BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan pengelolaan perusahaan Pemisahan ini sejalan dengan teori

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN NILAI PERUSAHAAN: BUKTI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA HERRY HAMIN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pemberian wewenang oleh pemegang saham kepada manajer untuk bekerja demi

BAB I PENDAHULUAN. struktur kepemilikannya memiliki hak untuk memilih dewan komisaris UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW. seringkali membuat adanya konflik kepentingan antara kedua belah pihak.

yang diangkat oleh pemegang saham bertindak atas kepentingan pemegang saham.

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. antara manajer ( agent) sebagai pengelola dengan pemegang saham ( principal)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan yang pada awalnya dikelola langsung oleh pemiliknya,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dividen (dividend policy). Keputusan pembagian dividen seringkali menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Argumentasi mengenai pengaruh diversifikasi pada nilai perusahaan masih

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

BAB II TEORI AGENSI, PERATURAN BAPEPAM VIII G.7, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, NILAI PERUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang semakin ketat. Kinerja perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. (shareholder) dengan jalan memaksimalkan kekayaan pemilik.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Manajer mempunyai kewajiban untuk memaksimumkan. kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengurangi konflik keganenan dapat melalui kebijakan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Pemegang saham, debtholders dan manajemen adalah pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. melimpahkan kepada pihak lain yaitu manajer sehingga menyebabkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Hubungan Keagenan dan Masalah Keagenan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal memerlukan

Berbagai konflik kepentingan dalam perusahaan baik antara manajer dengan pemegang saham, manajer dengan kreditur atau antara pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi. perusahaan yang akan membayarkan devidendnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum membuat keputusan investasi saham pada perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

perusahaan sering menimbulkan konflik antar kelompok atau sering juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. timbul antara prinsipal (atau Equity Ownership of Outside Blockholders) dan agen

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dipandang sebagai sekumpulan kontrak antara manajer perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, kesadaran dunia internasional mengenai dampak berbahaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. Memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah tujuan umum manajemen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena Corporate Governance merupakan tata kelola. Minow, 2001). Isu mengenai CG ini mulai mengemuka, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba semaksimal

BAB I PENDAHULUAN. yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. memahami corporate governance. Jensen dan Meckling (1976) dalam Muh.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun pihak. diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Semenjak Modigliani dan Miller (1958) mengungkapkan tentang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan-keputusan yang akan membantu mencapai tujuan tersebut. Secara

ISNI WIYATMI B

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, sehingga muncul konflik yang dinamakan Agency Conflict. (Richardson, (1998);

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengukur tingkat kesehatan keuangan (financial health) suatu perusahaan. yaitu menggunakan analisis rasio keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan utama sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. saham (Brigham dan Gapenski 1996). Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemilik perusahaan (Diana dan Irianto, 2008:1). tujuan tersebut, banyak shareholder yang menyerahkan pengolahan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja yang telah dilakukan. Dalam PSAK No 1 (Revisi 2012) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

I. PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perusahaan yang semakin meningkat, pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut teori keagenan (agency theory), adanya pemisahan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006) perusahaan didirikan dengan. tujuan meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan acuan yaitu: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh leverage dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai struktur kepemilikan, struktur modal, corporate

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AGENCY COST PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian modern menekankan pemisahan kepemilikan perusahaan dari manajemen dan pengelolaan perusahaan Pemisahan ini sejalan dengan teori keagenan (agency theory) yang menekankan pentingnya pemilik perusahaan (principal) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional (agents) yang lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Pemisahan kepemilikan perusahaan dari manajemen perusahaan memiliki dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu keleluasaan manajemen perusahaan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Keleluasaan manajemen bisa mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri. Konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham perusahaan sudah lama menjadi fokus para peneliti guna memahami hakekat perusahaan (nature of firm). Berawal dari tesis Berle dan Means (1932) dalam Himmelberg et al. (1999) yang mengemukakan bahwa pengawasan yang rendah terhadap manajer oleh pemegang saham mengakibatkan aset perusahaan digunakan oleh manajer untuk kepentingannya sendiri dan bukan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham (shareholder value). Masalah ini seringkali diatasi dengan memberikan sejumlah saham perusahaan kepada manajer. Pemberian saham kepada manajer diharapkan dapat meluruskan kepentingan pihak manajemen perusahaan agar sesuai dengan tujuan manajemen keuangan. 1

