BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
diubah, asalkan bentuknya masih menyerupai tunas kelapa maka gambar tersebut akan mengarahkan pikiran masyarakat yang melihatnya kekegiatan Pramuka.

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

4.1 Makna Kiasan Bentuk Visual pada Tanda Jabatan Pramuka

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 178 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM

- 1 - PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 68 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

KWARTIR NASIONAL. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BAB I PENDAHULUAN. siswa, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana srategis

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di PT Siap

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2015, No Mengingat: 1. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 46 TAHUN 1984 (46/1984) TENTANG ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 226 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PAKAIAN SERAGAM ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 053 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI

DAFTAR ISI BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. 238 TAHUN 1961 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun, tidak dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB I PENDAHULUAN. muda. Dan hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya dilindungi oleh Undang-undang Dasar Dalam penjelasan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata Pramuka merupakan singkatan dari prajamuda karana, yang memiliki arti

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 018 TAHUN 1991 TENTANG PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA DIRGANTARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahasa

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

PEMANFAATAN TEKNOLOGI ANDROID UNTUK RANCANG BANGUN APLIKASI MATERI SANDI KEPRAMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Logo, sebuah istilah sejak awal dari Bahasa Yunani logos sampai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014

makna lambang dan atribut PASKIBRAKA Posted by asrida rida harmoko - 05 Oct :48

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 002 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

VHANY AGUSTINI WITARSA, 2015 EKSPLORASI APLIKASI ALAS KAKI YANG TERINSPIRASI DARI KELOM GEULIS

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Scouting adalah istilah lain dari Pramuka yang dipakai oleh beberapa negara, istilah Pramuka hanya dipakai di Indonesia saja. Scout atau Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal terbesar di dunia bagi kaum muda. Organisasi itu bernama The World Organization Of The Scout Movement atau disingkat WOSM, yang beranggotakan hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Lambang dari organisasi ini adalah jarum kompas yang berujung tiga dengan warna dominan ungu dan putih. Hampir seluruh anggota dari WOSM menggunakan lambang ini, sebagai lambang dari kegiatan Pramuka di negaranya masing-masing kecuali beberapa negara termasuk Indonesia yang tidak menggunakan lambang ini sebagai identitas kepramukaan di negaranya. Gambar 1.1 Lambang Pramuka dunia atau WOSM dan lambang Pramuka di Indonesia. sumber Kwarda Jawa-Barat Bentuk lambang Pramuka di Indonesia adalah siluet tunas kelapa. Lambang tersebut diciptakan oleh Soenardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian. Lambang Pramuka digunakan sejak 16 Agustus 1961. Dilihat dari bentuknya, lambang tunas kelapa sangatlah berbeda dengan lambang Pramuka dunia yang berbentuk 1

jarum kompas yang berujung tiga. Ditinjau dari bentuknya lambang tunas kelapa sangat kuat menonjolkan sisi lokalitas bangsa, karena bentuknya mirip dengan ornamen atau ragam hias yang biasa dilihat di daerah Jawa dan Bali. Walaupun dalam sejarahnya Pramuka bukanlah hasil dari sebuah pemikiran anak bangsa, namun perkembangan Pramuka di Indonesia telah diubah menjadi alat pendidikan yang menanamkan rasa kebangsaan untuk memperoleh kemerdekaan pada masa itu. Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia, organisasi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 238 tahun 1961, yang merupakan peleburan dari puluhan organisasi kepanduan pada masa itu. Praja Muda Karana, kepanjangan Pramuka yang berarti rakyat muda yang suka berkarya adalah sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka. Pemakaian lambang tunas kelapa sebagai lambang Pramuka di Indonesia sangat bervariasi, baik bentuk maupun warna terkadang selalu berbeda dengan yang lainnya, atau ada penambahan gambar pada lambang tersebut. Hal ini menjadi keunikan lambang siluet tunas kelapa tersebut. Sebagai contoh penggunaan warna pada lambang tersebut sering kali berbeda dengan warna asli dari lambang tersebut, warna asli dari lambang siluet tunas kelapa adalah warna hitam namun pada aplikasinya lambang tersebut sering berwarna coklat atau emas. Contoh dari penambahan visual lain selain tunas kelapa pada pemakaian lambang siluet tunas kelapa sebagai gambar berikut. Gambar 1.2 Pemakaian lambang tunas kelapa. sumber Kwarda Jawa-Barat 2

