LEGISLASI LEGISLASI ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN 19/08/2010

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

ETIKA PROFESI KEBIDANAN OLEH HJ JULIANI, SST,MARS

ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

FILOSOFI ASUHAN KEHAMILAN

Tujuan Legeslasi: 1.Memperthankan kualitas pelayanan 2.Memberi kewenangan 3. Menjamin perlindungan hukum 4. Meningkatkan profesionalime

STANDAR PROFESI KEPERAWATAN. Yeneva Everina

KASYFI HARTATI Disampaikan pada ASM 2014

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keperawatan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan.

Organisasi dan Kode Etik Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagai mana dimaksud dalam

Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

Keperawatan Maternitas Abad ke-21

Praktek Profesional Bidan. Kebidanan Sebagai Profesi :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN. IRMA NURIANTI, SKM. M.Kes

MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA

Aspek hukum dalam keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

ISSUE ETIK DAN MORAL DALAM PRAKTEK KEBIDANAN. BY. IRMA NURIANTI, SKM, M.Kes

PENDAHULUAN. unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM HADAPI

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

TEORI BIROKRASI WEBER Kuliah Minggu ke-5 dan 6

Transisi epidemiologis

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negar

ETIKA PROFESI KEBIDANAN OLEH HJ JULIANI, SST,MARS 1

Pilihlah satu jawaban yang benar pada pilihan di lembar jawaban.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASPEK LEGAL DAN ETIK DALAM DOKUMENTASI KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT GAWAT DARURAT

UPAYA MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN MELALUI PUBLIC RELATION (PR)

UUD 1945 Ps: 28 H ayat 1

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Akreditasi puskesmas 1

SISTEM LEGISLASI TENAGA KEPERAWATAN. Sumijatun Oktober 2008

Aspek Hukum Hubungan Profesional Tenaga Kesehatan -Pasien. Drg. Suryono, SH, Ph.D

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA YANG BERKAITAN DENGAN TUGAS KEBIDANAN. Bidan adalah seorang yang telah berhasil atau sukses meyelesaikan

PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

DIMENSI ETIK DALAM PERAN BIDAN. OLEH HJ. DJUMIATI, SKM, MKes

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

Ide pokok Pengertian :

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG IZIN PRAKTIK PERAWAT

Justinus duma, SFt, Physio

KONSEP HUKUM DALAM KEPERAWATAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profesi adalah kelompok disiplin individu yang mematuhi standar etika dan mampu

SUBSISTEM SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA SALATIGA TAHUN 2017

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS. Oleh:Ns.Heny Ekawati S.Kep.M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, G.Bioethics

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Katalog dalam terbitan. Departemen Kesehatan Rl Indonesia. Departemen Kesehatan. Direktorat Jederal

PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFENISI BIDAN

Perawat sbg tenaga profesional ber T.J dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi dg tenaga kes lain sesuai dg

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPERAWATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INFORMED CONSENT ANTARA DOKTER DENGAN PASIEN DALAM MELAKUKAN TINDAKAN MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEBIDANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDONESIA SEHAT 2010

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

KEBIJAKAN SPMI-PT LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2016

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

Metode Penugasan. Sumijatun Maret 2008

PENYUSUNAN RUU TENTANG PRAKTIK KEPERAWATAN * Oleh : F.X. Soekarno, SH

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

Jaringan Kebijakan Kesehatan. Indra Darmanto Dumilah Ayuningtyas Disampaikan pada Forum Nasional IV

MANAGEMEN FARMASI RUMAH SAKIT. Oleh : Dra. Hj. Deswinar Darwin, Apt.,SpFRS

CURICULUM VITAE Nama : Sagung Putri M.E.

Trend Dan Issue Dalam Keperawatan

Perhitungan Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja Rekam Medis

Kode Etik Promosi, Pelayanan Kebidanan dan Mal Praktik Yang Sering Terjadi Dalam Pelayanan Kebidanan

STANDAR PRAKTIK FISIOTERAPI

ASPEK LEGAL KEPERAWATAN. Prof. Dr. Syaiful Bakhri, SH. MH Guru Besar Ilmu Hukum Fakultas Hukum UMJ Rektor Univ Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DALAM ISLAM. Yuly Sulistyorini, S.KM., M.Kes Departemen Biostatistika dan Kependudukan

PENGERTIAN DAN CONTOH PENERAPAN ASPEK LEGAL ETIK DALAM KEPERAWATAN ANESTESI. Disusun untuk Memenuhi Tugas Etika dan Aspek Legal

Transkripsi:

