BAB I PENDAHULUAN. Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan berkembangnya perusahaan go public di Indonesia. Perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan, terutama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang profesional. Saat ini banyak perusahaan yang sudah go public maka

BAB I PENDAHULUAN. proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Kieso

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting yang

BAB I PENDAHULUAN. mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut IAI dalam. pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. go public. Seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang go public,

BAB I PENDAHULUAN. (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Namun demikian, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pasar modal di Indonesia yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (go public) Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan masyarakat umum.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai lembaga investasi yang mempunyai fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perusahaan-perusahaan yang go publik, maka makin

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang tercantum dalam laporan keuangan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan suatu perusahaan, terutama pada perusahaan yang telah go public. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. kewajaran dan kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan perusahaan go public. Pasar yang efisien dan efektif

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. menanam modalnya pada perusahaan-perusahaan yang go public. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian perdagangan bebas seperti AFTA (ASEAN Free Trade Area), kemudian ACFTA (ASEAN-China Free Trade Area) serta Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. telah go public.seiring pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan salah satu media informasi dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi-informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan memiliki peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bermanfaat bagi pengguna bila disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan. perusahaan (Widosari dan Rahardja, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Penman (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang te

BAB I PENDAHULUAN. disajikan secara akurat dan tepat waktu (Rachmawati, 2008). biasanya dapat melakukan kesalahan manajemen (mis-management) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkepentingan (Margaretta dan Soeprianto 2012). Keberhasilan. tingkat kepercayaan investor dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Selain itu laporan keuangan juga berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan

keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan go public. Peningkatan jumlah perusahaan go public diikuti dengan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai suatu instrument untuk mengukur kinerja perusahaan. Para pengguna

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas suatu entitas

PENDAHULUAN. akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengukur dan menilai kinerja perusahaan serta mendukung keberlangsungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, negara-negara di Asia Tenggara sedang gencargencarnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. andal dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapat informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan aktivitas di Bursa Efek Indonesia kini berkembang pesat.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN WHOLESALE AND RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. public (Juniati, 2012). Laporan keuangan merupakan informasi yang harus disampaikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan laporan keuangan pada suatu perusahaan publik dimaksudkan

Judul : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Nama : Ni Wayan Anindyanari Candranita Pinatih NIM :

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal berperan penting dalam pembangunan ekonomi pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan tentunya dimasa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat investor global berinvestasi di emerging market, terutama Indonesia dalam beberapa tahun terakhir meningkat signifikan. Sejalan dengan itu, partisipasi pemodal lokal pun mengalami peningkatan positif. Otoritas bursa, baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun BEI, berupaya merespons tren positif ini dengan mendorong kehadiran lebih banyak emiten baru. Sampai dengan pertengahan Juli 2014, telah listing 18 emiten baru. Seiring dengan peningkatan kehadiran para emiten atau perusahaan-perusahaan yang go public, meningkat pula permintaan atas audit laporan keuangan yang menjadi sumber informasi bagi investor (IDX newsletter di www.idx.co.id). Informasi keuangan yang dipublikasikan haruslah memberikan manfaat bagi penggunanya. Menurut PSAK No.1 tahun 2009 paragraf 24-32 tentang karakteristik kualitatif dari informasi keuangan menyatakan bahwa informasi keuangan akan bermanfaat bagi pengguna bila memenuhi karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat salah satunya dari ketepatwaktuan (timeliness) laporan keuangan tersebut disajikan (Angruningrum dan Wirakusuma, 2013). Penyataan tersebut sejalan dengan pedoman penyajian laporan keuangan PSAK No.1 tahun 2009 paragraf 4,3 bahwa jika terdapat YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 13

penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Berdasarkan surat keputusan ketua Bapepam dan LK nomor Kep- 346/BL/2011, emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit tepat waktu secara berkala kepada Bapepam dan LK. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada publik dan kepada BAPEPAM juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Sesuai KEP-346/BL/2011 laporan keuangan tahunan dan laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan perusahaan publik paling lambat dilaporkan kepada masyarakat pada akhir bulan ketiga (90) hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Selain tepat waktu, laporan audit tersebut juga harus berkualitas dan bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Pemenuhan standar audit dapat menjadi acuan agar dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas, namun pemenuhan standar audit juga dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, karena pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar, membutuhkan waktu semakin lama. Hal ini berdasarkan pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), Kompartemen Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001) khususnya tentang standar pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 14

lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan (Haryani & Wiratmaja, 2014). Lamanya penyelesaian laporan audit dapat mempengaruhi harga saham, sejalan dengan penelitian Halim (2000) yang berpendapat bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit (timeliness) menjadi prasyarat utama bagi peningkatan harga saham perusahaan tersebut. Namun auditing merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu sehingga adakalanya pengumuman laba dan laporan keuangan tertunda. Dengan adanya hambatanhambatan ini memungkinkan akuntan publik untuk menunda publikasi laporan audit apabila dirasakan perlu untuk memperpanjang masa audit (Kartika, 2009). Ketertundan laporan keuangan ini dapat berdampak negatif pada reaksi pasar modal, pemakai informasi pada umumnya menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan. Makin lama masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Laporan keuangan auditan merupakan sumber informasi yang didalamya memuat informasi laba yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negatif sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menunjukkan hasil sebaliknya (Chambers dan Penman, 1984). YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 15

Mengingat pentingnya pengaruh ketepatan waktu publikasi terhadap relevansi laporan keuangan yang merupakan salah satu dasar pengambilan keputusan para pemakai informasi, menjadikan audit delay serta faktorfaktor yang mempengaruhinya, sebagai objek penelitian yang penting untuk dipelajari. Audit delay merupakan lamanya / rentang waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit (Kartika, 2009). Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay telah banyak diteliti oleh para peneliti sebelumnya. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang sering menjadi penelitian para peneliti. Ukuran perusahaan mencerminkan besarnya lingkup perusahaan dalam menjalankan operasinya. Terdapat dua logika yang mendasari hubungan ukuran perusahaan dengan audit delay. Pertama, semakin besar perusahaan maka semakin lama audit delay yang dialami perusahaan. Hasil penelitian Febrianty (2011), Isbangun (2014), Putri (2012) menguatkan teori ini. Arah hubungan yang positif ini juga ditemukan dalam hasil penelitian Haryani dan Wiratmaja (2014) namun penelitian mereka tidak dapat membuktikan adanya pengaruh yang signifikan. Kedua, perusahaan besar cenderung lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada publik dibanding perusahaan kecil, hal ini dikarenakan perusahaan besar memiliki total aset yang besar pula sehingga memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian internal perusahaan yang baik juga memiliki sumber daya membayar biaya audit (audit fees) yang YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 16

relatif tinggi dan cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan pemerintah. Hasil penelitian Kartika (2009) menguatkan teori ini. Namun demikian penelitian Rahardja (2012) tidak berhasil menemukan pengaruh yang signifikan, namun arah hubungannnya sesuai dengan logika teori ini, yaitu negatif. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari besarnya total aset perusahaan. Total aset merupakan jumlah seluruh aktiva pada akhir periode. Faktor lain yang mempengaruhi audit delay adalah probabilitas kebangkrutan. Kebangkrutan diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi untuk mencapai tujuannya. Dalam penelitian ini digunakan metode z-score dari Altman untuk mendeteksi kebangrutan perusahaan. Dengan mengetahui nilai Z-Score suatu perusahaan, dapat diketahui kondisi badan usaha tersebut apakah mengalami masalah serius, atau menghadapi bahaya, atau masih dalam kondisi aman. Hasil penelitian Setyahadi (2012) berhasil membuktikan hubungan negatif antara probabilitas kebangkrutan dengan audit delay. mengalami kesulitan keuangan, cenderung akan terjadi penundaan pelaporan keuangan jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Faktor lain yang mempengaruhi audit delay adalah jumlah komite audit. Semakin banyak anggota komite audit maka audit delay yang dialami semakin pendek, penambahan anggota komite audit akan cenderung meningkatkan proses pengawasan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi lebih sesuai dengan standar yang berlaku YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 17

