/51/2007 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2008

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSANGUBERNUR GORONTALO NOMOR 259 / 20 / VI /2015 TENTANG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

Bagian Kelima DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Paragraf 1 KEPALA DINAS Pasal 84

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 606 /KPTS/013/2013 TENTANG KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor : 11 /PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN JALAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR GORONTALO GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 160 / 02 / IV /2015

PERATURAN DAERAH PROPINSI ISTIMEWA ACEH NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA TERTIB LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KOTA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 86 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 176 /KPTS/013/2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

2017, No Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684); 4. Peratur

WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : / 94 / / 2010 T E N T A N G BADAN PERTIMBANGAN TRANSPORTASI KOTA SURABAYA

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS PERHUBUNGAN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TASIKMALAYA,

1 of 5 02/09/09 11:51

2016, No Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan A

Transkripsi:

Menimbang GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 250 / 11 / VI /2015 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015/1436 H GUBERNUR GORONTALO, : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H di Provinsi Gorontalo perlu dilakukan perencanaan, pemantauan dan pengendalian secara terpadu; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); 2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4060); 3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168) 4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 1

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 6025); 10. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5065); 11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317); Meperhatikan : Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KESATU : Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum pada Lampiran I Keputusan ini. KEDUA : Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas sebagaimana tercantum pada Lampiran II Keputusan ini. KETIGA : Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo mengkoordinasikan seluruh kegiatan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H, dan melakukan koordinasi pada Sub Sektor Transportasi masing-masing dalam pemantauan penyelenggaraan selama masa Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H. 2

KEEMPAT : Hari Raya Idul Fitri Tahun 2015/1436 H, diperkirakan jatuh pada tanggal 17 Juli 2015, sehingga masa Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H yang merupakan kegiatan pengawasan, pengendalian dan pengaturan kendaraan orang dan/atau barang pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2015/1436 H dimulai pada tanggal 10 Juli 2015 pukul 00.00 Wita s/d tanggal 25 Juli 2015 pukul 24.00 Wita. KELIMA : Dalam melaksanakan tugasnya Tim Koordinasi menyampaikan Laporan pengawasan dan pengaturan lalu lintas dan angkutan orang dan/atau barang pada masa Angkutan Lebaran Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H kepada Gubernur Gorontalo melalui Sekertaris Daerah Provinsi Gorontalo. KEENAM : Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada DPA-SKPD Instansi terkait Tahun Anggaran 2015. KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Gorontalo pada tanggal 18 JUNI 2015 GUBERNUR GORONTALO, TTD RUSLI HABIBIE Tembusan : 1. Yth. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta 2. Yth. Menteri Perhubungan Republik Indonesia di Jakarta 3. Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Jakarta 4. Yth. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Gorontalo di Gorontalo 5. Yth. Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo di Gorontalo 6. Yth. Bupati/Walikota Se-Provinsi Gorontalo 7. Yth.Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo; 8. Yth.Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo 9. Yth.Kepala Dinas Perhubungan Kab./Kota se Provinsi Gorontalo; 10. Masing-masing yang bersangkutan. 3

LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : 250 / 11 / VI /2015 TANGGAL : 18 JUNI 2015 TENTANG : PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015/1436 H I. Pembina : 1. Gubernur Gorontalo 2. Wakil Gubernur Gorontalo 3. Kepala Kepolisian Daerah Gorontalo II. Pengarah : 1. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo 2. Asisten Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo III. Penanggung Jawab : 1. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo (Koordinator); 2. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo; 3. Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi. Gorontalo; 4. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo; 5. Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo; 6. Direktur Lalu Lintas POLDA Gorontalo. IV. Koordinator Kab/Kota : 1. Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi dan Informatika Kota Gorontalo; 2. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gorontalo; 3. Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Kabupaten Boalemo; 4. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pohuwato; 5. Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Bone Bolango; 6. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Gorontalo Utara; V. Koordinator Pelaksana : Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo. VI. Sekretaris Tim Koordinasi Pelaksana : Kepala Seksi Angkutan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. : 1. Unsur Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo; 2. Staf Seksi Angkutan Laut dan Udara Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo; 3. Staf Seksi Angkutan dan Penyeberangan Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. 4

