Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

PRA untuk Pendampingan Masyarakat

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

PERMUKIMAN UNTUK PENGEMBANGAN KUALITAS HIDUP SECARA BERKELANJUTAN. BAHAN SIDANG KABINET 13 Desember 2001

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

Brief Note. Edisi 19, Mobilisasi Sosial Sebagai Mekanisme Mengatasi Kemiskinan

Kebijakan Gender AIPP Rancangan September 2012

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 050/200/II/BANGDA/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja

GENDER, PEMBANGUNAN DAN KEPEMIMPINAN

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il

Kerangka Kerja PRA dalam Program Pengembangan Masyarakat

PRA untuk Penjajakan Kebutuhan

BAB IV VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

Pengorganisasian * (Berbasis Komunitas)

PENGELOLAAN LINGKUNGAN SOSIAL

BAB V PENUTUP. telah berdaya dan yang belum berdaya, treatment pembiayaan berjenjang,

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

PRINSIP-PRINSIP PRA MENURUT ROBERT CHAMBERS. . Prinsip-Prinsip PRA

BAB I PENDAHULUAN. usaha ekonomi desa, pengembangan Lembaga Keuangan Desa, serta kegiatankegiatan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

Deklarasi Dhaka tentang

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

pembangunan (misalnya dalam Musrenbang). Oleh sebab itu, pemerintah tidak mengetahui secara tepat apa yang sebenarnya menjadi preferensi lokal

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

: PEMBINAAN WILAYAH TINGKAT DESA

MENGEMBANGKAN DEMOKRATISASI DESA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Pokok-Pokok Pikiran Robert Chambers

Ringkasan Eksekutif. Ringkasan Eksekutif. Akhiri KEMISKINAN pada Generasi Saat Ini

WARGA NEGARA GLOBAL h t t p : // b a e h a q i a r i f. w or dp re s s. c o m

BAGIAN I. PENDAHULUAN

PEMBANGUNAN MASYARAKAT (D) R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc., Ph.D. Laboratorium Komunikasi dan Pembangunan Masyarakat

Membangun Wilayah yang Produktif

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Partisipasi kelompok marginal dan perempuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH DAN INVESTASI PROVINSI PAPUA BARAT BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

Panduan untuk Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

Pendidikan Vokasi Bercirikan Keunggulan Lokal Oleh: Istanto W. Djatmiko Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik

PEMBANGUNAN & PERUBAHAN SOSIAL. Pendekatan-Pendekatan Alternatif Dalam Pembangunan

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMENTAR UMUM NO. 2 TINDAKAN-TINDAKAN BANTUAN TEKNIS INTERNASIONAL Komite Hak Ekonomi, Sosial, Dan Budaya PBB HRI/GEN/1/Rev.

KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc

Kebijakan Desentralisasi dalam Kerangka Membangun Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah di Tengah Tantangan Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan Hasil Kajian Penyusunan Model Perencanaan Lintas Wilayah dan Lintas Sektor

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menghambat tercapainya demokrasi, keadilan dan persatuan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

PRA untuk Perencanaan Program

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

IV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.

PEMBAHASAN TENTANG KEMISKINAN Menurut Andre Bayo Ala, 1981 kemiskinan itu bersifat multi dimensional. Artinya kebutuhan manusia itu bermacam macam

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Arief Setyadi. Persyaratan Gender dalam Program Compact

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

DAFTAR ISI. iii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Dalam menyusun RPJMD Kabupaten Karawang tahun ,

Optimalisasi UPK Dalam Rangka Mencapai Ketahanan Pangan Nasional

II. VISI, MISI, DAN TUJUAN PEMBANGUNAN PERTANAHAN. B. Misi Yang Akan Dilaksanakan. A. Visi Pembangunan Pertanahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

Transkripsi:

