TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 8 Jaringan Telefon

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 1 Pendahuluan

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

MULTIPLEXING DE MULTIPLEXING

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 7 Telefoni

DAHLAN ABDULLAH

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital

Komputer, terminal, telephone, dsb

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

Setelah mempelajari bagian ini diharapkan dapat: Memahami prinsip switching mekanik pada telepon Memahami prinsip switching elektronik pada telepon

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

MEDIA TRANSMISI. 25/03/2010 Komunikasi Data/JK 1

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 5 Modulasi Pulsa

Satelit. Pertemuan XI

1. Percakapan antar individu(manusia) 2. Mengirim dan atau menerima surat 3. Percakapan melalui telepon 3. Menonton Televisi 4. Mendengarkan radio

Modul 3 Teknik Switching dan Multiplexing

RANCANGAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

Mengetahui fungsi dan peran media transmisi dalam sistem telekomunikasi. Memahami media transmisi yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 4 Modulasi Frekuensi

Pendahuluan Semua media transmisi mempunyai kapasitas cukup besar untuk membawa lebih dari sebuah channel suara. banwidthnya jauh lebih besar daripada

KOMUNIKASI SATELIT UNTUK MENINGKATKAN JARINGAN INFORMASI DI DAERAH TERTINGGAL. 1) Teknik Elektro, Universitas Al Azhar Indonesia

DASAR SISTEM KOMUNIKASI (DSK) TE 1206

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tenta

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 7 Jalur Gelombang Mikro

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA. No.1013, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3GHz. Layanan Wireless Broadband. Prosedur.

Pemancar&Penerima Televisi

PERTEMUAN 8 (MEDIA TRANSMISI FISIK)

untuk pengiriman isyarat suatu analog. Isyarat-isyarat mempunyai kanal jamak. Sistem telepon kanal jamak adalah sistem digital yang menggunakan

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Review and Summary. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

MULTIPLEXING. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

DasarJaringan Komunikasi

Pengertian Multiplexing

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Media Transmisi Jaringan

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

Jenis media transmisi

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

BAB I PENDAHULUAN. maka antara satu BTS dengan BTS yang lain frekuensinya akan saling

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI. Pokok bahasan perkembangan teknologi pada era telekomunikasi.

BAB III RADIO MICROWAVE

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DANINFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

Aplikasi Multiplexer -8-

SISTEM TELEKOMUNIKASI

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

Sistem Transmisi Telekomunikasi. Kuliah 6 Jalur Gelombang Mikro

Bab 9. Circuit Switching

BAHAN AJAR MANDIRI RADAR DAN NAVIGASI 2 SKS

BAHAN AJAR MANDIRI KOMUNKASI DIGITAL 2 SKS

ANALISIS PENGARUH WARNA ANTENA PARABOLA TERHADAP PARAMETER C/N PADA APLIKASI DVB-S

BAHAN AJAR MANDIRI DASAR TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAHAN AJAR MANDIRI TEKNIK TELEVISI 2 SKS

MEDIA TRANSMISI DATA

Multiplexing. Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

Media Transmisi. Klasifikasi Media Transmisi. Dibagi 2 jenis Guided - wire Unguided wireless

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 6 Modulasi Digital

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang salin

BAB II JARINGAN INTERKONEKSI BANYAK TINGKAT. Komponen utama dari sistem switching atau sentral adalah seperangkat sirkuit

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan sangat cepat. Ini diakibatkan adanya permintaan dan peningkatan

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

MODUL 5 MULTIPLEXING

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

IX. DASAR KOMUNIKASI MICROWAVE / GELOMBANG MIKRO

Spektrum Electromagnetic

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

Teknik MULTIPLEXING. Rijal Fadilah S.Si Program Studi Teknik Informatika STMIK Balikpapan Semester Genap 2010/2011

SALURAN TRANSMISI 1.1 Umum 1.2 Jenis Media Saluran Transmisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEDIA TRANSMISI. Pertemuan II

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Jaringan Komputer 1.2. Tujuan Membangun Jaringan Komputer 1.3.Manfaat Jaringan Komputer

Code Division multiple Access (CDMA)

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

BAB III SENTRAL TELEPON DIGITAL EWSD. Electronic Wahler System Digital (EWSD) atau Digital Electronic Switching

Telekomunikasi: penyampaian informasi atau hubungan antara satu titik dengan titik yang lainnya yang berjarak jauh. Pengantar Telekomunikasi

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

VDSL (Very High bit-rate DSL)

Pertemuan IV. Media Transmisi

Computer Networks Technology in Indonesia. Adhi Harmoko S, M.Komp

JARINGAN AKSES PSTN (Public Switch Telephone Network) Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP)

Transkripsi:

TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 8 Jaringan Telefon Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009

