Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

ISSN hal

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

KARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMUNIUM SILIKON (AL-7%SI) Oleh :

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

PERILAKU IMPAK DAN POROSITAS PADUAN Al-Si-Mg PADA PENGECORAN SENTRIFUGAL AKIBAT TEMPERATUR PEMANASAN AWAL CETAKAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PENGARUH VARIASI BENTUK PERMUKAAN FORGING SAMBUNGAN LAS GESEK ROTARY TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA MILD STEEL. Abstract

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

PENGARUH UKURAN PASIR TERHADAP POROSITAS DAN DENSITAS PADA PENGECORAN ALUMINIUM SILIKON (95% Al- 5% Si) DENGAN METODE PENGECORAN EVAPORATIF

Pencegahan Terjadinya Retak Panas pada Proses Pengecoran Squeeze Benda Tipis Al-Si

Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Tuang Pada Pengecoran...

BAB IV HASIL PENELITIAN

OPTIMASI DESAIN CETAKAN DIE CASTING UNTUK MENGHILANGKAN CACAT CORAN PADA KHASUS PENGECORAN PISTON ALUMINIUM

Perbandingan Kekerasan dan Kekuatan Tekan Paduan Cu Sn 6% Hasil Proses Metalurgi Serbuk dan Sand Casting

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SEPATU KAMPAS REM KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN ALUMUINUM DAUR ULANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS SARJANA. ANALISA PENGARUH BAHAN CETAKAN PADA PENGECORAN PADUAN Al- Cu TERHADAP WAKTU PENDINGINAN DAN SIFAT MEKANIS CORAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP DENSITAS DAN POROSITAS PADUAN ALUMINIUM SILIKON (Al-7%Si) DENGAN METODE EVAPORATIVE CASTING

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Pengaruh Modulus Cor Riser Terhadap Cacat Penyusutan Pada Produk Paduan Al-Si

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA ALUMINIUM PADUAN HASIL REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS SKRIPSI

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP POROSITAS PADA CETAKAN LOGAM DENGAN BAHAN ALUMINIUM BEKAS

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEKNIK PENGECORAN KODE / SKS : KK / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

STUDI KARAKTERISTIK MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO CORAN ALUMINIUM MINUMAN KALENG

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.3, No. 1 Tahun 2012 : ISSN X

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

PENGARUH WAKTU PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK SAMBUNGAN LAS LOGAM TAK SEJENIS ANTARA ALUMINIUM DAN BAJA KARBON RENDAH

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI MEDIA CETAKAN PASIR KALI, CETAKAN PASIR CO₂ DAN CETAKAN LOGAM TERHADAP HASIL PRODUK FLANGE CORAN ALUMUNIUM (Al)

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

DYAN YOGI PRASETYO I

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PROSES MANUFACTURING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

Transkripsi:

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan Yudy Surya Irawan, Tjuk Oerbandono, Dian Fitria Agus Aristiyono, Pratikto Laboratorium Pengecoran Logam, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167 Malang, 65145 E-mail : yudysir@ub.ac.id Abstract Tensile strength and porosity of die-casted Aluminum Alloys Al-Mg-Si with various applied pressure were investigated. Al-Mg-Si was melt in the electric induction crucible with temperature of 850 degree Celsius. Melt aluminum was poured in the metallic mould that preheated in 150 degree Celsius. Melt aluminum was pressed by the plunger with pressure of 0.1, 10, 30, and 50 MPa and held for 5 minutes. After aluminum was solidified, specimens for tensile strength and porosity test were machined. Tensile strength, porosity test and microstructure observation were conducted. Results of tensile strength and porosity test show that the higher plunger pressure, porosity becomes lower and tensile strength of specimens to be higher. Maximum tensile strength occurs in the specimens that pressed in 50 MPa. It occurs due to minimum porosity and small grains of microstructure in the specimens. Keywords : Aluminum, Die casting, Pressure, Tensile Strength, Porosity, Microstructure PENDAHULUAN Teknologi pengecoran logam merupakan salah satu teknologi manufaktur tertua dan masih banyak dimanfaatkan di dalam industri karena mampu memproduksi komponen-komponen yang rumit dan sangat ekonomis. Hal ini menyebabkan proses pengecoran berperanan penting dalam industri manufaktur. Salah satu metode pengecoran logam yang dapat menghasilkan coran yang unggul adalah pengecoran die casting. Proses pengecoran ini memanfaatkan tekanan yang dikenakan pada logam cair yang telah dituangkan dalam cetakan. Besar tekanan yang diterapkan berkisar antara 0.7 hingga 700 MPa. Pengecoran die casting ini cukup luas aplikasinya diantaranya pada proses pembuatan karburator, motor, perkakas tangan dan lain-lain [1]. Pengecoran jenis ini biasanya beroperasi dengan produktivitas yang tinggi atau pengecoran massal dengan kualitas produk yang baik, dan ekonomis. Akan tetapi permasalahan yang sering timbul adalah adanya cacat dari hasil pengecoran atau coran, yang mana dapat mempengaruhi karakteristik maupun sifat mekanis dari coran tersebut. Permasalahan tersebut adalah penyusutan (shrinkage), porositas gas (gas porosity) dan struktur mikro, tetapi yang sering terjadi adalah penyusutan dan porositas gas yang muncul di coran hasil proses die casting maupun squeeze casting [2]. Porositas maupun penyusutan merupakan masalah cacat utama hasil pengecoran. Porositas dapat terjadi karena terjebaknya gelembung-gelembung gas di dalam logam cair ketika dituangkan ke cetakan [3]. Adanya cacat porositas ini akan memberikan pengaruh terhadap kualitas produk hasil pengecoran yang salah satunya adalah kekuatan tarik silinder. Dengan adanya porositas, bila coran tersebut mendapat beban operasional maka porositas tersebut akan menjadi pemusat tegangan sehingga retak akan lebih mudah muncul pada pori-pori tersebut. Oleh sebab itu, maka perlu dilakukan suatu kontrol terhadap absorbsi gas selama proses pengecoran berlangsung. Pada proses pengecoran die casting, struktur pembekuan logam (solidification structure) dari coran mempunyai pengaruh yang besar terhadap hasil coran tersebut. Parameter-parameter yang mempengaruhi solidification structure dalam die casting 11

diantaranya adalah besar tekanan, waktu penahanan penekanan, suhu pemanasan awal cetakan, waktu antara penuangan dan penekanan, temperatur penuangan logam dan temperatur peleburan dari logam tersebut [4][5]. Dari sini dapat diketahui bahwa salah satu parameter penting untuk menurunkan porositas dan meningkatkan kekuatan coran adalah besar penekanan pada logam cair yang berada dalam cetakan logam atau permanen yang disertai pula dengan pemanasan awal pada cetakan logam. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Yudha [6] dalam penelitian tentang pengaruh gaya tekan plunger pada die casting terhadap kualitas hasil produk cylinder head cover berbahan paduan Al-Si-Mg. Namun dalam penelitian ini masih memberikan gaya tekan yang masih kecil dengan besar tekanan maksimal 30 bar atau 3 MPa. Sedangkan untuk besar penekanan di atas itu masih belum dilakukan terutama untuk produk silinder tahan karat berbahan Aluminium paduan Al-Mg-Si. Skolianos dkk (1997) juga telah meneliti tentang pengaruh tekanan yang dikenakan pada logam cair terhadap mikrostruktur dan kekuatan tarik Aluminium A6061 dengan proses squeeze casting [7]. Dan ditemukan bahwa semakin tinggi tekanan kekuatan tarik semakin meningkat. Namun, penerapan tekanan pada produk billet, dan masih belum mengevaluasi karakteristik porositas dan struktur mikro dari produk hasil squeeze casting. Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang kekuatan tarik dan porositas silinder Aluminium Al-Mg-Si hasil proses die casting dengan variasi tekanan. Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan silinder berkualitas baik dengan porositas minimal dan kekuatan tarik yang maksimal. Dalam artikel ini dibahas mengenai porositas dan kekuatan tarik pada Al-Mg-Si yang dipengaruhi variasi tekanan berdasarkan hasil pengujian porositas, uji tarik dan struktur mikro. METODE EKSPERIMEN Material yang digunakan merupakan Aluminium paduan Al-Mg-Si. Material ini memiliki komposisi kimia seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia Aluminium Paduan Al-Mg-Si (% berat) Al Mg Si Fe Cu Zn 97.634 1.023 0.661 0.248 0.187 0.055 Mn Cr Pb Ti Ni Sn 0.034 0.107 0.008 0.010 0.017 0.004 Dalam penelitian ini, Al-Mg-Si dicairkan pada suhu 850 derajat Celsius, kemudian dituangkan ke dalam cetakan logam yang sebelumnya dipanaskan pada suhu 150 derajat Celsius dan dilapisi serbuk grafit. Selanjutnya, logam cair ditekan dengan variasi tekanan 0, 10, 30, 50 MPa dan ditahan selama 5 menit hingga coran membeku. Instalasi untuk proses die casting ditunjukkan dalam Gambar 1. A. Plunger B. Cetakan spesimen terbuat dari baja Gambar 1. Diagram instalasi proses die casting Setelah itu aluminium cair yang sedang ditekan didinginkan di udara selama 10 menit, hingga kemudian dibongkar dari cetakan logam. Setelah itu, coran diuji porositasnya dengan standard ASTM B311-93 [8]. Gambar 2 menunjukkan 12

