JURNAL ILMIAH OLAHRAGA. Hikmah Nindya Putri/

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

OLEH DILLA FARID W. T

ANALISIS KEMENANGAN LEE CHONG WEI DALAM PERTANDINGAN MELAWAN CHEN LONG

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

JURNAL. Oleh: AINU ROHMAT HAFIDI Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Mokhammad Firdaus, M.Or.

2015 UJI VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN TES FOREHAND SMASH DARI JAMES POOLE UNTUK CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Munculnya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL PENJAS KELAS XI (BULUTANGKIS)

BAB I PENDAHULUAN. ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Shuttlecock bulutangkis

PERBANDINGAN KONDISI FISIK DAN TEKNIK DASAR PEMAIN TUNGGAL DENGAN PEMAIN GANDA DALAM CABOR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

perkembangan olahraga itu bersifat dinamis, seiring dengan perkembangan yang digemari oleh masyarakat umum yaitu badminton.

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. UU RI NO 3 tahun 2005 BAB II pasal 4 sistem keolahragaan nasional

BAB I PENDAHULUAN. sempatberhenti sampai sekitar dua tahun awal kemerdekaan. Dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rukita Ramdan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Malaya. Sejak saat itu pemain bulutangkis Indonesia mulai di perhitungkan di

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP KEMAMPUAN JUMP SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA KELAS VII SMP SANTA MARIA KOTA SELATAN TAHUN 2013

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMALIAN SERANGAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS

Abdul Rohim S1Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya, Dr. Amrozi Khamidi, M.Pd.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DANREKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. tehnik dasar dalam bola voli yaitu ; servis, passing atas, passing bawah, smash,

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Kata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN BEBAN RAKET TERHADAP HASIL PUKULAN LONG FOREHAND

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga prestasi yang banyak di

JURNAL SKRIPSI PENGARUH METODE LATIHAN DRILL DAN BERPASANGAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SMASH PADA PERSATUAN BULUTANGKIS THOKEWOH KLATEN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga bulutangkis di Indonesia telah menempatkan diri sebagai

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. dengan menggunakan shutllecock (bola) dan raket sebagai alat untuk memukul

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional dan dimainkan hampir di semua kota di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan antara lain banyaknya klub-klub dari kota besar sampai

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dewasa ini. Dalam era modernisasi tenis lapangan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

I. PENDAHULUAN. diharapkan siswa akan dapat mencapai standar kompetensi pada masingmasing

SILABUS DAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: TEORI & PRAKTEK BULUTANGKIS (KEP 233) DOSEN PENGAMPU: WAWAN JUNRESTI DAYA S.Si M.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi psikis atau mental akan mempengaruhi performa atlet baik saat latihan

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

I. PENDAHULUAN. lapangan bulu tangkis, banyaknya lapangan bulu tangkis ini. menggambarkan betapa populernya cabang olahraga ini di Negara kita.

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

TINGKAT KEMAMPUAN SERVIS PENDEK FOREHAND DAN KEMAMPUAN SMASH BULUTANGKIS SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP N 32 PURWOREJO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJURNAS TONNIS ANTAR MAHASISWA PIALA REKTOR UNNES II TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN. Sekolah pada hakikatnya merupakan lembaga pendidikan yang bertugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

BAB 1 PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana paling tepat untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap prima dan sehat, disamping

PENGARUH LATIHAN POSISI BERUBAH DAN TETAP TERHADAP HASIL DROPSHOT

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK.

PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

Oleh : Miswar NPM: P

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi hasrat bergerak Dalam kehidupan modern ini manusia tidak dapat dipisahkan dengan PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

HUBUNGAN WHOLE BODY REACTION TIME DAN ANTICIPATION REACTION TIME DENGAN KETEPATAN PENGEMBALIAN SERANGAN SMASH

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN KHUSUS CABANG BULUTANGKIS IMSSO LIGA MEDIKA 2017

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH OLAHRAGA Hikmah Nindya Putri/ 096484016 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI PROGRAM STUDI S1 ILMU KEOLAHRAGAAN 2013