2 Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 Program Pengembangan Masyarakat (Community Development), seharusnya disesuaikan dengan persoalan yang terjadi secara spesifik pada suatu lokasi tertentu Apabila suatu masyarakat memiliki ekonomi yang kuat sedangkan struktur sosial dan politiknya lemah, semestinya aspek yang lemah itulah yang ditangani Tetapi apabila semua aspek kehidupan masyarakat lemah, maka perlu dikembangkan program yang lebih integral dengan memperhatikan semua aspek tersebut Karena itu, praktisi pembangunan dan pekerja masyarakat (community worker) harus memahami pendekatan holistik yang menjadi kerangka kerja Pengembangan Masyarakat Perspektif ekologi saja tidak cukup untuk menjadi landasan Pengembangan Masyarakat (Community Development) tanpa memperhatikan perspektif keadilan sosial Perspektif ekologi saja biasanya gagal menjawab persoalan-persoalan struktural di masyarakat, misalnya: isu lingkungan yang tidak memperhatikan aspek gender (peran perempuan dalam pengelolaan sumberdaya alam), isu perlindungan satwa langka yang tidak memperhatikan keterkaitannya dengan budaya masyarakat setempat, atau kampanye hemat energi yang tidak mempersoalkan bagaimana ketimpangan penggunaannya oleh industri besar dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan rakyat miskin Sebaliknya, perspektif keadilan sosial saja seringkali tidak dapat diwujudkan apabila tidak mempertimbangkan batas-batas kemampuan sumberdaya alam dalam pemenuhan kebutuhan manusia Misalnya pendekatan pertumbuhan ekonomi yang sepertinya memperlakukan sumberdaya alam sebagai tak ada batasnya sehingga seringkali pembangunan dengan pendekatan ini dituduh sebagai penyebab utama terjadinya krisis lingkungan 1 Disarikan dari : Community Development ; Creating Community Alternatives, Vision, Analysis & Practice; Jim Ife, Longman, 1995 Perhatikan beberapa catatan kaki dalam tulisan ini 1

VISI PEMBANGUNAN MASYARAKAT Kedua perspektif di atas (ekologi dan keadilan sosial) penting untuk digunakan dalam upaya mengembangkan masyarakat yang setara dan berkelanjutan Prinsip keberlanjutan yang berasal dari perspektif ekologi- digunakan terhadap kehidupan masyarakat sehingga muncul istilah masyarakat yang berkelanjutan (social sustainability), sedangkan prinsip keadilan juga digunakan untuk isu lingkungan sehingga muncul istilah keadilan lingkungan (ecocentric justice) yaitu perlunya menghargai hak-hak makhluk lainnya (tumbuhan dan satwa) untuk melangsungkan hidup Dengan mengintegrasikan kedua perspektif, program Pengembangan Masyarakat menyusun sebuah visi tentang kehidupan masyarakat yang dicitacitakan: yaitu masyarakat yang berdasarkan kesetaraan, pemberdayaan, tanpa ketimpangan struktural, terdapat kebebasan untuk merumuskan kebutuhan dan menyelenggarakannya, memiliki rumusan tentang hak-hak dan menjamin pelaksanaannya, dan sebagainya Program Pengembangan Masyarakat memiliki visi ini karena itu para pelakunya bekerja untuk mengambil bagian dalam upaya-upaya perubahan sosial yang lebih mendasar ENAM (6) DIMENSI PENGEMBANGAN MASYARAKAT Kehidupan masyarakat memiliki banyak dimensi yang tidak dapat dipisahkan satusama lain Kesejahteraan masyarakat tidak melulu hanya pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetapi juga berarti pemenuhan kebutuhan sosial-politik, budaya dan reliji Krisis lingkungan terjadi karena pengembangan ekonomi yang membesar-besarkan kecenderungan konsumtif manusia, sebaliknya krisis ekonomi dapat terjadi karena kemiskinan sumberdaya alam atau konflik sosial-politik Karena itu, Pengembangan Masyarakat secara holistik memiliki enam (6) dimensi yang satu sama lain seringkali sulit dipisahkan atau dibedakan 2 POLITIK P E N G E M B A N G A N SOSIAL EKONOMI PERSPEKTIF KEADILAN SOSIAL PERSPEKTIF LINGKUNGAN LINGKUNGAN INDIVIDU M A S Y A R A K A T BUDAYA 2 Sama seperti tulisan pertama, silakan untuk mengkritisi Kerangka Kerja Pengembangan Masyarakat yang dipaparkan pada tulisan ini, apakah Anda sependapat dengan penulis atau tidak Dalam prakteknya (khususnya di Indonesia), Pengembangan Masyarakat biasanya bersifat sektoral (pertanian, kesehatan, ekonomi alternatif, dsb) 2

