Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 03 Tahun 2014, ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 02, Mei 2015, ISSN:

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

Heny Ekawati Haryono dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Hasil Belajar, Alat Optik.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013,

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING IN STUDENT S LEARNING OUTCOMES

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Heny Wahyuningdyah dan Retno Hasanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

ABSTRAK

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 50 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 01 Tahun 2015, ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Ida Wahyuni 1) dan Siti Maysarah 2) Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

ABSTRACT. Keywords: MathLearning Outcomes, Inquiry Without LKS, LKS accompanied Inquiry

PENGARUH PENERAPAN LATIHAN SOAL BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI KESETIMBANGAN BENDA TEGAR DI SMAN 2 MOJOKERTO

Perbandingan Peningkatan Keterampilan Generik Sains Antara Model Inquiry Based Learning dengan Model Problem Based Learning

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DENGAN MENGINTEGRASIKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KAMAL

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

Surono, Pengaruh model pembelajaran inquiry...

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:


PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

Abstract. Key word : problem based learning model, approach and environment concepts, ecosystem.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 04 No. 03, September 2015, ISSN:

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013,

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SMA PGRI PEKANBARU

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

sari et al., Pengaruh Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses...

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 19-23

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMAN 15 SURABAYA Fandi Irawan, Retno Hasanah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya E-mail: fandi69irawan@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan pendekatan saintifik pada materi kalor dan perubahan wujud zat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 15 Surabaya. Penelitian dilakukan di SMAN 15 Surabaya pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian true-experimental design dengan desain penelitian randomized control group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 sampai kelas X IPA 9 di SMAN 15 Surabaya. Sampel penelitian adalah kelas X IPA 1, X IPA 6, X IPA 8, X IPA 9 yang diambil dengan metode random sampling. Hasil pretest dianalisis dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas, didapatkan hasil bahwa semua kelas berdistribusi normal dan homogen. Nilai posttest dianalisis dengan uji hipotesis, yaitu uji-t satu pihak dan uji-t dua pihak. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik lebih baik dari hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Hasil belajar pada ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan mengalami perbaikan disetiap pertemuan. Hal tersebut mengindikasikan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi kalor dan perubahan wujud zat di SMA Negeri 15 Surabaya. Pada proses pembelajaran masih teramati beberapa siswa yang cenderung kurang aktif melakukan refleksi terhadap fenomena yang diberikan guru. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, disarankan agar peneliti sebagai guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa pada proses pembelajaran melalui model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik supaya siswa lebih aktif dan mampu melakukan refleksi terhadap fenomena yang diberikan guru. Kata kunci : Problem Based Learning, pendekatan saintifik, hasil belajar Abstract This research aims to analyze the effect of application learning model s problem based learning (PBL) with scientific approach at heat and matter s changing states to learning outcomes of grade X SMAN 15 Surabaya s students. Research was conducted in SMAN 15 Surabaya in 2013/2014 academic year. This Research is a true-experimental design with a randomized control group pretest posttest. Populations of research were the grade X students. Samples were the X IPA 1, X IPA 6, X IPA 8, X IPA 9, samples were taken by using random sampling. Pretest s value is analyst with normal test and homogeny test. Based of normal test and homogeny test result, it was obtained a result that all of class is normal and homogeny. Posttest value is analyzed with t-test one side and t-test two side. Based on the analyzes result, it was obtained that there was difference student s learning outcomes between student s learning outcomes by application problem based learning (PBL) with scientific approach and student s learning outcomes by conventional learning in school with scientific approach. Student s learning outcomes by application problem based learning (PBL) with scientific approach is better than student s learning outcomes by conventional learning in school with scientific approach. Learning outcomes of student in knowledge, attitude, skill rises at every meeting. It is indicated that PBL model s learning with scientific approach gives positive effect to learning outcomes of grade X SMA Negeri 15 Surabaya s students in heat and matter s changing states. At learning process still watch some student that active less do reflection to phenomenon is given by teacher. Based on analyzes and conclusion, advice from researcher to give a more treatment to student in learning process that application of learning model PBL with scientific approach. Keywords : Problem Based Learning, Scientific Approach, Learning Outcomes Fandi Irawan, Retno Hasanah 86

