Journal of Sport Sciences and Fitness

dokumen-dokumen yang mirip
Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Unnes Journal of Sport Sciences

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

OLEH : MASUDA NPM

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. dikembangkan dan ditingkatkan melalui latihan-latihan yang mengarah pada hasil

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

Journal of Sport Sciences and Fitness

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK BELAKANG DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA CLUB SEPAK BOLA TAWAILI

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS. masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Journal of Sport Sciences and Fitness

Unnes Journal of Sport Sciences

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

Zulkarnaen, S.Pd., M.Pd. *) ABSTRAK

Unnes Journal of Sport Sciences

Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017)

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

Unnes Journal of Sport Sciences

Journal of Sport Sciences and Fitness

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

Journal of Sport Sciences and Fitness

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN KURA-KURA KAKI PENUH TERHADAP KETEPATAN PASSING

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

Journal of Sport Sciences and Fitness

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

KONTRIBUSI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SMP NEGERI 24 SAMARINDA

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

Journal of Sport Sciences and Fitness

JURNAL. Oleh : MEGA NUGRAHENI NPM : Dibimbing oleh :

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. harapannya. Menurut Lutan (2000:8), bahwa kemampuan motorik adalah

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

Journal of Sport Sciences and Fitness

Belitung. Hasil ini dapat dipergunakan untuk : pembinaan usia dini terutama pada KU tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

Competitor, Nomor 3 Tahun 3, Oktober 2011

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

Journal of Sport Sciences and Fitness

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KOORDINASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Deni Setya Budi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

Transkripsi:

JSSF 2 (3) (2013) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf SUMBANGAN HIPEREKSTENSI TOGOK, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN LEHER TERHADAP KEMAMPUAN HEADING Afri Rismoko, Musyafari Waluyo, Sutardji Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2013 Disetujui November 2013 Dipublikasikan Desember 2013 Keywords: Hyperextension; Strength ; Heading; Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar sumbangan secara parsial maupun simultan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher terhadap kemampuan heading pada pemain sepakbola SSB Populasi penelitian ini adalah seluruh pemain sepakbola SSB UNNES yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu sebanyak 20 sampel. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan heading. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Simpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher memberikan sumbangan yang sedang terhadap kemampuan heading pada pemain sepakbola SSB Secara simultan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher memberikan sumbangan yang besar terhadap kemampuan heading. Abstract Target of this research to know how big contribution by parsial and also veterbra hyperextension simultan, strength of stomach muscle, and neck to ability of heading at player of football of SSB this Population Research is entire/all player of football of SSB UNNES amounting to 20 people. Technique intake of sampel use total technique of sampling, that is counted 20 sampel. Free variable in this research is veterbra hyperextension, strength of stomach muscle, and neck while variable tied in this research is ability of heading. Hereinafter obtained to be data to be analysed by using analysis of regresi doubled. Result of this research indicate that by parsial veterbra hyperextension, strength of stomach muscle, and neck give contribution which is to ability of heading at player of football of SSB By simultan veterbra hyperextension, strength of stomach muscle, and neck give big contribution to ability of heading. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung F1 Lantai 3 FIK Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: rismoko_afri@yahoo.co.id ISSN 2252-6528 7