VII. Wakil Koordinator Pelaksana : Kepala Bidang Perhubungan Darat pada Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Komunikasi dan Informatika Provinsi Gorontalo : 1. Kepala Kantor Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo; 2. Unsur Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo; 3. Unsur Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo; 4. Unsur Ditlantas POLDA Gorontalo; 5. Unsur ORGANDA Provinsi Gorontalo; 6. Unsur Staf Seksi Lalu Lintas dan Rekayasa Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. VIII.Wakil Koordinator Pelaksana IX. Wakil Koordinator Pelaksana : Kepala Satuan Otorita Pelabuhan Gorontalo : 1. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan Kwandang; 2. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan Anggrek; 3. Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan Tilamuta; 4. Unsur Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo; 5. Unsur Dinas Koperindag Provinsi Gorontalo; 6. Unsur Kepolisian (KP3); 7. Kepala Seksi Pengembangan Sarana, Prasarana Laut dan Udara Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. : Kepala Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo. : 1. Kepala Seksi Keselamatan Laut dan Udara Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo; 2. Unsur Kepolisian Daerah Gorontalo; 3. Unsur Kesehatan Provinsi Gorontalo; 4. Unsur Staf Kantor Bandara Djalaluddin Gorontalo. X. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Pos dan Telekomunikasi : Kepala Bidang Kominfo Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. : 1. Kepala Kantor Pos dan Giro Gorontalo 2. Kepala Operasional Telekomunikasi Gorontalo; 3. Unsur LOKAMONITOR Gorontalo; 4. Kepala Seksi Pos dan Telekomunikasi Bidang Kominfo Dishubpar & Kominfo Provinsi Gorontalo; 5. Unsur Staf Seksi Bidang Kominfo Dishubpar & Kominfo Provinsi Gorontalo. XI. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Meteorolgi dan Geofisika : Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Gorontalo : 1. Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Bidang Kominfo Dishubpar & Kominfo Provinsi Gorontalo. 2. Unsur Staf Kantor BMKG Gorontalo; 3. Unsur Staf Bidang Kominfo Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. 5

XII. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Keselamatan : Kepala Seksi Keselamatan, Tehnik Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo : 1. Unsur Ditlantas Kepolisian Daerah Gorontalo; 2. Unsur TIM SAR Gorontalo; 3. Unsur Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 4. Unsur Staf Seksi Keselamatan dan Tehnik Prasarana Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo; 5. Unsur Staf Dinas PU dan Kimpraswil Provinsi Gorontalo XIII.Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Analisa dan Evaluasi : Sekretaris Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo : 1. Kasubag Perencanaan dan Evaluasi Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo; 2 Kepala Seksi Aplikasi dan Informatika Bidang Kominfo Dishubpar & Kominfo Provinsi Gorontalo 3. Unsur Staf Sekretariat Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo. GUBERNUR GORONTALO, TTD RUSLI HABIBIE 6

LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR : / / /2015 TANGGAL : 2015 PERIHAL : PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015/1436 H URAIAN TUGAS TIM KOORDINATOR DAN KOORDINATOR PELAKSANA PENYELENGGARAAN ANGKUTAN LEBARAN TERPADU PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015/1436 H I. Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo selaku Koordinator Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H mempunyai tugas melakukan koordinasi dengan semua instansi terkait sebagaimana Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tanggal 19 Oktober 2004 dan memberikan arahan kepada seluruh jajaran dalam menyelenggarakan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H, untuk menciptakan keterpaduan kerja dalam rangka kelancaran lalu lintas dan angkutan. Koordinasi dimaksud dilakukan dengan instansi terkait adalah masing - masing : 1. Bupati/Walikota : a. Menyusun rencana operasi penyelenggaraan angkutan lebaran sesuai situasi dan kondisi daerah masing-masing dengan mengacu kepada rencana operasi penyelenggaraan angkutan lebaran provinsi. b. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi dalam rangka penyelenggaraan angkutan lebaran. c. Melakukan optimalisasi dan perbaikan prasarana transportasi diwilayahnya sesuai kewenangannya. d. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi terjadinya kemacetan dan kecelakaan serta mengantisipasi daerah rawan bencana alam (banjir tanah longsor, kabut) diwilayahnya. e. Mengawasi pelaksanaan tarif angkutan, kelaikan kendaraan dan tanggap darurat serta mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku apabila dijumpai pelanggaraan. 2. Kepolisian Daerah Gorontalo : a. Melakukan langkah-langkah yang dipandang perlu, dengan kegiatan pre-emtif, preventif dan represif. b. Mempersiapkan dan melaksanakan langkah / tindakan untuk meningkatkan keamanan, ketertiban dan kelancaran angkutan lebaran. 3. Dinas Pekerjaan Umum : a. Memperbaiki, meningkatkan atau membangun sarana dan prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan angkutan lebaran. 7

b. Mempersiapkan sarana dan fasilitas untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, bencana alam atau kejadian lain yang mengganggu kelancaran angkutan lebaran. c. Mempersiapkan Sarana dan Fasilitas untuk mengantisipasi, terjadinya kecelakaan bencana alam atau kejadian lain yang mengganggu kelancaran Angkutan Lebaran 4. Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan mengatur terselenggaranya kelancaran distribusi bahan pokok selama masa angkutan lebaran. 5. Dinas Kesehatan, meningkatkan kegiatan pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada dan pada tempat-tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran. 6. Biro Umum dan Humas Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, melaksanakan penyebarluasan informasi kepada masyarakat untuk mendukung kelancaran angkutan lebaran. II. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara selaku Koordinator Pelaksana Penyelenggara Angkutan Lebaran Terpadu Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H mempunyai tugas : 1. Bersama Koordinator Sub Sektor/Bidang lain, menjabarkan Kebijaksanaan Menteri Perhubungan ke dalam Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu. 2. Menyusun Rencana Operasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu untuk dijadikan acuan bagi instansi terkait dalam penyelenggaraannya. 3. Menyiapkan, menyelenggarakan dan mengawasi pelaksanaan Pos Koordinasi Tingkat Provinsi. 4. Menyusun jadwal Petugas Pos Koordinasi Tingkat Provinsi, khususnya untuk para Ketua Pos Koordinasi Harian. 5. Memantau, mengendalikan dan memberikan instruksi-instruksi kepada Pos Koordinasi Tingkat Provinsi maupun Pos Koordinasi Tingkat Kabupaten / Kota. 6. Menyelenggarakan penyuluhan-penyuluhan, latihan ataupun gladi lapangan bagi para petugas yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan. 7. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Sub Sektor / Bidang lain, dalam rangka pemenuhan kebutuhan angkutan serta pemecahan masalah yang berkaitan dengan ketertiban, kelancaran dan keselamatan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran. 8. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang penyelenggaraannya. 9. Mengkoordinasikan kunjungan-kunjungan lapangan dalam rangka penyelenggaraannya. 10. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Postel dan Pariwisata Provinsi Gorontalo. 8

