GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Produktivitas Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
ENERGI. Oleh: Suyatno, Ir. MKes.

oksaloasetat katabolisme anabolisme asetil-koa aerobik

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

Penemunya adalah Dr. Hans Krebs; disebut juga sebagai siklus asam sitrat atau jalur asam trikarboksilik. Siklus yang merubah asetil-koa menjadi CO 2.

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

Metabolisme : Enzim & Respirasi

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

4. Respirasi aerob menghasilkan produk berupa A. sukrosa B. glukosa C. CO D. oksigen

Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

BAHAN AJAR BIOKIMIA Sistem energi untuk olahraga. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

KEHIDUPAN SEL PELEPASAN ENERGI DALAM SEL

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES SINTESIS ASAM LEMAK (LIPOGENESIS)

PENGANTAR BIOKIMIA OLEH : Cerika Rismayanthi, M.Or

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

Pengertian Mitokondria

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

I. PENDAHULUAN. sekaligus dapat memberdayakan ekonomi rakyat terutama di pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

A. Respirasi Selular/Aerobik

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

Tabel Mengikhtisarkan reaksi glikolisis : 1. Glukosa Glukosa 6-fosfat. 2. Glukosa 6 Fosfat Fruktosa 6 fosfat

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK. dr. Laurentia Mihardja, MS *

Karbohidrat. Metabolisme Karbohidrat. Karbohidrat. Karbohidrat. Karbohidrat & energi

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK dr. Laurentia Mihardja, MS

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.

DOSEN PENGAMPU : Dra.Hj.Kasrina,M.Si

Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme karbohidrat

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Karena glikolisis dan glukoneogenesis mempunyai jalur yang same tetapi arahnya berbeda, maka keduanya hams dikendalikan secara timbal balik.

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah. remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan perkembangannya.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Orang Dewasa

METABOLISME HETEROTROF. Kelompok 8 : Mica Mirani ( ) Ulin Ni'mah Setiawati ( )

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia. Anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

Dr. Ir. Ch. Wariyah,M.P.

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

1. Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa menjadi senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.

Tabel Perbedan Reaksi terang dan Reaksi gelap secara mendasar: Tempat membran tilakoid kloroplas stroma kloroplas

Respirasi seluler. Bahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GLIKOLISIS. DRA.YUSTINI ALIOES.MSI,APT Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

METABOLISME KARBOHIDRAT

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

Kapasitas Kerja : Tingkat kesehatan Tingkat gizi Jenis keluarga. Fisik Mental

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah remaja

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Antiremed Kelas 12 Biologi

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

[ BIOKIMIA ] Urobilirubin

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

Sistem Energi. Kinerja manusia memerlukan energi. Energi tersebut berasal. dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari. Tujuan makan antara lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah merupakan investasi bangsa yang sangat penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

GIZI DAUR HIDUP: Gizi dan Produktivitas Kerja By Suyatno,, Ir., MKes. Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp Telp: : 08122815730 / 024-70251915

Pengertian Kerja Kerja adalah suatu usaha untuk menghasilkan sesuatu (out put barang atau jasa) Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Ukuran kerja Produktivitas Kerja 2

Produktivitas Kerja Rasio dari hasil yang dicapai dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu (Encyclopedia Britanica, 1982) The quality state of being productive; rate of production (Webster s s Ninth New Collegiate Dictionary, 1991) Rasio keluaran dan masukan dalam satu satuan waktu tertentu (Paul Mali dalam Sedarmayanti, 2001) 3

Lanjutan. Hasil kerja atau produksi per orang per satuan waktu Bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaan atau unjuk kerja (Job Perforance) (Sedarwayanti,, 2001) 4

Faktor2 Determinan Produktivitas Modal menyelesaikan pekerjaan: Etos kerja (berhub. pendidikan, pelatihan, budaya) Kemampuan fisik (berhub. konsumsi) Jenis pekerjaan: Beban kerja fisik dan mental Jenis dan kondisi peralatan Teknologi pendukung Lingkungan kerja: Panas vs dingin Gelap vs terang Bising vs tenang, dll 5

