FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR PONDASI DALAM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

Pondasi Tiang (Pile Foundation)

pemikiran dan mempertajam konsep yang digunakan yang memuat penelitian yang optimal. Bab ini berisi tentang tinjauan umum dan penelitian sejenis

I. PENDAHULUAN. Bangunan sipil terbagi atas dua bagian yaitu bangunan di atas tanah (upper

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

BAB V METODE PELAKSANAAN. 5.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Bor (Bored Pile) ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebihdahulu, lalu kemudian diisi

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

PONDASI AN PDA PATIMURA- LAPORAN. oleh: SONIA HOTMA MEDAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Pondasi Dalam Melati Nurani Nayu 3sipil1pagi 2011 DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur

BAB I PENDAHULUAN. serta penurunan pondasi yang berlebihan. Dengan demikian, perencanaan pondasi

PRE-DRIVING ANALYSIS MENGGUNAKAN TEORI GELOMBANG UNTUK PEMANCANGAN OPTIMAL. David E. Pasaribu, ST Ir. Herry Vaza, M.Eng.Sc

MAKALAH REKAYASA PONDASI II

PONDASI DALAM DAN TURAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan semua beban

Kata kunci : Jembatan Pagotan Pacitan, pondasi tiang pancang, pondasi sumuran.

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

BAB I PENDAHULUAN. menerima dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di bawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi (K.Nakazawa).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

komponen struktur yang mengalami tekanan aksial. Akan tetapi, banyak komponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

KAPASITAS DUKUNG TIANG

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB II STUDI PUSTAKA. metode tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan gedung Laboratorium Akademi Teknik Keselamatan

BAB V PEKERJAAN PONDASI HIDRAULIC PILE

SAMBUNGAN PADA RANGKA BATANG BETON PRACETAK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

LOKASI BH 140 (35+782)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk gedung-gedung, jembatan, urugan tanah (earth fills), serta

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PELAKSANAAN PANCANG PILE PADA DERMAGA DERMAGA BATUBARA DWT ACEH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I P E N D A H U L U A N

Arah X Tabel Analisa Δs akibat gempa arah x Lantai drift Δs drift Δs Syarat hx tiap tingkat antar tingkat Drift Ke (m) (cm) (cm) (cm)

DIV TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 6 : Pekerjaan Pemancangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyadi (1997) struktur pokok jembatan antara lain : Struktur jembatan atas merupakan bagian bagian jembatan yang

Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF JEMBATAN

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

Rekayasa Pondasi. Achmad Muchtar.,ST.,MT UnNar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang

Metode Prategang & Analisis Tegangan Elastis Pada Penampang

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG (MINI PILE) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RSIA STELLA MARISS JALAN SAMANHUDI - MEDAN TUGAS AKHIR

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

PT. Cipta Ekapurna Engineering Consultant

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG ABUTMEN JEMBATAN GIRDER KELAS A PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN PERNIAGAAN KOTA SAMARINDA

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terdapat di bawah konstruksi dengan tumpuan pondasi.

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

ANALISIS PONDASI JEMBATAN DENGAN PERMODELAN METODA ELEMEN HINGGA DAN BEDA HINGGA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bangunan dengan tanah secara baik. Pondasi harus memenuhi dua persyaratan dasar, antara lain :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PEKERJAAN BORE PILE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

TURAP REKAYASA PONDASI II 2013/2014

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanah yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen struktur yang harus diperhatikan. penggunaan suatu gedung, dan ke dalamnya termasuk beban-beban pada lantai

STUDI PERBANDINGAN KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL MINI PILE UKURAN 20X20 CM MENGGUNAKAN BERBAGAI FORMULA DINAMIK BERDASARKAN DATA PEMANCANGAN TIANG

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

Transkripsi:

FONDASI DALAM BAB I PENDAHULUAN

A. FUNGSI FONDASI PENDAHULUAN Meneruskan beban yang diterima ke tanah dasar fondasi kepada tanah, baik beban dalam arah vertical maupun horizontal. Fungsi fondasi tiang lebih dari itu dan penerapan untuk mengatasi masalah-masalah lain cukup banyak diantaranya : Untuk memikul struktur atas Untuk menahan gaya angkat(up-lift) pada fondasi dibawah muka air Untuk memadatkan tanah lapisan pasiran dengan cara penggetaran dimana tiang kemudian dapat ditarik kembali

PENDAHULUAN Untuk mengurangi penurunan Untuk fondasi mesin, mengurangi amplitude getaran dan frekuensi alamiah dari system Untuk memberikan tambahan factor keamanan, khususnya pada kaki jembatan yang mengalami erosi Untuk menahan longsoran Sebagai barisan tiang

B. Klasifikasi Fondasi Tiang Berdasarkan metode instalasinya, fondasi tiang dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Tiang pancang Fondasi tiang pancang merupakan fondasi tiang yang dibuat terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam tanah hingga mencapai kedalaman tertentu. 2. Tiang Bor. Sebuah tiang yang dikonstruksikan dengan cara membuat sebuah lubang bor dengan diameter tertentu hingga kedalaman tertentu. Kedua jenis tiang dibedakan karena mekanisme pemikulan beban yang berbeda,sehingga secara empiricmenghasilkan daya dukung, pengendalian mutu,cara evaluasi yang berbeda untuk masing-masing tiang.