PENDAHULUAN Sepakbola merupakan cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain termasuk penjaga gawang. Permainan sepakbola dibutuhkan lapangan, sepatu bola dan bola sepak. Tujuan dari permainan sepakbola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, dan berusaha mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan bola (Toto Subroto, dkk. 2009:7.3). Salah satu teknik yang dikuasai oleh seorang pemain sepakbola adalah menyundul bola. Pentingnya keahlian menyundul bola pada permainan sepakbola dapat digunakan untuk, mencetak gol, menghalau bola didaerah pertahanan sendiri, mengoper ke teman bahkan untuk mengontrol bola. Tujuan menyundul bola dalam permainan sepak bola adalah meneruskan bola atau mengoper bola kepada teman, memasukan bola ke mulut gawang lawan untuk membuat gol, memberikan umpan kepada teman di daerah depan gawang lawan untuk mencetak gol (operan melambung ke atas), menyapu bola di daerah pertahanan sendiri untuk mematahkan serangan lawan. (Toto Subroto, dkk. 2009:9.15). Sampel yang digunakan untuk membuktikan besarnya sumbangan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher terhadap kemampuan heading posisi kaki sejajar adalah pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang. Salah satu alasan pengambilan sampel penelitian pemain SSB UNNES, yaitu karena kurang menguasainya teknik heading, hal ini dapat penulis lihat pada saat latihan maupun pertandingan. Sehingga menjadikan serangan yang dibangun dari sayap penyelesaian akhirnya menggunakan sundulan sering mengalami kegagalan. Selain itu, lebih diutamakannya latihan teknik dan kurang diperhatikannya latihan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher latihan yang dilakukan tim SSB Memperhatikan kajian di atas, penulis mempunyai anggapan bahwa hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher mempunyai hubungan terhadap kemampuan heading posisi kaki sejajar pada pemain sepakbola sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Oleh karena itu dalam hal ini penulis mengambil judul : Sumbangan Hiperekstensi Togok, Kekuatan Otot Perut, dan Leher Terhadap Kemampuan Heading Posisi Kaki Sejajar Pada Pemain Sepakbola SSB UNNES. Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan permasalan sebagai berikut : 1. Berapa besar sumbangan hiperekstensi togok terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB UNNES? 2. Berapa besar sumbangan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola SSB UNNES? 3. Berapa besar sumbangan kekuatan otot leher terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola SSB UNNES? 4. Berapa besar sumbangan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut dan leher terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola SSB UNNES? Tujuan dari penelitian ini berdasarkan permasalahan diatas adalah untuk mengetahui: 1. Ingin mengetahui seberapa besar sumbangan hiperekstensi togok terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB 2. Ingin mengetahui seberapa besar sumbangan kekuatan otot perut terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB 3. Ingin mengetahui seberapa besar sumbangan kekuatan otot leher terhadap 8

kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola SSB 4. Ingin mengetahui seberapa besar sumbangan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut dan leher terhadap kemampuan menyundul bola posisi berdiri kaki sejajar pemain sepakbola SSB Sepakbola adalah permainan beregu, namun penguasaan teknik-teknik secara individu yang baik sangat diperlukan. Dengan dikuasainya teknik dengan baik oleh setiap individu, taktik dan strategi permainan sesuai arahan pelatih akan dapat dijalankan dengan baik oleh para pemain. Menurut A. Sarumpaet, dkk. (1992:17), teknik-teknik dalam permainan sepak bola dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu 1) Teknik tanpa bola yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola yang meliputi : lari cepat merubah arah, melompat atau meloncat, Body Chart, Tackling (merampas bola), gerak tipu dengan badan dan gerakan khusus penjaga gawang. 2) Teknik dengan bola yaitu merupakan suatu gerakangerakan dengan bola. Teknik dengan bola terdiri dari menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, menahan dan mengontrol bola, melempar bola, dan teknik penjaga gawang. Teknik menyundul bola merupakan salah satu teknik yang penting dalam permainan sepakbola, oleh karena itu harus dikuasai oleh setiap pemain. Kemampuan menyundul bola secara terarah akan bertambah penting artinya apabila lawan bermain dengan sistem bertahan, sehingga ruang gerak hanya ada lewat kepala. Banyak gol tercipta dalam permainan sepakbola dari hasil sundulan kepala (Sucipto, dkk. 2000:32). Dalam pelaksanaannya menyundul bola dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1) menyundul bola sambil berdiri, 2) menyundul bola sambil meloncat, 3) dan menyundul bola sambil melayang. Teknik menyundul bola dapat dilakukan dalam bermacam-macam posisi, akan tetapi prinsip-prinsip teknik menyundul bola terdiri dari :1) Badan menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki berdiri kangkang ke muka atau belakang kedua lutut ditekuk sedikit.2) Lentingkan badan ke belakang, pandangan mata diaahkan pada bola dan dagu merapat dengan leher mata tertuju ke arah datangnya bola.3) Dengan kekuatan otot perut, dan dorongan panggul serta kedua lutut diluruskan badan digerakkan ke depan sehingga dahi tepat mengenai bola. 4) Seluruh berat badan diikut sertakan condong ke depan diteruskan dengan gerakan lanjutan kearah sasaran (Sukatamsi, 1984:173). Flexibility atau biasa disebut kelentukan merupakan salah satu aspek kondisi fisik yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang optimal. Kelentukan adalah efektifitas seseorang dalam menyesuaikan diri dalam segala aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas (M. Sajoto, 1995:17). Tulang belakang (Kolumna Vertebralis) terdiri dari empat bagian vertebra servikalis, vertebra torakalis, vertebra lumbalis dan vertebra sakralis yang berfungsi sebagai penopang badan yang kokoh dan memberi fleksibilitas memungkinkan membengkok tanpa patah (Syaifuddin,1997:22). Kekuatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk menahan atau menerima beban kerja (Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2010:1). Otot mempunyai pengertian suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak (Syaifuddin, 1997:35). Sedangkan otot leher yang baik dirancang khusus untuk memungkinkan gerakan leher atau struktural untuk memberikan dukungan bagi kepala. Kekuatan menurut (M.Sajoto, 1995:8) mengatakan kekuatan (strength) adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuan dalam menggunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Otot perut sebagai otot penegak badan, otot perut dan otot punggung memiliki arti penting dalam sikap dan gerak tulang belakang. Dinding depan perut dibentuk oleh otot-otot lurus perut yang terletak di sebelah kanan dan disebelah kiri garis tengah badan. Berdasarkan pada landasan teori yang telah diuraikan, maka hipotesis yang diajurkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 9

