PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS SAMPANG SARANA SHOREBASE (PT. SSS) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab diperlukan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah serta memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah; b. bahwa dengan peningkatan perekonomian daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a, diharapkan mampu lebih meningkatkan pembangunan di Kabupaten Sampang; c. bahwa untuk merealisasikan tujuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, maka dipandang perlu dibentuk Badan Usaha Milik Daerah Dalam Bentuk Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sampang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 41); 2. Undang-undang...
- 2-2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara 4593); 10. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1998 tentang Bentuk Hukum Badan Usaha Milik Daerah; 12. Peraturan...
- 3-12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Nomor 15 Tahun 1994 tentang Penyertaan Modal Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pada Pihak Ketiga (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sampang Tahun 1995 Seri C); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMPANG dan BUPATI SAMPANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS SAMPANG SARANA SHOREBASE (PT. SSS). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Sampang; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sampang; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Sampang; 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Sampang;
- 4-5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sampang; 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sampang; 7. Badan Usaha Milik Daerah adalah suatu Badan Usaha Milik Daerah yang dibentuk dan didirikan oleh Pemerintah Daerah, dengan Bentuk Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT); 8. Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 9. Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disingkat RUPS adalah Organ perseroaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris; 10. Komisaris adalah organ Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan perseroan; 11. Direksi adalah Organ persreroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan keketentuan anggaran dasar; 12. Pegawai adalah Pegawai Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS); 13. Akta Pendirian adalah Akta Pendirian Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS); 14. Saham adalah Surat Bukti Kepemilikan Bagian Modal Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase ( PT. SSS), yang memberi hak atas deviden dan hak lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. BAB II PEMBENTUKAN DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS).
- 5 - (2) Kantor Pusat Perseroan berkedudukan di Ibukota Kabupaten Sampang. (3) Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) merupakan Perusahaan Induk dan dapat membentuk anak Perusahaan/Kantor Perwakilan. (4) Dalam membentuk Perseroan/Kantor Perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) wajib melaporkan kepada DPRD. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Maksud pembentukan Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (1), adalah untuk : a. mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu Sumber Pendapatan Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat; b. membangun dan mengembangkan perekonomian daerah melalui kegiatan usaha yang dilaksanakan sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain bagi kepentingan daerah; c. meningkatkan daya saing untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi nasional maupun global melalui pengkajian dan penelitian serta pengembangan system informasi terhadap potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Buatan yang dapat dikelola sebagai kegiatan usaha produktif. (2) Tujuan pembentukan Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) adalah untuk : a. menjamin efektifitas pelaksanaan usaha minyak bumi dan gas bumi serta akuntabel melalui mekanisme usaha yang wajar, sehat dan transparan; b. mewujudkan alih teknologi dan manajemen serta peningkatan dan pemberdayaan sumber daya manusia; c. meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). BAB IV...
- 6 - BAB IV LAPANGAN USAHA Pasal 4 Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) melakukan usaha pengelolaan sumber daya alam minyak bumi dan gas bumi, kegiatan jasa penunjang lainnya sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. BAB V MODAL Pasal 5 (1) Jumlah modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp.2.000.000.000,- ( dua milyar rupiah) terbagi atas 2.000 (dua ribu) lembar saham, masing-masing bernilai nominal Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah). (2) Modal dasar perusahaan sebagaiman dimaksud pada ayat (1), mempunyai komposisi sebagai berikut : a. 51 % (lima puluh satu persen) dimiliki oleh Pemerintah Daerah berasal dari APBD Kabupaten Sampang; b. 49 % (empat puluh sembilan persen) berasal dari pihak ketiga yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. BAB VI SAHAM-SAHAM Pasal 6 (1) Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. (2) Jenis dan nilai nominal saham ditetapkan oleh RUPS. (3) Setiap...
- 7 - (3) Setiap pemegang saham, menurut hukum harus tunduk pada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS. BAB VII RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 7 (1) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi dan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. (2) RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. (3) RUPS Tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. (4) RUPS dipimpin oleh Komisaris. (5) Segala bentuk Keputusan yang diambil dalam RUPS berdasarkan atas musyawarah dan mufakat. (5) Tata Tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS yang pertama dengan berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan. BAB VIII DIREKSI Pasal 8 (1) Perseroan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama atau lebih atau dipimpin sekurang-kurangnya satu orang Direktur. (2) Pada awal pembentukan Direksi diangkat oleh Kepala Daerah berdasarkan kompetensi yang untuk selanjutnya seluruh Direksi diangkat oleh RUPS. (3) Direksi bertanggungjawab penuh atas pengurusan Perseroan sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. (4) Prosedur dan persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Direksi diatur dalam Akta Pendirian. BAB IX...
