SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB

MEMBANGUN SISTEM NAVIGASI DI SURABAYA MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS API STUDI KASUS KABUPATEN MOJOKERTO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEPADATAN LALU LINTAS DAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI FASILITAS UMUM BERBASISKAN LAYANAN LOKASI (LOCATION BASED SERVICE)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan lokasi cabang cabang toko baju Mode Fashion berbasis web

REVIEW JURNAL. Disusun Oleh : Istikomah K Yuliana Ariyanti K

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System

SISTEM MITIGASI BANJIR BENGAWAN SOLO BERBASIS J2ME

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL RANCANGAN Hardware 1. Processor : Intel Dual Core CPU 2.0GHz 2. Memory (RAM) : 1 GB 3. Hardisk : 80 GB

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Penentuan Lokasi Rumah Pompa Kota Surabaya Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process(AHP)

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu menginginkan kemudahan, kecepatan dan sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

SIG PEMETAAN JENIS HAK ATAS TANAH

BAB I PENDAHULUAN. bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

BAB I PENDAHULUAN. Pada Dinas Pendidikan Kota Medan khususnya Medan Selatan, terdapat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

1. Pendahuluan Perangkat Internet dan mobile dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena k

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

Bab 3 Perancangan Sistem

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENUNJANG OLAHRAGA DI SURABAYA Alwy Husein, ; Arif Basofi, S.Kom, M.T, OCA, ;

SISTEM INFORMASI UNTUK DATA KECELAKAAN BERBASIS MOBILE

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB MENGENAI PENYEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN, PERUMAHAN, DAN RUMAH SAKIT DI KOTA BEKASI. Fie Jannatin Aliyah

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

PEMANFAATAN GOOGLEMAPS UNTUK PEMETAAN DAN PENCARIAN DATA PERGURUAN TINGGI NEGERI DI INDONESIA

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Perumusan Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat. Teknologi komputasi yang berkembang pesat sangat

BAB I PENDAHULUAN. saja. Dengan berkembanganya teknologi internet, masyarakat semakin di

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

Sistem Informasi Manajemen Tugas Akhir dan Kerja Praktek Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS Berbasis Web

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis Perbandingan Aplikasi Sejenis

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Sistem Informasi Geografis (SIG)

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk hard copy maupun bertanya kepada beberapa orang sekitar. Dimana ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA DI KABUPATEN LANGKAT BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin cepat waktu yang ditempuh maka semakin pendek pula jalur yang

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi manusia karena sifatnya yang sangat dinamis. Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu informasi yang

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN UMUM DI KOTA TUBAN BERBASIS WAP

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Informasi

Web GIS untuk Bank Swasta di Kota Semarang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

SISTEM PEMETAAN PAPAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS GOOGLE MAP

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS UMUM BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

SIG UNTUK ANALISA PENENTUAN LOKASI BARU WARALABA DI KAB. PONOROGO Afif Martha Budianto 1, Isbat Udzin N, S.Kom, MT 2, Ahmad Syauqi Ahsan,S.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 1 2, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus PENS-ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 Telp (+62)31-5947280, 5946114, Fax. (+62)31-5946114 Email :afifmartha @student.eepis-its.edu Makalah Proyek Akhir ABSTRAK Seiring dengan tingkat perubahan perilaku masyarakat yang sangat cepat, frekuensi aktivitas manusia pun bertambah secara signifikan, sehingga pemenuhan kebutuhan pun meluas. Pelaku usaha retail sangat memperhatikan dua faktor penting yang mempengaruhi bisnis mereka yaitu bagaimana cara menarik konsumen dan bagaimana mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usaha. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kesempatan untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya ditentukan oleh pemilihan lokasi. Masalah pemilihan lokasi merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan dengan matang dalam mendirikan mini market. Sedangkan pengambilan keputusan selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalanpersoalan yang ada dengan cara membuat asumsi-asumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang diinginkan. Mengaplikasikan SIG dalam sebuah kegiatan bisnis dapat memberikan keuntungan lebih daripada menggunakan aplikasi pendukung keputusan bisnis yang hanya mampu memberikan dukungan berupa angka ataupun teks saja. Aplikasi ini dapat memberikan keluaran berupa visualisasi SIG dan ranking lokasi alternatif pembangunan waralaba baru yang diproyeksikan dengan beberapa syarat ekonomis pendukung bisnis menggunakan metode AHP. Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Analytical Hierarchy Process, lokasi alternatif. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pemilihan lokasi merupakan aspek terpenting yang akan mempengaruhi kesuksesan sebuah usaha, sebab lokasi strategis yang dapat diakses dengan mudah akan menarik konsumen untuk berbelanja. Dapat dikatakan bahwa keputusan ini merupakan prioritas utama diantara keputusan yang lain dan sangatlah sulit untuk menerima kompensasi dari pengaruh buruk yang diakibatkan kesalahan dalam pemilihan lokasi usaha. Pengambilan keputusan dalam suatu usaha khusunya pada waralaba selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendekatan yang memberikan kesempatan bagi setiap individu atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan atau ide-ide dan mendefinisikan persoalan-persoalan yang ada dengan cara membuat asumsiasumsi dan selanjutnya mendapatkan pemecahan yang diinginkannya. Pada saat ini AHP telah digunakan secara luas dalam perencanaan perusahaan, pemilihan investasi, analisa biaya, bahkan untuk kebutuhan militer. Pelaku usaha retail sangat memperhatikan dua faktor penting dalam pengembangan usaha yaitu bagaimana cara menarik konsumen dan bagaimana mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usaha. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kesempatan untuk mendapatkan profit sebesar-besarnya ditentukan oleh pemilihan lokasi. Hal ini akan diproyeksikan dengan beberapa syarat ekonomis yang tentunya akan mendukung bisnis tersebut. 1

