BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Kata Kunci: Manajemen Sekolah Berbasis Adiwiyata, Motivasi ekstrinsik. DAFTAR ISI. Halaman Pengajuan... Halaman Persetujuan... Halaman Pengesahan...

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting dalam memajukan harkat dan martabat suatu bangsa yang

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

BAB I PENDAHULUAN. secara konvensional maupun inovatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. kepada segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu komponen pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek-praktek dalam pengelompokan di dalam ataupun antar kelas patut

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB II KAJIAN TEORI. Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

BAB I PENDAHULUAN. belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) anggapan dasar

BAB I PENDAHULUAN. bentuk pendidikan baik pendidikan formal, non formal, maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu negara dan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm tentang Guru dan Dosen, UU Guru dan Dosen, (Bandung : Nuansa Indah, 2006), hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah tenaga pengajar yang harus mempunyai dasar-dasar ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya. melakukan pemilihan dan penentuan metode yang akan dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk berupaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas sebagai manusia yang hidup di tengah manusia yang lain dan. untuk menjadikan hidupnya lebih bermartabat.

WIGATININGSIH NIM : A54C090028

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan wadah untuk mencapai cita-cita mereka. 1 Dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan, firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 117:

BAB I PENDAHULUAN. dia pimpin memiliki tugas yang tidak ringan. Sebab baik buruknya lembaga. tersebut tidak lepas dari pengawasan kepala sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing)

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah berlangsung baik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan proses pendidikan. Bimbingan diartikan sebagai suatu proses. mengarahkan diri sendiri, dan mewujudkan diri sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Seorang Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Literatur)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Agama Islam sangat penting bagi siswa di mana pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap pekerjaan yang diberikan dengan sebaik-baiknya dan mengerahkan

BAB I PENDAHULUAN. diorientasikan agar para peserta didik mampu berperan dalam kehidupan sehari-hari di

BAB IV ANALISIS OPTIMALISASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

terdahulu, maka kesimpulan peneliti sebagai berikut: semaka makin tinggi motivasi berprestasi guru.

TESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sesuatu yang mempunyai pengaruh dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. empat buah kompenen utama, yaitu: murid, guru, lingkungan belajar, dan materi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena dari pendidikan menggambarkan betapa tingginya peradaban suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm Berbasis Multiple Intelligences, (Depok: Intuisi Press, 2006), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. manusia juga bisa mentransfer ilmu yang mereka miliki.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia pendidikan semakin berkembang dengan adanya berbagai perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta di tantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua manusia mendapatkan pendidikan secara merata, khususnya bagi peserta didik di sekolah. Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain; guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam proses pembelajaran di sekolah menempatkan kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang yang lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik adalah faktor lingkungan. Menurut Semiawan lingkungan adalah segala sesuatu di luar diri individu (eksternal) dan merupakan sumber informasi yang diperolehnya melalui panca inderanya. Salah satu lingkungan yang terbukti sangat berperan dalam pembentukan kepribadian murid adalah sekolah. 1 Lingkungan Sekolah adalah ruang bagi peserta didik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 1 Semiawan, Perkembangan dan Belajar Peserta Didik, (Yogyakarta: UNY,1999), hal 127.

2 Terkait dengan masalah lingkungan, ada beberapa masalah lingkungan yang makin hari makin bertambah banyak dan beragam. Kegiatan pengembangan dan pesatnya kemajuan tekhnologi di berbagai bidang telah dan akan terus menimbulkan dampak posotif maupun negatif pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang pada akhirnya akan berakibat pada penurunan kualitas lingkungan. Kegiatan-kegiatan tersebut akan mempengaruhi kelesetarian lingkungan hidup. Terkait dengan masalah lingkungan yang makin hari makin bertambah banyak dan beragam tersebut maka dianjurkan untuk sekolah menerapkan manajemen atau pengelolaan sekolah berbasis adiwiyata. Dengan adanya manajemen atau pengelolaan program adiwiyata khususnya di lingkungan sekolah, yakni ruang dimana peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran. Agar lingkungan yang ada dan sudah mengalami penurunan kualitas tersebut tidak menjadi semakin parah akan diadakan pemulihan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut pembangunan nasional diarahkan untuk menerapkan konsep pembangunan berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Salah satu unsur dalam konsep pembangunan berkelanjutan tersebut adalah pendidikan lingkungan hidup (environmental education). Pendidikan lingkungan hidup merupakan program pendidikan untuk membina anak didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab terhadap alam dan terlaksananya