Waktu Kerja Bagi pekerja maka Waktu Kerja menurut UU Ketenagakerjaan, UU No 13 Tahun 2003, meliputi : 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan waktu kerja sebagaimana dimaksud di atas tidak berlaku bagi sektor usaha atau peker-jaan tertentu. 6

Gizi Kerja Zat gizi yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan sehingga tercapai kesehatan dan daya kerja yang optimal. Kerja butuh energi Energi : kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi suatu perubahan/kerja Pangan : sumber energi dan zat gizi yang membantu metabolisme energi 7

Kebutuhan Gizi bagi Pekerja mempertimbangkan beban kerja,, lama kerja dan situasi kerja paling penting adalah energi komposisi dianjurkan: 60 % kabohidrat 30 % lemak 10 % protein vitamin, mineral dan air Makan bagi pekerja di perusahaan diharapkan menyumbang 1/3 kebutuhan energi atau besar sumbangan energi: : 800-1100 Kal 8

Kaitan Zat Gizi Makro dan Mikro dalam Gizi Kerja Karbohidrat dipecah menjadi energi melalui proses glikolisis dan siklus Krebs dibantu Vit B1, B2, Biotin sebagai kofaktor Asam lemak dipecah menjadi energi melalui proses beta oksidasi dibantu Vit B2, Niasin,, Biotin Asetil Ko A Siklus Krebs dibantu Vit.. B1, B2, Niasin sebagai Koenzim 9

Besi di dalam metokondria untuk membentuk energi perlu sitokrom oksidase; besi sebagai kofaktor, bila kurang besi pembentukan energi kurang optimal Besi sebagai komponen Hb bila kurang anemia produktivitas rendah 10

Mengapa orang tidak mampu kerja atau produktivitas menurun? ATP/ADP habis Enzim-ensim yang mengandung besi atau besi sbg kofaktor enzim yang terlibat dalam metabolisme energi turun. Terbentuk asam laktat di otot: Glukosa (6 C) 2 asam piruvat (3 C) + energi Asam piruvat jika ada O2 asetil ko A siklus Krebs Asam piruvat jika tidak ada O2 asam laktat rasa lelah, sakit Penyebab umum karena hemoglobin darah rendah sehingga transport oksigen tidak memadai/terganggu 11

Pembentukan Glukosa melalui Siklus Cori (anaerobik) 12

Asam laktat terbentuk akibat latihan intensif melebihi kemampuan jantung dan paru-paru dari otot dan persediaan oksigen terbatas Asam laktat menumpuk menimbulkan rasa sakit dan lelah Untuk mengatasi, kegiatan diturunkan adar darah dapat mengangkut asam laktat ke hati Di hati asam laktat akan dirubah kembali menjadi glukosa melalui siklus cori 13

Sel dan Energi Sel hidup membutuhkan energi bebas Sel adalah mesin kimia yang bekerja pada suhu dan tekanan tetap Sel dibedakan: Sel heterotrofik: memperoleh energi bebas dari molekul kaya energi (sel tubuh manusia) Sel fotoautrofik:memperoleh energi bebas dari radiasi sinar matahari yang diserap (sel hijau daun) 14

15

Satuan energi Dinyatakan dalam unit panas atau kilokalori (kkal) Satu kkal adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebanyak 1 o C Di Eropa da kanada digunakan unit satuan Joule, juga merup. Satuan Internasional (SI) Satu KiloJoule adalah energi yang diperlukan untuk menggeser suatu benda dengan berat 1 kg sejauh 1 meter dengan 1 Newton (unit kekuatan) 1 kkal = 4,18 kjoule 16

Metabolisme Energi 17

Metabolisme selalu membutuhkan enzim untuk membantu reaksi Enzim adalah protein khusus yang berperan sbg katalisator dalam reaksi kimia tetapi tidak mengalami perubahan selama proses berlangsung Kadang enzim membutuhkan koenzim Koenzim adalah zat organik bukan protein yang membantu aktivitas enzim, banyak strukturnya terdiri dari vitamin B 18

Metabolisme Energi Dibedakan: Anabolisme: Membangun dari ikatan sederhana menjadi ikatan lebih besar atau kompleks Memerlukan energi glikogen trigleserida protein energi Glukosa+glukosa energi gliserol +asam lemak energi asam amino+asam amino 19