19/08/2010 ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN LESTARI PUJI ASTUTI, S.SiT Pengertian Aspek legal adalah aspek/ faktor yang membuat pelayanan kebidanan menjadi legal dimata hukum Tujuan memberikan jaminan keamanan bagi pasien atau tenaga kesehatan yang menolong ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN Latar belakang 1. UUD 1945 upaya pembangunan nasional yaitu pembangunan di segala bidang 2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap WNI melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif sbg upaya peningkatan SDM yang berkualitas ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN Latar belakang 1. Bidan erat hubungannya dengan penyiapan SDM 2. Visi Pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah derajat kesehatan optimal dengan straegi Paradigma sehat, Profesionalisme, JPKM, dan desentralisasis LEGISLASI Adl proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum sudah ada melalui serangkaian Sertifikasi ( pengaturan kompetensi), Registrasi ( Pengaturan kewenangan), dan Lisensi ( pengaturan penyelenggaraan kewenangan) LEGISLASI Peran legislasi : 1. Menjamin perlindungan pd masyarakat pengguna jasa profesi dan profesi sendiri 2. Legislasi sangat berperan dlm pemberian pelayanan profesional 1

19/08/2010 LEGISLASI Bidan profesional : 1. Mandiri 2. Peningkatan kompetensi 3. Praktek berdasarkan evidence based practic 4. Penggunaan berbagai sumber informasi SERTIFIKASI Adl dokumen penguasaan kompetensi tertentu melalui kegiatan pendidikan formal maupun non formal Tujuan umum : 1. melindungi masyarakat pengguna jasa profesi 2. meningkatkan mutu pelayanan 3. pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan SERTIFIKASI Tujuan khusus : 1. menyatakan kemampuan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku ( kompetensi) tenaga profesi 2. menetapkan kualifikasi & lingkup kompetensi 3. menyatakn pengetahuan, ketrampilan dan perilaku. (kompetensi) pendidikan tambahan tenaga profesi 4. menetapkan kualifikasi, tingkat & lingkup pendidikan tambahan tenaga profesi 5. memenuhi syarat utk mendapat nomor registrasi REGISTRASI Adl sebuah proses dimana seorang tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya pd suatu badan t3 scr periodik guna mendapatkan kewenangan dan hak utk melakukan tindakan profesionalnya setelah memenuhi syarat2 t3 ditetapkan oleh badan tsb REGISTRASI Tujuan Umum : melindungi masyarakat dari mutu pelayanan profesi Tujuan khusus : 1. me kan kemampuan tenaga p rofesi dlm mengadopsi kemajuan IPTEK ber pesat 2. me kan mekanisme obyektif & komprehensif dlm penyelesaian kasus mal praktik 3. mendata jumlah & ketegori melakukan praktik LISENSI Adl proses adm dilakukan oleh pemerintah atau berwenang berupa SIP diberikan kpd tenaga profesi telah teregistrasi utk pelayanan mandiri 2

19/08/2010 LISENSI Tujuan umum : melindungi masyarakat dari pelayanan profesi Tujuan khusus : 1. memberikan kejelasan batas wewenang 2. menetapkan sarana & prasarana OTONOMI DLM PELY KEBIDANAN Dasar otonomi pely keb : 1. Kepmenkes 900/ Menkes/ SK/ VII/2002 ttg registrasi & praktek bidan 2. Standar Pelayanan Kebidanan 3. UU Kesehatan No. 32/ Tahun 1996 tentang kesehatan 4. PP No. 32/Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan 5. Kepmenkes 1277/ Menkes/SK/XI/2001 tentang organisasi dan tata kerja Depkes 6. UU No 22/1999 ttg Otonomi daerah 7. UU No 13 th 2003 ttg ketenagakerjaan 8. UU ttg aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi ISSUE ETIK DALAM PELY KEBIDANAN Etik adl cabang ilmu filsafat mempelajari baik/ buruknya sikap dan tindakan manusia Isu etik dlm pely keb adalah suatu topik atau masalah pokok berkembang di masy menyoroti baik buruknya sikap dan tindakan manusia dalam pelayanan kebidanan OTONOMI DLM PELY KEBIDANAN Bidan memilki hak otonomi & mandiri utk bertindak scr profesional dilandasi kemampuan berpikir logis & sistematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi ISSUE ETIK DALAM PELY KEBIDANAN Isu adl masalah pokok berkembang di masy atau suatu lingk blm tentu benar, serta membutuhkan pembuktian Isu adl topik menarik utk didiskusikan & sesuatu memungkinkan setiap org mpy pendapat. Pendapat muncul akan bervariasi, isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai dan kepercayaan ISSUE MORAL Isu moral adalah suatu topik atau masalah pokok yang menyangkut sikap batin seseorang, yang terjadi dlm kehidupan kita sehari - hari 3

