Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore PROTV. Business and Communication, dan Dokumentasi

dokumen-dokumen yang mirip
Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

A. Karya Event Management Ketentuan Penciptaan Karya: event pameran, event pertunjukan, event perlombaan, event seminar, event

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi telah melahirkan organisasi dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore Sore Pro TV Semarang sebagai Creative

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam mengkomunikasikan produk atau jasa kepada masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

PERAN STRATEGIS KEHUMASAN PEMERINTAH (GPR) dalam rangka PUBLIKASI OUTPUT KEMENTERIAN/LEMBAGA

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

ABSTRAKSI. : STUDI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI KONSUMSI TELEVISI LOKAL DI KOTA SEMARANG : Brian Stephanie : D2C005143

Mata Kuliah -Management Event- Modul ke:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan strata 1. Penyusun. Nama : Theresia Dita Anggraini : D2C607050

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III ANALISIS TARGET DAN CAPAIAN. Pada bab ini akan membahas seputar pencapaian dari jobdesk Marketing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. ini memfokuskan kegiatan operasionalnya pada kegiatan pemasaran. Pemasaran

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore. di PROTV Semarang sebagai Produser Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

Media Relations. Mengelola Kegiatan dengan Pers (2) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

PR Campaign Klub Sepatu Roda di Bawah Porserosi Semarang. Melalui Rangkaian event. Juara Bersama Sepatu Roda dan Fun Skate on Car Free Day

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. perancangan sangatlah penting. Maka dari itu penulis memilih media sosial Youtube

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi kebutuhan dan telah menjadi komoditas penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

panduan praktis Edukasi Kesehatan

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di bidang penyiaran televisi (broadcasting). Perkembangan ini dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Nusantara. Sebagai media televisi komunitas kampus, Binus TV menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi yang cepat dan mampu menjangkau khalayak telah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia

Marketing adalah 4 P. Produk Promosi Price (Harga) Place (Tempat Distribusi)

PROPOSAL PENELITIAN RISET MEDIA DAN KHALAYAK TINGKAT KETERTARIKAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP SUATU GENRE MUSIK (BEAT TV)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS),

PELATIHAN PRODUKSI PENYIARAN DAN STASIUN RADIO SWASTA DI SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN POST MODERN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan warna tersendiri dalam dunia penyiaran Indonesia. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. televisi dalam meningkatkan citra merek Flexi dapat disimpulkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. multimedia) turut mengalami kemajuan yang juga berkembang dengan cukup cepat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB IV ANALISIS DATA. berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan

BAB I PENDAHULUAN. adalah belajar bagaimana proses editing pada sebuah program acara televisi (TV)

Media Relations 2.0. Mutia Dewi. Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvergensi media yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

Transkripsi:

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore PROTV Business and Communication, dan Dokumentasi Karya Bidang Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama : Nadia Dwi Agustina NIM : 14030110120054 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

ABSTRAKSI JUDUL : Karya BidangProgram Tayangan Gitaran Sore Sore PROTV Communication, Bussines dan Dokumentasi NAMA : Nadia Dwi Agustina NIM : 14030110120054. Kehadiran televisi lokal memberikan tayangan yang berbeda dari tayangan televisi nasional yaitu dengan konten acara yang menitik beratkan kepada potensi budaya lokal yang ada di setiap daerah sehingga bisa menumbuhkan kedekatan antara penonton dengan sebuah tayangan.hal ini merupakan kekuatan tersendiri dari Televisi lokal. Namun nyata-nya hal itutidak mampu membuat televisi lokal seperti PROTV dengan Tayangan Gitaran Sore Sore menjadi pilihan utama tontonan bagi masyarakat Semarang karena belum adanya jembatan antara masyarakat dengan Gitaran Sore Sore. Karya Bidang ini bertujuan untuk membangun sebuah jembatan dengan tujuan meningkatkan behavior menonton acara Gitaran Sore Sore dengan membawa pesan Jelajah Dunia Semarang Lewat Obrolan..Dengan memiliki pemahaman tentang kondisi psikografis dari masyarakat, kemampuaan berkoordinasi dengan baik, menjalin relasi dengan para stake holder maupun hal lainnya yang dilaksanakan secara tepat, Tugas yang dibebankan kepada penulis dapat dikatakan berhasil. Berdasarkan hasil riset yang dilaksanakan setelah kegiatan berlangsung goals frekuensi menonton (1 kali dalam seminggu) tayangan Gitaran Sore-Sore di jam tayang yang baru mampu

mencapai 64% dari yang semula 31%. Berarti kenaikan yang dicapai yaitu 33%, melebihi target yang berjumlah 20%.Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk Divisi Produksi bisa dipenuhi serta mendapatkan surplus dari Sponsor yang di dapat oleh divisi promosi. Beberapa pengiklan pun tertarik untuk beriklan Maka dapat dikatakan Produksi Program Tayangan Gitaran Sore Sore berhasil, Kata Kunci : Media, Sponsor, Televisi lokal.

