BAB IV METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. peran penting pada angka kesakitan dan kematian di ruang perawatan intensif. ii

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Dalam sub bagian Infeksi Tropis. Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang mulai 1

BAB III METODE PENELITIAN

RINCIAN PENJELASAN YANG DIBERIKAN KEPADA CALON SUBYEK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya subbagian Perinatologi. Penelitian ini dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/ RS

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian adalah mencakup bidang Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

BAB IV METODE PENELITIAN. Bedah Kepala dan Leher subbagian Neuro-otologi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi (PBRT) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang Lingkup Keilmuan: Anastesiologi dan Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian dimulai pada bulan juni 2013 sampai juli 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan Ilmu Anestesi. Waktu pengumpulan data dilakukan setelah proposal disetujui sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. risiko : 1) usia, 2) hipertensi 3) diabetes melitus 4) hiperkolesterol 5) merokok

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Telinga

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB 4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional, yaitu mencari perbedaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ICU RSUP dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2015

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr. Kariadi / FK Undip Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah Ilmu Anestesi dan Ilmu Bedah Jantung.

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Manajemen ICU, dan ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian dimulai bulan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sakit kritis nondiabetes yang dirawat di PICU (Pediatric Intensive Care Unit)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya nefrologi dan endokrinologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. khususnya sub bidang geriatri dan ilmu manajemen rumah sakit. Kariadi Semarang, Jawa Tengah. sampai jumlah sampel terpenuhi.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan dengan desain penelitian pretest posttest with control group

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. environment

BAB IV METODE PENELITIAN. Kesehatan Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di bagian bangsal bedah Rumah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN. mengaitkan aspek paparan (sebab) dengan efek. Pendekatan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bagian Ilmu Penyakit Dalam, sub

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan, populasi dan sampel, definisi operasional, variabel dan skala

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Perinatologi RSUP Dr.Kariadi/FK Undip Semarang. (PBRT), Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang rekam medik RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk mengetahui faktor risiko untuk terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi pada pasien-pasien kritis di ruang perawatan intensif RSDK dilakukan penelitian kasus kontrol tanpa penyetaraan ( nested unmatched case control study). Penelitian ini merupakan penelitian observasional.. Setiap 1 kasus penderita di ICU yang mengalami hiperbilirubinemia terkonjugasi dicarikan 1 pembanding yang tidak mengalami hiperbilirubinemia terkonjugasi. Setiap subyek penelitian akan dicari faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia terkonjugasi. Faktor Risiko ( + ) Faktor Risiko ( - ) Hiperbilirubinemia Terkonjugasi ( + ) Faktor Risiko ( + ) Hiperbilirubinemia Terkonjugasi ( - ) Faktor Risiko ( - ) Gambar 4. Desain Penelitian

B. VARIABEL PENELITIAN Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel tergantung (dependent variable), variabel bebas (independent variables) dan variabel pengganggu (confounding variables) yang merupakan variabel luar yang tidak diteliti. 1. Variabel tergantung adalah kejadian hiperbilirubinemia terkonjugasi pada penderita kritis yang dirawat di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. 2. Variabel bebas adalah : 1. Sepsis 2. Syok 3. Perdarahan besar, Pembedahan mayor 4. Gagal Jantung Kongestif 5. Pemberian inotropik: dobutamin 6. Pemberian vasoaktif : norepineprin, dopamin 7. Pemakaian Nutrisi parenteral total 8. Pemakaian ventilator dengan PEEP tinggi 3. Variabel pengganggu: Tak terkendali: - Jenis nutrisi parenteral. - Obat-obat hepatotoksik - Komorbid: riwayat pemakaian alkohol.

C. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat intensif Rumah Sakit dokter Kariadi Semarang. Penelitian dilakukan selama 11 bulan sejak tanggal 1 bulan Mei 2008 sampai dengan 31 Maret 2009. D. POPULASI DAN SUBYEK PENELITIAN Populasi penelitian semua penderita kritis yang di rawat di ruang perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang 1. Kriteria inklusi: - Penderita kritis yang di rawat di ruang perawatan intensif - Penderita dengan kadar bilirubin total 1.3 mg/dl pada hari ke 3 atau lebih di ICU sebagai kasus. Penderita dengan kadar bilirubin total < 1.3 mg/dl pada hari ke 3 atau lebih perawatan intensif sebagai kontrol. - Bersedia ikut dalam penelitian (menandatangani informed concern). 2. Kriteria eksklusi - Penderita meninggal atau keluar dari ICU < 72 jam setelah perawatan. - Penderita mengalami hiperbilirubinemia terkonjugasi pada saat masuk ICU. - Penderita mengalami kelainan fungsi hati sebelumnya atau terdapat peningkatan bilirubin total pada saat pertama dirawat di ICU RSDK

3. Besar subyek penelitian Untuk menghitung besar sampel digunakan rumus 30 : P1*= (OR)P2* (OR) P2*+(1-P2*) P2= keterpaparan faktor risiko pada kelompok kontrol. OR= rasio ods pada penelitian sebelumnya n= {Z 1-α/2 [2P2*(1-P2*)]+Z 1-β [P1*(1-P1*)+P2*(1-P2*)]} 2 (P1*-P2*) 2 n= Jumlah subyek penelitian yang diperlukan α= Tingkat kepercayaan= 95% β= power of test = 0,8 Besar subyek penelitian didasarkan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya didapatkan OR sebesar 3,11, 3,46, 4,25, 4,03, dan 3,94 1. Pada penelitian Kress dkk, tahun 1999 didapatkan penelitian didapatkan OR 4,9 3. Perkiraan tersebut dengan dianggap proporsi keterpaparan faktor risiko sebesar 30%. Berdasarkan OR tersebut maka secara berturut-turut diperlukan subyek penelitian 58, 49, 37, 40, 41 dan 31. Berdasarkan perkiraan tersebut, maka peneliti memperkirakan subyek yang diperlukan sebesar 37 kasus dan 37 kontrol.

E. CARA PENELITIAN 1. Langkah awal Sebelum pengumpulan data di lapangan dilakukan persiapan penelitian sebagai berikut : a. Permintaan surat rekomendasi dari Kepala Bagian Penyakit Dalam yang dituju Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang kepada Direktur Rumah sakit Dokter Kariadi Semarang. b. Penggandaan kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian disfungsi hati di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. c. Laporan ke ruang perawatan intensif Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang untuk penjelasan maksud penelitian, kepada kepala instalasi dan kepala ruangan. d. Penjelasan penggunaan kuesioner kepada petugas yang membantu peneliti dalam pengumpulan data. 2. Jalannya penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan 01 Mei 2008 s/d 31 Maret 2009 di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan oleh petugas pengumpul data di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan. Jenis data yang dikumpulkan meliputi identitas subjek penelitian dan faktor risiko yang diteliti. Cara mengidentifikasi kasus adalah berdasarkan diagnosis yang telah ditegakkan dengan adanya bilirubin total > 1.3 mg/dl pada hari ke 3 atau lebih perawatan di ruang intensif. Disamping itu harus juga memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Kasus dilengkapi keterangan klinik penderita dengan

menggunakan kuesioner yang telah tersedia, oleh petugas pengumpul data yang telah dilatih sebelumnya. Kegiatan yang sama dilakukan juga terhadap pembanding. Dalam pengumpulan data ini ditetapkan hanya 1 orang yang mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner. Apabila petugas pengumpul data lebih dari 1 orang untuk setiap rumah sakit, dikhawatirkan akan terjadi perbedaan sehingga memperkecil reliabilitas. Dilakukan pembutaan (blinding) terhadap petugas pengumpul data sehingga diharapkan wawancara yang dilakukan baik terhadap kasus maupun pembanding lebih bersifat objektif. 3. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Format kuesioner yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari subjek penelitian mengenai faktor risiko yang diteliti melalui wawancara terstruktur. 2. Peralatan kesehatan yang ada di ruang perawatan intensif antara lain: tensimeter, termometer, penampung urin untuk mengukur jumlah urin, monitor tanda vital, dan sebagainya 3. Bilirubin total dan direk di periksa di Laboratorium sentral RSDK.