1. Hiperekstensi togok memberikan 2. Kekuatan otot leher memberikan 3. Kekuatan otot perut memberikan 4. Hiperekstensi togok, kekuatan otot leher dan kekuatan otot perut memberikan METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Datadata yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil pengukuran hiperekstensi togok, kekuatan otot leher dan kekuatan otot perut serta data hasil tes kemampuan heading posisi kaki sejajar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011 yaitu sebanyak 20 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu semua pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011 sejumlah 20 orang. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hiperekstensi togok, kekuatan otot leher dan kekuatan otot perut. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan heading posisi kaki sejajar. Menganalisis data hasil tes pengukuran yang terdiri dari tiga variabel bebas dan satu variabel terikat digunakan analisis regresi. Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan sejumlah uji persyaratan untuk mengetahui kelayakan data meliputi uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas (Danang Sunyoto, 2009:79-85). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Deskriptif Data Descriptive Statistics N Min Max Mean Std. Deviation Hiperektensi Togok (X1) 20 15 22 18.90 1.917 Kekuatan Otot perut (X2) 20 17 21 18.90 1.252 Kekuatan Otot Leher (X3) 20 4 9 5.65 1.531 Kemampuan Heading (Y) 20 3.9 6.0 4.690.8252 Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas menggunakan uji kolmogrov smirnov. Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai sig. sebesar 0,626> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Tabel 2. Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov Z Asymp. Sig. (2- tailed) Unstandardized Residual.751.626 10