C. Jenis fondasi tiang berdasarkan jenis perpindahannya : Tiang perpindahan besar (large displacement pile). Yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung tertutup dipancang kedalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah relative besar. Tiang Perpindahan kecil (small displacement pile) Yaitu tiang pejal atau berlubang dengan ujung terbuka dipancang kedalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah relative kecil. Tiang tanpa perpindahan (non displacement pile) terdiri dari tiang yang dipasang dengan cara menggali atau mengebor tanah

PERTIMBANGAN PEMILIHAN TIANG Lokasi Jenis struktur. Kondisi tanah Keawetan tiang CARA MENERUSKAN BEBAN OLEH TIANG END/POINT BEARING PILE ujung tiang mencapai tanah keras ujung tiang mencapai tanah keras FRICTION BEARING PILE digunakan pada tanah yang mempunyai nilai kuat gesek tinggi beban ditahan gesekan antara tiang dan tanah (granular, ϕ- soils) COHESIVE BEARING PILE digunakan pada tanah yang mempunyai nilai kohesi tinggi beban ditahan lekatan antara tiang dan tanah (c-soils)

KARAKTERISTIK TANAH DIPENGARUHI OLEH Muka air tanah berat volume tanah Jenis tanah daya dukung tanah TEPI FONDASI YANG DIGUNAKAN 1. D/B 4 fondasi telapak 2. D/B 10 fondasi tiang 3. 4 D/B 10 fondasi sumuran D. PERTIMBANGAN PENGGUNAAN FONDASI TIANG D. PERTIMBANGAN PENGGUNAAN FONDASI TIANG Lapisan tanah kuat terletak cukup dalam, D/B 10 Adanya erosi misal, abutment jembatan Untuk mendukung beban yang cukup besar (beban vertikal dan horizontal) Untuk mendukung beban yang sensitif terhadap perubahan penurunan (setlement) Untuk menahan gaya angkat, gaya guling dan beban yang besar pada kondisi muka air tanah tinggi

TIPE TIANG BERDASAR ASAL MATERIAL Tiang kayu Tiang beton Tiang baja Tiang komposit 1. TIANG KAYU Tiang kayu sangat peka terhadap perubahan temperatur. Berfungsi sebagai tiang permanen muka air tanah tinggi (terendam) Berfungsi sebagai tiang sementara ring (desak : selubung besi ; tarik : plat) Kapasitas tiang tergantung kualitas kayu Minimalisasi kerusakan tiang kayu pada saat pemancangan Bagian atas topi Bagian tengah ring (desak : selubung besi ; tarik : plat) Bagian bawah sepatu

Tiang kayu

2. TIANG BETON, jenis dari tiang beton : Pre-stressed concrete pile (tiang beton prategang) Precast concrete pile (tiang beton pracetak) Cast in place pile (tiang cor di tempat) Composit A. PRE-STRESSED CONCRETE PILE Lebih ringan kualitas lebih bagus Mempunyai tegangan tarik besar Kapasitas tiang beton pra-tegang : Pa Ag fpe = Ag(0,33f c 0,27fpe) = luas total penampang beton = pra-tegang efektif (±Mpa)

B. PRECAST CONCRETE PILE Dapat dibuat dengan pabrikasi dan di lokasi Penulangan ditentukan berdasarkan - tegangan lentur selama pengangkutan dan pengangkatan - tegangan lentur akibat gaya lateral - sebagai tahanan terhadap beban vertikal dan gaya tarik selama pemancangan Tipikal momen lentur pada saat pengangkatan - satu tumpuan tiang pendek - dua tumpuan tiang panjang Kapasitas tiang beton precast Pa = Ac.f c + As.fs C. CAST IN SITU PILE, jenisnya : tanpa casing dengan casing pedestal

3. TIANG BAJA, jenis : profil H pipa terbuka / tertutup gelagar WF / I Keuntungan memakai tiang baja : mudah disambung ringan tanah yang dipindahkan kecil Kerugian mahal dapat terjadi buckling mudah korosi Proteksi terhadap korosi di lapisi beton cathodic protection di cat khusus

PEMANCANGAN TIANG A. METHODE PUKULAN 1. DROP HAMMER Digunakan untuk pekerjaan ringan (tenaga manusia) Alat pukul : hammer dengan alat bantu berupa TRIPOD/CRANE Calendering dilakukan setiap 10 pukulan 2. STEAM HAMMER Digunakan untuk pekerjaan berat (tenaga uap) Alat pukul : Hammer Calendering dilakukan setiap 10 pukulan Tipe alat SINGLE ACTING DOUBLE ACTING 3. DIESEL HAMMER Digunakan untuk pekerjaan berat (tenaga diesel) Alat pukul : hammer Calendering dilakukan setiap 10 pukulan

B. METHODE GETARAN Cocok untuk tanah non-kohesif Lebih efisien penetrasi 50 mm/dt Tidak menimbulkan polusi udara dan suara pukulan Prinsip kerja dengan memanfaatkan putaran pada eksentrisitas tiang yang dapat merubah struktur tanah akibat getaran yang diberikan pada tiang. C. METHODE SEMPROTAN/JETTING Cocok untuk tanah yan berbutir lepas (pasir) Prinsip kerja dengan memanfaatkan tenaga air yang disemprotkan ke dalam lubang