Dari dua gambar diatas dapat dilihat ada penambahan unsur visual pada lambang siluet tunas kelapa tersebut yaitu unsur tali yang mengelilingi siluet tunas kelapa dan sepasang tunas kelapa pada gambar setelahnya yang berarti ada penambahan satu siluet tunas kelapa yang berlainan arah sehingga gambar ini menjadi gambar sepasang siluet tunas kelapa. Keberagaman pemakaian lambang siluet tunas kelapa juga dapat dilihat dari lambang-lambang Pramuka di setiap sekolah yang sering menambahkan bentuk-bentuk visual untuk menemani lambang siluet tunas kelapa. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 1.3 Lambang Pramuka SMP Negeri Sekaran Lamongan dan Jetis Klaten. Sumber pandawalima.wordpress.com Ternyata fenomena pemakaian lambang Pramuka yang begitu bebas tidak hanya terdapat di luar organisasi Pramuka, didalam organisasi juga banyak ditemukan pemakaian lambang yang begitu bebas, seperti kasus pemakaian lambang tersebut pada tanda jabatan Pramuka. Gerakan Pramuka menggunakan berbagai macam tanda pengenal yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka, diantaranya ada yang digunakan untuk menunjukan jabatan yang dipegang dan tugas yang sedang dilakukan oleh pemakainya. Tanda pengenal Pramuka di bagi menjadi lima. Tanda Umum, Tanda Satuan, Tanda Kecakapan, Tanda Kehormatan, dan Tanda Jabatan. Tanda jabatan Pramuka adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka. 3

Pemakaian lambang siluet tunas kelapa berbeda-beda ketika diaplikasian kedalam tanda jabatan Pramuka. Penempatan dan bentuk ukuran lambang tersebut tidak konsisten pada tanda jabatan Pramuka. contohnya seperti lambang siluet tunas kelapa tersebut ditempatkan ditengah dan bentuknya besar, namun ada juga yang ditempatkan di samping dan bentuknya kecil. Gambar 1.4 Tanda jabatan Pramuka. Sumber Kwarda Jawa Barat Berawal dari fenomena pemakaian lambang Pramuka tersebut, ternyata dalam tanda jabatan juga banyak sekali hal yang menarik untuk dikaji khususnya pada visualisasinya. Dalam tanda jabatan Pramuka terdapat banyak visualisasi yang disatukan menjadi satu kesatuan, seperti gambar bintang, kemudi, rantai, lambang siluet tunas kelapa, garis yang mempunyai makna dan masih banyak lagi objek-objek visual lainnya yang menarik perhatian untuk diteliti. Bila diperhatikan, visualisasi setiap bentuk tanda jabatan Pramuka sangat berbedabeda sekali bahkan sulit untuk menemukan ciri khas yang menunjukan gambar tersebut adalah tanda jabatan Pramuka. Hal yang menunjukan gambar tersebut berasal dari organisasi Pramuka adalah adanya gambar siluet tunas kelapa yang menjadi salah satu bentuk visual yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka. Padahal tidak semua tanda jabatan terdapat lambang siluet tunas kelapanya, sehingga muncul sebuah pertanyaan apa yang menjadi pengikat keberagaman visual yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka. 4

1. 2 Identifikasi Masalah Pemakaian lambang tunas kelapa sebagai lambang Pramuka di Indonesia pastilah mempunyai alasan-alasan tertentu yang mempengaruhi pemakaian lambang tersebut sehingga menjadi lambang Pramuka di Indonesia karena sebagian besar negara anggota The World Organization Of The Scout Movement (WOSM) memakai lambang Pramuka dunia sebagai lambang Pramuka di negaranya. Selama ini pengertian tentang lambang Pramuka selalu berdasarkan filosofi tunas kelapa yang menanamkan sifat tunas kelapa sebagai contoh yang harus ditiru oleh anggota Gerakan Pramuka. Penggunaan lambang Pramuka pada tanda jabatan Pramuka, selalu berbeda-beda dari warna, ukuran, bentuk maupun bentuk visual yang mendampingi lambang Pramuka. Banyaknya penambahan bentuk visual untuk menemani lambang siluet tunas kelapa sebagai lambang Pramuka di sekolah-sekolah ataupun di daerah-daerah. Visualisasi setiap bentuk tanda jabatan Pramuka sangat berbeda-beda sehingga sulit untuk menemukan apa yang menjadi pengikat keberagaman visual yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka. 5

1.3 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah dalam tanda jabatan Pramuka di Indonesia yang didalamnya terdapat banyak objek visual, salah satunya seperti lambang siluet tunas kelapa adalah Apa yang menjadi pengikat keberagaman visual pada tanda jabatan Pramuka di Indonesia. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini ditujukan untuk mengenal identitas visual kepramukaan di Indonesia khususnya dalam tanda jabatan Pramuka, maka penelitian yang dilakukan akan difokuskan kepada masalah-masalah terhadap objek-objek visual yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka. Karena banyaknya tanda yang dipakai dalam organisasi Gerakan Pramuka dan kegiatan Pramuka maka penelitian ini dibatasi dengan meneliti tanda-tanda jabatan dalam Pramuka yang menggunakan lambang siluet tunas kelapa serta kesamaan-kesamaan dan makna visual yang terdapat dari setiap tanda jabatan Pramuka yang telah diresmikan oleh Gerakan Pramuka Indonesia. Tanda jabatan Pramuka yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah tanda jabatan Pramuka dewasa seperti. Tanda Pengurus Dewan Ambalan dan Racana, tanda Dewan Kerja, tanda Pembina dan Pembantu Pembina, tanda Pelatih KPD dan KML, tanda Andalan, dan tanda Majelis Pembimbing. 6

1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menemukan gagasan pengikat keberagaman visual dalam tanda jabatan Pramuka dan memahami pemakaian simbol dalam Pramuka sehingga dapat menambah wawasan keilmuan tentang tanda dan lambang untuk masyarakat Desain Komunikasi Visual khususnya di lingkungan UNIKOM. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat untuk masyarakat umum yang membaca penelitian ini serta anggota Gerakan Pramuka dan manfaat untuk masyarakat Desain Komunikasi Visual yang berada di Universitas Komputer Indonesia. Manfaat umum Mengetahui makna pada gambar-gambar yang terdapat tanda jabatan Pramuka. Mengenal sistem tanda jabatan dalam organisasi Gerakan Pramuka Mengenal bagaimana lambang tunas kelapa diaplikasikan pada tanda jabatan Pramuka. Manfaat khusus Mengetahui unsur-unsur visual yang mendampingi lambang siluet tunas kelapa pada tanda jabatan Pramuka. Memahami kerangka dasar desain dalam pramuka. Mengetahui pengikat keberagaman visual pada tanda jabatan Pramuka. 7

1.7 Metode Penelitian Metode yang di gunakan pada skripsi ini adalah pendekatan kualitatif dengan data yang bersifat deskriptif, karena data berupa gejala-gejala yang di kategorikan dalam bentuk foto, dokumen, dan catatan catatan lapangan saat penelitian dilakukan. Dengan menggunakan metode ini diharapkan penelitian ini dapat menemukan jawaban tentang pemakaian lambang tunas kelapa, karena untuk saat ini banyak pertanyaan yang mempertanyakan mengapa pemakaian lambang tunas kelapa begitu bebas padahal lambang perusahaan atau organisasi saat ini mempunyai banyak aturan dalam hal pemakaiannya. Penelitian ini memakai analisa wacana, menurut Agus Sachari (2007) dalam bukunya Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa, analisa wacana merupakan proses interpertasi sebuah permasalahan dan tidak menjawab permasalahan itu secara tepat, tetapi cukup berpikir kritis saja dalam mengamati objek yang diteliti. Seperti teori yang digagaskan Derrida dalam Agus Sachari, Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa (2007), objek atau teks cukup diamati dan diinterpertasikan jejak-jejaknya kemudian direfleksikan melalui pembenaran konsep. Jadi dalam penelitian ini akan diuraikan makna dari setiap gambar yang ada dalam tanda jabatan Pramuka untuk mengetahui kesamaan-kesamaan yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka sehingga dapat ditemukan gagasan pengikat keberagaman visual pada tanda jabatan Pramuka di Indonesia. 8

