PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SLARANG 05 TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Keywords: guided inquiry, science

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENERAPAN MODEL RESEARCH BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN I SIKAYU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: problem solving, essay problem, fraction

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS IV SDN 2 PANGENJURUTENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

Siti Nurhayati, Tri Saptuti 2, Moh. Salimi 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret. Jl. Kepodang 67 A Panjer Kebumen

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENGGUNAAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNANAN METODE QIRA ATI DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN AJARAN

Keyword:Question and answer, word card

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SD

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Sutrisni 1, M. Chamdani 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen Email i.risni@yahoo.co.id 1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2. Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Applycation of Problem Based Learning Model to Increasing Natural Science Learning on the Fourth Grade Students of SDN 1 Kuwarasan in Academic Year 2013/2014. The purposes of this research to increase of natural science learning about force by of Problem Based Leaning model on the fourth grade students of SD Negeri 1 Kuwarasan. The method of this research as a collaborative classroom action research conducted in three cycles. The research subjects totalling 32 students. The data analysis was done qualitatively and quantitatively. The conclusion of the research is the problem-based learning model can increasing natural science learning about force on the fourth grade students of SD Negeri 1 Kuwarasan. Keywords: Problem Based Learning, natural science,learning Abstrak: Penerapan Model Problem Based Learning dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan Tahun Ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya melalui model Problem Based Learning pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa. Simpulan penelitian adalah model Problem Based Learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya Kuwarasan. Kata Kunci: Problem Based Learning, pembelajaran, IPA PENDAHULUAN Guru memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan dan siswa sebagai pebelajar yang diupayakan agar potensinya dapat tergali secara optimal. Sumantri (2001) mengatakan, Salah satu tugas utama seorang guru adalah mengembangkan strategi belajar mengajar yang efektif (2001:1). Pembelajaran dapat berjalan secara baik dan efektif apabila guru dapat menciptakan kondisi belajar yang aktif, menyenangkan, dan siswa merespon secara aktif pembelajaran yang dilaksanakan. 1

Salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam memahami suatu konsep IPA, tidak cukup hanya dengan metode hafalan. Siswa perlu dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran, bukan hanya menerima apa yang diceramahkan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Iskandar (2001) yang menyatakan bahwa pembelajaran IPA lebih mementingkan kemampuan berpikir daripada kemampuan menghafal (hlm. 18-19). Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan pada Hari Selasa tanggal 12 November 2013, ditemukan fakta bahwa pembelajaran IPA di kelas IV masih berpusat pada guru dan ditekankan pada hafalan. Selain itu, dalam proses pembelajaran IPA, siswa kurang dilibatkan aktif sehingga siswa masih pasif dalam menerima materi. Hal ini menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi IPA yang berdampak pada rendahnya nilai hasil belajar IPA yang diperoleh siswa kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan. Hal ini terbukti dari persentase ketuntasan nilai UTS siswa kelas IV, yakni dari 32 siswa, siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM hanya ada 15 siswa atau 46,88%, dan 17 siswa lainnya atau 53,12% mendapatkan nilai di bawah KKM (70). Melihat kenyataan tersebut, maka diperlukan suatu perbaikan dalam proses pembelajaran. Salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Selain itu, juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas IV SD yang berada pada usia 9-10 tahun. Buhler (1930) menjelaskan bahwa fase perkembangan anak usia 9-10 tahun mencapai objektivitas tertinggi atau bisa juga disebut sebagai masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen, yang di-stimulasi oleh dorongan-dorongan me-nyelidik dan rasa ingin tahu yang besar (Sobur, 2009: 132). Dari pernyataan tersebut, menunjukan bahwa siswa kelas IV SD memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, senang menyelidik, mencoba, dan bereksperimen. Berdasarkan karakteristik siswa kelas IV tersebut, maka model pembelajaran yang cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA yaitu model Problem Based Learning (PBL). Pembelajaran berbasis masalah atau Problem-based learning merupakan suatu model pembelajaran yang di dasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Trianto, 2011: 90). Pembelajaran menggunakan model PBL menghadapkan siswa pada suatu masalah yang memacunya untuk meneliti, menguraikan, dan mencari suatu penyelesaian. Model Problem Based Leaning cocok digunakan di mata pelajaran IPA karena dalam model PBL terdapat berbagai metode yang dapat mencapai seluruh ruang lingkup IPA. Hakikat IPA yaitu IPA sebagai proses, produk, dan sikap. Langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning meliputi: (1) mengorientasikan siswa kepada masalah, (2) pengorganisasian siswa untuk belajar, (3) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan 2

