BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional disebutkan dalam UU No.

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

sekolah maupun di lembaga pendidikan menggunakan sistem pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membutuhkan spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) dan Perangkat Lunak (Software)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MULTIMEDIA. bertujuan untuk mengenalkan alat musik tradisional yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Menggambar Busana Kelas X Khususnya Sub Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TUGAS AKHIR APLIKASI PETA PARIWISATA DAN BUDAYA PROVINSI INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SLTP N 04 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar bagi masyarakat. Dampak positifnya seperti. tanah yang subur dan sumber daya alam yang melimpah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Dalam UU Sistem. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Multimedia terdiri dari dua kata yaitu Multi dan Media. Multi yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu perkembangan dan. Kemajuan teknologi yang terjadi belakangan ini telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV BERBASIS MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar mutu dari seorang pendidik. Pendidikan yang bermutu terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. satu modal yang harus dimiliki. Alasannya karena taraf pendidikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan bermanfaat untuk kemajuan bangsa. Di Indonesia,

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran. Suatu pembelajaran, ada dua

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Di dalam Undang-Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

SURYANINGTYAS ANDAYANI NPM.

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer FTI UNSA 2013

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari perjalanan seorang manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dimana objeknya adalah benda benda alam. Ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. yang menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA PEMBELAJARAN PRAMUKA PENGGALANG BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI PRAMUKA KELAS VII

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mendukung secara

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. yang akan didistribusikan kedalam jaringan client-server. Pada bagian client terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal penting dan kunci keberhasilan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Salah satu pondasi penting untuk kemajuan suatu Negara adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah REZA FAUZI, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. adalah urutan kegiatan dari awal sampai akhir. Tanjungpinang ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Adobe Flash CS3

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelajaran juga menjadi hal yang sangat penting. dalam bentuk permainan sehingga anak-anak tertarik untuk belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

VISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan. Berdasarkan UU No. 2 pasal 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh sebab itu, lembaga sekolah dirancang untuk mengembangkan potensi diri seseorang dalam aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap melalui berbagai pengetahuan dan tujuan masing-masing pelajaran yang diajarkan di sekolah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah bidang pengajaran yang dipelajari di sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sosial yang berisikan konsep dan pengalaman belajar yang dipilih dan ditata atau diorganisir dalam kerangka studi keilmuan sosial (Saripudin, 1989). IPS merupakan disiplin ilmu salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMA/MAN/SMALB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, 1

bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pembelajaran merupakan usaha sadar dari pendidik agar peserta didik dapat mengenal dan memahami apa yang sedang dipelajarinya dengan cara mengajak peserta didik untuk berfikir (Darsono, 2000:40). Pembelajaran IPS sebaiknya dilaksanakan dengan mengutamakan kemampuan berpikir, bekerja, merasakan, sikap sosial serta memberikan pengalaman belajar secara langsung guna meningkatkan pemahaman tentang materi yang dipelajari. Pengalaman belajar yang bermakna sangat dibutuhkan di dalam pembelajaran IPS, karena siswa dapat mencari, mencoba, menemukan, serta mengalami sendiri materi pelajaran yang berguna dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan tersebut pembelajaran IPS yang bermakna sangatlah diharapkan, siswa akan memperoleh pemahaman lebih luas dan mendalam sehingga pengalaman yang didapat tidak akan terlupakan. Salah satu mata pelajaran IPS yang diajarkan di SMP adalah geografi. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan manusia dengan variasi kewilayahan Nursed Sumaatmadja (1997: 12). Obyek yang dipelajari di dalam mata pelajaran geografi yaitu berkaitan dengan aspek alamiah (alam), aspek insaniah (makhuk hidup), interelasi serta aspek-aspek keruangan yang ada di permukaan bumi. Untuk memberikan citra tentang aspek-aspek geografi dan lokasi gejala-gejala alam kepada siswa, maka proses pembelajaran yang berlangsung harus mampu memberikan penjelasan konkrit kepada siswa tentang materi pelajaran geografi. 2

