BAB I PENDAHULUAN. Bidang ekonomi merupakan salahsatu sektor kehidupan yang memegang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini negara-negara berkembang sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya di samping mencari laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis terjadi begitu ketatnya. Di samping keadaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor yang mencakup seluruh aspek kehidupan rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika dan beberapa negara Eropa

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin seperti pemakaian listrik yang dikelola oleh PT PLN (Persero).

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan-perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, maupun UKDW

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang tidak dapat dielakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh negara melalui penyertaan modal secara langsung yang berasal dari kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor perekonomian dan industri mengalami perkembangan

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah. Oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Kontribusi perusahaan PT PLN (Persero) dengan kebijakan restrukturisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB 10 PENCATATAN JURNAL PENYESUAIAN. Asgard Chapter

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin kritisnya masyarakat dalam memilih perusahaan jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi berbagai kebutuhan pokok. Salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi apapun, yang terlihat dari kemampuannya dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bulan Januari 2013 seluruh industri keuangan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha merupakan faktor ekstern yang tidak. Namun demi mempertahankan keberadaannya, suatu perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. berdampak di wilayah Asia, diantaranya Asia Tenggara yaitu Indonesia. (sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan di Indonesia saat ini mengalami perubahan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, terjadi pergerakan dan perubahan yang besar

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB I PENDAHULUAN. bisa saja berdampak terhadap kegiatan ekonomi di Indonesia. Sehingga pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai penghimpun dana masyarakat (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam membantu dan

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang. kelistrikan yang melayani masyarakat di seluruh nusantara, bertekad untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam usahanya untuk mencapai tujuannya. Secara umum, tujuan utama sebuah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan globalisasi ekonomi dalam rangka mewujudkan perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi. Inflasi sendiri merupakan kenaikan harga secara bersamaan atau

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Sejalan dengan itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan atau

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pun mereka menganggap Bank merupakan nyawa untuk. menggerakkan perekonomian negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan output yang baik berupa barang maupun jasa. Salah satu. faktor-faktor produksi tersebut adalah aktiva tetap.

BAB I PENDAHULUAN. krisis finansial yang terjadi pada perekonomian Indonesia sangat berpengaruh. tinggi dan harga bahan baku yang berfluktuatif.

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara-negara maju. Hal ini tentu saja menjadi peluang tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sumber kehidupan mahluk hidup termasuk manusia yang

BAB I Pendahuluan. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang

IMAS SITI NURHASANAH, 2015 PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. adalah laba yang optimal, kelangsungan hidup yang terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat, selain karena untuk kebutuhan mobilitas jarak dekat,

BAB I PENDAHULUAN. canggih sehingga tanpa disadari juga berpengaruh kedalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perusahaaan-perusahaan sejenis yang bermunculan,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis ekonomi menerpa negeri ini, tak henti-hentinya PLN dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk lebih efisien dan lebih selektif dalam beroperasi sehingga tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis di bidang jasa telekomunikasi saat ini telah menjamur di Indonesia,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba (profit). Selanjutnya laba tersebut digunakan untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini membawa dampak terhadap perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam praktiknya tidak semua perusahaan memperoleh laba seperti yang

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bidang ekonomi merupakan salahsatu sektor kehidupan yang memegang peranan penting dalam suatu negara. Negara dikatakan maju apabila dapat mengelola sektor ekonomi dan sektor kehidupan lainnya secara seimbang. Perkembangan ekonomi suatu negara berjalan seiring dengan berkembangnya teknologi, informasi dan komunikasi. Perkembangan ketiga bidang tersebut didukung oleh peran penting energi listrik yang dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat ini tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat, tenaga listrik tidak hanya dipergunakan untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, tetapi juga dipergunakan dalam bidang industri. Tentunya kebutuhan energi listrik akan semakin bertambah dan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan berkembangnya berbagai bidang yang terjadi di masyarakat. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah salah satu dari perusahaan yang dikelola dan dimiliki oleh negara (BUMN). Tujuan pendirian BUMN itu sendiri meliputi: 1. Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara 2. Mengejar dan mencari keuntungan 3. Pemenuhan hajat hidup orang banyak 4. Perintis kegiatan-kegiatan usaha 5. Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah www.wikipediaindonesia.com 1

2 BUMN ini pada tahun 1994 telah berubah bentuk dari perusahaan umum (perum) menjadi perseroan terbatas (PT). Dilihat dari tujuan pendirian BUMN yaitu memberikan sumbangsih bagi perekonomian dan penerimaan kas negara serta mengejar dan mencari keuntungan merupakan badan usaha yang juga profit oriented. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salahsatu bagian dari perusahaan monopoli yang bergerak dalam pendistribusian dan penyaluran tenaga listrik, maka PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan badan usaha yang juga profit oriented. Laba menjadi hal penting dalam menjalankan perusahaan, karena laba adalah tambahan pendapatan yang berupa harta, benda dan uang yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan terutama dalam melaksanakan kegiatannya, jika tidak, maka kelangsungan hidup perusahaan akan terancam. Sebagai badan usaha yang profit oriented, maka salah satu fokus yang harus diperhatikan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah peningkatan dan pemaksimuman aliran dana yang masuk ke dalam kas perusahaan melalui penjualan energi listrik. Kebutuhan energi listrik sekarang ini adalah kebutuhan primer masyarakat. Sehingga permintaan berpotensi untuk terus meningkat dan angka konsumsi listrik untuk wilayah Jawa Barat dan Banten selalu berkisar pada angka 70%. Selain itu tidak adanya perusahaan pesaing merupakan suatu kesempatan bagi perusahaan untuk memberikan kontribusi laba yang besar dan seharusnya laba yang dihasilkan terus meningkat.

