PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAHKHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 172 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 281 TAHUN 2014 TENTANG

..f~j~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 166 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 308 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 164 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAYANAN PEREDARAN HASIL HUTAN

'.- - PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA." NOMOR 159 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 167 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERJITURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 307 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 311 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 288 TAHUN 2014 TENTANG

c2y!jdota ~bda PERATURAhl GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 334 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 356 TAHUN 2014 TENTANG

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 161 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 221 TAHUN 2014

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 314 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINS) DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 355 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 296 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 194 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 50 Tahun : 2016

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 N

8lJeMur/& ~UVV(moi oytdo«f/ ~licata

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI INFORMASI DAERAH

2 (2) Sekretariat Kabinet dipimpin oleh Sekretaris Kabinet. Pasal 2 Sekretariat Kabinet mempunyai tugas memberikan dukungan pengelolaan manajemen kabi

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERMURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 300 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG KOMISI INFORMASI PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR :115 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR 205 TAHUN Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara:

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Peraturan Presiden Nomor 118 Tahun 2014 tentang Sekretariat, Sistem dan Manajemen Sumber Daya Manusia, Tata Kerja, serta Tanggung Jawab dan Penge

BUPATI TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. PERJlTURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 337 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 7 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. Ombudsman RI. Organisasi dan Tata Kerja. PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAHKHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISIINFOR~1ASI PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Monimbang a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, diperlukan Sekretariat Komisi Informasi Provinsi; b. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan kebutuhan Pemerintah Provinsi Daerar, Khusus Ibukota Jakarta, rerlu dibentuk Sekretariat Komisi Informosi Provinsi dalam kelembagaan Unit Pelaksana Teknis Sa:uan Kerja Perangkot Daerah yang bertanggung jawab di bidang Komunikasi, lnformatika ccln Kehumasan; C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta sesuai dengan ketentuafl Pasal 149 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 56 Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan Organis<lsi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Informasi Provinsi; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tah:.m 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah b3berapa kal; diubah terakhir dengan Undang Undang Nemor ~2 T'Clhun 2008; 3. Undang-LJndang Nor.1C,r 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provins; Daerah Khusus Icukcta,Jakarfa seba9ai Ibukota Negara Kesatuan Republik indonesia;

2 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2007 tentang pora Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 11. Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan; MEMUTUSKAN : Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISIINFORMASI PROVINS\. BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan yang selanjutnya disebut Dinas Kominfomas adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kominfomas.

3 8. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 9. Biro Organisasi dan Tatalaksana yang selanjutnya disebut Biro Ortala adalah Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 11. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah Unit Kerja atau Subordinat SKPD. 12. Komisi Informasi Provinsi yang selanjutnya disingkat KIP adalah Komisi Informasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 13. Sekretariat Komisi Informasi Provinsi yang selanjutnya disingkat Sekretariat KIP adalah Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 14. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri. 15. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non elektronik. 16. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. 17. Dokumentasi adalah pengumpulan, pengolahan, penyusunan dan/atau pencatatan dokumen, data, gambar dan suara untuk bahan informasi publik. 18. Pejabat Publik adalah orang yang ditunjuk dan diberi tugas untuk menduduki posisi atau jabatan tertentu pada badan publik. 19. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, selanjutnya disingkat PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan/atau pelayanan informasi di Iingkungan Pemerintahan Daerah. 20. Pemohon Informasi Publik adalah warga Negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

4 21. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum atau badan publik. 22. Pengguna Informasi Publik adalah orang yang menggunakan informasi publik sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal2 Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Sekretariat KIP. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal3 (1) Sekretariat KIP merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kominfomas. (2) Sekretariat KIP dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat yang secara teknis operasional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua KIP dan secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal4 (1) Sekretariat KIP mempunyai tugas memberikan dukungan pelayanan administratif kepada KIP. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat KIP menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan pelaksanaan program kerja Sekretariat KIP; b. fasilitasi penyiapan program KIP; c. fasilitasi dan pemberian pelayanan teknis KIP; d. fasilitasi pelaksanaan kegiatan KIP; e. pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga dan ketatausahaan di KIP; dan f. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KIP.