3 pembangunan yang berkelanjutan. Tujuanya yaitu agar siswa memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku rasional dan bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Secara formal pendidikan lingkungan hidup menjadi salah satu alternatif yang rasional untuk memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum. Pendidikan lingkungan hidup merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan juga menjadi sarana yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Dalam upaya mempercepat pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup khususnya jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan Program Adiwiyata. 2 Program Adiwiyata adalah satu program Kementerian Lingkungan Hidup yang merupakan implementasi Permen Lingkungan Hidup No. 02 th 2009. Program ini merupakan suatu bentuk penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup (KLH). 3 Tujuan dari program adiwiyata yaitu untuk menciptakan kondisi sekolah yang baik dan ideal untuk 2 http://badan lingkungan hidup.surabaya. go.id diakses pada tanggal 5 november 2014, pukul 18.00. 3 http://.menlh.go.id, diakses pada tanggal 5 november 2014, pukul 18.00.

4 menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah. Berkaitan dengan tujuan dari program adiwiyata tersebut maka organisasi sekolah hendaknya menerapkan program adiwiyata dengan sebaik mungkin, guna terlaksananya iklim yang kondusif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran setiap peserta didik atau siswa mempunyai suatu tujuan yang harus dicapai didalamnya, baik tujuan pendek maupun tujuan jangka penjang yang dapat membuat diri mereka mempunyai suatu perubahan yang terjadi setelah mereka mengikuti sebuah proses pendidikan yang diberikan oleh guru mereka. Seorang guru selayaknya memberikan sebuah dorongan atau motivasi yang harus dapat memberikan motivasi terhadap diri mereka untuk meningkatkan prestasi di dalam belajar mereka. Motifasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak atau bahasa Inggrisnya to move. Kata motifasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi, motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah-laku dan di dalam perbuataannya itu mempunyai tujuan tertentu. Menurut Malayu motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan

5 segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. 4 Motivasi (motivasion) dalam manajemen hanya ditujukkan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Sumber daya manusia dalam pendidikan salah satunya adalah peserta didik. Dalam meningkatkan minat belajar peserta didik seorang guru mempunyai andil didalamnya yang mana memberikan suatu arahan untuk dapat bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagaimana untuk dapat meningkatkan prestasi belajar? Salah satu bentuk untuk meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan memberikan motivasi kepada siswa. Dengan adanya motivasi yang diberikan kepada siswa harapannya dapat untuk meningkatkan prestasi mereka di sekolah. Motivasi merupakan sisi perilaku yang di tampilkan seseorang. Orang orang yang termotivasi akan melakukan usaha yang lebih besar dari pada yang tidak. Motivasi juga didevinisikan keinginan melakukan sesuatu dan menentukan kemampuan bertindak untuk memenuhi kebutuhan individu. 5 Terdapat dua jenis motivasi yakni motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motifmotif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 6 Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi oleh faktor faktor 4 Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. (Bumi Aksara, Jakarta, 2005), hal 143. 5 Robbins, Prinsip-Prinsip Perlaku organisasi, (Jakarta: Erlangga,2002), hal 55. 6 Syaiful bahri djamarah, psikologi pendidikan (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002), hlm 117.

6 dari luar situasi belajar (resides in some factor outside the learning situation). 7 Motivasi ini timbul karena dorongan, sehingga siswa mau melakukan sesuatu misalnya, seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat dikelasnya. Jadi, ia mau melakukan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, akan tetapi karena diperintah orang tuanya agar mendapat peringkat kelas. Dalam hal ini diberikan paparan berupa motivasi kepada siswa yaitu motivasi yang berasal dari tempat belajar atau lingkungan yang bersih, hijau dan nyaman untuk suatu nilai positif dalam meningkatkan motivasi belajar mereka. Bagi siswa yang mempunyai suatu motivasi dalam belajar akan membangun suatu aktivitas yang positif. Disini akan diberikan suatu informasi mengenai bagaimana Hubungan peningkatan motivasi belajar siswa dengan penerapan pengelolaan lingkungan berbasis adiwiyata. Manajemen merupakan proses pengelolaan atau penyelenggaraan. Pengelolaan sekolah berbasis adiwiyata telah diterapkan di SMPN 36 Surabaya. Sehingga terdapat tatanan sekolah yang hijau, bersih dan nyaman di lingkungan sekolah tersebut. Dari pengamatan di lapangan masih banyak sekolah yang kurang maksimal dalam penerapan program adiwiyata bahkan masih ada juga sekolah yang belum menerapkan program adiwiyata. Pada umumnya sekolah yang menerapkan adiwiyata menggunakan system green school atau lingkungan hijau yakni dengan penanaman banyak pohon di lingkungan sekolah. Dengan adanya 7 Ibid.,hal 115

