BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

BAB I PENDAHULUAN. panjang, persiapan yang matang, dukungan sumber daya manusia dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah peradaban manusia terlihat jelas bahwa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan makhluk lainnya. Al-Qur an merupakan bukti tanda. kebesaran/kemahaluasan ilmu Allah bagi orang-orang yang berilmu.

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. itu tidak lepas dari arus globalisasi dan aspeknya yang telah mengakibatkan

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa maka akan semakin tinggi derajat atau kedudukan bangsa tersebu. mampu berkompetensi dalam persaingan global.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. melalui perundang-undangan dan pengelolaan pendidikan. Tujuan pendidikan sebagaimana termuat dalam Undang-undang tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya, dan mampu berkompetensi dalam persaingan global. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektual saja, akan

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. secara menyeluruh bagi seseorang. Tidak terkecuali bagi seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak terlepas dari individu yang lain. 1 Setiap manusia memerlukan pendidikan karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia dan bagian proses sosial. Dan pendidikan adalah unsur sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manuisa. 2 Pendidikan merupakan proses yang dialami oleh setiap orang mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Pendidikan merupakan proses seumur hidup, artinya pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah, melainkan berlangsung pula di luar sekolah, dilingkungan keluarga, dan dilingkungan masyarakat pada umumnya. Dalam hidupnya manusia tidak terlepas dari proses pembelajaran, belajar adalah sesuatu hal yang penting dalam proses memanusiakan manusia dalam menuju pribadi yang dewasa, berkembang, beradab dan bermoral. Hakekatnya kehidupan itu mengandung unsur pendidikan, karena adanya interaksi dengan lingkungan, baik manusia dengan manusia, manusia dengan 1 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. ke-20, Ed. ke-i, h. 1 2 Piet A. Sahartian, Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 1 1

2 makhluk ciptaan Allah SWT. Lingkungan adalah sumber belajar yang vital. Pembelajaran yang menjadikan lingkungan sebagai objek belajar dapat memberikan pengalaman nyata dan langsung kepada peserta didik. Sebab lingkungan dapat menjadi sumber pembelajaran untuk para peserta didik dalam proses pembelajaran serta memperkaya bahan dan kegiatan para peserta didik disekolah. Dalam konteks pembelajaran semua dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran seperti yang dikaji dalam surah ad-dukhan: 38, seperti yang berbunyi di bawah ini. Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah menciptakan lagit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya semuanya dengan benar, tidak sia-sia, semuanya bermanfaatan dan mengandung hikmah bagi manusia. Manusia dan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu bangunan yang seharusnya saling menguatkan karena manusia amat bergantung pada lingkungan. Lingkungan sebagai sumber pembelajaran ialah tempat atau ruangan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik. Sehingga pemerintah menetapkan suatu tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang Undang RI No.20 Tahun 2003 tetang pendidikan Nasional yang berbunyi. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

3 agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Pembinaan manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat melalui pendidikan formal di sekolah, berarti merealisasikan tujuan pendidikan nasional menciptakan manusia yang seimbang perkembangan dan kemampuan mental. Tiap bidang pendidikan dan bidang studi di lembaga pendidikan formal, berkewajiban memenuhi tugasnya. Tugas tersebut, meliputi juga tugas yang harus dipenuhi oleh guru IPS. Ruang lingkup pembelajaran IPS harus dicari dari kehidupan manusia di masyarakat, lingkungan alam dengan sumber dayanya, menjadi sumber pembelajaran IPS. Dengan demikian, segala kenyataan yang ada dan terjadi di permukaan bumi, baik yang berkenaan dengan kehidupan manusia maupun yang berkenaan dengan lingkungan alam dan sebagai prosesnya, menjadi sumber pembelajaran IPS. Selain gejala-gejala hidup yang terjadi di permukaan bumi, buku-buku dan kepustakan lain yang juga berkenaan dengan gejala tadi menjadi sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran IPS. Dengan demikian, sumber pembelajaran IPS itu sangat luas, sehingga pembelajaran itu tidak akan pernah kering oleh materi yang disajikan kepada peserta didik. Guru Sekolah dasar diharapkan mampu menggunakan berbagai sumber pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilaksanakan berhasil dengan baik. Dalam penerapan prinsip-prinsip pembelajaran, 3 Undang-Undang Republik IndonesiaI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Cita Umbara, 2003), h. 20