Penjelasan untuk setiap dimensi dalam Pengembangan Masyarakat ditampilkan dalam tabel berikut ini: 1 Pengembangan sosial (social 2 Pengembangan ekonomi (economic Pengembangan sosial seringkali dianggap sama dengan pengembangan masyarakat (community dalam pandangan yang sempit (tradisional) Dalam paparan ini, pengembangan sosial merupakan bagian dari konsep pengembangan masyarakat (community Pengembangan sosial dalam prakteknya, meliputi beberapa kategori kegiatan sbb: Kegiatan pelayanan sosial (isu-isu yang muncul, misalnya: kurangnya fasilitas rekreasi/ olahraga, kurangnya rumah penampungan, rumah kumuh, perlunya panti jompo, kenakalan remaja, dsb) Pusat kegiatan masyarakat (yaitu pengembangan sarana, kegiatan dan organisasi untuk interaksi sosial, misalnya: pendidikan non-formal, latihan, forum politik lokal, penelitian, kelompok diskusi, rekreasi/olahraga, dsb terutama untuk kebutuhan anak-anak dan generasi muda) Kegiatan perencanaan sosial (misalnya: pembentukan komite masyarakat yang terlibat dalam penentuan prioritas kegiatan/program sosial di lingkungan masyarakatnya) Kegiatan animasi sosial (kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan interaksi antar anggota masyarakat sehingga mereka memiliki perasaan kolektivitas dan kesiapan untuk berpartisipasi membangun masyarakatnya) Pengembangan ekonomi dalam konsep pengembangan masyarakat (community, merupakan pandangan alternatif terhadap ekonomi global yang didominasi oleh industri besar (kapitalistik) Karena itu, gagasan utamanya adalah pengembangan ekonomi masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakatnya sendiri (otonomi ekonomi) Secara garis besar, pengembangan ekonomi dalam prakteknya, meliputi dua kategori kegiatan sbb: Pengembangan ekonomi tradisional (yaitu pengembangan ekonomi lokal untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi yang lebih luas, misalnya: menarik investor dari luar, mengembangkan industri lokal, pengembangan pariwisata) Pengembangan ekonomi alternatif (yaitu pengembangan ekonomi yang berbasis pada otonomi ekonomi, misalnya: mengembangkan koperasi, bank masyarakat, usaha simpan pinjam, dan alat tukar lokal 3

3 Pengembangan politik (political 4 Pengembangan budaya (cultural Dalam banyak literatur, pengembangan politik seringkali disebut pengorganisasian masyarakat (community organizing) Dalam paparan ini, pengembangan politik merupakan bagian dari konsep pengembangan masyarakat (community 3 Pada pengembangan politik, isu pemberdayaan sangat mengemuka karena itu dalam program-program yang dilaksanakan, penting untuk melakukan analisis sosial (analisis kekuasaan) baik dalam level makro maupun lokal Tujuan programnya adalah untuk mengembangkan kapasitas masyarakat secara keseluruhan di dalam arena politik yang lebih luas, serta mengembangkan kemampuan individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk berperanserta dalam politik lokal Pengembangan politik lokal dalam prakteknya, meliputi kegiatan sbb: Penyadaran masyarakat (terutama untuk penyadaran kritis tentang keterhubungan individu dengan struktur yang lebih luas) Pengorganisasian masyarakat (terutama untuk mengembangkan struktur politik lokal yang lebih otonom yang menegakkan demokrasi dan kesetaraan antar golongan, etnis, gender) Pengembangan politik yang lebih luas, meliputi kegiatan sbb: Pengorganisasian masyarakat (terutama untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan aksi sosial dalam arena politik yang lebih luas: regional, nasional, bahkan internasional) Aksi sosial (yaitu aksi-aksi untuk mempengaruhi dan berhubungan dengan arena politik yang lebih luas, misalnya: menyampaikan aspirasi mengenai kebijakan nasional yang akan berpengaruh terhadap lokal) Dalam era komunikasi dan informasi yang terbuka dan tanpa batas saat ini, sulit bagi suatu masyarakat untuk tetap mempertahankan kebudayaan lokalnya yang unik Dalam globalisasi budaya itu, seringkali terjadi penggolong-golongan budaya, misalnya: budaya yang tinggi dan rendah, budaya maju dan terbelakang, budaya tradisional dan modern, dsb sehingga memunculkan inferioritas pada suatu kelompok budaya tertentu 3 Pendapat penulis buku ini berbeda dengan kalangan CO, yang menyatakan bahwa kerangka kerja pengorganisasian rakyat (community organizing) seharusnya mencakup pengembangan masyarakat (community dan bukan sebaliknya 4