2 Konflik kepentingan dapat timbul jika manajer sebuah perusahaan memiliki kurang dari 100 persen saham biasa perusahaan tersebut. Umumnya perusahaan perseorangan dikelola secara langsung oleh pemilik. Manajer-pemilik tersebut akan mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memperbaiki kesejahteraannya. Kesejahteraan manajer-pemilik dapat berupa peningkatan kekayaan pribadi dan fasilitas eksekutif (perquisites). Jika manajer-pemilik tersebut mengurangi hak kepemilikannya dengan membentuk perseroan dan menjual sebagian saham perusahaan kepada pihak luar, maka konflik kepentingan akan muncul. Jensen dan Meckling (1976) menemukan bahwa pada level kepemilikan (ownership) rendah, manajer cenderung gagal menjalankan tugasnya untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kegagalan manajer disebabkan karena konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Konflik kepentingan berdampak pada penurunan nilai perusahaan. Penurunan nilai perusahaan mengindikasikan penurunan kekayaan pemegang saham. Nilai perusahaan akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kepemilikan manajerial. Hubungan searah ini mencerminkan interest alignment effect. Peningkatan kepemilikan manajerial menyebabkan manajer memiliki tujuan yang sama dengan pemegang saham. Kesamaan tujuan mendorong manajer untuk mengambil keputusan yang memaksimumkan nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial yang semakin tinggi memiliki dampak negatif terhadap nilai perusahaan. Dampak negatif ini mengindikasikan entrenchment effect. Stulz (1988) dalam Chen et al. (2003) menunjukkan pengaruh kepemilikan

3 manajerial tinggi terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial yang tinggi menyebabkan manajer cenderung bersikap entrenched. Kecenderungan ini menyebabkan nilai perusahaan menjadi turun. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan telah banyak diteliti. Pengujian empiris menunjukkan hasil yang berbeda. Demsetz (1983) dan Demsetz dan Lehn (1985) dalam Demsetz dan Villalonga (2001) menunjukkan tidak ada hubungan antara struktur kepemilikan dan profit perusahaan yang merupakan proksi nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2003), Morck et al. (1988), McConnel dan Servaes (1990) dan Hermalin dan Weisbach (1991) dalam Chen et al. (2003) menunjukkan hasil yang beda. Dengan menggunakan Tobin s q (Q) sebagai proksi dari nilai perusahaan, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa pertama, alignment of interest terjadi pada kepemilikan manajerial rendah. Kedua, entrenchment terjadi pada kepemilikan manajerial tinggi. Perbedaan hasil penelitian terdahulu kemungkinan disebabkan oleh faktor endogenitas (endogeneity) dari struktur kepemilikan. Demsetz (1983) dan Demsetz dan Lehn (1985) dalam Demsetz dan Villalonga (2001) mengusulkan bahwa struktur kepemilikan merupakan variabel endogen. Faktor endogenitas ini memungkinkan terjadinya hubungan kausalitas (causality) antara struktur kepemilikan dan nilai perusahaan. Hubungan kausalitas dapat menyebabkan mispesifikasi pada model yang tidak mempertimbangkan faktor endogenitas. Studi ini dilakukan untuk melihat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan di Indonesia. Studi ini menggunakan

4 model yang sama dengan penelitian Chen et al. (2003). Sepengetahuan penulis belum ada hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh kepemilikan managerial terhadap nilai perusahaan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul penelitian ini adalah Teori Keagenan, Kepemilikan Manajerial, dan Nilai Perusahaan: Bukti Empiris Pada Perusahaan Publik di Indonesia. 1.1. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 4. Apakah Return on Asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial? 6. Apakah market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial?