Katabolisme: Memecah ikatan kompleks menjadi ikatan sederhana Mengeluarkan energi glikogen trigliserida protein glukosa gliserol asam lemak asam amino energi energi energi energi 20

Reaksi Katabolisme-Anabolisme dalam Tubuh 21

Storage of energy Dalam bentuk ATP ATP diperoleh melalui fosforilasi oksidatif Tiap sel membuat ATP untuk keperluan energinya Energi dlm gugus fosfat lebih besar dibanding pada ikatan lain 40 % energi potensial disimpan dalam bentuk ATP dan selebihnya dilepas sebagai panas 22

ATP energi ATP ADP + Pi energi energi ADP AMP + Pi energi 23

Hubungan Energi dan Protein dengan Produktivitas Kerja Pekerja-pekerja yang mendapat cukup energi dan protein dalam makanan menjadi meningkat kemampuan kerja, meningkat energi yang dikeluarkan, dan meningkat aktivitas fisik, bukan hanya di tempat kerja tapi juga aktivitas setelah jam kerja (Viteri,, 1982; Jacobs, 1978 dalam Husaini,, 2002) 24

Orang-orang yang kurang mengkonsumsi makanan tidak cukup energi untuk bekerja berkibat produktivitas kerja rendah Orang-orang yang kelebihan makan, yaitu obes menyebab produktivitas kerja rendah (Jacobs, 1978 dalam Husaini,, 2002) 25

Reduces Food Intake Lower Quality and Quantity of Diet Economic Crisis, Reduced Purchasing Power Poor Nutritional Status Increased Morbidity and Mortality Reduced Productivity (Sumber HKI, 1998) 26

Program Penanggulangan dan Pencegahan Masalah Gizi yang berkaita dengan Produktivitas Kerja 1. Meningkatkan ketersediaan pangan keluarga dengan meningkatkan pendapatan keluarga 2. Memperbaiki kuantitas dan kualitas pangan yang dikonsumsi agar cukup energi,, protein, zat besi,, vitamin A, I dan zat gizi lain 3. Program suplementasi besi sendiri maupun bersama-sama dengan zat gizi lain (vit( A, I) pada pekerja 4. Fortifikasi pangan (I, Fe, Vit A, dsb) 27

5. Penyuluhan gizi (If you give a hungry man a fish, you will give another tomorrow. But, if you teach him how to fish, he will be able to look after himself) 6. Subsidi harga terhadap makanan yang dimakan pekerja di tempat kerja (kantin) 28

Penyediaan Makanan bagi Pekerja di tempat Kerja Peraturan: di jepang tahun 1953 ada undang-undang undang,, bahwa untuk di atas 150 porsi harus ada ahli diet dan juru masak terlatih di Indonesia ada surat Edaran Dirjen Binawas Depnaker th 1979 yang menganjurkan agar perusahaan menyediakan makanan yang memenuhi syarat-syarat gizi dan kesehatan agar pekerja dapat berproduksi maksimal. syarat-syarat penyelenggaraan di Indonesia belum diatur secara rinci. banyak perush yang memberikan dalam bentuk uang makan 29

UU Ketenagakerjaan RI (UU No.13 Tahun 2003) Tidak secara spesifik mengatur tentang pentingnya gizi pagi para pekerja. Gizi kerja hanya dikaitkan dengan pekerja perempuan pada kondisi tertentu: Pasal 76 (3): Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 wajib : a. memberikan makanan dan minuman bergizi; dan b. menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja. 30

Upaya meningkatkan gizi kerja dan produktivitas di tempat kerja: 1. Penyediaan makanan di kantin Letak terpisah dari tempat produksi Luas > 25 m2 Bergilir, dengan kupon Pekerja kantin: Pakaian khusus Periksa kesehatan rutin Tidak karier penyakit Diberi obat cacing / 3 bulan Penyuluhan (pencegahan keracunan,, menu dll) 31

2. Penyuluhan dan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja : Pemberian obat cacing bagi pekerja perkebunan Pemberian vitamin C untuk pekerja logam (mencegah logam beracun) 3. Pemeriksaan kesehatan secara berkala 32