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan uraian diatas, maka permasalahan yang timbul dalam proyek akhir ini adalah : Bagaimana mendapatkan data-data terkait yang akurat dan lengkap sebagai bahan untuk pengerjaan proyek akhir ini. Bagaimana mengolah data pendukung menjadi data spasial GIS. Bagaimana membangun aplikasi GIS yang berdasarkan data-data yang didapat sehingga dapat memberikan informasi mengenai daerah yang strategis untuk mendirikan sebuah waralaba. 1.3 Tujuan Berdasarkan fakta dan analisis yang telah dilakukan maka tujuan proyek akhir ini adalah untuk memberikan informasi penentuan lokasi baru Waralaba di kab. Ponorogo berupa data spasial beserta atributnya, mengetahui lokasi yang tepat dengan menganalisa parameter yang ada sehingga menghasilkan rekomendasi bagi pihak manajemen dalam perencanaan selanjutnya. 1.4 Batasan Masalah Pada proyek akhir ini, batasan permasalahannya adalah sebagai berikut : Daerah yang menjadi obyek dalam pembuatan proyek akhir ini adalah Kabupaten Ponorogo. Implementasi GIS menggunakan Google Maps. Parameter yang digunakan dalam analisa adalah jumlah penduduk, jumlah kompetitor yang ada, jumlah perkantoran, Transportasi, pendapatan, perumahan dan jumlah sekolah atau perguruan tinggi. Obyek waralaba yang dijadikan tempat survei proyek akhir ini adalah PT. Sumber Alfaria Trijaya (SAT) atau Alfamart yang ada di Kab. Ponorogo. Data yang dipakai adalah data sekunder. II PERANCANGAN SISTEM 2.1 Perancangan Sistem 2.1.1 Sumber Data Jenis data dalam proyek akhir ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari instansi terkait. Data sekunder didapatkan dari pihak pihak terkait. Diantaranya adalah Rumah Sakit, Pusat perbelanjaan, Terminal Bus, Sekolah, Waralaba, Perkantoran, Perumahan, Lokasi Baru Metode analisa yang digunakan untuk menentukan daerah promosi ini adalah dengan metode overlay/tumpang susun terhadap object spasial serta analisa tabular yaitu berdasarkan data yang telah didapatkan dari hasil survey dan wawancara dan analisa tabular dengan menggunakan pendekatan statistik. 2.1.2 Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem yang mendukung dalam membangun proyek akhir ini adalah menggunakan hardware dan software sebagai berikut: 1. Hardware : Pentium Core 2 Duo Inside 2.16 M, Memori 2 Gb, Hardisk 160GB. 2. Software : Windows XP SP2, Microsoft office, Navicat, Dreamweaver, Xammp.. 2.1.3 Konfigurasi Sistem Setelah kebutuhan system terpenuhi kemudian istem yang akan dibangun ini adalah sebuah aplikasi yang dijalankan oleh pengguna dengan web browser sebagai media interface-nya. Pengguna dapat menggunakan berbagai macam web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, Opera, Internet Explorer dan lainlain. Gambaran arsitektur dari sistem ini adalah sebagai berikut. Gambar 3.2 Arsitektur Sistem penentuan lokasi Baru Waralaba User berkomunikasi dengan sistem melalui web browser, apabila situs web ini dibuka, maka browser akan menampilkan konten web dari situs yang terdapat pada web server. Aplikasi web inilah yang akan berinteraksi secara interaktif dengan pengguna, apabila pengguna melakukan suatu perintah, maka eksekusinya akan diproses di browser atau web server, dan apabila terdapat permintaan dari aplikasi untuk mengakses database, maka database tersebut akan dipanggil ke dalam program yang diambil dari web server, lalu dilakukan request data yang diminta ke server Google Maps. Hasilnya adalah berupa gambar peta, serta objek-objek yang dimiliki oleh peta Google Maps 2