menyajikan hasil karya, serta (5) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah Keunggulan model Problem Based Learning menurut Yazdani (2002), yaitu menekankan pada makna bukan fakta, meningkatkan pengarahan diri, pemahaman yang lebih tinggi dan keterampilan yang lebih baik, mengembangkan keterampilan interpersonal dan tim, adanya sikap motivasi pada diri sendiri, dan hubungan yang baik antara siswa dengan guru, dan meningkatkan pembelajaran (Nur, 2011: 34). Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) dalam Peningkatan Pembelajaran pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kuwarasan Tahun Ajaran 2013/2014. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu apakah model Problem Based Learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA Kuwarasan tahun ajaran 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran IPA Kuwarasan tahun ajaran 2013/2014 melalui penerapan model Problem Based Learning. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kuwarasan pada semester II tahun ajaran 2013/2014, yakni pada bulan November 2013 sampai dengan bulan Mei 2014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa, guru, peneliti, teman sejawat, dan dokumen. Alat pengumpulan data menggunakan lembar tes, lembar observasi, dan pedoman wawancara. Validitas penelitian ini menggunakan triangulasi teknik pengumpulan data dan sumber data. Triangulasi teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik tes, teknik wawancara, dan observasi. Sedangkan triangulasi sumber data didasarkan pada sudut pandang guru, siswa dan teman sejawat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam teknik analisis data, yaitu analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Indikator kinerja yang diharapkan tercapai dalam penelitian ini adalah sebesar 85% untuk mengukur pelaksanaan langkahlangkah penerapan model Problem Based Learning. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran IPA dengan menerapkan model Problem Based Learning 85%, dan hasil pembelajaran siswa mencapai nilai KKM (75) sebesar 85%. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Arikunto, Suhardjono, dan Supardi (2008: 16) yang menjelaskan langkah-langkah praktis pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada kegiatan pokok, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses pembelajaran ini guru menggunakan model Problem Based Learning yang terdiri dari lima langkah, yaitu (1) mengorientasikan 3

siswa kepada masalah, (2) pengorganisasian siswa untuk belajar, (3) membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta (5) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Kegiatan observasi atau pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tabel 1 dan tabel 2 dijelaskan hasil pengamatan pelaksanaan model Problem Based terhadap guru dan siswa pada siklus I, II, daniii. Tabel 1. Hasil Observasi Penerapan Model PBL terhadap Guru Siklus I, II, dan III 1. I 71,03% - 2. II 80,68% Meningkat 3. III 91,68% Meningkat Berdasarkan tabel 1, pada siklus I penerapan model PBL oleh guru baru mencapai 71,03%, pada siklus II sudah mencapai 80,68% dan pada siklus III 91,68%. Peningkatan Tabel 2. Hasil Observasi Penerapan Model PBL terhadap Siswa Siklus I, II, dan III 1. I 69,58% - 2. II 79,55% Meningkat 3. III 89,78% Meningkat Berdasarkan tabel 2, pada siklus I aktifitas siswa dalam pembelajaran dengan model PBL baru mencapai 69,58%, pada siklus II sudah mencapai 79,55% dan pada siklus III 89,78%. Peningkatan Peningkatan pembelajaran IPA, terdiri dari peningkatan proses belajar IPA dan hasil belajar. Untuk mengetahui peningkatan proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4. Tabel 3. Ketuntasan Proses Belajar Siswa Siklus I, II, dan III. 1. I 60,38% - 2. II 77,42% Meningkat 3. III 95,16% Meningkat Berdasarkan tabel 3, pada siklus I ketuntasan proses belajar siswa baru mencapai 60,38%, pada siklus II sudah mencapai 77,42% dan pada siklus III 95,16%. Peningkatan Tabel 4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III. 1. I 58,83% - 2. II 80,31% Meningkat 3. III 90,37% Meningkat Berdasarkan tabel 4 maka diketahui persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 58,83%, meningkat menjadi 80,31% pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 90,37%. Pada siklus III hasil belajar sangat memuaskan sehingga peneliti mengakhiri penelitian pada siklus III. Kendala pada penerapan model Problem Based Learning yaitu kurangnya penguasaan kelas, karena guru belum terbiasa menerapkan model Problem Based Leaning, pembelajaran masih bergantung kepada guru, kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran. Adapun solusi yang diterapkan oleh peneliti 4

untuk mengatasi kendala tersebut yaitu: tanggap terhadap respon siswa, guru meningkatkan peran siswa dalam pembelajaran untuk lebih aktif, guru membimbing, memberikan penguatan dan memotivasi agar siswa lebih terfokus dalam pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam peningkatan pembelajaran IPA tentang gaya Kuwarasan tahun ajaran 2013/ 2014 adalah: (1) mengorientasikan siswa kepada masalah; (2) pengorganisasian siswa untuk belajar, (3) membatu penyelidikan mandiri dan kelompok; (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya; serta (5) analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. 2. Penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan pembelajaran IPA tentang gaya Kuwarasan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan proses belajar dan hasil belajar IPA pada siklus I, II, dan III. Persentase ketuntasan nilai proses belajar siswa pada siklus I adalah 60,38%, pada siklus II 77,42%, dan pada siklus III 95,16%. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 58,83%, pada siklus II 80,31%, dan pada siklus III 90,37%. Nilai proses belajar dan hasil belajar siswa pada siklus III sudah melebihi indikator kinerja penelitian (85%). Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan, perlu disampaikan saran-saran sebagai berikut (1) bagi guru diharapkan model Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan sebagai model pembelajaran yang sering digunakan dalam pembelajaran IPA sehingga proses pembelajaran dapat lebih berkesan dan bermakna, (2) bagi siswa diharapkan aktif bertanya, menjawab pertanyaan, dan antusias sehingga proses belajar dan hasil belajar siswa dapat mencapai hasil yang maksimal, (3) bagi sekolah diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA untuk menerapkan model PBL, sehingga hasil belajar meningkat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S., Suhardjono & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV Maulana. Nur, M. (2011). Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Surabaya: Pusat Sains dan Matematika Sekolah UNESA. Sobur, A. (2009). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sumantri, M dan Permana, J. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Trianto.(2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 5