J A R I N G A N B A B V I I I T E L E F O N Tujuan Instruksional 1. Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar telekomunikasi. 2. Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan tentang jaringan, meliputi PSTN, media transmisi untuk trunk, sistem pensaklaran sentral, dan sistem penjamakan. 8.1 PSTN (Public Switched Telephone Network) Seperti telah dipelajari pada bab yang terdahulu, setiap pelanggan akan dihubungkan ke sebuah sentral. Sentral berfungsi memberikan pelayanan pada pelanggannya yang akan berkomunikasi. Pada perkembangan selanjutnya, terdapat banyak perusahaan yang menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi, dan masing-masing memiliki sentral untuk pelanggannya. Untuk kepentingan komunikasi yang lebih luas lagi, maka sentral-sentral yang dimiliki oleh para penyelenggara telekomunikasi ini saling dihubungkan satu sama lain. Jaringan yang terbentuk dikenal dengan PSTN (Public Switched Telephone Network). PSTN pada dasarnya melayani komunikasi tetap. Jika dilihat dari tingkatannya dalam jaringan PSTN, maka dapat dibedakan beberapa jenis sentral, yaitu: 1. Sentral lokal (end office) Sentral lokal adalah sentral yang langsung terhubung dengan pelanggan. 2. Sentral tandem (tandem office) Sentral tandem berfungsi menghubungkan beberapa sentral lokal dalam satu wilayah sebelum dihubungkan ke sentral dengan tingkatan yang lebih

81 tinggi. Sentral jenis ini hanya digunakan jika terdapat beberapa sentral lokal dalam suatau wilayah, sehingga penggunaannya juga berfungsi sebagai efisiensi sambungan ke sentral dengan tingkatan yang lebih tinggi. 3. Sentral toll (toll office) Sentral toll menghubungkan beberapa sentral (lokal atau tandem) pada wilayah yang berlainan, misalnya antar negara. Sentral ini biasanya digunakan untuk sambungan jarak jauh. Perhatikan gambar 8.1. Sentral toll Sentral tandem Sentral lokal pelanggan Gambar 8.1 Tingkatan sentral Jalur yang digunakan untuk menghubungkan berbagai sentral pada tingkatan lokal atau tandem disebut dengan istilah trunk antar-sentral (interoffice trunk) atau trunk tandem (tandem trunk). Sedangkan jalur yang menghubungkan sentral lokal/tandem dengan sentral pada tingkatan toll disebut dengan trunk toll (toll trunk). Beberapa sentral pada tingkatan toll dihubungkan dengan jalur yang biasa disebut trunk antar-toll (intertoll trunk). Media komunikasi yang digunakan untuk trunk biasanya merupakan media komunikasi yang dapat mendukung komunikasi dengan kapasitas dan kecepatan yang tinggi. Ilustrasi interkoneksi sentral dapat dilihat pada gambar 8.2 berikut.

82 Gambar 8.2 Interkoneksi sentral 8.2 Media Untuk Trunk Berbagai macam media dapat digunakan untuk trunk, yaitu pasangan kawat terbuka, pasangan kawat terpilin, kabel koaksial, jalur gelombang mikro, kabel laut, dan satelit. a) Pasangan kawat terbuka

83 Digunakan pada awal perkembangan sistem; terdiri atas dua kawat terbuka yang dipasang pada kutub, dipisahkan kira-kira sejauh 1 meter untuk meminimalkan kapasitans. Jenis media ini mempunyai tingkat cakap silang yang besar dan sangat terpengaruh kondisi cuaca. b) Pasangan kawat terpilin (twisted-pair wires) Merupakan pasangan kawat tembaga dengan isolasi yang dipilin menjadi satu kabel, biasanya ditanam di bawah tanah (dalam terowongan). Cakap silang yang terjadi pada media komunikasi jenis ini lebih besar daripada pasangan kawat terbuka. Mengapa? c) Kabel koaksial Untuk frekuensi di atas 1 Mhz, digunakan kabel koaksial sebagai media komunikasi. Rugi-rugi radiasi dan interferensi kanal berdekatan dapat dihilangkan oleh pelindung koaksial. Lebar bidang kabel koaksial juga lebih besar, sehingga sesuai untuk trunk dengan kapasitas besar yang menghubungkan kota-kota dan negara-negara bagian yang membentuk rute nasional. d) Jalur gelombang mikro Jalur gelombang mikro digunakan sebagai alternatif selain kabel koaksial untuk trunk jarak jauh (long haul) berkapasitas besar. Ribuan kanal suara dimodulasikan ke frekuensi pembawa gelombang mikro dan ditransmisikan ke stasiun pengulang yang biasanya berjarak 20-30 mil. Antena pengulang biasanya dipasang di atas menara, bukit, atau bangunan yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi garis pandang (LOS: Line of Sight). Jalur gelombang mikro mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan kabel koaksial, antara lain: 1. Jumlah pengulang yang dibutuhkan lebih sedikit 2. Tidak diperlukan fasilitas bawah tanah 3. Kanal jamak dapat ditransmisikan melalui satu jalur tunggal 4. Waktu tunda minimal