3 Namun karena berbagai faktor, ternyata perolehan laba seperti yang diharapkan perusahaan tidaklah mudah untuk didapat. Karena pada kenyataannya laba perusahaan mengalami fluktuasi. Dengan kenaikan dan penurunan yang berbeda jauh dan besarnya laba semakin lama semakin menurun. Hal ini bertolak belakang dengan kenyataan bahwa permintaan energi listrik pada wilayah Jawa Barat dan Banten berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun. Informasi yang lebih lengkap mengenai gambaran fluktuasi laba operasional periode 1994-2008. Tabel 1.1 Fluktuasi Laba/Rugi Operasional PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Periode 1994-2008 Dalam Ribuan Rupiah Tahun Laba/Rugi Kenaikan/Penurunan Kenaikan/Penurunan Operasional (%) (Rp) 1994 589.941.707 - - 1995 198.641.260-66,33 (391.300.447) 1996 250.899.501 26,31 52.258.241 1997 333.828.664 33,05 82.929.163 1998 1.039.579.023 211,41 705.750.359 1999 (625.089.426) -160,12 (1.664.668.449) 2000 (600.809.919) -3,88 24.279.507 2001 467.424.875 177,80 1.068.234.794 2002 (2.642.296.153) -665,29 (3.109.721.028) 2003 (1.044.385.219) -60,47 1.597.910.934 2004 1.664.694.702 259,39 2.709.079.921 2005 300.118.415-81,97 (1.364.576.287) 2006 333.451.208 11,11 33.332.793 2007 3.384.013.073 914,84 3.050.561.865 2008 1.063.449.721-218,21 (2.320.563.352) Sumber : PT. PLN ( Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (Diolah kembali) Adapun gambaran fluktuasi laba operasional PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten jika disajikan dalam bentuk grafik, akan terlihat seperti pada gambar 1.1 dibawah ini:

4 Grafik 1.1 Fluktuasi Laba/Rugi Operasional PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Periode 1994-2008 Dari tabel dan grafik di atas, dapat kita lihat bahwa laba operasional perusahaan pada tahun 1996, 1997, 1998, 2001, 2004, 2006, 2007 mengalami kenaikan, tahun 1995, 2005, 2008 laba operasional mengalami penurunan dan tahun 1999, 2000, 2002, 2003 perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar. Penurunan dan kerugian ini perlu mendapatkan perhatian yang cukup serius, karena hal tersebut dapat mengganggu kinerja perusahaan, karena kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari setiap penjualannya rendah. Terjadinya fluktuasi laba operasional yang dialami perusahaan disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Jumingan (2008:165) faktor yang berpengaruh pada perolehan laba operasional adalah: 1. Naik turunnya jumlah unit yang dijual dan harga jual per unit. 2. Naik turunnya harga pokok penjualan. Perubahan harga pokok penjualan ini dipengaruhi oleh jumlah unit yang dibeli atau diproduksi atau dijual dan harga pembelian per unit atau harga pokok per unit. 3. Naik turunnya beban operasional yang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dijual, variasi jumlah unit yang dijual, variasi dalam tingkat harga dan efisiensi operasi perusahaan. 4. Adanya perubahan dalam metode akuntansi

5 Dari faktor- faktor di atas diketahui bahwa beban operasional merupakan salah satu yang mempengaruhi laba operasional, Hammer et al (1999:29) menyatakan bahwa biaya operasional adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan dan berhubungan erat dengan usaha pokok perusahaan. Klasifikasi biaya operasional dalam perusahaan jasa dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung: a. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu. Dapat diklasifikasikan bahwa biaya variabel adalah biaya biaya langsung, seperti : biaya pemakaian bahan dasar, dan tenaga kerja langsung. b. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa. Dapat diklasifikasikan bahwa biaya tetap adalah biaya-biaya tidak langsung, seperti biaya penyusutan, biaya gaji, biaya asuransi biaya sewa, biaya bunga, dan biaya tidak langsung lainnya. Akan tetapi tidak semua biaya tidak langsung merupakan biaya tetap, sebagian ada yang merupakan biaya variabel, seperti biaya penerangan atau pemakaian listrik dan biaya pemeliharaan. Beban pemeliharaan aktiva tetap merupakan komponen dari beban operasional, jadi beban pemeliharaan aktiva tetap secara langsung merupakan salah satu yang diduga dapat mempengaruhi laba operasional. Kegiatan pemeliharaan memiliki tujuan untuk menjaga kondisi aktiva tetap selalu dalam kondisi prima. Sehingga mampu mempertahankan kontinuitas produksi perusahaan secara stabil. Salah satu contoh dari aktiva tetap yang dimiliki PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah konektor atau jaringan listrik, fungsinya untuk mendistribusikan energi listrik kepada konsumen. Sehingga dalam melaksanakan proses distribusi tersebut, jaringan listrik memegang peranan yang sangat penting. Pemakaian yang terus menerus dan berada di lingkungan terbuka menyebabkan jaringan listrik sangat rawan untuk mengalami kerusakan dan kualitasnya terus