5 BAB IV ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal5 (1) Susunan organisasi Sekretariat KIP terdiri dari : a. Kepala Sekretariat; b. Subbagian Tata Usaha; c. Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa; d. Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah; dan e. Subkelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi Sekretariat KIP sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Gubernur ini. Bagian Kedua Kepala Sekretariat Pasal6 Kepala Sekretariat mempunyai tugas : a. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4; b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha, Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Subkelompok Jabatan Fungsional; c. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan konsultasi Badan Publik Daerah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan KIP berkaitan dengan implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; dan d. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KIP. Bagian Ketiga Subbagian Tata Usaha Pasal 7 (1) Subbagian Tata Usaha merupakan satuan kerja dalam pelaksanaan administrasi KIP dan Sekretariat KIP. (2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat.

6 (3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : a. menyusun bahan rencana kerja dan anggaran dan dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat KIP sesuai dengan Iingkup tugasnya; c. mengoordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran, dokumen pelaksanaan anggaran dan rencana strategis KIP dan Sekretariat KIP; d. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran dan kegiatan KIP dan Sekretariat KIP; e. mengoordinasikan dan memfasilitasi Tenaga Ahli/Asisten Ahli KIP; f. melaksanakan pengelolaan kepegawaian; g. melaksanakan pengelolaan keuangan dan barang KIP dan Sekretariat KIP; h. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja KIP dan Sekretariat KIP; i. melaksanakan kerumahtanggaan KIP dan Sekretariat KIP termasuk pengelolaan ruang rapat; j. melaksanakan kegiatan surat menyurat dan kearsipan KIP dan Sekretariat KIP; k. melaksanakan publikasi kegiatan, upacara dan pengaturan acara KIP dan Sekretariat KIP; I. mengoordinasikan penyusunan laporan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas KIP dan Sekretariat KIP; m. menyiapkan bahan laporan Sekretariat KIP yang terkait dengan tugas Subbagian Tata Usaha; dan n. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha. Bagian Keempat Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa Pasal8 (1) Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa merupakan satuan kerja Sekretariat KIP dalam pemberian dukungan pelayanan administrasi sengketa termasuk dukungan kepaniteraan kepada KIP. (2) Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa dipimpin oleh Kepala Satuan Pelayanan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat.

7 (3) Kepala Satuan Pelayanan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2) bukan jabatan struktural, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas dari pegawai negeri sipil yang berkompeten atas usul Kepala Sekretariat. (4) Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa mempunyai tugas : a. menyusun bahan program kerja dan anggaran, serta dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; b. melaksanakan kegiatan Sekretariat KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; c. memberikan dukungan administrasi pelaksanaan kegiatan KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; d. melaksanakan tugas kepaniteraan yang berkaitan dengan permohonan penyelesaian sengketa informasi termasuk mengadministrasi hasil putusan sidang mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi; e. memfasilitasi pelaksanaan sidang mediasi dan/atau sidang ajudikasi non Iitigasi; f. memberikan dukungan administrasi kepada Komisioner dalam melaksanakan sidang mediasi dan/atau sidang ajudikasi non litigasi; g. memfasilitasi kegiatan anal isis terhadap permohonan penyelesaian sengketa; h. menyiapkan bahan laporan KIP dan Sekretariat KIP yang terkait dengan tugas Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa; dan i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa. Bagian Kelima Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah Pasal9 (1) Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah merupakan satuan kerja Sekretariat KIP dalam pemberian dukungan pelayanan kerja sama dan konsultasi Badan Publik Daerah terkait dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. (2) Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dipimpin oleh Kepala Satuan Pelayanan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat. (3) Kepala Satuan Pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan jabatan struktural, diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Dinas dari pegawai negeri sipil yang berkompeten atas usul Kepala Sekretariat.