5 7. Apakah dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial? 1.2. Batasan Masalah Agar pembahasan terhadap objek yang akan diteliti tidak terlalu luas maka perlu adanya fokus penelitian sehingga menjadi lebih terarah terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian ini pada: 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEJ tahun 1998 sampai 2002. 2. Perusahaan yang memiliki data kepemilikan saham minimal 3 tahun selama periode 1998 sampai 2003. 3. Kepemilikan manajerial meliputi jumlah saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris. 4. Variabel nilai perusahaan diproksi dengan menggunakan Tobin s q (Chen et al., 2003). 5. Variabel spesifik perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah firm size (TA), leverage (LEV), dividend yield (D-Yield), institutional ownership (INST), market value saham biasa (MVE), risiko perusahaan (STD). 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

6 1. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 2. Mengetahui apakah kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Mengetahui apakah ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Mengetahui apakah return on asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Mengetahui apakah nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 6. Mengetahui apakah market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 7. Mengetahui apakah dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi para pelaku pasar modal, calon investor, peneliti bidang manajemen keuangan, perusahaan dan pihak lainnya. Manfaat penelitian ini bagi masing-masing pihak antara lain: 1. Bagi pelaku pasar modal dan calon investor Memberikan kontribusi bagi pelaku pasar modal dan calon investor di Indonesia, khususnya berkaitan dengan pengambilan keputusan yang bersifat ekonomis. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengambilan

7 keputusan investasi dengan memperhatikan struktur kepemilikan saham suatu perusahaan. 2. Bagi peneliti bidang manajemen keuangan Memberikan kontribusi dalam bidang manajemen keuangan yang berkaitan dengan pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti lanjutan. 3. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan tambahan pengetahuan bagi perusahaan dalam membuat keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pemberian hak kepemilikan saham bagi pihak manajemen perusahaan. 4. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan referensi serta literatur dalam bidang manajemen keuangan khususnya tentang kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan. 1.5. Hipotesis Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chen et al. (2003) pada perusahaan publik di Jepang, maka dapat dihipotesiskan: 1. Kepemilikan manajerial rendah berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

8 2. Kepemilikan manajerial tinggi berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 3. Ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan dividend yield berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 4. Return on Asset dan kepemilikan institusional berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Nilai perusahaan berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 6. Market value, leverage, dan risiko perusahaan berpengaruh negatif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial. 7. Dividend yield berpengaruh positif dan secara signifikan terhadap kepemilikan manajerial.signifikan 1.6. Definisi Operasional Dengan adanya definisi operasional maka diharapkan akan mempermudah pembaca dalam mengerti dan memahami isi penelitian ini. Beberapa hal yang perlu didefinisikan adalah sebagai berikut: 1. Tobin s q (Q) sebagai ukuran dari firm value (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Market value saham biasa + Book value utang Total asset 2. Return on asset (ROA) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al, 2003) diperoleh dari:

9 Laba Bersih Total asset 3. Leverage keuangan (LEV) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total utang Total asset 4. Dividend yield (D-Yield) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Dividend per lembar saham Harga saham penutupan 5. Kepemilikan institusional (INST) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total kepemilikan institusional Jumlah saham beredar 6. Market value saham biasa (MV) yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Jumlah saham yang beredar x harga saham penutupan 7. Total asset yang merupakan variabel spesifik perusahaan (Chen et al., 2003) diperoleh dari nilai total asset pada laporan keuangan. 8. Kepemilikan manajerial (OWN) yang merupakan variabel kepemilikan manajerial rendah (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris Jumlah saham yang beredar

10 9. Kepemilikan manajerial (OWN2) yang merupakan variabel kepemilikan manajerial tinggi (Chen et al., 2003) diperoleh dari: Total 2 kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris Jumlah saham yang beredar 10. STD merupakan variabel risiko perusahaan (Chen et al., 2003) didefinisikan sebagai standar deviasi dari return saham. 11. D-year merupakan variabel dummy tahunan untuk mengontrol perubahan struktural antar waktu. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penelitian tentang pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan yang digunakan untuk melaporkan hasil penelitian. BAB II. LANDASAN TEORI. Bab ini berisi teori yang digunakan untuk mendukung penelitian dan tinjauan literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. BAB III. METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tentang langkah-langkah pengumpulan data, pemilihan sampel, normalitas data, dan metodologi penelitian.

11 BAB IV. ANALISIS DATA. Bab ini berisi analisis data yang meliputi pengujian hipotesis dengan menggunakan metode analisis panel data dan two stage least square (2SLS) dan studi perbandingan hasil analisis dengan penelitian terdahulu. BAB V. KESIMPULAN. Bab ini berisi uraian singkat hasil analisis, kesimpulan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang berguna bagi penelitian-penelitian yang relevan di masa mendatang.