umum. Hasil penelitian Angruningrum dan Wirakusuma (2013), serta Rahardja (2012) menguatkan teori ini, hasil penelitiannya membuktikan adanya pengaruh yang negatif namun tidak signifikan. Berbeda dengan hasil penelitian Haryani dan Wiratmaja (2014) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara jumlah komite audit dan audit delay. Kepemilikan publik adalah prosentase kepemilikan saham perusahaan publik oleh masyarakat umum. Perusahaan yang memiliki proporsi besar untuk kepemilikan publik cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya. Hasil penelitian Haryani & Wiratmaja (2014) memperkuat teori ini, yaitu terdapat pengaruh yang negatif antara presentase kepemilikan publik dengan audit delay. Kepemilikan saham oleh pihak luar menyebabkan gerak perusahaan dalam melakukan pengelolaan menjadi terbatas karena adanya tekanan yang diberikan oleh pasar. Selain kepemilikan publik, tingkat profitabilitas yang diukur dengan return on investment (ROA) juga berpengaruh terhadap audit delay. Menurut Wild (2005:110), analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khususnya investor ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor penentu perubahan nilai efek (sekuritas). Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat ROA maka akan memberikan efek terhadap volume penjualan saham, artinya tinggi rendahnya Return On Asset (ROA) akan mempengaruhi minat investor dalam melakukan investasi, sehingga perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan keharusan untuk YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 18

menyampaikan good news secepatnya kepada publik. Hasil penelitian Kartika (2009), serta Angruningrum dan Wirakusuma (2013) menguatkan teori ini, hasil penelitian mereka membuktikan terdapat pengaruh negatif antara ROA dan audit delay, namun hasil tersebut tidak signifikan. Berbeda dengan hasil penelitian Isbangun (2014) yang menyimpulkan bahwa ROA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap audit delay. Penelitian tentang audit delay sudah banyak dilakukan sebelumnya namun masih terjadi research gap. Hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan variabel yang diteliti, waktu pengamatan, sampel penelitian, dan keanekaragaman dari hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Karena telah banyaknya penelitian yang dilakukan dan terjadi ketidakkonsistenan, maka penulis akan meneliti kembali mengenai audit delay, penelitian ini bermaksud untuk mempelajari lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI. Penulis memilih perusahaan dalam indeks LQ 45 sebagai objek penelitian karena perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 merupakan indeks emiten yang high profile namun masih saja terdapat beberapa emiten yang terlambat melaporkan laporan keuangan auditan melebihi batas yang telah ditentukan oleh BAPEPAM yaitu 90 hari. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Karena penulis menggunakan data keuangan perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dengan periode yang lebih terbaharui (2010, 2011, 2012, 2013). Penulis juga menggunakan metode regresi berganda dengan stepwise, regresi stepwise merupakan salah satu metode untuk mendapatkan model terbaik dari sebuah YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 19

analisis regresi yang didapat dari beberapa tahap pemilihan. Oleh karena itu, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Dalam Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya audit delay, diantaranya adalah ukuran perusahaan, probabilitas kebangkrutan, jumlah komite audit, kepemilikan publik, dan ROA. Adapun rincian identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap audit delay? 2. Apakah probabilitas kebangkrutan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay? 3. Apakah jumlah komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay? 4. Apakah kepemilikan publik berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay? 5. Apakah profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, mengetahui, dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, sehingga dapat YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 20

menemukan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan, probabilitas kebangkrutan, jumlah komite audit, kepemilikan publik, dan profitabilitas yang diukur dengan ROA terhadap audit delay pada perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan, terutama auditor dan perusahaan itu sendiri. Secara terperinci kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat menjadi bukti empiris dan memberikan kontribusi dalam memperkaya penelitian-penelitian sebelumnya dan dapat menjadi inspirasi dan bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan khususnya perusahaan dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di BEI periode 2010-2013. 3. Memberikan manfaat bagi praktisi akuntan publik terutama auditor dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Bapepam-LK dan hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pekerjaan audit sehingga mempersingkat rentang waktu audit, meningkatkan efesiensi dan efektivitas dengan mengendalikan faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi audit delay. YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 21

4. Memberikan manfaat bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan berinvestasi. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian akan dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis, membahas mengenai bahan kepustakaan sebagai rujukan untuk landasan kerangka pemikiran secara teoritis, serta memberikan gambaran kerangka berpikir dan pengembangan hipotesisnya. BAB III Metode Penelitian, membahas mengenai pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data juga definisi dan pengukuran variabel. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas mengenai penyajian materi dan penyajian masalah yang benar-benar dari hasil penelitian, yang secara langsung dianalisis, dibahas dan diinterpretasikan untuk memperoleh berbagai petunjuk yang menunjang tercapainya perumusan kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian masalah yang dibahas dan pengujian hipotesisnya. BAB V Kesimpulan dan Saran, membahas mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. YENI GINA FITRIA 10090111113 AKUNTANSI 2015 22