Pengembangan kebudayaan adalah bagian yang penting dalam pengembangan masyarakat (community, yaitu untuk menumbuhkan sikap krits terhadap identitas budaya, menghargai dan bangga pada identitasnya sendiri, menghargai keberagaman budaya dan dapat hidup berdampingan dalam perbedaan (keberagaman) tersebut Pengembangan budaya dalam prakteknya, meliputi kegiatan sbb: Mempertahankan dan menghargai budaya lokal (local culture) dengan menghidupkan kembali elemen-elemen penting kebudayaan lokal agar timbul perasaan identitas kebudayaan dan kebanggaan terhadapnya Tetapi, harus dipertimbangkan agar tidak dimunculkan budaya elitis dan budaya yang tidak relevan dengan keseluruhan nilai (visi) masyarakat Mempertahankan dan menghargai budaya asli (indigenous culture) dengan kegiatan yang sama seperti di atas, tetapi isu ini dianggap khusus karena masyarakat asli seringkali menjadi kelompok yang tersingkir oleh ekspansi budaya lain Mengembangkan penghargaan terhadap keberagaman budaya (multiculturalism) dengan memperkenalkan prinsipprinsip keadilan dan hak-hak asasi manusia sebagai nilainilai yang lebih universal dalam menjalankan kehidupan masyarakat yang multi-budaya Mengembangkan budaya partisipatif (participatory culture) sebagai alternatif dari budaya tradisi (terutama bertujuan untuk mendorong masyarakat luas untuk berpartisipasi dan menghidupkan kegiatan-kegiatan kebudayaan daripada hanya sekedar sebagai penonton) 5 Pengembangan lingkungan (environmental Pengembangan lingkungan adalah upaya untuk memperbaiki lingkungan secara menyeluruh (bukan berdasarkan isu-isu spesifik, seperti: isu polusi, isu sampah/limbah, isu kesehatan lingkungan, dsb) Karena itu, pengembangan lingkungan memerlukan penyadaran masyarakat tentang pentingnya memahami hubungan lingkungan (dalam arti luas) dengan kehidupan masyarakat/manusia, baik dalam perspektif lokal, maupun global Kegiatan-kegiatan pengembangan lingkungan al: penyadaran, pendidikan, pengorganisasian masyarakat, perencanaan, dsb yang berkaitan dengan upaya mengembangkan pembangunan (sosial-ekonomi) yang ramah lingkungan dan menggunakan prinsip keberlanjutan 5

6 Pengembangan individu/spiritual (personal/ spiritual Pengembangan individu dalam konsep pengembangan masyarakat, lebih banyak dianggap sebagai bagian dari masalah karena menumbuhkan individualisme dan persaingan bebas, serta mempopulerkan idiom: Saya bisa lakukan apa saja yang saya mau Hal ini berarti mengindahkan realitas struktur masyararakat, adanya keterbatasan lingkungan, adanya perbedaan antar individu, serta mendorong sikap yang eksploitatif dan menyalahkan orang yang tidak mampu berkompetisi Justru karena itu, pengembangan individu dalam pengembangan masyarakat menjadi penting, yaitu untuk memenuhi kebutuhan individu melalui jaringan dan interaksi dalam masyarakatnya, ketimbang melalui profesionalisme dan kesuksesan pribadi 6

KECENDERUNGAN UNTUK SPESIALISASI DI KALANGAN LSM Di kalangan LSM, kebanyakan program Pengembangan Masyarakat dilakukan untuk menangani salahsatu atau beberapa aspek tertentu saja sedangkan aspek lainnya tidak diperhatikan Seringkali keterbatasan kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki menjadi alasannya Kalangan LSM yang berorientasi pada pengembangan ekonomi masyarakat, tidak memperhatikan aspek sosial-politik Sementara kalangan LSM yang berorientasi pada isu-isu politik dan demokrasi, tidak mempertimbangkan aspek ekonomi dan kebutuhan dasar lainnya Barangkali ini bisa menjadi pembagian tugas di kalangan LSM, tetapi juga bisa menjerumuskan LSM pada pendekatan yang parsial dan linear, tanpa memahami pendekatan holistik yang sebenarnya menjadi kerangka kerja Pengembangan Masyarakat Hal ini juga menjadi suatu yang merugikan ketika masing-masing tidak berfikir saling melengkapi melainkan saling menegasikan peran pihak yang lainnya Padahal, pengembangan jaringan kerjasama sebenarnya merupakan prasyarat yang penting bagi usaha-usaha pengembangan masyarakat yang lebih berarti 7