19/08/2010 DILEMA & KONFLIK MORAL Dilema moral menurut Campbell adl suatu keadaan dimana dihadapkan pada 2 alternative pilihan, kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah Dilema muncul krn terbentur pada konflik moral, pertentangan batin/ pertentangan antara nilai nilai diyakini bidan dgn kenyataan ada PENGAMBILAN KEPUTUSAN Bentuk pengambilan keputusan 1. strategi pengambilan keputusan dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana masa depan, rencana bisnis,dsb 2. cara kerja pengambilan keputusan dengan proses pengambilan 3. pengambilan keputusan individu & profesi PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pendekatan tradisional dlm pengambilan keputusan 1. mengenal atau mengidentifikasi masalah 2. menegaskan masalah dengan menunjukkan hub antara masa lalu & sekarang 3. memperjelas dicapai hasil prioritas ingin 4. mempertimbangkan pilihan ada 5. mengevaluasi pilihan tersebut 6. memilih solusi & menerapkan/ melaksanakannya PENGAMBILAN KEPUTUSAN Faktor mempengaruhi pengambilan keputusan 1. fisik 2. emosional 3. rasional 4. praktik 5. interpersonal 6. struktural MASALAH MASALAH ETIK MORAL Masalah etik moral mungkin terjadi dlm praktik kebidanan 1. persetujuan dalam proses melahirkan 2. memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan 3. Pelaksanaan USG dlm kehamilan 4. Kegagalan dlm proses persalinan 5. Konsep normal pelayanan kebidanan 6. Bidan dan pendidikan sex MASALAH MASALAH ETIK MORAL Langkah langkah penyelesaian 1. Bidan harus memenuhi kewajiban dalam pekerjaan 2. Rekomendasi 3. Dalam memberikan suatu pelayanan hrs sesuai dgn asuhan 4

19/08/2010 Adl membuat pilihan setelah mendapat penjelasan tentang alternatif asuhan yang akan dialaminya Perbedaan choice dan concent pilihan/choice penting dari sudut pandang klien sbg penerima jasa asuhan kebidanan, memberikan gambaran pemahamana masalah sesungguhnya & merupakan aspek otonomi pribadi menentukan pilihannya sendiri Hak hak pasien : 1. hak untuk memperoleh informasi 2. hak untuk bertanya 3. hak untuk dilayani secara pribadi 4. hak untuk menyatakan pandangannya 5. hak untuk memutuskan secara bebas INFORMED CONSENT Prinsip dasar Informed consent : adapun penjelasan yang akan disampaikan harus berkisar pada 5 hal pokok, antara lain : 1. penjelasan tentang tujuan tindakan medik yang akan dilakukan 2. penjelasan tentang tata cara tindakan yang akan dilakukan 3. penjelasan tentang resiko yang mungkin atau yang akan dihadapi 4. penjelasan tentang tindakan medik alternatif dan resiko dari masing masing tindakan 5. penjelasan tentang prognosis apabila tindakan tsb dilakukan atau tidak dilakukan Perbedaan choice dan consent persetujuan/consent penting dari sudut pandang bidan, karena berkaitan dengan aspek hukum untuk semua prosedur yang akan dilakukan bidan Petunjuk berkomunikasi sebelum memberikan informed choice : 1. dengarkan keluhan & ungkapan perasaan pasien 2. mencoba memahami apa yang diungkapkan pasien 3. jawab setiap pertanyaan dengan sabar 4. beri penjelasan secara singkat 5. gunakan istilah umum & sederhana 6. tunjukkan isyarat atau komunikasi nonverbal INFORMED CONSENT Informed bukan sekedar formulir persetujuan yang di dapat dari pasien, juga bukan sekedar tanda tangan pihak keluarga, namun mrpkn proses komunikasi. Inti dari proses informed consent adl kesepakatan antara tenaga kesehatan dan klien, sedangkan formulir hanya merupakan pendokumentasian hasil kesepakatan. 5

19/08/2010 INFORMED CONSENT Informed consent harus dilakukan setiap kali akan melakukan tindakan medis, sekecil apapun tindakan tersebut. Menurut Depkes (2002), informed consent dibagi 2 bentuk : 1. Implied consent yaitu persetujuan dinyatakan scr tidak langsung. 2. Express consent yaitu persetujuan yang dinyatakan dalam bentuk secara verbal 6