WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BANJAR CERDAS JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 07 TAHUN 2009

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2012 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

#5- Mengingat : 1. :a.. Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 430U;

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2015

BUPATI BAN BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 18 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENT ANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

BUPATI BURU SELATAN PERATURAN BUPATI BURU SELATAN NOMOR : 07 TAHUN 2012 T E N T A N G SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 19 TAHUN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 40 PERATURAN WALIKOTA CILEGON TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 3 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

GUBERNUR JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 18 TAHUN 2017

NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. Jalan Wastukancana No. 2 Telp Bandung

WALIKOTA BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BIAYA OPERASIONAL PENDIDIKAN WALIKOTA SURABAYA,

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

WALIKOTA SURABAYA SALINAN

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI LANSIA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH (sumber : Kemendagri) tedi -- last 09/16

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Kantor Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Di

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME PENCAIRAN, PELAPORAN, MONITORING DAN PENGAWASAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA BANJAR, Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan mekanisme Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk Sekolah Negeri sesuai dengan yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Walikota Banjar Nomor 4 Tahun 2011 tentang Mekanisme Pencairan, Pelaporan, Monitoring dan Pengawasan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Banjar Nomor 4 Tahun 2011 tentang Mekanisme Pencairan, Pelaporan, Monitoring dan Pengawasan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Jalan Siliwangi KM 03 Telp (0265) 744800 Fax (0265) 747131 Kota Banjar 1

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011; 11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2010 tentang Pedoman Umum Dan Alokasi Sementara Bantuan Operasional Sekolah Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Tahun Anggaran 2011; 12. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2006 Nomor 17); 13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7); 14. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Peranngkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2010 Nomor 6); 15. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Uang Daerah Kota Banjar; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME PENCAIRAN, PELAPORAN, MONITORING DAN PENGAWASAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TAHUN ANGGARAN 2011. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Banjar Nomor 4 Tahun 2011 tentang Mekanisme Pencairan, Pelaporan, Monitoring dan Pengawasan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2011, diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 angka 13 dan angka 14 diubah, diantara angka 19 dan angka 20 disisipkan 1 (satu) angka yakni angka 19.a, sehingga Pasal 1 seluruhnya berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Banjar. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Banjar. 3. Walikota adalah Walikota Banjar. 4. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah, dalam hal ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) Kota Banjar. 2

5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Banjar yang selanjutnya disebut APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjar. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA- SKPD adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. 7. Pengguna Angaran yang selanjutnya disingkat PA dalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagaian tugas dan fungsi SKPD, yang dalam hal ini secara khusus menangani Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Sekolah Negeri. 9. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK- SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. 10. Bendahara Pengeluaran PPKD adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menata-usahakan dan mempertangtung-jawabkan uang untuk keperluan transaksi PPKD yang dalam hal ini adalah Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset selaku PPKD yang secara khusus mengelola belanja hibah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Sekolah Swasta. 11. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menata-usahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 12. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menata-usahakan dan mempertanggung-jawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja SKPD, yang dalam hal ini hanya mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Sekolah Negeri. 13. Pembantu Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat PBPP ditunjuk oleh Kepala Sekolah masing-masing yang mempunyai tugas khusus untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan uang Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 14. SPP tambahan uang persediaan yang selanjutnya disingkat SPP TU adalah dokumen yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran untuk Permintaan Tambahan Uang Persediaan. 15. Surat Permintaan Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-SKPD 16. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. 17. Hibah adalah salah satu bentuk instrumen bantuan bagi pemerintah daerah, baik berbentuk uang, barang dan jasa yang dapat diberikan pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan dengan tujuan tertentu. 18. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukaan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah. 19. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan SKPD yang selanjutnya disingkat PPTK di SKPD adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan 3