bentuk spesimen uji porositas. Pengujian porositas dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Gambar 2. Bentuk dan dimensi spesimen untuk pengujian porositas (satuan: mm) Kemudian, coran diproses permesinan untuk membuat spesimen uji tarik, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pengujian kekuatan tarik dilakukan pada mesin uji tarik universal dengan kecepatan penarikan 3 mm/menit dan pengulangan pengujian sebanyak tiga kali. Gambar 4. Grafik hubungan antara tekanan plunger dan porositas rata-rata coran die casting sebelum dimesin. Gambar 3. Bentuk dan dimensi spesimen untuk pengujian tarik (satuan: mm). Pengujian struktur mikro dilakukan pada penampang bagian tengah spesimen untuk mengetahui efek dari tekanan plunger terhadap struktur mikro serta menganalisa hubungan antara kekuatan tarik, porositas dan struktur mikro. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4 menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan plunger, porositas coran die casting semakin menurun. Hal ini menunjukkan adanya efek penekanan dari luar oleh plunger kepada logam cair sehingga struktur atom menjadi lebih padat dan menghasilkan porositas coran yang semakin menurun. Sedangkan untuk porositas coran setelah dimesin menjadi spesimen uji tarik ditunjukkan dalam Gambar 5. Tampak pula bahwa semakin tinggi tekanan plunger hingga 50 MPa, porositas coran semakin Gambar 5. Grafik hubungan antara tekanan plunger dan porositas rata-rata coran die casting setelah dimesin menjadi spesimen uji tarik. menurun. Namun, terdapat peningkatan porositas setelah dimesin. Hal ini dapat dipikirkan bahwa pada bagian tengah coran mengalami pembekuan terakhir sehingga terjadi porositas penyusutan mikro (micro shrinkage) yang lebih banyak di bagian tengah daripada di bagian dinding coran yang mengalami pembekuan lebih cepat 13