8 (4) Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah mempunyai tugas : a. menyusun bahan program kerja dan anggaran, serta dokumen pelaksanaan anggaran Sekretariat KIP sesuai dengan Iingkup tugasnya; b. melaksanakan kegiatan Sekretariat KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; c. memberikan dukungan administrasi pelaksanaan kegiatan KIP sesuai dengan lingkup tugasnya; d. mengadministrasikan dan menginventarisasi Badan Publik Daerah di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang membutuhkan layanan konsultasi berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; e. memfasilitasi dan mengolah data yang berkaitan dengan pelayanan informasi publik yang terkait dengan KIP; f. memfasilitasi kegiatan analisis data dan statistik terhadap permasalahan yang dihadapi Badan Publik Daerah dalam pelaksanaan Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; g. memberikan dukungan administrasi kepada Komisioner dalam kegiatan yang berkaitan dengan layanan konsultasi dan kerja sama Badan Publik Daerah; h. menyiapkan bahan laporan KIP dan Sekretariat KIP yang terkait dengan tugas Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah; dan i. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah. Bagian Keenam Subkelompok Jabatan Fungsional Pasal 10 (1) Sekretariat KIP dapat mempunyai Subkelompok Jabatan Fungsional. (2) Pejabat Fungsional melaksanakan tugas dalam susunan organisasi struktural Sekretariat KIP. Pasal11 (1) Dalam rangka mengembangkan profesi/keahlian/kompetensi pejabat fungsional, dibentuk Subkelompok Jabatan Fungsional Sekretariat KIP sebagai bagian dari Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kominfomas. (2) Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat.

9 (3) Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat oleh Kepala Dinas atas usul Kepala Sekretariat dari pejabat fungsional yang dihormati di kalangan pejabat fungsional sesuai keunggulan kompetensi (pengetahuan, keahlian dan integritas) yang dimiliki. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional Sekretariat KIP diatur dengan Peraturan Gubernur sebagai bagian dari pengaturan jabatan fungsional Dinas Kominfomas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V ESELON Pasal 12 (1) Kepala Sekretariat adalah jabatan struktural eselon IIl/a. (2) Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat KIP adalah jabatan struktural eselon IV/a. BABVI TATAKERJA Pasal13 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat KIP wajib taat dan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Kepala Sekretariat mengembangkan koordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD terkait dalam rangka peningkatan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KIP. Pasal 14 Kepala Sekretariat, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Kepala Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat KIP wajib melaksanakan tugas masingmasing sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip koordinasi, kerja sama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi. Pasal15 (1) Kepala Sekretariat. Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Kepala Satuan Pelayanan Ke~asama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat KIP wajib memimpin, mengoordinasikan, memberikan bimbingan, memberikan petunjuk pelaksanaan tugas, membina dan menilai kinerja bawahan masing-masing.

10 (2) Kepala Sekretariat, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Kepala Satuan Pelayanan Ke~asama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat KIP wajib mengikuti dan mematuhi perintah kedinasan atasan masing-masing sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 16 Kepala Sekretariat, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Kepala Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat KIP wajib mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan masing-masing serta mengambil langkahlangkah yang diperlukan apabila menemukan adanya penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan. Pasal17 (1) Kepala Sekretariat, Kepala Subbagian Tata Usaha, Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa, Kepala Satuan Pelayanan Ke~asama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada Sekretariat KIP wajib menyampaikan laporan dan kendala pelaksanaan tugas kepada atasan masing-masing sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 18 (1) Sekretariat Daerah melalui Biro Ortala melaksanakan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelaporan terhadap Sekretariat KIP sebagai bagian dari pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelaporan Dinas Kominfomas. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur. BAB VII KEPEGAWAIAN Pasal 19 (1) Pegawai Negeri Sipil pada Sekretariat KIP merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah. (2) Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian negara.

11 (3) Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, Sekretariat KIP mendapat pembinaan dari Sekrelaris Daerah melalui BKD berkoordinasi dengan Biro Ortala sebagai bagian dari pembinaan pengelolaan kepegawaian Dinas Kominfomas. BAB VIII KEUANGAN Pasal 20 (1) Anggaran belanja pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat KIP dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Pengelolaan anggaran belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai kelentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara/daerah. Pasal 21 (1) Pendapalan yang bersumber dari pelaksanaan lugas dan fungsi Sekretariat KIP merupakan pendapatan daerah. (2) Pengelolaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayal (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara/daerah. BABIX ASET Pasal22 (1) Aset yang dipergunakan oleh Sekretariat KIP sebagai prasarana dan sarana kerja merupakan asel daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak dipisahkan. (2) Pengelolaan aset atau prasarana dan sarana kerja sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik negara/ daerah. Pasal23 (1) Prasarana dan sarana kerja yang diterima dalam bentuk pemberian, hibah atau bantuan dari pihak ketiga kepada Sekretarial KIP dalam rangka pelaksanaan lugas dan fungsinya merupakan penerimaan barang daerah. (2) Penerimaan barang daerah sebagaimana dimaksud pad a ayal (1) segera dilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkan kepada Gubernur melalui Kepala BPKD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah sekaligus sebagai Bendahara Umum Daerah unluk dicatat dan dibukukan sebagai aset daerah.