1 ANALISIS PERTANDINGAN BULUTANGKIS TUNGGAL PUTRA ANTARA LEE CHONG WEI DAN LIN DAN PADA OLIMPIADE MUSIM PANAS XXX DI LONDON 2012 Hikmah Nindya Putri ABSTRAK Dalam analisis pertandingan bulutangkis terdapat keberhasilan pukulan yang menjadi senjata andalan seorang pemain agar dapat memenangkan suatu pertandingan, dan kegagalan pukulan yang menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan pukulan dari Lee Chong Wei dan Lin Dan, meliputi pukulan servis, lob, dropshot, smash, drive, backhand, dan netting. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana, dengan menggunakan software Dartfish. Sedangkan penelitian ini bersifat analisis dokumen berupa data sekunder dari pertandingan antara Lee Chong Wei dan Lin Dan untuk mendeskripsikan tahapan gerakan. Data hasil analisis berupa angka dianalisis menggunakan rumus statistika berupa hitungan persentase, Hasil analisis data statistik menunjukkan persentase keberhasilan pukulan Lee Chong Wei sebesar 46,73% dan persentase kegagalan pukulan sebesar 53,27% dengan kegagalan pukulan terbanyak yaitu return smash sebesar 14%. Berbeda dengan Lin Dan yang memiliki tingkat keberhasilan pukulan sebesar 53,27% dan persentase kegagalan sebesar 46,73% dengan kegagalan pukulan terbanyak yaitu lob sebesar 13,08%. Simpulan penelitian diperoleh bahwa pertandingan ini dimenangkan oleh Lin Dan dengan skor 2-1 atas Lee Chong Wei. Teknik pukulan yang paling mendominasi keberhasilan pukulan kedua pemain adalah smash dengan persentase 15-18%, sedangkan kegagalan pukulan yang mendominasi permainan Lee Chong Wei adalah return smash dan kegagalan pukulan yang mendominasi Lin Dan adalah lob. Hal tersebut dikarenakan posisi tubuh yang tidak tepat untuk mengambil bola sehingga pengembalian melebar atau tidak tepat, maupun gerak bola yang berada di posisi sulit sehingga tidak terjangkau dan gagal dikembalikan ke area lawan. Kata kunci : Analisis, pertandingan bulutangkis

2 Pendahuluan Bulutangkis adalah bentuk permainan yang dilakukan oleh dua orang (permainan tunggal) atau empat orang (permainan ganda), dengan menggunakan rangkaian bulu yang ditata dalam sepotong gabus sebagai bolanya, dan raket sebagai alat pemukulnya, di atas sebidang lapangan yang dibatasi oleh net. Dalam bermain bulutangkis diperlukan teknik dasar dan kemampuan tingkat dasar yang baik, sehingga dapat meningkatkan kualitas permainan. Sedangkan teknik pukulan yang diperlukan dalam bermain bulutangkis diawali dengan melakukan servis dan dilanjutakan dengan pengembalian bola yang diarahkan ke tempat yang sulit dijangkau lawan dengan melakukan lop, dropshot, smash, backhand, drive, dan netting. Pada permainan bulutangkis ada empat hal pokok yang sangat penting untuk parameter peningkatan kualitas atlet dan presatasi yang dapat diraih, antara lain kemampuan fisik, teknik, strategi atau taktik, dan mental. Komponen pokok tersebut dimiliki oleh atlet-atlet professional yang bertanding di even-even bergengsi dunia, seperti Olimpiade London 2012. Pada pertandingan bulutangkis final tunggal putra Olimpiade 2012 di London terjadi final ulangan Olimpiade Beijing 2008 yang saling bertaruh ambisi antara Lin Dan yang ingin mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang sukses mempertahankan gelar, melawan Lee Cong We yang ingin menyumbangkan emas pertama untuk negaranya. Rivalitas kedua pemain menjadi inspirasi untuk diamati dari segi pukulan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi suatu pertandingan. Seorang pelatih hendaknya mengetahui kemampuan anak didiknya, baik kelebihan pukulan yang dimiliki maupun tingkat kegagalan pukulan yang dominan pada saat bertanding. Selain itu, pelatih juga harus pandai memahami perbedaan karakter dan strategi saat bertanding antara pemain pengguna tangan kanan dan pemain pengguna tangan kiri (kidal), sehingga diperlukan analisis pertandingan saat atletnya bertanding untuk digunakan sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki dan meminimalisir tingkat kegagalan pukulan atlet tersebut. Dilatarbelakangi dengan masalah tersebut, penulis ingin menganalisis pertandingan antara Lee Chong Wei dan Lin Dan dari segi keberhasilan dan kegagalan pukulan saat bertanding pada final tunggal putra Olimpiade London