III. Sekretariat Koordinator Pelaksana Angkutan Lebaran Terpadu Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H, mempunyai tugas : 1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan kesekretariatan Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H. 2. Menyusun rencana dan program kerja untuk penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Provinsi. 3. Menyiapkan ruangan, personil, peralatan komunikasi, dukungan perlengkapan lain yang diperlukan dalam penyelenggaraan Pos Koordinasi Tingkat Provinsi. 4. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator 5. Mempersiapkan keperluan administrasi kesekretariatan. IV. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Darat : 1. Membantu dan memberi saran tentang kebijaksanaan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan darat kepada Koordinator 2. Bersama instansi terkait mengkoordinasikan kegiatan sub sektor perhubungan darat meliputi perencanaan angkutan, manajemen dan rekayasa lalu lintas, pengendalian dan pengawasan lalu lintas, pengadaaan sarana / prasarana lalu lintas dan angkutan serta peralatan komunikasi dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan. 3. Menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Provinsi, khususnya di sub sektor Perhubungan Darat. 4. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator V. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Laut : 1. Membantu dan memberi saran tentang kebijaksanaan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan laut kepada Koordinator 2. Bersama instansi terkait mengkoordinasikan Penyelenggaraan Angkutan Laut meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian angkutan laut, pengerahan sarana / prasarana angkutan laut, serta mempersiapkan alat komunikasi dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan diseluruh wilayah Indonesia. 3. Menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Tingkat Provinsi khususnya Sub Sektor Perhubungan Laut. 4. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator VI. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Perhubungan Udara : 1. Membantu dan memberi saran tentang kebijaksanaan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan laut kepada Koordinator 2. Bersama instansi terkait mengkoordinasikan kegiatan Sub Sektor Perhubungan Udara meliputi perencanaan, pengawasan dan pengendalian angkutan udara, pengerahan sarana / prasarana angkutan udara yang tersedia serta mempersiapkan alat komunikasi, dengan tetap berpedoman pada Rencana Operasi yang telah ditetapkan diseluruh wilayah Indonesia. 9

3. Dalam Melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator VII. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Pos dan Telekomunikasi : 1. Membantu dan memberi saran tentang kebijaksanaan dibidang Pos dan Telekomunikasi pada masa Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H kepada Koordinator 2. Mempersiapkan sistem komunikasi yang efektif dan efisien untuk penyelenggaraan pengiriman dan penerimaan data / informasi selama masa Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H. 3. Menyusun jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H, khususnya di bidang Pos dan Telekomunikasi. 4. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator VIII. Koordinator Pelaksana Bidang Meteorologi dan Geofisika : 1. Membantu dan memberi saran tentang kebijaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H kepada Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi, khususnya dibidang Meteorologi dan Geofisika. 2. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan search and rescue dalam rangka pertolongan pada peristiwa, musibah/kecelakaan selama masa Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H berlangsung. 3. Bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H Tingkat Nasional bidang SAR meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga pelaksanaan Pos Koordinasi bidang SAR berjalan dengan aman, tertib dan lancar. 4. Menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H, khususnya di bidang SAR. 5. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator IX. Wakil Koordinator Pelaksana Bidang Keselamatan: 1. Membantu dan memberi saran tentang Kebijaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H kepada Koordinator 2. Menyiapkan peralatan yang terkait dengan keselamatan transportasi. 3. Membantu Koordinator Pelaksana Tingkat Provinsi untuk menyusun kesiapan Angkutan Lebaran. 4. Melakukan langkah-langkah koordinasi dengan Instansi terkait Bidang Keselamatan. 10

X. Koordinator Pelaksana Bidang Analisis dan Evaluasi : 1. Membantu dan memberi saran tentang Kebijaksanaan Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H kepada Koordinator 2. Menghimpun laporan-laporan dari seluruh instansi/unit yang terlibat penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H. 3. Membantu Koordinator Pelaksana Tingkat Nasional untuk menyusun laporan akhir penyelenggaraan angkutan lebaran Terpadu Tahun 2015/1436 H. 4. Bersama instansi terkait mengkoordinasikan penyelenggaraan Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H bidang analisa dan evaluasi meliputi persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya, sehingga pelaksanaan Pos Koordinasi bidang analisa dan evaluasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar. 5. Menyiapkan jadwal petugas Pos Koordinasi Angkutan Lebaran Terpadu Provinsi Gorontalo Tahun 2015/1436 H, khususnya di bidang analisa dan evaluasi. 6. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Koordinator GUBERNUR GORONTALO, RUSLI HABIBIE 11