PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI BILANGAN, GEOMETRI DAN PENGUKURAN SISWA KELAS IV MI SE-KECAMATAN KAJORAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN OPEN-ENDED DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINEAR

Kathleen Tarini, Budiyono, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Univesitas Muhammadiyah Purworejo

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

HUBUNGAN NILAI UN MATEMATIKA SD DENGAN KEMAMPUAN HITUNG NUMERIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Abstrak. Kata kunci: model pembelajaran NHT, model pembelajaran TPS, fungsi, prestasi belajar matematika

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

Kata kunci: hasil Ujian Nasional, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah

HUBUNGAN UAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JURUSAN TITL Se- KABUPATEN PURWOREJO

Abstrak. Kata kunci: Pembelajaran Think Pair Share, konvensional, prestasi belajar PENDAHULUAN

KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMPETENSI KEAHLIAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI DI MIRIT

KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MAJALAH BOBO

HUBUNGAN NILAI TRY OUT TERHADAP NILAI UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP DI KECAMATAN SAPURAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

Nilai Ujian Nasional Matematika SD Siswa SMP Muhammadiyah Purworejo Tahun Pelajaran 2010/2011 sampai dengan 2012/2013

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

KEMAMPUAN PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI MENGGUNAKAN KONSEP HIMPUNAN DAN DIAGRAM VENN SISWA SMP KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

PENGARUH METODE KUMON

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SUPERITEM DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

PROSIDING ISBN :

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN GNT DAN RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN GRABAG DITINJAU DARI STATUS GURU

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAAN. mengetahui pengaruh yang muncul. Dalam penelitian ini penulis melakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Komparasi Prestasi Belajar Matematika Siswa Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci : hasil belajar matematika, metode diskusi, metode individual

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN NILAI UAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERHADAP NILAI RAPOT SISWA KELAS X SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING MATERI SEGIEMPAT TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE MAKE A MATCH DAN TALKING STICK

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

HUBUNGAN MENCONGAK OPERASI HITUNG BILANGAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI HITUNG BILANGAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN TAI DAN TSTS MATERI GEOMETRI SMP

STUDI KOMPARASI SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN DI LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

EFEKTIVITAS MODEL TPS BERBANTUAN CABRI 3D PADA MATERI BANGUN RUANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI JIGSAW DAN BAMBOO DANCINGSERTA MOTIVASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

HUBUNGAN UTS DENGAN UAS MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN GOMBONG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HYPNOTEACHING DAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI LIMIT FUNGSI

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Kata kunci: pembelajaran, alat peraga, non alat peraga, prestasi belajar, pecahan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Oleh: Efirul Khusna Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BROKEN TRIANGLE/SQUARE/HEART TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Abstrak. Kata kunci: penguasaan, definisi, rumus, penggunaannya. PENDAHULUAN

NILAI UJIAN NASIONAL DAN PENGUASAAN MATEMATIKA SISWA SMP/MTS

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN RUANG TERHADAP PRESTASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NHT, SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI SEGITIGA SISWA KELAS VII

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CLASSROOM MEETING DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP

PENGGUNAAN VARIABEL GAMBAR BUAH-BUAHAN DAN HURUF UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGUASAAN STANDAR KOMPETENSI BILANGAN, GEOMETRI DAN PENGUKURAN SISWA KELAS IV MI SE-KECAMATAN KAJORAN Oleh: Abi Fahron, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: a.fahron@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan standar kompetensi bilangan, geometri dan pengukuran. Populasi penelitian siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berjumlah 255 siswa. Sampel penelitian berjumlah 128 siswa, ditentukan dengan rumus yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5%. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes yang berjumlah 26 butir yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembedanya. Dalam analisis data, digunakan uji prasyarat dan uji-t. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa rerata prestasi belajar matematika siswa sebesar 56,67 dengan standar deviasi 17,61. Dari hasil per-hitungan uji t diperoleh bahwa nilai t hitung = 11,77 < 1,86 = t 0,95;8, dari hasil ini ditunjukkan bahwa penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV MI se-kecamatan Kajoran tidak lebih dari rerata 75. Kata-kata kunci: penguasaan, kriteria, standar kompetensi. PENDAHULUAN Permasalahan kesulitan belajar siswa terhadap materi mata pelajaran matematika, terutama matematika sekolah dasar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada jenjang selanjutnya. Seorang siswa dikatakan tuntas atau menguasai materi yang diajarkan guru, jika hasil belajar yang diperolehnya lebih dari atau sama dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah dengan acuan kriteria, yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan kompetensi dasar yang telah dicapai oleh peserta didik. Kriteria paling rendah dalam menyatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan minimal dinamakan dengan KKM. Dengan KKM ini, seorang pendidik akan dapat mengetahui bagaimana keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan terhadap peserta didik. 258

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ini mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai peserta didik sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK); sebagai target pencapaian tentang penguasaan materi sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasarnya (KD); sebagai salah satu alat dalam melaksanakan evaluasi suatu pembelajaran; sebagai kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antar satuan pendidikan dengan masyarakat; dan acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam menentukan nilai KKM, seorang pendidik harus mempertimbangkan kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompelksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar (KD) yang bersangkutan. Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain, sedangkan intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik. Pada jenjang kelas IV Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester genap, Standar Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran matematika adalah mengenai Bilangan, Geometri dan Pengukuran. Untuk mencapai KKM, siswa harus menguasai Kompetensi Dasar. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan Kompetensi Dasar pada materi semester genap maka perlu diadakan penelitian penguasaan standar kompetensi. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat. Rendahnya KKM yang ditetapkan oleh pendidik khususnya mata pelajaran matematika menggambarkan tingginya tingkat kompleksitas, rendahnya kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan rendahnya tingkat kemampuan (intake) peserta didik di sekolah yang bersangkutan. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa guru kelas IV MI di Kecamatan Kajoran, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran matematika lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lain yaitu berkisar antara 50 sampai dengan 65. 259

Hasil observasi yang diperoleh dari daftar nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) dan Ujian Madrasah (UM) tahun pelajaran 2012/ 2013 serta daftar nilai rapor siswa kelas VI semester gasal MI Al-Islam Sutopati 3 menunjukkan fakta bahwa hasil UAMBN dan UM tahun pelajaran 2012/ 2013 diperoleh rerata nilai murni matematika dari 14 MI adalah 4,89. Nilai tersebut adalah rangking ke-11 dari 12 mata pelajaran yang diujikan; hasil UAMBN dan UM tahun pelajaran 2012/ 2013, dari 14 MI, ada 8 MI yang nemperoleh nilai rerata mata pelajaran matematika kurang dari 5,00. Hal ini mampu menggambarkan rendahnya prestasi belajar matematika di jenjang MI. dan Daftar nilai rapot semester gasal siswa kelas VI MI Al-Islam Sutopati 3 Tahun Pelajaran 2011/ 2012, menunjukkan bahwa dari 25 siswa kelas VI diperoleh nilai rerata sebesar 5,64 dengan 6 siswa memperoleh nilai lebih dari 6,00, sedangkan 19 siswa memperoleh nilai kurang dari 6,00. Hal ini menggambarkan rendahnya kemampuan rerata peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi matematika. Kriteria ideal ketuntasan untuk masingmasing indikator adalah 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal sebagai target pencapaian kompetensi (Karsidi, 2007: 16). KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai ambang batas kompetensi (Permendiknas, 2007: 3). Nurman (2009: 1) mendefinisikan KKM sebagai kriteria paling rendah untuk menyatakan seorang siswa sudah mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi siswa sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang dilaksanakan di MI Al- Islam Madugondo, MI Al-Islam Banjaragung, MI Walisongo Sidowangi, MI Al-Islam Krumpakan MI Al-Iman Mranggen, MI Al-Iman Sukomulyo, MI Al-Islam Sutopati 1, MI Al-Islam Sutopati 2 dan MI Al-Islam Sutopati 3. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas IV MI se-kecamatan Kajoran yang berjumlah 255 siswa. 260