4 aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan guru dapat mengusahakannya melalui berbagai sumber pembelajaran. Salah satu sumber pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kepada peserta didik yaitu sumber pembelajaran lingkungan. 4 Dalam Al- Qur an banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang pembelajaran IPA di antaranya Q.S Al- Baqarah ayat 164 sebagai berikut. Ayat di atas mengandung makna bahwa sudah seharusnya manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan 4 Sd, Negeri, Purwa, Mekar, makalah pemanfaatan lingkungan sekitar, http://.blogspot.com/2012/02/.html, online diakses 20 Juni 2014/10.10

5 begitu, akan bertambah keyakinan pada kekuasaan dan keesaan- Nya, dan akan bertambah luas pulalah ilmu pengetahuan mengenai alam ciptaan- Nya yang dapat pula ilmu pengetahuan itu dimanfaatkan sebagaimana yang dikendaki oleh Allah SWT yang maha mengetahui. Oleh karena itu, diharapkan pembelajaran IPS di sekolah dapat dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi peseta didik, agar peserta didik selalu termotivasi untuk terus menggali ilmu pengetahuan Lingkungan bagi guru dan peserta didik merupakan suatu komponen pembelajaran yang efektif untuk proses pendidikan dikarenakan guru dapat memberikan pengarahan terhadap peristiwa, situasi, atau kondisi sekitar lingkungannya yang dilihat dan dirasakan oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengenal lingkungannya. Apalagi sampai bersentuhan langsung dengan lingkungan sesungguhnya. Peserta didik yang dalam hal ini sebagai makhluk sosial demikian luasnya, maka pada mata pembelajaran IPS, guru sebagai pengelola pembelajaran di kelas perlu memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan peserta didik. 5 Adapun ruang lingkup yang di pelajari IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu, segala gejala dan masalah serta peristiwa tentang kehidupan manusia di lingkungan masyarakat dapat dijadikan sumber materi pembelajaran Bagi Kelas V Sekolah Dasar, pembelajaran mengenai kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia dapat dikategorekan pelajaran yang 5 Siti Sholehah, Pemanfaatan Media Lingkungan sebagai Sumber Belajar dalam Pembelajaran IPA di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Banjarmasin, Disertasi,(Banjarmasin: Perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, 2013), h. 2. t,d

6 cukup tinggi, walaupun sering dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan seharihari. Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran yang menghubungan materi pelajaran kenampakan alam dan buatan di Indonesia dengan memanfaatkan lingkungan. Sehingga peserta didik dapat membangun pengetahuan awalnya dan memahami materi dengan mudah. Banyak sekali sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam materi pemebelajaran kenampakan alam dan buatan di Indonesia, diantaranya dengan memanfaatkan lingkungan. Lingkungan dalam proses pembelajaran dijadikan sebagai media untuk menambah atau membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik belajar disekolah. 6 Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran dalam pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan peserta didik agar memiliki pengertian dasar mengenai dunia sosial yang tepat berada di lingkungannya. Pemanfaatan lingkungan pada materi pembelajaran kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia dapat mempermudah peserta didik menyerap bahan pelajaran, lebih mengenal kondisi lingkungannya, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajarinya, serta akrab dengan lingkungannya. Mengingat di lingkungan sekolah MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar memiliki kawasan sekolah yang berbagai macam media yang ada di lingkungan tersebut, seperti sungai, tumbuhan, sawah, jalan, pepohonan, binatang dan kelompok ekosistem lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam 6 M. Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 14

7 pembelajaran kenampakan alam dan buatan di Indonesia, sehingga dalam pelaksanaannya peserta didik tidak merasa bosan dengan apa yang diberiakan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, serta pencapaian dan hasil pembelajaran akan lebih efektif. Dari hasil penjajakan awal penulis di lokasi penelitian pembelajaran IPS tersebut berdasarkan observasi dan wawancara penulis terhadap guru yang mengajar mata pelajaran IPS di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar adanya pemanfaatan media lingkungan sebagai sumber belajar untuk kegiatan pembelajaran IPS sesuai dengan materi yang diajarkan. Berangkat dari kenyataan diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih jauh dengan mengangkat judul Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Pembelajaran IPS di Kelas V MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitan ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan dasar sebagai berikut: Bagaimana pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS di Kelas V di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar? C. Definisi Operasional