3 2012, tujuannya agar dapat digunakan sebagai bahan referensi pelatih, pemerhati olahraga bulutangkis maupun pembaca pada umumnya. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sederhana jika memungkinkan dengan metode deskriptif yang bersifat analisis dokumen. Pada penelitian ini, penulis menganalisis keberhasilan dan kegagalan pukulan oleh Lee Chong Wei dan Lin Dan, serta mendeskripsikan tahapan gerakan pada pukulan gagal yang menjadi kelemahan masing-masing atlet tersebut. Data sekunder diperoleh dari hasil rekaman video pertandingan yang diambil dari jaringan internet, salah satunya youtube. Instrumen pada penelitian ini membutuhkan beberapa software, antara lain: software media player classic dan software Dartfish. Pada penelitian ini, teknik analisis data menggunakan rumus persentase. Hasil Berdasarkan pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut: Pukulan Lee Chong Wei Keberhasilan Kegagalan (%) (%) Lin Dan Keberhasilan Kegagalan (%) (%) Jumlah

4 Pada pertandingan bulutangkis final Olimpiade London 2012 yang mempertandingkan Lee Chong Wei dan Lin Dan, dengan skor 2-1 atas kemenangan Lin Dan. Laga yang berlangsung selama 78 menit dengan total pukulan keseluruhan dari awal mulai set pertama hingga berakhirnya set ketiga sebanyak 154.755 pukulan. Sedangkan total keberhasilan dan kegagalan pukulan yang diamati sebanyak 107 pukulan. Dari hasil hitungan statistik dapat dijelaskan jika Lee Chong Wei maupun Lin Dan memiliki keunggulan dalam melakukan smash, khususnya jump smash yang paling sering dilakukan untuk mematikan gerak lawan. Selain smash, pukulan andalan lainnya yang berperan dalam memperoleh poin adalah netting dan lob. Kedua pukulan tersebut merupakan pukulan serang yang cukup efisien untuk memulai serangan maupun menghambat gerak permainan lawan. Sedangkan kelemahan dari kedua pemain juga tidak jauh berbeda, kelemahan paling dominan pada Lee Chong Wei adalah return smash, sedangkan Lin Dan kegagalan pukulan yang paling dominan adalah lob. Menurut data hasil pengamatan didapatkan keberhasilan dan kegagalan pukulan pada masing-masing set pertama adalah Lee Chong Wei memenangkan pertandingan dengan poin 21-15 atas Lin Dan. Dari hasil tersebut didapatkan jika keberhasilan pukulan Lee Chong Wei dan Lin Dan dalam meluncurkan serangan adalah pukulan smash, khususnya jump smash. Sedangkan kegagalan pukulan dalam set pertama yang menjadi penyebab kekalahan Lin Dan adalah pukulan lob yang seringkali melebar atau keluar lapangan (out). Kegagalan pukulan tersebut akibat kombinasi pergerakan

5 pergelangan tangan yang kurang tepat dan komposisi enegi (power) yang dilecutkan pergelangan tangan berlebihan, dalam hal ini pada saat Lin Dan melakukan pukulan lob yang disilangkan, posisi pergelangan tangannya terlalu menyerong dibarengi dengan power yang terlalu besar dengan tujuan bola dapat sampai ke bagian area belakang silang, tetapi hasilnya malah melebar atau out. Sedangkan Lee Chong Wei seringkali melakukan kesalahan saat pengembalian smash oleh Lin Dan (return smash). Hal tersebut dikarenakan arah jatuh bola yang jauh dengan posisi tubuh Lee dan tajam, sehingga menyulitkan posisi tubuh Lee Chong Wei untuk melakukan pergerakan return smash. Namun, akibat Lee memaksakan pengembalian yang tidak sesuai dengan posisi tubuhnya, pergerakan tangan Lee juga mengalami kesulitan untuk mengembalikan return smash secara sempurna. Posisi tangan yang terlalu miring cukup jauh untuk menjangkau bola dan sudut yang dibentuk oleh pergelangan <45 o.