F. DEFINISI OPERASIONAL Variabel Definisi Skala Hiperbilirubinemia Penderita dengan bilirubin total 1.3 mg/dl. Pembedahan Tindakan operasi baik yang dilakukan oleh bagian bedah, obstetri ginekologi, telinga hidung tenggorok, mata. Dibagi menjadi bedah mayor dan bukan mayor.. Bedah mayor Prosedur yang melibatkan rongga besar tubuh atau menyebabkan gangguan fungsi tubuh seperti: laparatomi, thorakotomi, kraniotomi, ganti sendi, amputasi tungkai dengan general anesthesia Perdarahan masif Perdarahan yang mengakbiatkan terjadinya hipotensi orthostatik hingga syok Pemakainan ventilator mekanik Penderita memakai ventilator mekanik PEEP tinggi Penggunaan PEEP pada penderita. PEEP tinggi adalah pemberian PEEP diatas 10 cm Hg Sepsis Didefinisikan sesuai kriteria ACCP. Pemberian parenteral nutrisi Adanya pemberian nutrisi parenteral selama di ICU

Syok moderat Syok berat Adanya tekanan sistol < 90 mmhg atau turun 40 mmhg dalam 1 jam, dan respon terhadap terapi cairan atau pemberian dopamin 5 μg/kg/menit atau norepinephrin < 0,1 μg/kg/menit Syok yang tetap refrakter walau mendapatkan terapi cairan dan membutuhkan dopamin 5 μg/kg/menit dan atau norepinephrin > 0,1 μg/kg/menit Heart failure/gagal jantung Adanya gagal jantung oleh berbagai sebab. Ditentukan dengan kriteria Framingham ARDS Terjadinya gagal pernafasan akut yang Pa O 2 Pemakaian inotropik, vasopresor dibandingkan dengan fraksi O 2 didapatkan hasil < 200 mmhg, atau bila tidak dilakukan analisis gas darah arteri penderita memakai ventilator, didukung adanya infiltrat paru bilateral dari foto thoraks dan tidak ditemukan adanya gagal jantung pasien yang mendapatkan salah satu atau lebih obat inotropik dan vasopressor selama di rawat di ruang intensif RSDK seperti : dopamin, dobutamin, noradrenalin/adrenalin Asal penderita dibagi menjadi bagian/ruang asal penderita

G. PERSONALIA PENELITIAN Pembimbing I Pembimbing II Konsultan : Dr. Hirlan, SpPD, KGEH : Dr. Agus Suryanto, SpPD, KP : Prof. Dr. Pasiyan R, SpPD, KP. Dr. M. Hussein Gassem, SpPD, KPTI, Ph D. Peneliti : Dani Rosdiana H. ANALISA DATA Analisa data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisa univariat dilakukan dengan menyajikannya data secara deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel. Selanjutnya dilakukan analisis dengan mengelompokkan kasus maupun pembanding menurut variabel yang diteliti dengan skala pengukuran masing-masing. Analisa bivariat dilakukan dengan membuat tabel 2 x 2 yang distribusinya dalam angka absolut dan proporsi. Uji kemaknaan terhadap proporsi dari variabel tersebut digunakan uji statistic X 2 (Chi-squares) dengan menghitung odds ratio (OR) pada tingkat kepercayaan (α = 0,05) dan Confidence Interval (CI) = 95% dengan melakukan uji pada masing-masing variabel terhadap kasus dan kontrol. Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kejadian hiperbilirubinemia dengan menguji sekaligus variabel yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis univariat, melalui analisis regresi logistik stepwise. Analisis multivariat dilakukan pada variabel yang secara biologis bermakna dengan p 0,25. Untuk analisis regresi logistik jamak dipergunakan komputer program SPSS for window version 15.0.