PENDAHULUAN Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi (Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013). Diterapkannya kurikulum baru yaitu kurikulum 2013, diharapkan kurikulum ini menjadi solusi yang dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 menerapkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai solusi perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat jejaring untuk semua mata pelajaran (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013). Pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran, menjadikan siswa lebih aktif belajar. Pembelajaran di kelas yang berpusat pada guru akhir-akhir ini berangsur ditinggalkan dan digantikan dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada kurikulum 2013, pembelajaran di kelas sebaiknya berpusat pada siswa dan memenuhi lima proses pendekatan saintifik, namun melalui pengamatan yang dilakukan di sekolah masih dijumpai pembelajaran yang belum memenuhi lima proses pendekatan saintifik dan guru yang lebih aktif dalam pembelajaran. Materi kalor dan perubahan wujud zat adalah materi yang dekat dengan fenomena di kehidupan Untuk melaksanakan proses pembelajaran dikelas terkait materi kalor dan perubahan wujud zat yang dekat dengan fenomena kehidupan, diperlukan suatu model pembelajaran yang berdasarkan pada permasalahan kehidupan.model pembelajaran yang berbasis pada pemecahan masalah adalah model pembelajaran problem based learning (PBL). Model pembelajaran PBL berawal dari masalah-masalah yang timbul dalam fenomena alam untuk dapat diselesaikan melalui serangkaian metode ilmiah (Sanjaya, 2007). PBL merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata dan membantu siswa mengembangkan ketrampilan berfikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, belajar peranan orang dewasa yang autentik dan menjadi pebelajar yang mandiri (Ibrahim dan Nur, 2000). PBL merupakan model pembelajaran yang memberi permasalahan kehidupan sehari-hari dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih tertarik dan memberikan kemudahan dalam penyelidikan. PBL lebih mengedepankan proses berpikir dan keterampilan siswa. Pada pembelajaran PBL siswa ditekankan untuk aktif namun tetap dengan bimbingan guru dalam menemukan konsep terkait. Pada kurikulum 2013 menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat dijabarkan menjadi lima aktifitas siswa: mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013). Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang mengedepankan proses ilmiah pada pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik terdiri dari: mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring( mengkomunikasikan). Pada proses pembelajaran, kelima kegiatan tersebut tidak harus berurutan dan dapat diulangi. Pembelajaran harus dinilai untuk mengetahui perkembangan dari siswa. Penilaian tersebut berupa hasil belajar yang terdiri dari ranah pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2012) merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik pada materi kalor dan perubahan wujud zat terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 15 Surabaya?. METODE Penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam jenis penelitian eksperimen, atau yang lebih dikenal dengan true experimental design. Penelitian ini menggunakan desain randomized control group pre test-post test design. Tabel 1 Desain penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest K. Eksperimen O 1 X 1 O 2 K. Kontrol O 3 X 2 O 4 (Arikunto Suharsimi, 2010) Pada jenis penelitian ini digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu dalam kondisi yang terkendalikan. Peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi pengaruh terhadap satu atau lebih dari variabel terikat. Penelitian ini melibatkan tiga kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan satu kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 15 Surabaya. Adapun sampel dalam penelitian ini yang menggunakan metode random sampling adalah kelas X IPA 1, X IPA 8, X IPA 9 yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model Fandi Irawan, Retno Hasanah 87

pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan kelas X IPA 6 yang diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran yang biasa diterapkan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menggunakan metode validasi perangkat, observasi, dan tes. Metode validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran dan kelayakan instrumen soal yang digunakan untuk pretest dan posttest. Validasi perangkat pembelajaran dilakukan oleh dua dosen fisika Unesa dan satu guru fisika SMA Negeri 15 Surabaya. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data selama pelaksanaan proses belajar mengajar yaitu mengamati keterlaksanaan pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan pengamatan sikap dan keterampilan siswa pada pembelajaran di kelas. Metode tes pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan siswa sebagai hasil belajar. Pada penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan metode tes berupa pretest dan posttest. Instrumen yang digunakan adalah instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran adalah perangkat pembelajaran dan instrumen untuk pengumpulan data adalah lembar pretest-posttest. Data yang diperoleh dari hasil pretest dianalisis dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Data yang diperoleh dari hasil posttest dianalisis dengan menggunakan uji-t satu pihak dan uji-t dua pihak untuk menegetahui pengaruh model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas pada nilai pretest siswa diperoleh bahwa populasi terdistrubusi normal dan homogen. Hasil posttest dianalisis menggunakan uji-t satu pihak dan uji-t dua pihak. Uji-t dua pihak digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dengan metode pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah tersebut. Hasil analisis perhitungan uji t dua pihak yang didapat seperti terlihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Hasil uji-t dua pihak dari hasil belajar siswa Kelas t hitung t tabel atau t (1-1/2α) K. Eks 1/ X 1 dengan 3,31 2,00 K. Eks 2/ X 8 dengan 2,94 2,00 K. Eks 3/ X 9 dengan 2,82 2,00 Dari perhitungan diperoleh nilai t hitung pada kelas eksperimen X IPA 1 terhadap kelas kontrol adalah 3,31, kelas eksperimen X IPA 8 terhadap kelas kontrol adalah 2,94 dan kelas eksperimen X IPA 9 tehadap kelas kontrol adalah 2,82. Sedangkan pada tabel daftar distribusi t untuk kelas eksperimen X IPA 1, X IPA 9 dan X IPA 9 sebesar 2,00. Berdasarkan analisis perhitungan uji t dua pihak didapatkan nilai t hitung > t tabel dengan kriteria pengujian adalah t (1-1/2α)(dk) < t < t (1-1/2α)(dk), H 0 diterima. Nilai t (1-1/2α)(dk) didapat dari daftar distribusi t dengan dk adalah (n 1 + n 2-2) dan peluang (1-1/2α), sedangkan untuk t (1-1/2α)(dk) > t > t (1-1/2α)(dk), H 0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima pada semua kelas eksperimen, yang artinya bahwa rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah adalah berbeda. Hasil nilai posttest yang didapat kemudian dianalisis dengan uji-t satu pihak. Uji-t satu pihak digunakan untuk mengetahui apakah nilai pengetahuan siswa yang menggunakan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada metode pembelajaran yang digunakan di sekolah tersebut. Hasil analisis perhitungan uji t-satu pihak yang didapat seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil uji-t satu pihak dari hasil belajar siswa. Kelas t hitung t tabel K. Eks 1/ X 1 dengan K. Kontrol / X 6 3,31 1,67 K. Eks 2/ X 8 dengan K.Kontrol / X 6 2,94 1,67 K. Eks 3/ X 9 dengan K. Kontrol / X 6 2,82 1,67 Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai t hitung kelas eksperimen X IPA 1 terhadap kelas kontrol adalah 3,31, kelas eksperimen X IPA 8 terhadap kelas control adalah 2,94 dan kelas eksperimen X IPA 9 terhadap kelas control adalah 2,82. Sedangkan pada daftar distribusi t didapat t tabel sebesar 1,67. Berdasarkan pada analisis perhitungan uji t-satu pihak didapatkan nilai t hitung > t tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut t (1-1/2α)(dk) < t < t (1-1/2α)(dk), H 0 diterima, sedangkan untuk t (1-1/2α)(dk) > t > t (1-1/2α)(dk), H 0 ditolak. Nilai t (1-1/2α)(dk) didapat dari daftar distribusi t dengan dk adalah (n 1 + n 2-2) dan peluang (1-1/2α). Nilai yang diperoleh kelas eksperimen X IPA 1, X IPA 8, dan kelas X IPA 9 menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang artinya bahwa bahwa rata-rata hasil belajar ranah pengetahuan antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik lebih baik dibandingkan Fandi Irawan, Retno Hasanah 88