12 BAB X FORMASI JABATAN DAN KEBUTUHAN PERALATAN KERJA Pasal24 (1) Kepala Sekretariat dibantu oleh 1 (satu) orang Kepala Subbagian Tata Usaha, 1 (satu) orang Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa dan 1 (satu) orang Kepala Satuan Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah sebagai bawahan langsung. (2) Kepala Subbagian Tata Usaha dibantu sebanyak-banyaknya 12 (dua belas) orang Pejabat Fungsional UmumlTertentu sebagai bawahan langsung. (3) Kepala Satuan Pelayanan Administrasi Sengketa dibantu sebanyakbanyaknya 6 (enam) orang Pejabat Fungsional UmumlTertentu sebagaibawahanlangsung. (4) Kepala Satuan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah dibantu sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Pejabat Fungsional UmumlTertentu sebagai bawahan langsung. (5) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini. (6) Rincian formasi jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadi acuan pengajuan kebutuhan pegawai Sekretariat KIP. Pasal25 (1) Kebutuhan peralatan kerja minimal setiap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, tercantum dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini. (2) Kebutuhan peralatan kerja minimal sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) menjadi acuan pengadaan peralatan kerja Sekretariat KIP. BABXI PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS Pasal 26 (1) Sekretariat KIP menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester, triwulan, bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Dinas. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) antara lain meliputi laporan: a. kepegawaian; b. keuangan; c. kinerja; d. prasarana dan sarana kerja; e. akuntabilitas; dan f. pelaksanaan kegiatan.

13 Pasal 27 Dalam rangka akuntabilitas, Sekretariat KIP mengembangkan sistem pengendalian internal sebagai bagian dari sistem pengendalian internal Dinas Kominfomas. BAB XII PENGAWASAN Pasal28 Pengawasan terhadap Sekretariat KIP dilaksanakan oleh : a. Lembaga negara yang mempunyai tugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara; dan b. Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Agustus 2012 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA, Diundangkan di Jakarta pada tanggal 1 5 Agus t us 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 97

Lampiran 1 : Peraturan Gubernur Provinsl Daerah Khusus Ibukola Jakarta Nemer Tanggal 95 TAHUN 2012 6 Agustus 2012 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PROVINSI KEPALA SEKRETARIAT I SU68AGIAN TATAUSAHA f 1.., i, 1, ', i SATUAN PELAYANAN!! SATUAN PELAYANAN : ADMINISTRASI I I KERJASAMA DAN :! SENG : KONSULTASI : KETA!! BAOAN PUBllK DAERAH! L... :..._..._.~.._-; SUBKELOMPOK JA8ATAN FUNGSIONAL GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IB OTA JAKARTA,

Lampiran II : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 95 TAHUN 2012 Tanggal 6 Agustus 2012 FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PADA KOMISI INFORMASI PROVINSI No. Nama Jabatan Syarat Pendidikan Jumlah 1. Kepala Sekretariat - S1 Hukum/Komunikasi 1 - Diklat Pengelolaan Keuangan Daerah - Diklat Kepemimpinan Tk III - Diklat Kehumasan 2. Kepala Subbagian Tata Usaha - S 1 Umum 1 - Diklat Kehumasan - Diklat Kepemimpinan Tk IV - Diklat Pengadaan Barang/Jasa - Diklat Administrasi Perkantoran - Pengadministrasi Umum - Dill Administrasi 1 - Diklat Administrasi Perkantoran - Diklat Kearsipan - Diklat Komputer - Pengadministrasi Komisioner - Dill Administrasi 5 - Diklat Administrasi Perkantoran - Diklat Kearsipan - Diklat Komputer - Pengadministrasi Pimpinan - D III Administrasi 1 - Diklat Administrasi Perkantoran - Diklat Kearsipan - Diklat Komputer - Bendahara Pengeluaran Pembantu - Dill Ekonomi 1 - Diklat Komputer - Diklat Bendahara - Pengadministrasi Keuangan - Dill Ekonomi 2 - Diklat Komputer - Diklat Administrasi Keuanaan - Pengurus Barang - D III Ekonomi 1 - Diklat Komputer - Diklat Pengelolaan Barang - Operator - D III informatika 1 - Diklat Teknisi Komputer 3. Kepala Satuan Pelayanan - S 1 Hukum/Komunikasi 1 Administrasi Sengketa - Diklat Perundang-Undangan - Diklat Pelayanan Prima - Pengadministrasi Satuan - Dill Informatika 2 Pelayanan Administrasi Sengketa - Diklat Komputer - Diklat Kearsipan - Diklat Pelayanan Prima - Pengolah Penyelesaian - S1 Hukum/Komunikasi 4 Sengketa Informasi Publik - Diklat Komputer - Diklat Perundanq-undanqan