Berdasarkan pengamatan peneliti pada waktu observasi, kenyataan di lapangan khususnya pada pembelajaran IPS Geografi kelas VII di SMP N I Kalikotes Klaten guru dalam memberikan penjelasan mengenai suatu konsep gejala atmosfer salah satu materi mata pelajaran IPS Geografi lebih banyak berceramah, bercerita tanpa didukung visualisasi yang konkrit berhubungan dengan materi. Pemahaman seperti ini berakibat pada pembelajaran yang lebih menekankan pada verbalisme. Proses pembelajaran IPS Geografi yang berlangsung selama ini kurang efektif dan aplikatif, karena tingkat pemahaman siswa akan IPS Geografi terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru yang bersumber pada buku teks. Metode pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa cenderung memahami materi secara abstrak dan lebih banyak menghafal. Sedikitnya media yang dapat menjelaskan materi IPS geografi membuat siswa menjadi kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini menyebabkan banyak siswa di SMP N 1 Kalikotes menganggap proses pembelajaran IPS selama ini adalah sesuatu yang biasa, monoton, kurang menyenangkan dan kurang variatif. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, guru diharapkan lebih kreatif dalam menyiapkan dan merancang model pembelajaran yang akan dilakukan. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah membuka pandangan lebih luas serta memberikan peluang lebih besar bagi masyarakat pendidikan untuk memanfaatkan berbagai produk teknologi dalam pembelajaran. Dalam hal ini salah satu model yang bisa dikembangkan adalah pembelajaran berbasis komputer. Herman Dwi Surjono (1995: 2) menyatakan bahwa komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat 3

digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Pembelajaran menggunakan komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata, tetapi juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan digunakan untuk membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian (software) multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer (hardware) sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara gambar bergerak (video dan animasi) dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Melalui multimedia berbasis komputer siswa bisa memilih bagian mana yang akan dipelajarinya lebih dahulu tanpa tergantung oleh pendidik, peserta juga bisa mengulangi bagian yang belum jelas. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi efektif dan menarik. Multimedia pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mempelajari dan mengajarkan mata pelajaran IPS Geografi khususya materi gejala atmosfer. Multimedia ini dirancang mampu menjelaskan materi gejala atmosfer yaitu sifat fisik atmosfer, mendiskripsikan cuaca dan iklim, mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal), menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contoh-contohnya seperti dalam kehidupan sehari-hari. Keberadaan komputer yang telah meluas sampai tingkat SMP belum banyak digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya dalam 4

pembelajaran IPS. Guru perlu memanfaatkan perkembangan ilmu dan teknologi untuk membantu proses pembelajaran IPS agar lebih menarik bagi siswa, sehingga proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengembangkan multimedia pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan memanfaatkan teknologi komputer dalam bentuk multimedia pembelajaran interaktif. Multimedia ini didesain dengan melihat kemampuan awal siswa di dalam mengoperasikan komputer serta ketersediaan lab komputer yang dimiliki SMP Negeri I Kalikotes sebagai sarana prasarana penunjang pengembangan software multimedia pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan multimedia tersebut diharapkan dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep-konsep materi pelajaran yang disajikan secara konkrit, karena dapat menampilkan penyajian materi pelajaran IPS secara menarik dan informatif. Selain itu dalam menggunakan multimedia interaktif memungkinkan siswa dapat belajar dan berlatih dalam suasana menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran, sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini diharapkan motivasi belajar siswa meningkat yang akan berdampak pada meningkatnya prestasi belajar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pemahaman siswa akan materi IPS di SMP masih sangat kurang. 2. Metode ceramah masih mendominasi proses pembelajaran IPS di SMP 5

Kalikotes Klaten sehingga model pembelajaran cenderung berpusat pada guru (teacher centered). 3. Proses pembelajaran IPS Geografi di SMP Kalikotes Klaten selama ini cenderung verbalisme dan lebih banyak menghafal, sehingga memberikan pengalaman belajar yang abstrak. 4. Sumber belajar utama dalam proses pembelajaran IPS geografi di SMP N I Kalikotes masih didominasi media buku cetak kurang adanya variasi. 5. Penyampaian mata pelajaran IPS tidak didukung oleh media yang bisa menjelaskan secara kongkrit materi yang dipelajarinya, khususnya pada materi gejala atmosfer. C. Batasan Masalah Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang diidentifikasi, penulis membatasi permasalahan pada pengembangan media pembelajaran berupa multimedia pembelajaran IPS. Multimedia ini diarahkan pada mata pelajaran IPS Geografi materi Gejala Atmosfer bagi siswa kelas VII SMP Negeri I Kalikotes Klaten, sehingga dapat membantu siswa di dalam meningkatkan pemahaman dan dapat digunakan sebagai sumber belajar IPS yang baik. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana mengembangkan multimedia pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran 6