BAB 1 PENDAHULUAN Televisi akan menjadi media komunikasi lokal yang diharapkan bisa menampilkan potensi yang dimiliki oleh setiap daerah. Kehadiran televisi lokal memberikan tayangan yang berbeda dari tayangan televisi nasional. Televisi lokal mempunyai kekuatan sendiri yaitu menitik beratkan kepada potensi budaya lokal yang ada di setiap daerah sehingga bisa menumbuhkan kedekatan antara penonton dengan sebuah tayangan. Visi dan misi yang hampir sama antara televisi lokal satu dengan lainnya yang berorientasi pada kedaerahan, mengakibatkan persaingan yang ditimbulkan semakin rumit. Televisi swasta lokal mencoba mencari sisi lain yang selama ini telah tersingkirkan oleh budaya dominan, yaitu kearifan lokal. Masyarakat daerah dinilai lebih tahu kebutuhan dan keinginan masyarakat di daerahnya. Baik mulai dari program televisi yang diminati hingga bagaimana mendekati pemirsa lewat pendekatan kedaerahan.salah satu TV swasta lokal yang merupakan jaringan dari TV swasta nasional adalah PROTV. Program yang di hadirkan seperti Jateng hari ini, Pro Jawa Tengah, Wani Porak, Kuliner Pinggir Jalan, Polahe Wong Semarang, Dolanan Bocah, dan Gitaran Sore Sore yang dimana pendekatan nama program tersebut mengangkat unsur bahasa sehingga membuat jarak antara sebuah program dengan audien semakin dekat. Salah satu Program yang dimiliki oleh PROTV adalah Gitaran Sore Sore yang memiliki konsep gado-gado. Dengan dipandu oleh 3 presenter yaitu Nadia, Julius dan Sella. Gitaran sore-sore hadir dengan menyuguhkan tema-tema yang mempunyai unsur kelokalan dengan menghadirkan komunitas lokal yang ada disemarang. Jelas sekali bahwa program gitaran sore-sore memiliki kedekatan geografis dan minat serta dampak. Seharusnya dengan kekuatan unsur proximity ini program gitaran sore-sore mampu memberikan hiburan sekaligus informasi yang menjadi pilihan masyarakat Semarang namun pada kenyataannya masyarakat Semarang masih banyak yang belum mengetahui program tersebut.hal ini sangat

berpengaruh kepada jumlah penonton yang berhubungan dengan menariknya minat pengiklan untuk memasang iklan di acara gitaran sore sore. Seperti statement yang diutarakan oleh Morrisan (173:2008) audien adalah pasar, dan program yang disajikan adalah produk yang ditawarkan. Oleh karena itu gitaran sore sore membutuhkan strategi baru agar bisa menarik perhatian dari audien baik dari segi produksi yang mana bukan hanya menghadirkan acara dengan materi atau kemasan baru namun isinya sama namun harus lebih memahami siapa dan apa kebutuhan dari audiens. Selain itu kebutuhan untuk mempromosikan sebuah program di butuhkan untuk mempertahankan dan menarik audiens baru tanpa adanya audiens sebuah program tidak akan menarik pengiklan. Morrisan (2008:455) Penulis menggunakan metode tersebut dengan 2 tujuan, yaitu untuk menarik agar target audiensmengikuti seluruh rangkaian kegiatan promosi Gitaran Sore Sore juga agar audiens menonton tayangan gitaran sore sore. Penulis melakukan metode tersebut dengan membawa tema besar hobi dan mempunyai pesan Jelajah dunia semarang lewat obrolan dan direalisasian dalam bentuk kegiatan mini seminar bernama Hobi Jadi Profit, E-PR, dan kontes berhadiah bernama cover jingle competition. Promosi pada sebuah program acara bertujuan untuk mempertahankan audiens serta menarik audiens baru yang bertujuan untuk menarik pengiklan. Kegiatan promosi diarahkan kepada 2 pihak yaitu audiens dan pemasang iklan. Berbagai kegiatan harus dilakukan dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik, menumbuhkan loyalitas, serta menganggap bahwa suatu media penyiaran bukan hanya memberikan hiburan namun memberikan pengetahuan