yang selanjutnya akan dikembalikan ke web browser berupa tampilan peta yang memiliki point-point lokasi yang diminta didalamnya. Aplikasi web GIS ini memiliki empat fitur utama yaitu menampilkan lokasi berdasarkan kategori,pencarian lokasi, menampilkan rute, tambah lokasi, tambah alternatif lokasi baru dan yang terakhir yaitu analisa menggunakan AHP. Untuk memodelkan aplikasi sistem penentual lokasi baru waralaba di Kab. Ponorogo digunakan Activity Diagram. Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masingmasing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Berikut ini adalah Activity Diagram untuk menampilkan lokasi berdasarkan kategori. 2.1.4 Penentuan Lokasi Waralaba Aplikasi Ponorogo Maps menggunakan struktur navigasi campuran yang disebut juga struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan percabangan maka dibuat percabangan. Gambar 3 Rancangan Penentuan Lokasi Baru Waralaba III Uji Coba dan Analisa 3.1 Antar Muka Rancangan layout aplikasi web yang dibuat seperti gambar dibawah ini : Gambar 5 Rancangan Antar Muka Tampilan muka untuk halaman awal terbagi menjadi lima bagian utama yaitu : Keterangan gambar: 1. Logo situs. 2. Judul Aplikasi 3. Menu navigasi home yang merupakan navigasi untuk kembali ke layar utama. 4. Menu AHP 5. Peta Google Maps, pada bagian ini akan diletakkan gambar peta dimana objek lokasi akan ditampilkan. 6. Rute perjalanan dari hasil pencarian yaitu arah kiri, kanan dan belok untuk mencapai lokasi tujuan. Disini juga akan ditampilkan kategori. 7. Menu navigasi untuk melakukan pencarian 8. Menu informasi pembuat aplikasi. 9. Menu Login 3.2 Penggunaan Aplikasi Berikut ini adalah tampilan dari aplikasi proyek akhir ini : 3

Gambar 6 Tampilan Antar Muka Aplikasi Web Dalam halaman utama ini tampilan peta adalah peta Ponorogo. Peta dapat ditampilkan dalam bentuk peta Map, Satellite atau Hybrid. User dapat menggunakan fasilitas fsilitas yang ada, user dapat melakukan pencarian lokasi yaitu menu yang fasilitas untuk pencarian suatu lokasi, mengetahui informasi yang ada yaitu menu yang menampilkan fasilitas apa saja yang dapat dipilih untuk ditampilkan di peta. Menu fasilitas ini didapat dari database dan user dapat melakukan pencarian rute antara lokasi A ke lokasi B yaitu melalui menu Get Direction merupakan menu yang menyediakan fasilitas untuk menentukan jalur antara lokasi A ke lokasi B. keterangan jalur jalur yang dilewati. Tampilan petabisa menggunakan tampilan dalam bentuk Map, Satellite ataupun dalam bentuk Hybrid. 3.5 Pengujian Menu Search Lokasi 3.3 Hasil Uji Coba Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek akhir yang telah direncanakan. Selain itu dengan adanya pengujian ini dapat diketahui adanya kelemahan atau kekurangan yang ada pada proyek akhir ini. Pada halaman utama ini dapat ditampilkan dengan aplikasi berupa tampilan peta yang mempunyai beberapa fasilitas pilihan menu, form tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 9 Hasil Search Lokasi Dari hasil output search lokasi dapat dijelaskan bahwa untuk pencarian suatu lokasi user dapat mengetahui informasi detail. Seperti gambar di atas sebagai contoh bahwa lokasi atau tempat fasilitas yang dicari adalah Alfamart Trunojoyo 3.6 Pengujian AHP 3.4 Pengujian Menu Get Directions Berikut tampilan output dari percobaan Get Directions. Gambar 7 Menu Get Direction Dari percobaan di atas didapatkan hasil untuk mengetahui rute dari lokasi A ke lokasi B yang diinginkan. Dalam Get Direction posisi lokasi A atau B dapat didragg atau digeser ke lokasi yang diinginkan, selain itu juga tersedia Gambar 10. Halaman Input AHP Uji coba pertama, dengan masukan berupa ranking dari prioritas: Tabel 5.3.1 Ranking Prioritas Ujicoba 1 1 Penduduk, prioritas ke : 1 2 Kompetitor, prioritas ke : 2 3 Perkantoran prioritas ke : 3 4 Jumlah transportasi prioritas ke : 4 5 Jumlah Perumahan prioritas ke : 5 6 Pendapatan rata-rata prioritas ke : 6 7 Pendapatan rata-rata prioritas ke : 7 Untuk masukan dan hasil keluaran dari AHP 4