IPS materi Gejala Atmosfer bagi siswa kelas VII di SMPN I Kalikotes Klaten?. 2. Produk multimedia pembelajaran seperti apakah yang dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa SMP sesuai dengan prinsipprinsip pembelajaran IPS?. F. Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran mata pelajaran IPS Geografi materi Gejala Atmosfer yang sesuai dengan kebutuhan dan prinsipprinsip pembelajaran IPS Geografi bagi siswa kelas VII SMP Negeri I Kalikotes Klaten. G. Spesifikasi produk yang dikembangkan 1. Multimedia interaktif pembelajaran untuk siswa SMP ini mengulas tentang mata pelajaran IPS Geografi materi Gejala Atmosfer bagi siswa SMP kelas VII SMP N I Kalikotes Klaten berdasarkan kurikulum sekolah. 2. Multimedia pembelajaran ini mampu menggabungkan unsur tulisan, gambar, suara, video dan animasi dalam satu kesatuan. 3. Isi program multimedia pembelajaran ini disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, kebutuhan lapangan, karakteristik siswa SMP kelas VII, tujuan pembelajaran, karakteristik multimedia yang memenuhi syarat, serta prinsip-prinsip media pembelajaran dan desain pesan. 7

4. Standar Kompetensi yang dituangkan dalam media adalah memahami usaha manusia untuk mengenali perkembangan lingkungannya. Kompetensi Dasar adalah mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di atmosfer serta dampaknya terhadap kehidupan. Indikator meliputi mendeskripsikan sifat-sifat fisik atmosfer, mendiskripsikan cuaca dan iklim, mengidentifikasi tipe hujan (orografis, zenithal, frontal), menganalisis proses terjadinya angin dan memberikan contoh-contohnya. 5. Multimedia interaktif menggunakan beberapa software di dalam pembuatanya yaitu : Macromedia Flash 8, Corel Draw, Microsoft word, Cool Edit Pro, dan Ulead Video Editor. Kemudian dikemas dalam bentuk kepingan Compact Disk (CD) atau dapat juga disimpan di flashdisk. 6. Spesifikasi minimal komputer yang digunakan untuk memutar cd interaktif yaitu : Prosessor Intel Pentium III 450 megahertz, CD-ROM (Compact Disc Read-Only Memory) drive 52 x speed, RAM (Random Access Memory) minimal 128 megabyte, VGA (Video Graphics Array) 32 megabyte, Resolusi monitor 1024 x 768 pixel dengan kedalaman warna 32 bit, Speaker aktif, Sistem operasi komputer Microsof Windows 98 Microsoft XP, Windows Vista atau Windows 7. 7. Multimedia ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur fitur yang lebih menarik sesuai dengan perkembangan teknologi. H. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini, produk pengembangan multimedia pembelajaran dikemas dalam bentuk CD diharapkan dapat dimanfaatkan : 8

1. Manfaat teoritis. Dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan media pembelajaran, menambah referensi dalam mengatasi masalah kesulitan pembelajaran IPS untuk siswa SMP. 2. Manfaat Praktis. a. Bagi Siswa. 1) Pembelajaran IPS Geografi materi gejala atmosfer menjadi menarik, dapat meningkatkan motivasi, minat, dan prestasi belajar siswa. 2) Pemahaman materi IPS geografi akan lebih konkrit dan jelas bagi siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Bagi Guru. 1) Meningkatkan performance guru di dalam mengajar. 2) Membantu guru di dalam menjelaskan mata pelajaran IPS materi gejala atmosfer dengan lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. 3) Memberikan variasi pilihan kepada guru mengenai sumber belajar lainya di dalam menjelaskan mata pelajaran IPS. c. Bagi Sekolah. 1) Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Kalikotes Klaten. 2) Memberikan tambahan media pembelajaran yang dimiliki sekolah sebagai referensi penunjang proses pembelajaran. 9

