PE T J N TENTANG TOGAS BELAMAR DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 137/KA/VIII/2008 TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL NOMOR HK.01.04/01.a-KA/1/2010 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BADAN PENGKA3IAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA NEGARA. No.868, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Hukuman Disiplin. Penindakan Administratif. Pedoman. Pencabutan.

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 10 TAHUN TENTANG TUGAS BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

2011, No.82 2 Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nom

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 500/Kpts-II/2002 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN SAR NASIONAL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERMENDIKNAS NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR BAGI PNS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL (terdiri atas 17 bab,

2017, No dan Geofisika; b. bahwa guna mempermudah pimpinan unit kerja dalam memberikan rekomendasi pemberian tugas belajar dan izin belajar kep

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166

-1- REPUBLIK INDONESIA

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 18 TAHUN 2016 PROVINSI JAWA BARAT WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN: DAN GEOFISIKA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

2 Menetapkan 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembar

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.110,2012

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS KETENAGAKERJAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATZTRAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TUGAS BELAJAR DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

Transkripsi:

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PE T J N KEPALA BADAN PENG IAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR O3 TAHUN 2010 TENTANG TOGAS BELAMAR DI LINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Menimbang : a. bahwa dengan adanya Reformasi Birokrasi di lingkungan badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, maka Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 012/Kp/KA/I/2003 tentang Ketentuan Tugas Belajar dan ijin Belajar bagi pegawai di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) perlu diubah; b. bahwa setelah diadakan peninjauan kembali terhadap Keputusan sebagaimana tersebut pada huruf a, maka perlu untuk membentuk Peraturan Kepala BPPT tentang Tugas Belajar di lingkungan BPPT; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43...

-2-43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Nomor 3890); Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 234, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2278); 4. Peraturan Pernerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pernerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018); 5: Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 144/M Tahun 2008; 7. Keputusan Menteri Pertama Nomor 224/MP/1961 tentang Peraturan Pelaksanaan Pemberian Tugas Belajar di dalarn dan di Luar Negeri; 8. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor 170/Kp/BPPT/IV/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi; MEMUTUSKAN...

- 3- MEMUTUSKAN : Menetapkan KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, TENTANG TUGAS BELAJAR DILINGKUNGAN BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGL. BAS I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Pegawal adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) BPPT yang bekerja secara penuh di BPPT; 2. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan kepada seorang Pegawai untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri dengan memperoleh beasiswa; 3. Beasiswa adalah biaya dan tunjangan dalam rangka pelaksanaan tugas belajar yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia, pemerintah Negara lain, badan atau organisasi internasional, badan swasta didalam maupun diluar negeri; 4. Ikatan Dinas adalah kewajiban seorang pegawai yang telah mengikuti tugas belajar untuk bekerja di lingkungan BPPT atau Instansi Pemerintah lainnya yang telah mendapat persetujuan dari BPPT selama jangka waktu tertentu; 5. Ganti Rugi adalah penggantian berupa sejumlah uang yang harus dibayarkan atau disetorkan kepada Negara sebagai akibat dari pemberhentian dari tugas belajar, atau berhenti atau diberhentikan sebagai PNS dan belum menyelesaikan ikatan dinas; 6. Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan (Pusbindiklat) adalah unit kerja yang bertanggungjawab atas penyelenggaraan program beasiswa di BPPT. Pasal 2...

-4- Pasal 2 Tugas belajar diberikan kepada PNS yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan balk didalam negeri maupun diluar negeri dengan biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia, pemerintah Negara lain, badan atau organisasi internasional, badan swasta di dalam maupun di luar negeri. BAB II SYARAT TOGAS BELAIAR Pasal 3 (1) Persyaratan untuk mengikuti tugas belajar adalah. sebagai berkut : a. pegawai; b. mendapat penugasan resmi dari Kepala Unit Kerja yang bersangkutan sesuai dengan perencanaan Unit Kerja tersebut; c. setiap unsur penilalan pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; d. tidak sedang dalam proses dan/atau sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat; e. tidak sedang menjalani pernberhentian sementara sebagai pegawai; f. pendidikan yang akan ditempuh harus sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam jabatan pada unit kerja dan/atau organisasi; g. tidak sedang dicalonkan atau mengikuti program pendidikan atau program. pelatihan lainnya; h. tidak sedang menduduki jabatan struktural, kecuali ada persetujuan tertulis dari rapat Eselon I; i. usia paling tinggi sebagai berikut a) Usia maksimum 35 tahun untuk Program Strata II (S2) atau setara; b). Usia...

-5- b) Usia maksimum 45 tahun untuk Program Strata III (S3) atau setara; c) Usia maksimum 48 tahun untuk Program Post Doctoral, j. menandatangani dan mentaati isi Surat Perjanjian Ikatan Dinas; k. Setiap program pendidikan dapat dilanjutkan setelah bekerja kembali selama 2 (dua) tahun berturut-turut, kecuali atas keputusan kepala BPPT. (2) Persyaratan tambahan bagi pegawai yang memperoleh biaya bukan dari Pemerintah Negara Republik Indonesia, yaitu : a. menyerahkan surat keterangan dari pemberi beasiswa, yang menerangkan jumlah dan jangka waktu pemberian beasiswa; b. menyerahkan Surat Pernyataan tidak menuntut apapun balk dari pegawai yang mendapatkan beasiswa maupun dari Pemerintah Negara Republik Indonesia, kecuali hasil penelitian dari pemberian beasiswa tersebut sepanjang tidak melanggar peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. (3) Persyaratan tambahan bagi pegawai yang mendapat tugas belajar untuk jenjang Post Doctoral, yaltu a, sudah memiliki ijasah/surat Tanda Tamat Belajar program Doctoral; b. sudah bekerja selama 2 (dua) tahun setelah mendapat gelar Doktor, kecuali atas keputusan Kepala BPPT; c. mendapat beasiswa dari badan atau organisasi internasional dan/atau badan swasta di dalam maupun di luar negeri dan/atau universitas; d. menyerahkan Surat Keterangan dari pemberi beasiswa; e. menyerahkan Surat Pernyataan tidak akan menuntut apapun dari pegawai yang mendapatkan beasiswa maupun dari Pemerintah Negara Republik Indonesia, kecuali hasil penelitian dari pemberian beasiswa tersebut sepanjang tidak melanggar peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Pasal 4 Penetapan, perpanjangan, dan pemberhentian, serta pemulihan hak pegawai dalam tugas belajar ditetapkan dengan : a. keputusan Kepala BPPT untuk tugas belajar di dalam dan di luar negeri; b. dalam...

b. dalam hal mendesak, balk disebabkan karena Kepala BPPT berhalangan tetap maupun tidak tetap, maka keputusan dapat ditandatangani oleh Sekretaris Utama BPPT dan selanjutnya melaporkan kepada Kepala BPPT; BAB III JANGKA WAKTU TOGAS BELAJAR Pasal 5 (1) Jangka waktu tugas belajar adalah sebagai berikut : a. 2 (dua) tahun 6 (enam) bulan untuk Program Strata II (S2) atau setara; b. 4 (empat) tahun untuk Program Strata III (S3) atau setara. (2) Jangka waktu tugas belajar untuk jenjang Post doctoral paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diberikan kesempatan kembali setelah 3 (tiga) tahun menjalani masa kerja, kecuali di dalam hal-hal yang luar biasa berdasarkan keputusan Kepala BPPT. (3) Jangka waktu tugas belajar untuk program pelatihan paling lama 1 (satu) tahun. Pasal 6 (1) Atas permohonan pegawai yang mendapat tugas belajar, jangka waktu dapat diperpanjang sekali atau lebih, kecuali untuk Post Doctoral dan pelatihan perlu persetujuan tertulis dari Kepala BPPT. (2) Permohonan perpanjangah jangka waktu tugas belajar diajukan secara tertulis kepada Kepala BPPT melalui Kepala Pusbindiklat dengan tembusan kepada Kepala Unit Kerja yang bersangkutan, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu berakhir. (3) Dalam hal biaya untuk perpanjangan tidak tersedia, maka biaya tugas belajar selama perpanjangan dapat ditanggung sendiri oleh pegawai yang mendapat tugas belajar. (4) Satminkal (satuan Administrasi Pangkal) bagi penerima beasiswa S2/S3 sementara ada di Pusbindiklat. (5) Permohonan...

-7- (5) Permohonan sebagaimana tersebut dalam ayat (2) dapat dipertimbangkan oleh Kepala BPPT setelah mendapat rekomendasi dari Dekan/Ketua Program Studi/ Supervisor, dan Kepala Unit Kerjanya. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI YANG MENDAPAT TUGAS BELAJAR Pasal 7 (1) Hak pegawai yang mendapat tugas belajar, yaitu : a. memperoleh biaya pendidikan, tunjangan lainnya (buku, thesis/disertasi), dan uang saku, dan/atau biaya Iainnya sesuai, dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, kecuali tunjangan fungsional akan dihentikan terhitung mulal bulan ke 7 (tujuh) dan uang makan akan dihentikan terhitung mulai masa tugas belajar; b, biaya perjalanan dari tempat kedudukan pegawal ketempat tugas belajar di luar negeri dan kembali ditanggung pemberi beasiswa; c. khusus untuk penerima beasiswa luar negeri, biaya pengobatan dan perawatan yang layak, kecuali kecelakaan, penyakit, atau kejadian yang menimpa diri pegawai tersebut disebabkan karena kelakuannya sendiri; d. menerima gaji sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; e. bagi pegawai yang mendapat tugas belajar di luar jam kerja dan tetap bekerja seperti biasa, maka dapat diberikan hak-hak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali ditentukan lain; f. bagi pegawai sebagaimana tersebut dalam ayat (1) huruf e sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat : 1) diberikan OJ dan/atau OB yang disesuaikan dengan tingkat keikutsertaannya dalam suatu kegiatan; 2) dimasukkan dalam struktur organisasi kerekayasaan yang disesuaikan dengan tingkat keikutsertaannya dalam suatu kegiatan; 3) diperhitungkan...

-8-3) diperhitungkan sebagai angka kredit dan diusulkan sebagai DUPAK dari hash pekerjaan selama melaksanakan tugas kantor yang berkaitan dengan Jabatan Fungsional Perekayasa setelah Jabatan Fungsional Perekayasa yang bersangkutan dipulihkan. g. masa tugas belajar dihitung sebagai masa kerja untuk penetapan kenaikan Pangkat/Golongan; h. penyesuaian Pangkat/Golongan bagi pegawai yang telah berhasil menyelesaikan tugas belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundanganundangan yang berlaku. (2) Kewajiban pegawai yang mendapat tugas belajar, yaitu a. pegawai yang mendapat tugas belajar wajib melaksanakan tugas belajar sesuai bidang studi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam surat keputusan penugasan; b. perubahan bidang studi dapat dipetimbangkan oleh BPPT setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Unit Kerja, Kepala Biro yang membidangi Sumber Daya Manusia, Dekan/Ketua Program Studi/Supervisor, dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala BPPT atau Sekretaris Utama BPPT; c. wajib melaksanakan tugas belajar dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab; d. wajib mengirimkan laporan perkembangan belajar setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Kepala Pusbindikiat dan Kepala Unit Kerja yang bersangkutan; e. wajib menyelesaikan tugas belajar sesuai waktu yang telah ditentukan dalam keputusan penugasan; f. wajib melapor secara tertulis kepada Kepala Pusbindikiat paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tugas belajar; g. wajib aktif kembali bekerja di unit kerja semula atau yang ditugaskan oleh Kepala Biro yang membidangi SDM paling lambat 1 (satu) bulan sejak berakhirnya tugas belajar, h. wajib menjalani ikatan dinas selama 1 (satu) tahun untuk tiap-tiap tahun masa tugas belajar bagi pegawai yang mendapat tugas belajar di dalam negeri; i. wajib...

I. wajib menjalani ikatan dinas selama 2 (dua) tahun untuk tiap-tiap tahun masa tugas belajar bagi pegawai yang mendapat tugas belajar di luar negeri; j. Pegawai yang mendapat tugas belajar di luar jam kerja dan tetap bekerja, wajib mematuhi peraturan-peraturan PNS secara umum. Pasal 8 Ketentuan ikatan dinas sebagaimana disebutkan dalam Pasal 7 ayat (2) huruf h dan i berlaku bagi pegawai yang mendapat tugas belajar balk yang berhasil maupun tidak berhasil, kecuali bagi pegawai yang dibatalkan tugas belajar karena kebutuhan organisasi atau dinilai tidak mampu oleh BPPT untuk menuntut ilmu pendidikan atau pelatihan yang ditugaskan kepadanya. Pasal 9 Pegawai yang mendapat tugas belajar yang belum menyelesaikan ikatan dinas atas tugas belajar sebelumnya, maka masa tugas belajar berikutnya tidak dihitung sebagal masa kerja ikatan dinas untuk tugas belajar sebelumnya. BAB V PEMBERHENTIAN TUGAS BELAJAR Pasal 10 Tugas belajar berakhir karena : - a, pegawai telah lulus sebelum jangka waktu tugas belajar berakhir; b. jangka waktu tugas belajar sebagaimana yang tercantum dalam keputusan penugasan telah berakhir; c. diberhentikan dari program pendidikan atau pelatihan oleh lembaga pendidikan atau pelatihan pegawai tersebut; atau d. diberhentikan oleh pemberi beasiswa; Pasal 11...

-10- Pasal 11 pegawai yang mendapat tugas belajar dapat diberhentikan, karena : a. atas permintaan sendiri; b. tidak memenuhi ketentuan Pasal 7 ayat (2) huruf b; c. tidak mengirimkan laporan perkembangan belajar selama 3 (tiga) kah berturutturut; d. Kebutuhan organisasi; e. dinilai tidak cakap oleh BPPT dalam mengikuti program studi yang sedang dilaksanakan; f. mendapatkan hukuman pidana yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap terhadap tindakan pidana dengan ancaman hukuman 5 (lima) tahun atau Iebih; g. berhenti atau diberhentikan sebagai PNS. Pasal 12 Pegawai yang mendapat tugas belajar dapat diberhentikan sementara selama menjaiani proses pemeriksaan atas tindak pidana dengan ancaman hukuman 5 (lima) tahun atau Iebih. BAB VI GANTI RUGI Pasal 13 Pegawai yang diberhentikan dari tugas belajar sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 11 wajib membayar ganti rugi sesuai peraturan perundang-undangan yang beriaku, kecuali pasal 11 huruf d clan e; (1) Pasal 14 Pegawai yang dikenakan kewajiban melaksanakan ikatan dinas tetapi tidak menjalani ikatan dinas atau tidak menyelesaikan masa kerja ikatan dinas karena mengundurkan diri atau diberhentikan dengan hormat atas permintaan sendiri, atau...

atau diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS, wajib membayar ganti rugi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; Ganti rugi kepada pegawai yang tidak menyelesaikan masa kerja ikatan dinas akan memperhitungkan masa kerja ikatan dinas yang telah dijalani. Pasal 15 Ganti rugi yang disebabkan oleh ikatan dinas yang tidak dilaksanakan oleh pegawai yang mendapatkan tugas belajar ditetapkan dengan keputusan Kepala BPPT. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Pegawai yang belum menyelesaikan tugas belajar pada saat peraturan ini ditandatangani diberlakukan peraturan ini; (2) Pegawai yang telah menyelesaikan togas belajar tetapi belum melaksanakan ikatan divas, wajib melaksanakan ikatan dinas sesuai Peraturan ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasai 17 Dengan ditetapkannya Peraturan ini, maka Keputusan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Nomor : 012/Kp/KA/I/2003 tentang Ketentuan Tugas Belajar dan ijin Belajar bagi pegawai di Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 18...

-12- Pasal 18 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di 7 a k a r t a pada tanggal?o April 2010 KEPALA BADAN PENGKA]IAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI, Dr. Ir. MA AN AZIZ ISKA NDAR