- 8 - BAB IX KOMISARIS Pasal 9 (1) Komisaris terdiri dari Komisaris Utama dan beberapa Komisaris atau paling sedikit 2 (dua) orang Komisaris yang salah satunya diangkat menjadi Komisaris Utama. (2) Pada awal pembentukannya Komisaris diangkat oleh Kepala Daerah dan untuk selanjutnya seluruh Komisaris diangkat oleh RUPS. (3) Komisaris bertugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasehat pada direksi. (4) Prosedur dan persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Komisaris diatur dalam Akta Pendirian. BAB X KEPEGAWAIAN Pasal 10 (1) Pegawai Perseroan diangkat dan diberhentikan oleh direksi setelah mendapat pertimbangan komisaris sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Hak dan kewajiban Pegawai Perseroan diatur oleh direksi dengan persetujuan Komisaris sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan kemampuan perusahaan. BAB XI TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 11 (1) Tahun Buku Perusahaan adalah Tahun Takwim. (2) Rencana...
- 9 - (2) Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan diajukan oleh Direksi kepada Komisaris selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir untuk mendapatkan pengesahan. (3) Pada setiap akhir Tahun Buku dibuat perhitungan tahunan terdiri dari neraca dan perhitungan Laba/Rugi. (4) Apabila program kerja dan anggaran Perseroan ditolak oleh komisaris maka Perseroan menggunakan rencana kerja dan anggaran tahun yang lalu. BAB XII LABA BERSIH Pasal 12 (1) Laba bersih dan pembagiannya ditetapkan dan disahkan oleh RUPS. (2) Laba bersih Perseroan Terbatas dan anak Perusahaan/Kantor Perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetor langsung secara netto ke Kas Daerah. BAB XIII PELAPORAN Pasal 13 (1) Bentuk dan isi laporan keuangan perseroan wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Laporan keuangan periode berjalan wajib disusun dan disampaikan kepada Komisaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. BAB XIV PENGAWASAN Pasal 14 (1) Pengawasan kebijaksanaan dan kinerja Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS) dilakukan oleh Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- 10 - (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) dilakukan 1 (satu) tahun sekali pada akhir tahun buku setelah mendapatkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh auditor independen. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga disampaikan kepada DPRD. (4) Apabila dalan jangka waktu 2 (dua) tahun Direksi tidak menunjukkan kinerja yang baik, Kepala Daerah mengganti Direksi sesuai ketentuan pada Pasal 9 ayat (2). BAB XV PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 15 (1) Pembubaran dan likuidasi Perseroan ditetapkan oleh RUPS dan penetapan pengadilan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan DPRD. (2) Tata cara pembubaran dan likuidasi perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dituangkan dalam Akta Pendirian dengan berpedoman kepada peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Pasal 17 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 18...
- 11 - Pasal 18 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di : Sampang pada tanggal : 25 September 2007 PJ. BUPATI SAMPANG, ttd H. IMAM UTOMO. S Diundangkan di : Sampang pada tanggal : 25 Pebruari 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SAMPANG ttd Drs. H. ASYHAR, MM Pembina Utama Muda NIP. 510 090 098 Lembaran Daerah Kabupaten Sampang Tahun 2008 Nomor : 18 SERI : E
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DALAM BENTUK PERSEROAN TERBATAS SAMPANG SARANA SHOREBASE (PT. SSS) I. UMUM Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab serta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Daerah, diperlukan upaya-upaya memupuk sumber Pendapatan Daerah. Oleh karena itu dipandang perlu untuk menambah sumber-sumber Pendapatan Daerah dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah Dalam Bentuk Perseroan Terbatas Sampang Sarana Shorebase (PT. SSS). Untuk memberikan landasan hukum pembentukannya, maka perlu menuangkannya dalam suatu Peraturan Daerah Kabupaten Sampang. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 sampai dengan Pasal 18 Cukup jelas.