dengan kelas kontrol yang menerapkan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah. Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji-t dua pihak dan uji-t satu pihak, dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan di semua kelas eksperimen yaitu kelas X IPA 1, X IPA 8 dan kelas X IPA 9. Hal tersebut senada dengan Elik Khusna (2003) yang menyatakan bahwa model pembelajaran PBL berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik menjadikan proses pembelajaran bersifat ilmiah dengan adanya proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring (Kemendikbud, 2013). Pendekatan saintifik melatihkan sikap siswa untuk lebih aktif bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan guru pada pembelajaran. Siswa dilatihkan untuk memiliki keterampilan terkait materi kalor dan perubahan wujud zat melalui proses percobaan. Hal tersebut juga mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi kalor dan perubahan wujud zat. Pada model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik, pada proses mengamati siswa dihadapkan pada permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan konsep kalor dan perubahan wujud zat. Siswa dibimbing dan dimotivasi untuk tanggap pada fenomena melalui pertanyaan. Pada proses pembelajaran tersebut guru membimbing dan memotivasi siswa dalam melakukan penyelidikan melalui percobaan dan diskusi guna mengasah proses menalar siswa. Hal tersebut menjadikan siswa lebih terarah dan peka pada permasalahan, terampil dalam melakukan percobaan dan memiliki kemampuan menalar yang baik. Pada model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah (direct instruction) dengan pendekatan saintifik, guru yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diberikan demonstrasi berupa penggunaan alat ukur termometer dan stopwatch di depan kelas. Namun berdasarkan pengamatan guru dikelas, siswa yang cenderung serius mengamati adalah siswa yang duduk di bangku depan. Nilai pada kelas eksperimen terdapat perbedaan dan lebih baik dari kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan pemberian permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan kalor dan perubahan wujud zat dan pembimbingan yang terfokus pada konsep-konsep yang terkait materi memberikan pengaruh terhadap hasil belajar ranah keterampilan siswa dan sikap siswa dalam penerimaan materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran yang biasa digunakan di kelas (direct instruction) dengan pendekatan saintifik melatih keterampilan dan sikap siswa. Nilai ranah sikap dan keterampilan siswa mengalami perubahan pada setiap pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sebagai contoh nilai ranah keterampilan kelas X IPA 1 yaitu pada pertemuan 1 adalah 3,12, pertemuan 2 adalah 3,27, pertemuan 3 adalah 3,61 dan nilai ranah sikap yaitu pada pertemuan 1 adalah 2,81, pertemuan 2 adalah 2,89, pertemuan 3 adalah 3,15. Nilai ranah keterampilan kelas X IPA 6 yaitu pada pertemuan 1 adalah 2,77, pertemuan 2 adalah 2,95, pertemuan 3 adalah 3,30 dan nilai ranah sikap yaitu pada pertemuan 1 adalah 2,71, pertemuan 2 adalah 2,83, pertemuan 3 adalah 3,15. Perubahan nilai sikap maupun keterampilan dari setiap pertemuan terlihat sangat kecil namun hal tersebut telah menunjukkan adanya perubahan sikap dan keterampilan siswa. Supaya perubahan nilai sikap dan keterampilan siswa pada setiap proses pembelajaran menjadi lebih baik seperti yang diharapkan peneliti, maka siswa perlu diberikan pelatihan-pelatihan yang cukup terkait dengan proses pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik sehingga lebih bermanfaat dan bermakna. Model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik lebih tepat digunakan karena siswa langsung diberikan permasalahan sehari-hari dan siswa melalui pendekatan saintifik pada pembelajaran lebih terarah dalam mencari solusi dari permasalahan. Hal tersebut senada dengan Resti Fauzia (2013) yang menyatakan model pembelajaran melalui pendekatan saintifik menjadikan siswa lebih mudah mempelajari materi karena permasalahan yang digunakan adalah permasalahan sehari-hari dan solusi dari permasalahan didapatkan melalui percobaan, adanya interaksi aktif antara siswa dengan siswa dan interaksi siswa dengan guru. Selama proses pembelajaran nilai sikap dan keterampilan siswa mengalami perubahan. Hal tersebut sebanding dengan perbaikan dari nilai pengetahuan siswa yang diantisipasi dari nilai pretest dan posttest siswa. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada materi kalor dan perubahan wujud zat di SMA Negeri 15 Surabaya. Hal tersebut ditunjukkan karena ada perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik lebih baik dari hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah dengan pendekatan saintifik. Fandi Irawan, Retno Hasanah 89

Saran Berdasarkan hasil analisis dari data dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran untuk perbaikan tindak lanjut pada penelitian yang akan datang antara lain : 1. Pada saat melakukan percobaan sebaiknya guru membimbing siswa, dikhawatirkan masih terdapat kelompok yang belum dapat melaksanakan kegiatan percobaan dengan baik. Pada saat presentasi, kelompok yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya harus menanggapi hasil kelompok yang presentasi. Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk mewujudkan kegiatan diskusi, juga untuk mengantisipasi kemampuan siswa. 2. Pada proses pembelajaran dengan model pembelajaran PBL, dibutuhkan keaktifan dan refleksi siswa dalam menanggapi fenomena yang diberikan guru. Siswa yang kurang aktif perlu mendapatkan perhatian lebih dari guru, supaya seluruh siswa dapat turut serta mengikuti pembelajaran dan dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Permendikbud. 2013. Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Fauziah, Resti. 2013. Pendekatan Saintifik Pembelajaran Elektronika Dasar melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi tidak dipublikasikan. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia. Hasanah, Retno. 2001. Fisika Dasar I (Seri Thermofisika). Surabaya: Unesa University Press. Ibrahim, Muslimin dan Nur, Muhammad.2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Pusat Pengembangan Sains Universitas Negeri Surabaya Kardi, Soeparman. 2001. Pengajaran Langsung. Surabaya: Unesa University Press. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Analisis Materi Ajar Konsep Pendekatan Scientific. Khusna, Elik. 2003. Uji Coba Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction/PBI) Dalam upaya mengoptimalkan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Rangkaian Listrik Searah.Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: FMIPA UNESA. Permendiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Fandi Irawan, Retno Hasanah 90