6 Tahapan gerakan Lin Dan pada saat melakukan jump smash ke-10 Sumber: www.youtube.com dan analisis dengan software Dartfish Pada set kedua permainan hanya berdurasi kurang dari 21 menit, peforma Lee Chong Wei mengalami penurunan dan sering mati sendiri, sehingga mengalami kekalahan dengan poin 10-21 atas kemenangan Lin Dan. Dalam set ini Lin Dan juga merubah pola permainan serangnya. Keberhasilan pukulan Lin Dan pada set kedua adalah permainan bola panjang atau lob dan keberhasilan Lee Chong Wei pada set kedua adalah pukulan smash. Sedangkan kegagalan pukulan oleh lee Chong Wei adalah lop, karena sering melebar keluar (out). Sedangkan Lin Dan sringkali gagal mengembalikan pukulan nettitng. Kegagalan pukulan yang terjadi diakibatkan oleh hal-hal yang tidak jauh berbeda pada set pertama, yaitu sudut pergelangan tangan yang tidak tepat, memaksakan pengembalian dengan posisi tubuh yang jauh

7 dari posisi bola datang, dan bola yang tidak dapat dijangkau. Pola permainan Lee yang dengan mudah dibaca oleh Lin Dan pada set kedua dan berakhir dengan skor kedua pemain menjadi 1-1. Selanjutnya pada set ketiga yang merupakan penentuan kemenangan pada final Olimpiade London 2012 dimenangkan oleh Lin Dan dengan skor 2-1 atas Lee Chong Wei. Laga yang berlangsung selama 35 menit ini, Lin Dan maupun Lee Chong Wei memperoleh poin terbanyak melalui pukulan smash, sedangkan kegagalan pukulan Lin Dan adalah drive yang diluncurkan oleh Lee Chong Wei, sedangkan kegagalan pukulan Lee yang paling mendominasi pada set ketiga ini adalah netting dan return smash. Pada set ketiga ini sering terjadi rally-rally panjang antara kedua pemain. Lin Dan yang sempat tertinggal dengan poin 13-15 dan 16-18 atas Lee Chong Wei, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18 sama. kemudian Lee Chong Wei berhasil memperoleh poin 19 terlebih dahulu sehingga memacu ambisinya untuk segera mengakhiri pertandingan dan memperoleh kemanangan. Namun akibat Lee Chong Wei terlalu berambisi bola gagal dikembalikan dengan sempurna dan menjadikan Lin Dan memperoleh game poin terlebih dahulu. Permainan rally-rally panjang hingga 45 pukulan terjadi dan diakhiri oleh pukulan underhand lob oleh Lee Chong yang melebar (out), sehingga Lin Dan berhasil mengakhiri set dengan poin 21-19 dan berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara Olimpiade 2008 dan 2012.

8 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan dari penelitian ini adalah pada final Olimpiade London 2012 dimenangkan oleh Lin Dan dengan skor 2-1 atas Lee Chong Wei. Persentase keberhasilan Lee Chong Wei dan Lin Dan sebesar 46,73% dan 53,27%. Dengan pukulan yang mendominasi keberhasilan adalah smash sebesar 15-18%. Sedangkan persentase kegagalan pukulan Lee Chong Wei sebesar 53,27% dan 46,73% merupakan persentase kegagalan pukulan Lin Dan. Lee Chong Wei kegagalan pukulan yang mendominasi adalah return smash sebesar 14,02%, sedangkan Lin Dan pada pukulan lob sebesar 13,08%. Saran Pelatih diharapkan memberikan feedback dengan membiasakan diri untuk menganalisis gerakan untuk atlet-atlet berprestasi dunia, untuk dijadikan bahan feedback sebagai knowledge of performance bagi atlet asuhannya, sehingga memberikan pengetahuan dan pengalaman yang baik untuk para atlet dalam menghadapi lawan saat bertanding. Daftar Pustaka Dinata, Marta dan Tarigan, Herman. 2004. Bulu Tangkis. Ciputat: Cerdas Jaya. Grice, Tony. 1996. Bulu Tangkis: Petunjuk Praktis Untuk Pemula Dan Lanjut. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Johnson. 1982. Bimbingan Bermain Bulutangkis. Jakarta: Mutiara. Nuryadi.2004. Analisa Permainan Olahraga Squash dan Implikasinya dalam Latihan. Jakarta Suryanto.2010.Identifikasi Kondisi Psikologis(mental) Atlet Junior Cabang Panahan Di DI Yogyakarta.pdf Tohar. 1992. Olahraga Pilihan Bulutangkis. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dan Kebudayaan.