BAB II ISI PERENCANAAN & PELAKASANAAN Perubahan Pelaksanaan komunikasi marketing mengalami perubahan terhitung 6 Oktober 2014 yaitu jam tayang yang semula hari Senin-Kamis pukul 18.00-19.00 menjadi Rabu-Kamis pukul 15.00-16.00. Hal ini berdampak pula terhadap target audiens yang akan menjadi sasaran marketing komunikasi Gitaran Sore-Sore. Dalam hal ini penulis mengadakan riset guna menggali informasi tentang target audiens. Dan pada hasil riset mengatakan bahwa tidak banyak perubahan pada segmentasi target audiens tayangan Gitaran Sore-Sore Adanya perubahan jam tayang maka penulis juga menetapkan tujuan marketing komunikasi yaitu meningkatkan intensitas menonton tayangan gitaran sore-sore (1 kali dalam seminggu) dari 31% menjadi 51%. Indikator tujuan ini adalah: - Dapat menyebutkan jam tayang Gitaran Sore-Sore - Mengetahui minimal 2 segmen dalam acara Gitaran Sore-Sore - Mengetahui minimal 40% dari total bintang tamu selama masa campaign. Kegiatan promosi gitaran sore sore dilakukan dengan cara Marketing Public Relations bernama Hobi jadi Profit, EPR GSS Serawung Tweet dan Kontes berhadiah Cover Jingle Competition. Penulis bertanggung jawab atas divisi Business, Communication dan dokumentasi Gitaran Sore Sore yang bertanggung jawab dalam beberapa hal seperti Management

Stakeholder, Promosi dan Perizinan Hobi Jadi Profit, Media Relations, Media Monitoring, Koordinator GA, Social Media Officer, Membuat Undangan, Reportase dan Press Release, Membuat Proposal untuk Tempat, Media Partner dan Sponsor, Mengatur kelur dan masuknya surat, Budgeting Tur Hobi Jadi Profit, Mencari Pengiklan, Budgeting Produksi Gitaran Sore Sore. Dengan memiliki pemahaman tentang kondisi psikografis dari masyarakat, kemampuaan berkoordinasi dengan baik, menjalin relasi dengan para stake holder maupun hal lainnya yang dilaksanakan secara tepat, Tugas yang dibebankan kepada penulis dapat dikatakan berhasil. BAB III Evaluasi & Kesimpulan Dalam Bab V ini akan dijelaskan evaluasi, kesimpulan, dan saran terhadap Marketing Komunikasi Gitaran Sore-Sore yang telah dilakukan. Evaluasi terkait dengan pencapaian goals yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam Bab I, baik dari sisi Attitude, Campaign, maupun Problem. Serta pada Bab III yang menyangkut perubahan jam tayang baik dari sisi Attitude, campaign maupun problem. Melihat hasil kuesioner pada post test yang telah dilakukan, maka goals tentang indikator: a. menyebutkan jam tayang Gitaran Sore-Sore yang baru, terpenuhi sejumlah 64%. Berarti goals berhasil dicapai. b. Mengetahui minimal 2 segmen dalam acara Gitaran Sore-Sore, terpenuhi sejumlah 41%. Berarti goals berhasil dicapai c. Dapat mengetahui minimal 40% dari total bintang tamu selama masa campaign. Dari riset terlihat 52% reseponden bisa mengetahui minimal 40% dari total bintang tamu.