7 banyak pepohonan di Sekolah lingkungan akan menjadi sejuk sehingga siswa akan merasa nyaman belajar di lingkungan sekolah. Berbeda dengan sekolah yang belum menerapkan, lingkungan sekolah ini akan lebih gersang sehingga udara akan terasa panas dan siswa kurang termotivasi untuk belajar di sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut, SMP Negeri 36 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang sudah mengelola atau memanajemen program adiwiyata. Hal ini dibuktikan dengan adanya penghijauan di sekitar luar ruangan kelas di sekolah tersebut, selain itu banyak slogan-slogan yang menghimbau kepada seluruh warga SMP Negeri 36 Surabaya untuk bersama-sama melestarikan lingkungan hidup dan bersama-sama menjaga dan mengelola program adiwiyata yang ada di sekolah tersebut. Sehingga secara tidak langsung program adiwiyata memberikan pengaruh besar terhadap peningkatan motivasi peserta didik siswa. Di SMPN 36 Surabaya telah memulai program adiwiyata pada tahun 2006 dan sudah mengimplementasikannya pada kegiatan sekolah, sehingga tatanan sekolah di SMPN 36 terlihat bagus dan nyaman bagi warga sekolah, khususnya peserta didik yang berada pada lingkungan tersebut. tatanan lingkungan yang bersih dan nyaman menimbulkan munculnya motivasi ekstrinsik bagi peserta didik. Pentingnya motivasi ekstrinsik bagi siswa karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi ekstrinsik siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajarnya.

8 Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dimiliki oleh siswa yang bersangkutan. 8 Selain itu keberhasilan seorang siswa dalam belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang hijau, bersih dan nyaman akan menunjang motivasi siswa lebih giat belajar di lingkungan sekolah. Berdasarkan dari pemaparan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang : HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS ADIWIYATA DENGAN PENINGKATAN MOTIVASI EKSTRINSIK PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 36 SURABAYA. B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang yang ada, maka ditemukan masalah yang dapat peneliti rumuskan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana manajemen sekolah berbasis adiwiyata di SMP Negeri 36 Surabaya? 2. Bagaimana bentuk motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya? 3. Adakah hubungan antara manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya? 8 Djamarah, Strategi belajar mengajar, (Banjarmasin: rineka cipta, 1995), hal 70.

9 C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang peneliti kemukakan diatas peneliti mempunyai tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui manajemen sekolah berbasis adiwiyata di SMP Negeri 36 Surabaya. 2. Untuk mengetahui motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya. 3. Untuk mengetahui hubungan antara manajemen sekolah adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya. D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan, khususnya pada bidang program studi manajemen pendidikan. Adapun manfaat dari penelitan ini ada dua yaitu secara teoritis dan praktis. 1. Secara teoritis a. Dengan mengetahui tentang hubungan manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya, Maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah perbendaharaan teoritis khususnya dalam masalah motivasi ekstrinsik peserta didik. b. Dapat menambah kepustakaan sebagai bantuan dan studi banding bagi mahasiswa dimasa mendatang.

10 2. Secara praktis Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi semua warga sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam pengeloalaan program adiwiyata terhadap peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik. E. Batasan masalah Penelitian ini dibatasi untuk mencegah terjadinya pembahasan yang terlalu luas. Batasan-batasan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Dalam melakukan penelitian ini peneliti akan meneliti tentang bagaimana hubungan manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMP Negeri 36 Surabaya. 2. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah siswa, guru pembimbing, guru kelas dan kepala sekolah di SMP Negeri 36 Surabaya. F. Penelitian Yang Relevan Tinjauan pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Setelah melakukan penelusuran, tulisan tentang manajemen sekolah berbasis adiwiyata pernah di bahas dalam : Abdul Halim, Judul penelitian ini adalah Peran Kepala Sekolah dalam mewujudkan Sekolah adiwiyata (Studi kasus pada kepala sekolah dasar negeri petemon XIII Surabaya). Dalam penelitian ini Peneliti menganalisis tentang