8 Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan judul penelitian ini, maka penulis jelaskan sebagai berikut: 1. Pemanfaatan Kata pemanfaatan berasal dari kata manfaat, yang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti guna atau faedah. Pemanfaatan diartikan dengan proses, dan perbuatan memanfaatkan. 7 Jadi yang dimaksud pemanfaatan adalah kemampuan mendayagunakan dan mengambil manfaat terhadap lingkungan, guna menunjang pemahaman dan pengertian peserta didik terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. 2. Lingkungan Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya. 8 Yang dimaksud lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar anak dalam alam semesta ini yang berada dilingkungannya baik lingkungan alam Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, tumbuhan, hewan, sumber daya alam seperti air, hutan, tanah, batu-batuan. Lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain adalah irigasi atau pengairan, bendungan, 7 Risa Agustin, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Serba Jaya), h. 405 8 Elly M. Setiadi, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. ke-9, Ed. ke-ii, h. 179

9 pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik. 9 yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. 3. Sumber Pembelajaran Sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau rujukan dimana bahan pembelajaran bisa diperoleh. 10 Sumber pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sebagai pembelajaran IPS disini adalah bisa berasal dari lingkungan alam dan lingkungan buatan. 4. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu pengetahuan yang merupakan fusi atau panduan sejumlah mata pelajaran sosial, seperti sejarah, ekonomi, geografi. 11 IPS yang dimaksud disini adalah IPS Kelas V yang membahas tentang materi kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia. Jadi yang dimaksud dari judul diatas adalah suatu penelitian yang menggambarkan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan pengetahuan dalam proses pembelajaran melalui lingkungan disekitar sekolahan yang dilaksanakan oleh guru IPS di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar pada materi kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia. 9 Nana sudjana, dan Ahmad rivani, Media Pembelajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002), h. 212-214 10 Iif Khoiru Ahmad, ddk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT.Prestasi Pustaka, 2011), h. 21 11 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), Cet. ke-1, Ed. ke-iii, h. 424

10 D. Alasan Memilih Judul Adapun beberapa alasan yang melatar belakangi penelitian sehingga menulis judul ini, adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui apakah guru yang mengajar tentang IPS memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS bukan hanya berpangku pada buku teks pelajaran yang disediakan. 2. Mengingat pentingnya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS. 3. Lingkungan merupakan salah satu media penghubung antara pembelajaran IPS karena banyak berhubungan langsung dengan lingkungan. 4. Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran IPS sangat penting, karena pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran pada dasarnya menvisualkan fakta dan keadaan yang sebenarnya dan dapat membantu tercapainya tujuan. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: untuk mengetahui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS di Kelas V di MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. F. Signifikasi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

11 1. Sebagai bahan informasi bagi instansi/ lembaga terkait dan para guru, khususnya yang menjadi tempat penelitian MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. 2. Sebagai bahan tambahan untuk mengembangkan pengetahuan dalam memanfaatkan media lingkungan sebagai sumber belajar IPS. 3. Untuk tolak ukur untuk lebih meningkatkan kualitas mengajar guru dan belajar peserta didik. 4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dalam permasalahan yang serupa untuk mengadakan lebih mendalam. 5. Penambahan khazanah ilmu pengetahuan bagi perpustakaan Tarbiyah dan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian ini terdiri dari (5) bab, yaitu sebagai berikut. Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang penelitian, rumusan masalah, definisi ooperasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, segnifikasi penelitian, kajian pustaka serta sistematika penulisan. Bab II Tinjaun Teoritis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS di Kelas V MIN Rumpiang Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yaitu pengertian lingkungan dan sumber pembelajaran, pembelajaran IPS, memanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran IPS, keuntungan

12 memanfaatkan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, langkah-langkah pelaksanaan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran, lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber pembelajaran, kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di Indonesia Bab III Metode Penelitian, yaitu berisi jenis dan pendekatan, subjek, objek dan tempat penelitian, data dan sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengelolaan dan teknik analisis data serta prosuder penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian yaitu memuat tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V Penutup, yaitu terdiri dari simpulan dan saran-saran, yang dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.