dengan porositas yang lebih sedikit. Kondisi inilah yang menyebabkan porositas spesimen setelah dimesin memiliki porositas yang lebih tinggi daripada porositas coran sebelum dimesin. Gambar 6 adalah grafik hubungan antara tekanan plunger dan kekuatan tarik rata-rata coran die casting Al-Mg-Si dalam skala MPa. Grafik menunjukkan tren bahwa semakin tinggi tekanan plunger kekuatan tarik coran semakin meningkat. Gradien peningkatan yang tinggi terjadi antara spesimen yang dibuat dengan tekanan 0.1 MPa atau pada tekanan atmosfir dan tekanan 10 MPa. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan memberi tekanan dari luar melalui plunger memberikan efek lebih dalam pemadatan dan penurunan porositas yang dapat meningkatkan kekuatan tarik spesimen. Sedangkan untuk spesimen dengan tekanan plunger 10, 30 dan 50 MPa memiliki gradien lebih rendah karena kondisi pemadatan yang terbatas oleh jarak antar atom itu sendiri maupun kemampuan logam cair untuk dipadatkan. Namun demikian, secara umum semakin tinggi tekanan oleh plunger pada logam cair Aluminium mengakibatkan semakin tingginya kekuatan tarik yang disebabkan salah satunya oleh semakin menurunnya porositas coran seperti tampak pada Gambar 4. Porositas secara fisik adalah rongga-rongga yang bila mendapat tegangan tarik akan berperan sebagai pemusatan tegangan, sehingga akan memicu munculnya retak lebih cepat. Dengan kondisi dan sifat porositas terhadap kekuatan material maka dapat dipahami bahwa semakin tinggi porositas maka semakin rendah kekuatan tarik material tersebut. Selain itu Gambar 8, 9, 10 dan 11 menunjukkan hasil pengamatan struktur mikro pada bagian tengah coran. Bagian tengah ini merupakan bagian yang mewakili penampang spesimen uji tarik yang dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku kekuatan tarik spesimen. Dari hasil pengamatan struktur mikro dapat diketahui bahwa semakin tinggi penekanan plunger akan memberikan efek mekanis yang membuat pembentukan dendrite terhambat Gambar 6. Grafik hubungan antara tekanan plunger dan kekuatan tarik rata-rata coran die casting. 400 m Gambar 8. Foto struktur mikro bagian 0.1 MPa. dan membuat struktur butiran menjadi lebih kecil. Dari hasil-hasil pengamatan ini maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi penekanan plunger, kekuatan tarik coran die casting Al-Mg-Si semakin meningkat yang disebabkan oleh semakin menurunnya porositas dan semakin mengecilnya ukuran butir struktur mikro coran. 14

400 m 400 m Gambar 9. Foto struktur mikro bagian 10 MPa. Gambar 11. Foto struktur mikro bagian 50 MPa. tinggi tekanan, porositas semakin menurun. semakin tinggi tekanan plunger maka semakin tinggi kekuatan tarik spesimen. kekuatan tarik maksimum terdapat pada spesimen dengan penekanan 50 MPa. tingginya kekuatan tarik pada spesimenspesimen ini disebabkan oleh minimalnya porositas coran dan semakin mengecilnya ukuran butir struktur mikro coran. Gambar 10. Foto struktur mikro bagian 30 MPa. KESIMPULAN 400 m Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa kekuatan tarik, porositas, dan struktur mikro coran Al-Mg- Si hasil die casting dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada coran dengan variasi tekanan 0.1 hingga 50 MPa dengan temuan sebagai berikut: porositas terendah pada spesimen dengan tekanan 50 MPa dan semakin DAFTAR PUSTAKA [1] Kalpakjian, S., Schmid, S., 2009. Manufacturing Engineering and Technology. Massachusetts: Prentice-Hall. [2] Wisambodo, Harry, E. 2008. Pengaruh Tekanan Terhadap Porositas Dan Kekerasan Aluminium Paduan (Al-Cu) Pada Proses Direct Squeze Casting. Skripsi Teknik Mesin. Malang: Universitas Brawijaya. [3] Budinsky, K. 1996. Engineering Materials, Properties and Selection, Prentice Hall. [4] Gomashchi, M.R., Vikhrov, A., 2000, Squeeze casting: an overview, Journal of Materials Processing Technology, Vol. 101., pp.1-9, Elsevier. 15

[5] Yang, L.J., 2003, The effect of casting temperature on the properties of squeeze cast aluminium and zinc alloys, Journal of Materials Processing Technology, Vol. 140., pp.391-396, Elsevier. [6] Yudha, A.P.. 2012. Pengaruh Gaya Tekan Plunger pada Die Casting terhadap Kualitas Hasil Produk Cover Cylinder Head Berbahan Paduan Al- Si-Mg. Skripsi Teknik Mesin. Malang: Universitas Brawijaya. [7] Skolianos, S.M., Kiourtsidis, G., Xatzifotiou, 1997, Effect of applied pressure on the microstructure and mechanical properties of squeezecast aluminium, Materials Science and Engineering A, Vol. 231., pp.17-24, Elsevier. [8] ASTM Standard B 311-93.2002. Test Method for Density Determination for Powder Metalurgy (P/M)Materials Containing Less Than Two Percent Porosity. Philadephia, PA: American Society for Testing Materials. 16