Investasi Menanam Pohon Jati Oleh : Heri Mustofa Bogor, 12 Juli 2006
Tujuan : Pemanfaatan lahan tidur Memakmurkan bumi (fungsi khalifah fil ardhi) Menjadi ladang amal jariyah dan ladang shadaqah Memberdayakan masyarakat desa Memberi contoh langsung & real Menginspirasi masyarakat desa Membuka lapangan kerja Investasi jangka panjang Memberikan block grant kepada anak cucu Semua aktifitas di atas, insya Alloh, bernilai ibadah dalam arti luas
QS Al-Baqarah (2 : 30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
QS Al-Isra (17 : 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
Al-Hadits Dari Jabir ibnu Abdullah, Rasulullah saw bersabda, Barang siapa menghidupkan bumi yang mati (lahan tidur) maka baginya pahala, dan segala apa yang dimakan oleh binatang dari padanya maka merupakan shadaqah baginya (Hadits riwayat Ibnu Hibban) [ Derajat hadits shahih, dikutip dari Shahih Ibnu Hibban dengan susunan Ibnu Balban, hal. 613, Penerbit Ar-Risalah)
QS Adz-Dzariyat (51 : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (beribadah) kepada-ku.
Keuntungan Finansial Investasi Pohon Jati Investasi awal beli tanah relatif rendah, di daerah pedesaan Di pinggiran Botabek, harga tanah bukan di pinggir jalan antara Rp 50.000 100.000/m2 Kebutuhan tanah tidak harus luas Investasi bertahap sesuai kemampuan Jarak antar pohon jati 4m s/d 5 m Tanah 200 m2 bisa ditanami 15-20 buah pohon (tergantung dimensi tanah) Modal beli tanah Rp 10 jt - 20 jt. Modal beli bibit jati 20 pohon, Rp 200-300 rb, ditambah biaya transport Tanah 1000 m2 bisa ditanami sekitar 70 buah pohon Tanah 1 Ha bisa ditanami sekitar 600 bh pohon Pemeliharaan hampir tidak ada (pemeliharaan max. 2 tahun pertama sampai bibit tumbuh lebih tinggi dari rumput dan semak di sekitarnya) 3 bulan sekali sekitar tanaman dibersihkan. Pemupukan disesuaikan dengan kondisi Dapat dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang dapat menghasilkan dalam waktu singkat (agroforestry) Ditanam di sela-sela pohon jati
Keuntungan Finansial Investasi Pohon Jati Hasil block grant (sejumlah uang besar saat tebang) Harga kayu jati 1 pohon jati umur 15 tahun Rp 2-3 juta/pohon. 1 pohon jati umur 20 tahun Rp 5-6 juta/pohon (satu pohon belum mencapai 1 m3) Harga kayu jati saat ini Rp 8 juta/m3 Hasil block grant umur 15 tahun 200 m2 = 20 pohon = Rp 60 juta (nilai sekarang / Net Present Value) Dengan modal beli bibit jati hanya Rp 200 300 rb Biaya pemeliharaan pada 2 tahun pertama sekitar Rp 1,5 jt Tanah 200 m2 masih utuh dan insya Allah juga akan naik harganya. Sebagai perbandingan harga pohon yang lain, dimana umur tanamnya lebih pendek : Acacia mangium Rp 200.000/pohon umur 7-10 tahun. Sengon Rp 100.000/pohon umur 4-6 tahun.
Keuntungan Finansial Investasi Pohon Jati Harga kayu naik terus sesuai penambahan nilai inflasi, jumlah pasokan kayu, selama hidup pohon 15 tahun lalu harga kayu jati hanya Rp 300 ribu per m3, sekarang sekitar Rp 8 juta/m3 Kenaikan 26 kali lipat. Ada faktor krisis moneter dll Pasar penjualan kayu pasti lokal dan ekspor, perorangan dan industri. Hutan rusak 2,8 juta Ha per tahun pasokan kayu turun, berarti harga kayu naik
Pohon Jati sebagai BLOCK GRANT untuk Anak Cucu Pohon Jati Umur 6 bulan ( Maret 2006) Pohon Jati Umur 9 bulan ( Juni 2006) Pohon Jati Umur 4 bulan (Januari 2006) Pohon Jati ditanam di kebun sejak Desember 2005 (saat dipindah dari polybag sudah umur 3 bulan)
Pembibitan Pohon Jati di Jonggol Umur 2 bulan Umur 2 bulan