1.8 Teknik Pengambilan Data Sumber data pada penelitian ini adalah gambar, buku-buku, dan dokumentasi tentang tanda jabatan Pramuka yang didapatkan dengan melakukan observasi langsung terhadap organisasi Gerakan Pramuka dan kegiatan Pramuka. Untuk menggali informasi tentang organisasi Gerakan Pramuka dan tanda jabatan Pramuka, maka dibutuhkan data-data pendukung seperti: Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk menemukan segala hal yang berkaitan dengan teori yang dibutuhkan dalam penelitian, dalam hal ini mengenai bahasa rupa dan unsur-unsur bahasa rupa seperti garis dan warna serta pengetahuan umum tentang tanda dan simbol. Selain itu studi pustaka diperlukan untuk mengetahui berbagai hal tentang kepramukaan di Indonesia. Dokumentasi Data penelitian juga didapat dari dokumentasi tentang Pramuka yang berada di Kwartir Nasional dan Kwartir Daerah Jawa Barat yang berupa surat-surat, pengumumam dan pernyataan tertulis atas kebijakan tertentu yang telah dibuat oleh Gerakan Pramuka. Dalam hal ini juga terdapat surat keputusan organisasi Gerakan Pramuka tentang petunjuk penyelenggaraan tanda jabatan dalam Gerakan Pramuka. 9

1.9 Kerangka Penelitian Gambar bagan 1.5 kerangka penelitian. Dalam penelitian ini ada dua studi pustaka, pertama yang langsung berkaitan dengan penelitian dan yang kedua adalah sebagai data pendukung penelitian ini. Studi pustaka yang pertama berfungsi sebagai teori-teori untuk membantu dalam menganalisa masalah utama yaitu tentang tanda jabatan Pramuka, sedangkan studi pustaka kedua berfungsi untuk pembanding sehingga dapat memperkuat hasil analisa yang telah dilakukan. Penelitian ini dimulai dari mempelajari sejarah kepramukaan dunia yang kemudian latar belakang masuknya kegiatan kepramukaan di Indonesia. Dalam penelitian ini juga terdapat pengetahuan tentang organisasi Gerakan Pramuka yang menaungi seluruh kegiatan kepramukaan di Indonesi. Masalah dalam penelitian ini ditemukan setelah mengetahui beberapa fenomena tentang lambang siluet tunas kelapa yang dalam pemakaiannya selalu berbeda-beda baik diluar ataupun dalam organisasi seperti pemakaiannya 10

dalam tanda jabatan Pramuka. untuk mengetahui dasar pemknaan dalam Pramuka yang mempengaruhi pembuatan simbol dan tanda dalam Pramuka maka dipelajarilah kiasan dasar Gerakan Pramuka. Dalam menganalisa keberagaman visual dalam tanda jabatan maka dibutuhkan pengetahuan umum tentang tanda dan simbol, yang kemudian dikaitkan dengan bahasa rupa tanda jabatan Pramuka sehingga dapat ditemukan gagasan pengikat keberagaman visual tersebut. sedangkan untuk memperkuat hasil penelitian tersebut maka dipahami pula kesaman-kesaman yang terdapat pada tanda jabatan Pramuka dan lambang Garuda Pancasila. 1.10 Sistematika Penulisan Secara umum sistematika penulisan pada penelitian ini di bagi menjadi lima bab yang masing-masing bab mempunyai kategori-kategori yang menjelaskan tentang penelitian ini Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan latar belakang masalah yang ada dalam lambang Pramuka di Indonesia, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, metode penelitian yang dilakukan, fokus penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan Bab II Bahasa Rupa, Sejarah Pramuka, dan Tinjauan Umum Garuda Pancasila Pada bab ini akan diuraikan teori teori utama dan referensi-referensi yang akan digunakan untuk membahas permasalahan tentang lambang Gerakan Pramuka di Indonesia termasuk bahasa rupa, tanda dan simbol, sejarah kepramukaan, serta pengaruh lambang Garuda Pancasila terhadap perkembangan desain di Indonesia. 11

Bab III Gerakan Pramuka dan Tanda Jabatan Pramuka Bab III akan menjelaskan tentang kiasan dasar Pramuka dan organisasi Gerakan Pramuka beserta visi, misi, dan strategi, serta struktur organisai Pramuka dan macam-macam tanda jabatan yang ada dalam Pramuka. Bab IV Analisa Tanda Jabatan Pramuka Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang makna tanda-tanda jabatan Pramuka serta kiasan dari bentuk rupa lambang-lambang tersebut, sehingga dapat diketahui apa yang menjadi pengikat keberagaman visual pada tanda jabatab Pramuka. Bab V Kesimpulan Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil dari penelitian yaitu, gagasan pengikat keberagaman visual dalam tanda jabatan Pramuka di Indonesia. 12