Uji Hipotesis Tabel 3. Uji t (Parsial) Pada variabel X 1 diperoleh nilai t hitung = 3,581 > 2,12= t tabel, dan sig = 0,002 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel X 1 secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan heading. Pada variabel X 2 diperoleh nilai t hitung = 2,255 > 2,12= t tabel, dan sig = 0,038 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel kekuatan X 2 secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan heading. Pada variabel X 3 diperoleh nilai t hitung = 3,022 > 2,12= t tabel, dan sig = 0,008 < 5% jadi Ho ditolak. Ini berarti variabel X 3 secara statistik berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan heading. Tabel 4. Uji F (Simultan) Model F Sig. 1 Regression 30.566.000 a Residual Pada tabel Anova diperoleh nilai F = 30,566 > 3,197 (nilai F tabel F = 3,197) dan sig = 0,000 < 5 % ini berarti variabel hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan kekuatan otot leher secara simultan benar-benar berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan heading. Koefisien Determinasi Simultan Tabel 5. Koefisien Determinasi Ganda Model R Model t Sig. 1 (Constant) 1.132.274 Hiperektensi Togok (X1) 3.581.002 Kekuatan Otot perut (X2) 2.255.038 Kekuatan Otot Leher (X3) 3.022.008 R Square Adjusted R Square 1.923 a.851.824.3466 Std. Error of the Estimate Pada tabel diatas diperoleh nilai R Square = 0,851 = 85,1% ini berarti variabel bebas hiperekstensi togok, kekuatan otot perut, dan leher secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen kemampuan headingsebesar 85,1% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Koefisien Determinasi Parsial Tabel 6. Koefisien Determinasi Parsial Model 1 (Constant) Hiperektensi Togok (X1) Kekuatan perut (X2) Kekuatan Leher (X3) Otot Otot Zeroorder Correlations Partial Part.848.667.345.299.491.217.851.603.291 Berdasarkan tabel di atas, diketahui besarnya sumbangan efektif r 2 hiperekstensi togok adalah 44,5% (0,667) 2. Besarnya sumbangan efektif kekuatan otot perut adalah 24% (0,491) 2. Besarnya sumbangan efektif kekuatan otot leher adalah 36,4% (0,603) 2. Hal ini menunjukkan bahwa variabel hiperekstensi togok memberikan sumbangan lebih besar terhadap kemampuan heading dibandingkan variabel kekuatan otot perut dan kekuatan otot leher. Hiperekstensi togok merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan gerak olahraga khususnya gerakan heading kaki sejajar, sebab jika ditinjau dari mekanika gerak heading kaki sejajar yang berpengaruh adalah gerakan melecutkan togok dari belakang ke depan. Semakin luas amplitudo lecutan togok tersebut maka akan semakin besar tenaga yang dihasilkan untuk heading. Tentunya dengan tenaga semakin besar tersebut hasil headingnya akan semakin jauh. Kenyataan tersebut terbukti melalui penelitian ini dimana dimana diperoleh temuan bahwa ada sumbangan yang signifikan 11

antara hiperekstensi togok dengan kemampuan heading kaki sejajar. Mencermati keberadaan otot perut, jika dikaji secara seksama otot perut memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan gerak heading kaki sejajar. Hal ini dapat dimengerti karena saat melakukan gerakan melecutkan badan ke depan terutama dalam pelaksanaan heading kaki sejajar memerlukan kekuatan otot perut yang besar untuk mendorong togok dari belakang ke depan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan otot perut bersumbangan secara signifikan dengan pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011. Otot perut sebagai otot-otot batang badan merupakan otot-otot penegak badan selain otot punggung. Sebagai otot penegak badan, otot perut memiliki arti penting dalam sikap dan gerak-gerik tulang belakang. Secara logika dapat dimengerti karena anggota gerak atas dalam melakukan gerakan terutama sekali dalam pelaksanaan heading kaki sejajar memerlukan ayunan togok yang didukung oleh persendian pada panggul. Persendian panggul digerakkan oleh otot perut dan otot punggung. Kekuatan otot leher memberikan sumbangan yang signifikan karena otot leher melakukan topangan pada kepala dan memberikan kekuatan kepada kepala untuk mendorong bola pada saat melakukan heading. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekuatan otot leher berperan dalam melakukan heading. Semakin kuat otot leher maka momentum yang diberikan kepala kepada bola semakin besar sehingga berdampak pada jauhnya bola ketika menyundul bola. Otot leher berperan dalam melakukan heading karena sruktur otot leher yang baik dirancang khusus untuk memungkinkan gerakan leher atau struktural untuk memberikan dukungan bagi kepala. Gerakan kepala bergantung pada fleksibilitas dan kekuatan otot leher. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Hiperekstensi togok memberikan sumbangan sedang terhadap kemampuan heading bola kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011. 2. Kekuatan otot perut memberikan sumbangan sedang terhadap kemampuan heading bola kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011. 3. Kekuatan otot leher memberikan sumbangan sedang terhadap kemampuan heading bola kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011. 4. Sumbangan hiperekstensi togok, kekuatan otot perut dan kekuatan otot leher secara bersama-sama memberikan sumbangan yang besar terhadap kemampuan heading posisi kaki sejajar pada pemain sepakbola SSB UNNES kota Semarang tahun 2011. DAFTAR PUSTAKA A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Eri Pratiknyo Dwikusworo. 2010. Tes Pengukuran dan evaluasi olahraga. Semarang: Widya Karya. M. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Sucipto, dkk. 2000. Sepakbola. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo : Tiga Serangkai. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawat. Jakarta: EGC. Toto Subroto, dkk. 2009. Permainan Besar (Bola voli dan Sepakbola). Jakarta: Universitas Terbuka. 12