84 5. Cakap silang minimal 6. Jumlah pengulang yang sedikit juga berarti meningkatnya keandalan dan perawatan minimal. e) Kabel laut Kabel laut merupakan kabel koaksial yang didesain khusus supaya dapat bertahan pada kondisi dasar laut. Pada perkembangan selanjutnya, kabel tembaga yang digunakan digantikan oleh serat optik (submarine lightwave cable). Biasanya kabel laut dilapisi dengan bahan pelindung yang mencegah korosi oleh air laut dan mencegah kebocoran, melindungi kabel dari kondisi permukaan dasar laut, serta melindungi kabel laut dari perubahan suhu dan tekanan yang mungkin terjadi. f) Satelit Pada dasarnya satelit adalah stasiun rele gelombang mikro yang diletakkan pada orbit luar angkasa. Komunikasi dan televisi mengirimkan sinyalnya melalui stasiun bumi menggunakan antena gelombang mikro yang sangat terarah menuju ke satelit dan sebaliknya. Sebuah alat elektronika pada satelit yang disebut transponder akan menerima sinyal, memperkuatnya dan mengirim kembali ke bumi pada lokasi yang berbeda. Stasiun bumi mengirim sinyal ke satelit dengan frekuensi 5,92-6,43 Ghz (disebut frekuensi up-link), dan transponder menurunkan frekuensi ini menjadi 3,7-4,2 Ghz (disebut frekuensi down-link) untuk dikembalikan ke arah stasiun bumi penerima. Satelit komunikasi biasanya ditempatkan pada orbit geostasioner (dilihat dari bumi satelit tampak diam ditempatnya). Orbit geostasioner memungkinkan satelit bergerak mengelilingi bumi dengan periode yang sama dengan periode berputar bumi pada porosnya, yaitu 24 jam (satu hari). Dengan demikian, orbit ini dapat mencakup wilayah yang sama setiap saat. Tiga buah satelit komunikasi pada orbit ini dapat

85 mencakup seluruh permukaan bumi (jika ditempatkan dengan jarak 120 satu sama lain). Perhatikan gambar 8.3 berikut. Gambar 8.3 Tiga satelit pada orbit geostasioner yang terpisah sejauh 120 dapat mencakup seluruh permukaan bumi 8.3 Sistem Pensaklaran Sentral Pensaklaran pada sentral telefon berfungsi untuk membangun sambungan antara dua pihak yang ingin berkomunikasi. Pada sistem batere bersama, pensaklaran dilakukan secara otomatis dan dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1. Step by step

86 Misalnya strowger switch, yang prosedur pensaklarannya diilustrasikan pada gambar 8.4 berikut. Gambar 8.4 Prosedur pensaklaran step by step untuk dialing nomor 5831 2. Crossbar switch Ilustrasi jenis pensaklaran ini diperlihatkan pada gambar 8.5. 3. Sistem pensaklaran elektronik Merupakan pensaklaran yang terkendali komputer; ESS : Electronic Switching System. 8.4 Penjamakan (Multiplexing) Penjamakan (multiplexing) adalah proses penggabungan dua atau lebih sinyal dan kemudian mentransmisikannya melalui jalur transmisi tunggal. Dengan kata lain, penjamakan memungkinkan beberapa sinyal yang berlainan ditransmisikan melalui jalur transmisi yang sama. Penjamakan biasanya dilakukan pada sisi pengirim. Demultiplexing adalah proses balik dari penjamakan, yang memisahkan sinyal-sinyal yang telah dijamak sehingga dapat diterima oleh tujuan masing-masing (penerima yang dituju).

Gambar 8.5 Crossbar switch (a) Prinsip operasi (b) Finger action 87

88 Berdasarkan domain penjamakan, dapat dibedakan beberapa jenis penjamakan, yaitu: a) Space Division Multiplexing (SDM) SDM secara sederhana adalah penggabungan sinyal-sinyal yang secara fisik terpisah menjadi satu bendel kabel. b) Frequency Division Multiplexing (FDM) FDM menggunakan lebar bidang yang tersedia untuk mengirimkan beberapa sinyal secara bersamaan; sinyal-sinyal didistribusikan pada domain frekuensi. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 8.6 berikut. Pada gambar tersebut, tiga buah sinyal yang berbeda dijamak dengan menggunakan frekuensi subcarrier untuk menghasilkan sinyal output FDM. (a) (b) Gambar 8.6 (a) Gambaran grafis FDM (b) Spektrum frekuensi sinyal output FDM

89 c) Time Division Multiplexing (TDM) TDM menggunakan lebar bidang yang tersedia untuk mengirimkan beberapa sinyal secara bersamaan; sinyal-sinyal didistribusikan pada domain waktu, sehingga masing-masing sinyal mempunyai alur waktu atau time slot yang telah tertentu. Setiap sinyal hanya boleh dikirim pada alur waktu yang telah ditentukan untuknya, dan tidak dikirim pada alur waktu yang lain. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 8.7 berikut. (a) (b) Gambar 8.7 (a) Gambaran grafis TDM (b) Ilustrasi konsep TDM

90 8.5 Soal-soal Latihan 1. Jelaskan tentan PSTN. 2. Jelaskan tentang jenis-jenis media komunikasi yang digunakan untuk hubungan antar-sentral telefon. 3. Bedakan jenis-jenis sentral yang anda ketahui. 4. Jelaskan jenis-jenis penjamakan yang anda ketahui. 5. Apakah manfaat proses multiplexing dan demultiplexing.