11 pengelolaan program adiwiya sebagai upaya penyelamatan sumber daya alam. sebagai perwujudan program adiwiyata Pendidikan lingkungan hidup diyakini sebagai salah satu alternatif solusi yang efektif dan efisien dalam upaya meningkatkan pengetahuan dalam fungsi lingkungan hidup. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu interview, observasi, dan dokumentasi. 9 Abdul Kohar Ismail, Judul penelitian ini adalah Kebijakan Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di SDN Kandangan III Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis tentang bagaimana pengelolaan dan apakah dampak yang dihasilkan oleh penerapan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai yaitu interview, observasi, dan dokumentasi. 10 Dari peneliti yang terdahulu menjelaskan tentang sistem pengelolaan dan implikasinya saja, sehingga ini menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti dari segi hubungan manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMPN 36 Surabaya. G. Devinisi Operasional Skripsi ini berjudul Hubungan Antara Manajemen Sekolah Berbasis Adiwiyata Dengan Peningkatan Motivasi Ekstrinsik Peserta Didik Di SMPN 36 9 Abdul Halim, judul skripsi: peran kepala sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata (studi kasus pada kepala sekolah dasar negeri petemon XIII Surabaya), IAIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas tarbiyah, 2011. 10 Abdul Kohar ismail, Judul Skripsi : Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan di SDN Kandangan III Surabaya, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Tarbiyah, 2011.

12 Surabaya. Agar dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang judul skripsi ini dan menghindari salah pengertian dalam memahaminya maka penulis perlu menguraikan beberapa istilah untuk memperjelas maksud dari beberapa definisi yang terkandung dalam judul skripsi ini, antara lain : 1. Manajemen adalah Pimpinan atau direksi yang bertanggung jawab atas jalanya perusahaan dan organisasi; Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. 11 2. Sekolah adiwiyata adalah Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program adiwiyata diharapkan seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh. 12 3. Motivasi ekstrinsik adalah sebab sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang; dasar pikiran atau pendapat, sesuatu yang jadi pokok. 13 motivasi yang dipengaruhi oleh faktor faktor dari luar situasi belajar (resides in some factor outside the learning situation). 14 Motivasi ini timbul karena paksaan, sehingga ia mau melakukan sesuatu, misalnya, seseorang mau belajar karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat dikelasnya. Jadi, ia mau melakukan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, akan tetapi karena diperintah orang tuanya agar mendapat peringkat kelas. 11 Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar, Badan pengembangan dan pembinaan bahasa kementrian pendidikan dan kebudayaan, hal 274. 12 http://badan lingkungan hidup surabaya.go.id, diakses pada tanggal 19 november 2014, pukul 18.00. 13 Kamus Bahasa Indonesia, Op.cit.,283. 14 Syaiful bahri djamarah, psikologi pendidikan (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2002), hlm.117.

13 4. SMPN 36 Surabaya adalah suatu lembaga pendidikan yang dikategorikan salah satu pendidikan umum dengan pengelolaan program adiwiyata yang berkembang. SMPN 36 Surabaya ini beralamat di jl. Kebonsari sekolahan no. 15 Surabaya. Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud Manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan motivasi ekstrinsik adalah pengelolaan program adiwiyata (sekolah peduli dan berbudaya lingkungan), kaitanya dalam mempengaruhi peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik. H. Sistematika Pembahasan Dalam sistematika pembahasan diungkapkan hasil penelitian skripsi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian secara eksplisit dan sistematis, penelitian ini disusun berdasarkan beberapa bab dan setiap bab terbagi menjadi sub bab, adapun sistematika pembahasan adalah sebgai berikut : Bab I: Pendahuluan pada bab ini dipaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, Manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistem sistematika pembahasan dari hasil penelitian itu sendiri. Bab II : Kajian Teori pada bab ini mengemukakan landasan teori tentang Hubungan antara manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik : Manajemen, Pengertian Manajemen, Manajemen menurut para ahli, Fungsi-Fungsi Manajemen. Sekolah berbasis adiwiyata, pengertian sekolah adiwiyata, tujuan sekolah adiwiyata, prinsip-prinsip dan komponen program adiwiyata. Motivasi ekstrinsik, pengertian motivasi,

14 jenis-jenis motivasi, fungsi motivasi, konsep motivasi ekstrinsik. Hubungan Manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik. Bab III : Bab ini memaparkan metode penelitian yang mencakup ; jenis dan pendekatan penelitian, variabel, indikator variabel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan teknik analisis data. Bab IV : Laporan Hasil Penelitian pada bab ini menjelaskan tentang penyajian data dan tekhnik analisis data yang meliputi; penyajian data yang terdiri dari gambaran umum, penyajian data tentang manajemen sekolah berbasis adiwiyata di SMPN 36 Surabaya dan analisis data mengenai hubungan manajemen sekolah berbasis adiwiyata dengan peningkatan motivasi ekstrinsik peserta didik di SMPN 36 Surabaya. Bab V : Penutup dalam bab ini merupakan bagian akhir dari penulisan skripsi ini yang berisi tentang kesimpulan dari penulisan serta saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan.