PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 110 TAHUN 2000 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BALIKPAPAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 16 TAHUN 2001 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 51 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

L E M B A R A N D A E R A H

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2002

BUPATI LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 18 TAHUN 2004 SERI E

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 1 TAHUN 2005 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KOTA PEKANBARU

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

P PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO SERI. E PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG

NOMOR : 36 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2002

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

P E R A T U R A N D A E R A H

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PRABUMULIH,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 1 TAHUN 2005 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KOTA PEKANBARU

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 20 TAHUN 1997 SERI D.2

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KOTA SABANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SABANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 1 TAHUN 2005 T E N T A N G KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN AGAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 1 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2001. TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan transparansi dalam rangka pengelolaan keuangan daerah khususnya pemberian hak-hak keuangan dan administrasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; b. bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman sudah tidak sesuai lagi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999, Nomor 72 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-undang Nomor 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara tanggal 14 Agustus 1950); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000, Nomor 202 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4022); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Bupati dan Wakil Bupati (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000, Nomor 210 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000, Nomor 211 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4029); Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN. BAB I KETENTUAN UMUM 2

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Sleman. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sleman. 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman. 4. Bupati ialah Bupati Sleman. 5. Pimpinan DPRD ialah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD Kabupaten Sleman. 6. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya sebagai Anggota DPRD dan telah mengucapkan sumpah/janji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 7. Sekretariat DPRD adalah perangkat daerah yang membantu DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan kewenangannya. 8. Sekretaris DPRD adalah Pejabat yang memimpin Sekretariat DPRD yang diangkat oleh Bupati dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan atas persetujuan Pimpinan DPRD dan dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD. 9. Gaji Pokok Bupati adalah gaji yang diterima Bupati menurut ketentuan yang berlaku. 10. Uang Representasi adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Pimpinan dan Anggota DPRD. 11. Uang Paket adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat yang terdiri dari uang transport lokal dan uang makan. 12. Tunjangan Jabatan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan DPRD karena kedudukannya sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPRD. 13. Tunjangan Komisi adalah tunjangan yang diberikan kepada Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Komisi. 14. Tunjangan Panitia adalah tunjangan yang diberikan kepada Anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Panitia. 3

15. Biaya Penunjang Kegiatan adalah biaya yang disediakan untuk menunjang pelaksanaan tugas dan wewenang DPRD. 16. Tunjangan Khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota untuk pembayaran Pajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. 17. Tunjangan Perbaikan Penghasilan adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD untuk menambah penghasilan. BAB II KEUANGAN DAN ANGGOTA Bagian Kesatu Penghasilan Tetap Pasal 2 Penghasilan tetap pimpinan dan anggota DPRD terdiri dari : a. Uang representasi; b. Uang paket; c. Tunjangan jabatan; d. Tunjangan komisi; e. Tunjangan khusus; dan f. Tunjangan perbaikan penghasilan; Pasal 3 (1) Pimpinan dan anggota DPRD menerima uang representasi. (2) Besarnya uang representasi bagi ketua DPRD setinggi-tingginya 60 % (enam puluh persen) dari gaji pokok Bupati. (3) Besarnya uang representasi wakil ketua DPRD setinggi-tingginya 90 % (sembilan puluh persen) dari uang representasi ketua DPRD. (4) Besarnya uang representasi anggota DPRD setinggi-tingginya 80 % (delapan puluh persen ) dari uang representasi ketua DPRD. 4

(5) Selain uang representasi kepada pimpinan dan anggota DPRD diberikan tunjangan keluarga dan tunjangan beras. (6) Tunjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4 (1) Pimpinan dan anggota DPRD diberikan uang paket. (2) Besarnya uang paket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setinggi-tingginya 25 % (dua puluh lima persen) dari uang representasi yang bersangkutan. Pasal 5 (1) Kepada pimpinan DPRD diberikan tunjangan jabatan. (2) Besarnya tunjangan jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) setinggitingginya 50 % (lima puluh persen) dari uang representasi yang bersangkutan. Pasal 6 (1) Bagi anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota komisi diberikan tunjangan komisi. (2) Besarnya tunjangan komisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagai berikut : a. Ketua setinggi-tingginya 20 % (dua puluh persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; b. Wakil ketua setinggi-tingginya 15 % (lima belas persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; c. Sekretaris setinggi-tingginya 15 % (lima belas persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; d. Anggota setinggi-tingginya 10 % (sepuluh persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD. Pasal 7 Pimpinan dan anggota DPRD diberikan tunjangan khusus. 5

Pasal 8 Pimpinan dan anggota DPRD diberikan tunjangan perbaikan penghasilan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Bagian Kedua Tunjangan Panitia Pasal 9 (1) Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota panitia diberikan tunjangan panitia. (2) Besarnya tunjangan panitia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagai berikut : a. Ketua setinggi-tingginya 15 % ( lima belas persen ) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; b. Wakil ketua setinggi-tingginya 10 % ( sepuluh persen ) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; c. Sekretaris setinggi-tingginya 10 % ( sepuluh persen ) dari tunjangan jabatan ketua DPRD; d. Anggota setinggi-tingginya 5 % ( lima persen) dari tunjangan jabatan ketua DPRD. Bagian Ketiga Tunjangan Kesejahteraan Pasal 10 (1) Untuk pemeliharaan kesehatan dan pengobatan kepada pimpinan dan anggota DPRD diberikan tunjangan kesehatan. (2) Tunjangan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan dalam bentuk jaminan asuransi. Pasal 11 Apabila pimpinan atau anggota DPRD meninggal dunia, kepada ahli waris diberikan : 6

a. uang duka wafat sebesar 3 ( tiga ) kali uang representasi atau apabila meninggal dunia dalam menjalankan tugas diberikan uang duka tewas sebesar 6 ( enam ) kali uang representasi ; dan b. bantuan biaya pengangkutan jenazah. Pasal 12 (1) Ketua DPRD disediakan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan 1 ( satu ) unit kendaraan dinas. (2) Wakil-wakil ketua DPRD disediakan masing-masing 1 ( satu ) unit kendaraan dinas. (3) Biaya pemeliharaan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dibebankan kepada APBD. (4) Apabila pimpinan DPRD berhenti atau berakhir masa baktinya rumah jabatan beserta perlengkapan dan kendaraan dinas diserahkan kembali dalam keadaan baik kepada Pemerintah Daerah. Pasal 13 Pimpinan dan anggota DPRD dapat disediakan pakaian dinas sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Bagian Keempat Biaya Kegiatan DPRD Pasal 14 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas DPRD pada belanja sekretariat DPRD disediakan : a. belanja pegawai ; b. belanja barang ; c. biaya perjalanan dinas ; d. biaya pemeliharaan ; dan e. biaya penunjang kegiatan. (2) Besarnya biaya penunjang kegiatan DPRD ditetapkan berdasarkan klasifikasi Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut : 7

a. sampai dengan Rp 2,00 milyar serendah-rendahnya Rp 75 juta dan setinggitingginya sebesar 5 % ; b. di atas Rp 2,00 milyar sampai dengan Rp 5,00 milyar serendah-rendahnya Rp 100 juta dan setinggi-tingginya sebesar 4 % ; c. di atas Rp 5,00 milyar sampai dengan Rp 10,00 milyar serendah-rendahnya Rp 200 juta dan setinggi-tingginya sebesar 3 % ; d. di atas Rp 10,00 milyar sampai dengan Rp 20,00 milyar serendah-rendahnya Rp 300 juta dan setinggi-tingginya sebesar 2 % ; e. di atas Rp 20,00 milyar sampai dengan Rp 50,00 milyar serendah-rendahnya Rp 400 juta dan setinggi-tingginya sebesar 1 % ; f. di atas Rp 50,00 milyar sampai dengan Rp 150 milyar dan serendah-rendahnya Rp 500 juta dan setinggi-tingginya sebesar 0,75 % ; g. di atas Rp 150 milyar sampai dengan Rp Rp 500 milyar serendah-rendahnya Rp 1,125 milyar dan setinggi-tingginya 0,50 % ; atau h. di atas Rp 500 milyar serendah-rendahnya Rp 2,5 milyar dan setinggi-tingginya 0,35 %. BAB III PENGELOLAAN KEUANGAN Pasal 15 Berdasarkan pedoman yang diatur dalam Peraturan Daerah ini, Pimpinan DPRD dan Sekretaris DPRD menyusun rencana anggaran belanja DPRD. Pasal 16 (1) Pengeluaran yang timbul sebagai akibat Peraturan Daerah ini menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (2) Peraturan Daerah yang mengatur penyediaan Anggaran untuk kegiatan DPRD di luar yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini dapat dibatalkan. (3) Pembatalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), dilakukan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintah. 8

Pasal 17 Anggaran belanja DPRD dan sekretariat DPRD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 18 Pengelolaan keuangan DPRD dilaksanakan oleh Sekretaris DPRD dan pertanggungjawaban keuangan DPRD berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VI ATURAN TAMBAHAN Pasal 19 (1) DPRD berhak membebankan atas APBD anggaran untuk pengembangan kapasitas kelegislatifan dewan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan daerah. (2) Teknis operasional penggunaan anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Pimpinan DPRD. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman dinyatakan tidak berlaku. Pasal 21 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 2 Januari 2001. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. 9

Ditetapkan di Sleman. Pada tanggal 12 Juli 2001 BUPATI SLEMAN, Cap/ttd IBNU SUBIYANTO Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman : Nomor : 9/K.DPRD/2001 Tanggal : 12 Juli 2001 Tentang : Persetujuan Penetapan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman tentang Kedudukan Keuangan DPRD Kabupaten Sleman. Diundangkan di Sleman. Pada tanggal 14 Juli 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SLEMAN, Cap/ttd SUTRISNO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN : TAHUN : 2001. NOMOR : 4 SERI : D 10

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2001. TENTANG : KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN I. UMUM Sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, bahwa sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah, DPRD melaksanakan fungsi legislatif sepenuhnya sebagai penjelmaan kedaulatan rakyat di daerah, dan kedudukan sejajar sebagai mitra Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya kepada DPRD perlu diberikan hak-hak keuangan dan administratif yang diatur dalam kedudukan keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Penetapan kedudukan keuangan DPRD dimaksud dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dan aspek keadilan dikaitkan dengan tugas, kewenangan dan tanggung jawab dalam melaksanakan legislasi, pengawasan dan anggaran. Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1997 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman sudah tidak sesuai lagi dan agar ada kepastian hukum dalam hal kedudukan keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sleman. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 11

Pasal 2 Penghasilan tetap Pimpinan terdiri dari uang representasi, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan khusus, dan tunjangan perbaikan penghasilan. Penghasilan tetap anggota terdiri dari uang representasi, uang paket, tunjangan komisi, tunjangan khusus dan tunjangan perbaikan penghasilan. Pasal 3 Pasal 4 Ayat (1) Yang dimaksud dengan uang paket dalam ketentuan ini adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada Pimpinan dan anggota DPRD untuk menghadiri rapat-rapat dinas di dalam kota. Untuk rapat-rapat di luar kota diberikan biaya perjalanan dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di daerah. Ayat (2) Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Ayat (1) Panitia yang dimaksud dalam ayat ini adalah panitia-panitia sebagai alat kelengkapan DPRD yang dibentuk dan disahkan oleh Rapat Paripurna DPRD. Ayat (2) Pasal 10 Ayat (1) 12

Ayat (2) Jaminan asuransi yang diberikan setara dengan ketentuan yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil golongan IV. Pasal 11 Huruf a Huruf b Biaya pengangkutan jenazah diberikan kepada Pimpinan atau anggota yang tewas dalam menjalankan tugas. Pasal 12 Ayat (1) Rumah jabatan dan kendaraan dinas dimaksud tidak mewah dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Ayat (2) Ayat (3) Ayat (4) Penyerahan rumah jabatan beserta perlengkapannya dan kendaraan dinas dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya jabatan. Pasal 13 Pakaian dinas dimaksud terdiri dari PSH 2 (dua) kali dalam satu tahun, PSR 1 (satu) kali dalam satu tahun, dan PSL 1 (satu) kali dalam lima tahun. Pasal 14 Ayat (1) a. Yang dimaksud dengan Belanja Pegawai dalam Pasal ini adalah belanja pegawai Sekretariat DPRD; b. Yang dimaksud dengan Belanja Barang dalam Pasal ini adalah belanja barang dan jasa yang diperlukan Sekretariat DPRD untuk menunjang kegiatan DPRD; c. Yang dimaksud Biaya Perjalanan Dinas adalah biaya perjalanan dinas Pimpinan dan anggota DPRD dan Sekretariat DPRD. Biaya perjalanan dinas Pimpinan dan anggota DPRD standarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah dan paling tinggi sama dengan ketentuan perjalanan dinas yang berlaku bagi Pegawai 13

Negeri Sipil golongan IV. Perjalanan dinas sekretariat DPRD disesuaikan dengan ketentuan perjalanan dinas Pegawai Negeri Sipil di Daerah; d. Yang dimaksud dengan biaya pemeliharaan adalah biaya pemeliharaan rumah jabatan dan kendaraan dinas Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta prasarana dan sarana perkantoran Sekretariat DPRD; e. Yang dimaksud dengan biaya penunjang kegiatan adalah biaya untuk menunjang kegiatan DPRD yang tidak terduga dan penyediaan tenaga ahli serta peningkatan kapasitas legislatif. Ayat (2) Ayat (3) Pasal 15 Rencana anggaran dimaksud dibahas bersama dengan eksekutif untuk selanjutnya dicantumkan dalam RAPBD. Setelah APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah dan ditempatkan dalam Lembaran Daerah, Ketua DPRD menetapkan keputusan DPRD sebagai dasar pelaksanaan oleh Sekretaris DPRD. Pasal 16 Pasal 17 Ketentuan ini berarti bahwa pengajuan, pembahasan usulan anggaran DPRD diberlakukan sama seperti usulan anggaran perangkat daerah lainnya. Dengan demikian laporan pertanggungjawaban keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD termasuk bagian dari laporan pertanggungjawaban akhir tahun Bupati dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 14

Pasal 21 Pasal 22 ******************** 15

16

17

18