6 menurun. Jaringan listrik tersebut semakin lama akan kehilangan kemampuannya dalam beroperasi dan kemudian akan mengalami kerusakan. Dikatakan oleh General Manager PT. PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten, Achmad Taufik Haji bahwa peralatan dan konektor yang ada, sebagian sudah tua. Sedangkan untuk mengganti secara keseluruhan, sulit dilakukan karena butuh investasi yang sangat besar. Oleh karena itu salah satu alternatif usaha yang dapat dilakukan untuk menjaga kelancaran kegiatan operasional perusahaan yaitu dengan melakukan pemeliharaan dengan baik (www.pln-jabar.co.id) Dengan pemeliharaan yang baik, diharapkan dapat menjaga kondisi jaringan listrik serta fasilitas pendukung lainnya dalam kondisi yang prima sehingga pendapatan dari aktivitas pendistribusian listrik yang diterima perusahaan dapat mengalami kenaikan yang lebih optimal dan laba yang diperoleh pun semakin meningkat. Pemeliharaan menurut pendapat Barry Render dan Jay Heizer dalam manajemen Operasi (2001:542) bahwa: Suatu strategi pemeliharaan yang baik melindungi kinerja perusahaan dan investasinya. Tujuan pemeliharaan adalah untuk memelihara kemampuan sistem dan mengendalikan biaya. Sistem harus dirancang dan dipelihara untuk mencapai standar mutu dan kinerja yang diharapkan. Pemeliharaan meliputi segala aktivitas yang terlibat dalam penjagaan peralatan sistem dalam aturan kerja. Pada dasarnya setiap kegiatan pemeliharaaan yang dilakukan tidak terlepas dari besaran dana yang diperlukan didalammya, oleh karena itu maka pengendalian beban mutlak diperlukan agar tidak terjadi pemborosan dan pengeluaran tersebut benar-benar diarahkan untuk kegiatan pemeliharaan aktiva tetap sehingga menunjang kelancaran operasional perusahaan.

7 Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Fluktuasi Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap terhadap Fluktuasi Laba Operasional PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, beban pemeliharaan aktiva tetap diduga dapat mendorong pemaksimalan laba operasional pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Pemeliharaan yang baik ditunjang dengan pengeluaran beban yang sesuai dengan kebutuhannya diharapkan dapat menjaga kondisi fasilitas perusahaan dari penurunan kualitas/keandalannya ataupun dari kerusakan. Kondisi fasilitas yang tidak prima tersebut dapat menyebabkan tidak maksimalnya energi listrik yang didistribusikan pada konsumen. Sehingga dengan dilakukannya upaya pemeliharaan diharapkan energi listrik yang dinikmati konsumen dapat disalurkan dengan maksimal selama proses distribusi tersebut. Dengan demikian maka tingkat laba operasional yang diterima dari aktivitas perusahaan pun dapat ditingkatkan sampai pada tingkat potensi maksimalnya. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah untuk penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran fluktuasi beban pemeliharaan aktiva tetap yang dikeluarkan PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.

8 2. Bagaimana gambaran fluktuasi laba operasional pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten 3. Berapa besar pengaruh fluktuasi beban pemeliharaan aktiva tetap terhadap fluktuasi laba operasional pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud adanya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang bagaimana pengaruh fluktuasi beban pemeliharaan aktiva tetap terhadap fluktuasi laba operasional pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. 1.3.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan untuk: 1. Mengetahui fluktuasi beban pemeliharaan aktiva tetap pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten. 2. Mengetahui fluktuasi laba operasional pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten 3. Mengetahui berapa besar pengaruh fluktuasi beban pemeliharaan aktiva tetap terhadap fluktuasi laba operasional pada PT. PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten.

9 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Secara teoretis, diharapkan penelitian ini bisa berguna untuk pengembangan pengetahuan tentang konsep biaya dan beban berguna untuk dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai kajian yang berhubungan dengan beban pemeliharaan suatu aktiva. 2. Secara Praktis a. Bagi Penulis Bagi penulis, diharapkan penelitian ini bisa menambah wawasan penulis tentang penggunaan beban pemeliharaan aktiva tetap dalam dunia usaha yang sebenarnya. b. Bagi perusahaan Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini bisa berguna sebagai bahan masukan dalam mengelola usahanya. Khususnya berkaitan dengan beban pemeliharaan aktiva tetap.