dan untuk tampilan visualisasi integrasi antara peta dengan AHP dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 11 Tabel Hasil Analisa Gambar 13 Tabel Hasil Analisa Lahan Kosong Jl. Pamuka Penduduk : 59089 Jumlah Kompetitor : 1 Perkantoran : 4 Transportasi : 5 Perumahan : 1 Rata-rata pendapatan : 1.500.000 Sekolah / PT : 4 Peta alternatif lokasi Baru Waralaba: Persawahan Cekok Penduduk : 59089 Jumlah Kompetitor : 1 Perkantoran : 2 Transportasi : 10 Perumahan : 4 Rata-rata pendapatan : 1.200.000 Sekolah / PT : 2 Peta alternatif lokasi Baru Waralaba: Gambar 14 alternatif lokasi baru 4 Kesimpulan Gambar 12 alternatif lokasi baru Uji coba kedua, dengan masukan berupa ranking dari prioritas: Tabel 4.2 Ranking Prioritas Ujicoba 2 1 Penduduk, prioritas ke : 4 2 Kompetitor, prioritas ke : 7 3 Perkantoran prioritas ke : 3 4 Jumlah transportasi prioritas ke : 1 5 Jumlah Perumahan prioritas ke : 2 6 Pendapatan rata-rata prioritas ke : 6 7 Pendapatan rata-rata prioritas ke : 5 Untuk masukan dan hasil keluaran dari AHP dan untuk tampilan visualisasi integrasi antara peta dengan AHP dapat dilihat pada gambar berikut: Dari hasil proses uji coba diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya adalah : 1. Penempatan posisi marker ditentukan berdasarkan titik koordinat latitude dan longitude. 2. Dalam get directions ditampilkan rute atau jarak yang terdekat. Selain itu user juga dapat menentukan posisi yaitu dengan cara klik titik koordinat yang diinginkan. 3. Agar sistem ini dapat memetakan lokasi yang paling strategis untuk pembangunan lokasi baru waralaba dibutuhkan data yang akurat. Data tersebut didapatkan dari dinas terkait, survey langsung di lapangan. Keakuratan data ini berpengaruh pemetaan lokasi yang paling tepat untuk pembangunan lapangan futsal pada aplikasi Daftar Pustaka [1] Syaiful, Mohammad, 2011. Membangun Sistem Navigasi Surabaya Menggunakan Google Maps API. Buku Tugas Akhir Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS, Surabaya. [2] Larasati, Eka, 2010. Pencarian Lokasi Pembangunan Lapangan Futsal dengan AHP-GIS di Kota Malang. Buku Tugas 5

Akhir Jurusan Teknik Informatika PENS-ITS, Surabaya. [3] Perangin-angin, Kasiman. Aplikasi Web dengan PHP dan MYSQL. Penerbit Andi Yogyakarta, 2006 [4] Purvis, Michael., Beginning Maps Applications with PHP and AJAX from Novice to Professional. Apress. 2006. [5] Bahtiar, Agus., PHP/Script Most Wanted. Penerbit Andi Yogyakarta. 2008 [6] Williams, Mike. Google Maps API Tutorial. http://econym.org.uk. Diakses pada bulan Mei 2011. 6