Sedangkan dari hasil kuesioner pada post test yang telah dilakukan, goals frekuensi menonton (1 kali dalam seminggu) tayangan Gitaran Sore-Sore di jam tayang yang baru mampu mencapai 64% dari yang semula 31%. Berarti kenaikan yang dicapai yaitu 33%, melebihi target yang berjumlah 20%. Goals dalam hal ini dapat dikatakan berhasil Hasil Campaign : 1) Mendapatkan kenaikan follower pada akun sosial media Gitaran Sore-Sore minimal 100 orang. Berdasarkan jumlah follower akun sosial media Gitaran Sore-Sore terdapat kenaikan 123 followers dari sebelumnya 1.130 menjadi 1.253 followers. 2) Mendapatkan kerja sama dengan tiga media partner untuk membantu promosi event Tourmelalui akun media social mereka. Hasil dari divisi communication mengatakan bahwa dalam tour hobi mendapatkan media partner sejumlah 8 media. Dalam hal ini goals dikatakan berhasil. 3) Hasil dari Divisi Communication,Press release dan reportase yang disebarkan berjumlah 2 buah dan disebarkan kepada 9 media. Publikasi yang didapat oleh tur Hobi jadi Profit berjumlah 11 di media online. Sehingga goals ini dapat dikatakan berhasil 4) Promosi yang dilakukan oleh Gitaran Sore Sore di media social efektif karena informasi yang disampaikan melalui twitter mendapat respon positif. 5) Menyebarkan minimal 3 rilis kepada3 perusahaan media (radio dan online). Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari divisi komunikasi, press release dan reportase yang disebarkan berjumlah 2 buah dan disebarkan kepada 9 media. Publikasi yang didapat oleh tur Hobi jadi Profit berjumlah 11 di media online. Sehingga goals ini dapat dikatakan berhasil

6) Mendapatkan minimal 3 publisitas positif di media blog mengenai Tour. Sesuai dengan hasil yang diperoleh divisi komunikasi maka terdapat 4 pemberitaan positif mengenai rangkaian acara Tour. 7) Melaksanakan kegiatan acara sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan pada rundown. Kegiatan yang dilaksanakan selama Tur Gitaran Sore Sore Hobi Jadi Profit walaupun tidak dijalankan persis sesuai jadwal yang telah disiapkan, namun perubahan jadwal tidak mengganggu jalannya acara sehingga pada goals ini dapat dikatakan berhasil 8) Mendapatkan jumlah peserta Tour Gitaran Sore-Sore: Hobi Jadi Profit minimal sebanyak 300 orang. Dalam Pelaksanaannya peserta yang didapatkan sejumlah 485 orang 9) Melakukan Tour minimal di 3 tempat 10) Mendapatkan minimal3sponsor. Selama masa kampanye, divisi marketing mendapatkan 4 buah sponsor yaitu: Honda All New CBR 150R, Alexa Karaoke, Jhonny Lets Go,So Tasty Chicken, Bengkel Coffee, Netjes Photo, MR K dan Indoprinting. Sehingga goals dikatakan dapat berhasil 11) Mendapatkan dana minimal sejumlah Rp 4.500.000,00 selama masa kampanye. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh partner yang bertanggung jawab pada divisi Business, Pada pelaksanaannya dana yang berhasil dikumpulkan adalah Rp 5.200.000,00, sehingga kegiatan Marketing dan Marketing Komunikasi tayangan Gitaran Sore-Soresurplus sebesar Rp 2.135.000,00 Goals ini dapat dikatakan berhasil.

12) Mendapatkan minimal entry 7 video cover jingle Gitaran Sore-Sore selama satu bulan. Berdasarkan daftar yang diperoleh, entry video cover jingle Gitaran Sore-Sore adalah sebanyak 10 buah. Kesimpulan Dari seluruh rangkaian marketing komunikasi Gitaran Sore-Sore yang telah direncanakan, dilaksanakan, dan dibahas, dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut : 1) Integrated Marketing Komunikasi Gitaran Sore-Sore untuk mengedukasi peserta guna meningkatkan intensitas menonton tayangan Gitaran Sore-Sore dirasa efektif. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan intensitas menonton tayangan Gitaran Sore-Sore melebihi target, yakni sejumlah 33%. 2) Benang merah yang ada dalam setiap kegiatan Marketing Komunikasi Gitaran Sore- Sore mengangkat tema tentang dunia Semarang, khususnya hobi. Pemilihan ini bertujuan untuk menyesuaikan behavior target audiens sehingga terasa dekat dengan target audiens dan dapat menarik perhatian mereka. Saran Dari kesimpulan yang didapatkan penulis, serta hasil pengamatan selama proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, berikut beberapa saran dan masukan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan apabila nantinya akan ada kegiatan yang serupa : 1) Bagi mahasiswa yang akan melakukan karya bidang Sebaiknya brainstorm dan follow up harus dilakukan secara berkala dengan pihak produksi tv gitaran sore sore agar tidak terjadi kesalahpahaman