I. Pentingnya Pengembangan Penggunaan multimedia bertujuan menyajikan informasi pembelajaran agar lebih menyenangkan, menarik, dan mudah dimengerti, sehingga siswa mudah di dalam memahami materi yang disampaikan. Multimedia pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, serta memberi stimulus kepada siswa agar mereka lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Pengembangan multimedia pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam memfasilitasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Geografi, yakni : 1) Memberikan kemudahan belajar bagi siswa dengan menyediakan alternatif belajar multimedia guna mengatasi keterbatasan sumber belajar IPS. 2) Multimedia dapat mengatasi perbedaan karakteristik belajar siswa. 3) Dengan adanya multimedia pembelajaran berbasis komputer dapat memfasilitasi siswa untuk belajar secara individu maupun kelompok. J. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan 1. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini berpijak pada asumsi sebagai berikut : 1) Dalam kegiatan belajar siswa membutuhkan sarana/media belajar yang dapat memudahkannya dalam memahami materi. 2) Dalam kegiatan belajar guru memiliki peranan penting. Berbagai hal dilakukan guru untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang berkualitas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu strategi pembelajaran yang dilakukan guru adalah menyediakan media yang menarik untuk menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. 10

3) Proses belajar akan terjadi apabila antara siswa dan sumber belajar (dalam hal ini multimedia pembelajaran interaktif) terjadi interaksi dimana sumber belajar tersebut akan memberikan rangsangan pada siswa yang mendorong timbulnya proses belajar. 4) Produk multimedia pembelajaran disampaikan dengan animasi dan video yang dapat memudahkan siswa di dalam mendapatkan informasi mengenai materi IPS geografi, sehingga siswa akan senang dan tertarik di dalam proses pembelajaran yang berlangsung. 5) Pengembangan dilakukan atas dasar utama dalam penelitian pengembangan, yaitu melakukan analisis kebutuhan dan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk awal, validasi ahli, uji coba lapangan, serta revisi produk. 6) Dari segi spesifikasi produk, bahwa bahan pembelajaran berbasis komputer ini dikembangakan menggunakan program aplikasi Adobe Flash CS 3 yang dikombinasikan dengan berbagai program aplikasi lain seperti : Adobe Photoshop CS 3, Cool Edit Pro 2.1 Dan Corel Draw X3 yang dalam masyarakat modern khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia IT sudah sangat familiar. 2. Keterbatasan pengembangan dalam penelitian pengembangan multimedia pembelajaran ini adalah : 1) Pengembangan ini menghasilkan sebuah produk berupa multimedia pembelajaran terbatas digunakan untuk memfasilitasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi gejala atmosfer bagi siswa kelas VII SMP. 11

2) Tidak semua tampilan dilengkapi dengan tampilan visual (gambar, animasi, grafis dan tabel) dan didukung dengan audio penjelas, karena keterbatasan teknis yang dimiliki oleh peneliti. 3) Dalam pembuatan membutuhkan biaya, waktu, tenaga, pengetahuan yang relatif lebih banyak. 4) Penelitian pengembangan ini lebih ditekankan pada prosedur dan produk pengembangannya, tidak sampai pada tahap evaluasi belajar atau menguji keefektifan produk dalam pembelajaran secara mendalam. K. Definisi Istilah 1. Pengembangan adalah suatu upaya untuk mempersiapkan dan merencanakan secara seksama dalam mengembangkan, memproduksi serta memvalidasi suatu multimedia pembelajaran IPS sebagai sumber belajar yang baik bagi peserta didik SMP kelas VII. 2. Geografi diajarkan di SMP adalah bagian dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempelajari tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan manusia dengan variasi kewilayahan. 3. Multimedia adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi terdiri dari kolaborasi berbagai macam media teks, gambar, suara, video, dan animasi. 4. Multimedia pembelajaran interaktif adalah software yang memuat teks, gambar, suara, animasi, dan video untuk menyampaikan materi pelajaran tertentu disajikan melalui komputer. 12