satu atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. 19a. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan tingkat Sekolah yang selanjutnya disingkat PPTK adalah Pejabat pada unit kerja di sekolah yang melaksanakan kegiatan BOS di Sekolah yang dijabat oleh Kepala Sekolah. 20. Surat Pertanggung-jawaban yang selanjutnya disingkat SPJ adalah surat laporan pertanggung-jawaban dari Bendahara Pengeluaran dan BPP atau PBPP atas penerimaan dan belanja dari dana yang telah dikelolanya. 2. Ketentuan Pasal 4 ayat (1) diubah, ayat (3) huruf d diubah dan ditambah huruf e, ayat (7) dan ayat (8) diubah serta ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (10), sehingga Pasal 4 seluruhnya berbunyi sebagai berikut : Pasal 4 (1) Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mengajukan SPP-TU yang telah diverifikasi oleh Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)kepada Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran sejumlah seluruh anggaran dana BOS yang diperuntukan bagi semua Sekolah pada setiap awal triwulan. (2) Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran segera menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) sesuai SPP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran. (3) SPM yang telah ditandatangani Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran disampaikan kepada Bendahara Umum Daerah (BUD) yang dalam hal ini adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset (DPPKA) dengan melampirkan : a. Surat Keputusan Walikota yang mencantumkan besaran jumlah anggaran untuk masing-masing sekolah yang berhak menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS); b. Surat pernyataan tanggung-jawab Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran; c. Rekapitulasi rincian rencana belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal untuk kebutuhan tiap sekolah; d. Khusus untuk triwulan berikutnya melampirkan laporan SPJ TU nihil yang telah disahkan oleh Pengguna Anggaran /Kuasa Pengguna Anggaran dari realisasi penggunaan BOS triwulan sebelumnya (tanpa bukti-bukti pengeluaran); e. BUD memverifikasi kelengkapan SPM TU nihil yang diajukan dari pengguna Anggaran/kuasa pengguna Anggaran dan menerbitkan SP2D TU nihil. (4) BUD memverifikasi kelengkapan SPM yang diajukan dari Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran dan memeriksa ketersediaan dana. (5) BUD mentransfer dana BOS dari Kas Umum Daerah sejumlah uang yang tercantum pada SPM yang diajukan oleh Pengguna Aanggaran / Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Ragadengan menerbitkan SP2D yang ditujukan ke rekening atas nama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga / Bendahara Pengeluaran. (6) Bendahara Pengeluaran dengan diketahui Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran segera mentrasfer kembali seluruh dana BOS yang diterima ke rekening atas nama BOS / Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP). (7) Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) segera mentransfer kembali seluruh dana BOS yang diterima, kepada masing-masing rekening atas nama BOS di seluruh sekolah, dengan besaran masing-masing sekolah sesuai dengan besaran yang telah ditetapkan. (8) Kepala Sekolah sebagai PPTK bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana BOS, sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 4

(9) Bilamana pada akhir Triwulan anggaran terdapat sisa dana BOS segera disetor ke Kas Umum Daerah sehingga dalam rekening BOS BPP maupun di PBPP per tanggal 31 Desember terdapat nihil. (10) Pada akhir Tahun Anggaran Sisa Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) termasuk jasa bunga bank harus segera disetor ke Kas Umum Daerah, sehingga dalam rekening Bantuan Operasional Sekolah (BOS) BPP per 31 Desember terdapat nihil. 3. Ketentuan Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2) diubah dan ditambah 2 (dua) ayat, yakni ayat (3) dan ayat (4), sehingga Pasal 6 seluruhnya berbunyi sebagai berikut : Pasal 6 (1) Kepala sekolah Negeri/Swasta menyampaikan laporan penggunaan dana BOS triwulan I dan triwulan II paling lampat tanggal 10 Juli sedangkan untuk triwulan III dan triwulan IV paling lambat tangal 20 Desember tahun berkenan kepada Bendahara pengeluaran pembantu. (2) Laporan penggunaan dana BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap. (3) Laporan penggunaan dana BOS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) khusus untuk Sekolah Negeri, disahkan oleh Pengguna Anggaran setelah diverifikasi oleh Pejabat penatausahaan keuangan SKPD Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga. (4) Kepala Sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab atas penggunaan dana BOS yang diterima setiap triwulan. Pasal II Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Banjar. Ditetapkan di Banjar pada tanggal 28 Juni 2011 WALIKOTA BANJAR, Diundangkan di Banjar pada tanggal 28 Juni 2011 HERMAN SUTRISNO SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJAR, YAYAT SUPRIYATNA BERITA DAERAH KOTA BANJAR TAHUN 2011 NOMOR 18.a SERI E 5