2 No. Nama Jabatan Syarat Pendidikan Jumlah 4. Kepala Satuan Pelayanan Kerjasama - S1 Hukum/Komunikasi 1 dan Konsultasi Badan Publik Daerah - Diklat Perundang-undangan - Diklat Pelayanan Prima - Pengadministrasi Satuan - Dill Informatika 2 Pelayanan Kerjasama dan Konsultasi Badan Publik Daerah Jumlah - Diklat Komputer - Diklat Kearsipan - Diklat Pelayanan Prima 24 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA,

Lampiran III : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor Tanggal 95 TAHUN 2012 6 Agustus 2012 KEBUTUHAN PERALATAN KERJA PADA KOMISI INFORMASI PROVINSI No. Nama Jabatan Peralatan Kerja Jumlah 1. Kepala Sekretariat - Laptop 1 unit - Alat Komunikasi 1 unit - Fillina Kabinet 1 buah 2. Kepala Subbagian Tata Usaha - Laptop 1 unit - Alat Komunikasi 1 unit - Pengadministrasi Umum - Fillina Kabinet 1 buah - Komputer 1 unit - Printer 1 unit - Alat Komunikasi 1 buah - Pengadministrasi Umum Komisioner - Fillina Kabinet 1 buah - Komputer 5 unit - Printer 5 unit - Alat Komunikasi 5 buah - Pengadministrasi Pimpinan - Fillina Kabinet 5 buah - Komputer 1 unit - Printer 1 unit - Alat Komunikasi 1 buah - Fillina Kabinet 5 buah - Bendahara Pengeluaran Pembantu - Komputer 1 unit - Printer 1 unit - Alat Komunikasi 1 unit - Filling Kabinet 1 buah - Mesin Hitung 1 buah - Pengadministrasi Keuangan - Komputer 2 unit - Printer 2 unit - Alat Komunikasi 2 unit - Filling Kabinet 2 buah - Mesin Hituna 2 buah - Pengurus Barang - Komputer 1 unit - Alat Komunikasi 1 unit - Fillina Kabinet 1 buah - Operator - Komputer 1 unit - Printer 1 unit - Fillina Kabinet 1 buah 3. Kepala Satuan Pelayanan Administrasi - Laptop 1 unit Sengketa - Alat Komunikasi 1 unit - Filling Kabinet 1 buah - Pengadministrasi Satuan Pelayanan - Komputer 1 unit Administrasi Sengketa Printer 1 unit - Alat Komunikasi 1 unit - Fillina Kabinet 1 buah - Pengolah Penyelesaian Sengketa - Komputer 4 unit Informasi Publik - Printer 2 unit - Alat Komunikasi 2 buah - Fillina Kabinet 2 buah

2 No. Nama Jabatan Peralatan Kerja Jumlah 4. Kepala Satuan Pelayanan Kerjasama - Laptop 1 unit dan Konsultasi Badan Publik Daerah - Alat Komunikasi 1 unit - Filling Kabinet 1 buah - Pengadministrasi Satuan Pelayanan - Komputer 2 unit Kerjasama dan Konsultasi Badan - Printer 1 unit Publik Daerah - Alat Komunikasi 1 unit - Filling Kabinet 1 buah GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUK TA JAKARTA,