Agar memperoleh sampel yang representatif, maka pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling tipe Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai anggota/ unsur yang berstrata secara proporsional (strata). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes esai yang berjumlah 26 butir soal yang sudah dihitung validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Nana Sudjana dan Ibrahim: 2009: 128). Teknik pengolahan data awal dalam penelitian ini adalah uji prasyarat berupa uji normalitas data dan uji homogenitas data. Statistik pengujian normalitas yang digunakan adalah Chi Kuadrat, sedangkan statistik uji homogenitas variansi yang digunakan adalah Uji Bartlett. Setelah uji prasyarat dilakukan, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Hipotesis didasarkan pada penguasaan Standar Kompetensi bilangan, geometri dan pengukuran siswa kelas IV MI yang ditinjau dari rerata 75. Statistik pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji-t. bertujuan untuk mengetahui hipotesis mana yang akan diterima maupun ditolak oleh peneliti. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data, diperoleh harga χ h 2 = 12,988 < χ t 2 =14,067, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa data tes penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV MI se-kecamatan Kajoran Tahun Pelajaran 2012/ 2013 termasuk dalam populasi berdistribusi normal. Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas variansi data dengan menggunakan Uji Bartlett. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh harga χ 2 hitung = 14,23 < χ2 0,95(3) penelitian merupakan data yang homogen. = 15,51, dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa data Dari hasil pengolahan data skor hasil tes penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2012/ 2013 diperoleh rerata (x ) = 56,67 261

dan standar deviasi (s) = 17,61. Nilai-nilai tersebut dimasukkan ke dalam rumus uji-t dan diperoleh harga t hitung = 11,77, sedangkan harga t 0,95;8 =1,86, maka dapat dibandingkan bahwa nilai t hitung < t 0,95;8 dan dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa t hitung terletak pada daerah penerimaan H 0, maka H 0 diterima dengan kata lain Ha ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa penguasaan siswa dalam Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran tidak lebih dari rerata 75. Dari hasil ini, menggambarkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa kelas IV MI. Rendahnya hasil tersebut, disebabkan oleh tingginya tingkat kompleksitas Kompetensi Dasar yang harus dicapai siswa, sumberdaya pendukung yang kurang memadahi, serta rendahnya tingkat kemampuan rerata (intake) siswa pada materi yang diajarkan oleh guru. Untuk meningkatkan prestasi siswa, perlu dilakukan perbaikan dari ketiga aspek tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Dari perhitungan uji-t diperoleh harga t hitung = 11,77 < t 0,95;8 = 1,86, dari hasil ini diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan Standar Kompetensi Bilangan, Geometri dan Pengukuran siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah se-kecamatan Kajoran tidak lebih dari rerata 75. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan beberapa saran kepada guru mata pelajaran matematika hendaknya dalam menyampaikan materi memperhatikan kemampuan rerata siswa, sehingga siswa mampu menguasai materi yang telah diajarkan oleh guru dengan baik dan lebih bermakna; diharapkan guru mampu menyampaikan materi matematika dengan menggunakan berbagai metode dan kelengkapan alat pembelajaran, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi dengan penuh makna tanpa perlu berfikir berat; dan diharapkan siswa benar-benar telah menguasai materi pelajaran matematika yang telah diberikan guru, karena dengan penguasaan materi yang baik, siswa akan dapat dengan mudah untuk mempelajari dan memahami materi matematika pada tingkat selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Karsidi, dkk. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 262

Nurman. 2009. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Online: Wordpress. Diakses pada tanggal 25 April 2013 pukul 21.53. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta. Menteri Pendidikan Nasional. 263