BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI WAJO NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 37 TAHUN 2014

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

STANDAR PELAYANAN PADA JENIS PELAYANAN PENERBITAN SURAT TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, KETERANGAN BELAJAR DAN IZIN PENGGUNAAN GELAR DI KABUPATEN BLORA

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 30 TAHUN 2011

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2009 TENTANG

E. PERSYARATAN Bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan mengajukan Tugas Belajar harus memenuhi persyaratan umum dan khusus :

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 34 TAHUN 2013

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

Walikota Tasikmalaya

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 04 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 073 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 85 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 036 TAHUN 2016

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148/PMK. 01/2012 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 18 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2006 NOMOR 33 SERI E

MEMUTUSKAN : 2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.29/Menhut-II/2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

MAKSUD DAN TUJUAN. sebagai acuan pemberian izin belajar, keterangan lulus pendidikan dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat bagi Pegawai Negeri Sipil.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 062 TAHUN 2017

- 1 - PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 22 TAHUN 2017

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

B U P A T I T A N J U N G J A B U N G T I M U R

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

TENTANG TUGAS BELAJAR, IZIN BELAJAR, DAN IKATAN DINAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 20132009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan dan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil berbasis kompetensi di Kabupaten Cilacap perlu dilakukan pengembangan Pegawai Negeri Sipil melalui pendidikan berkelanjutan dalam bentuk pemberian tugas belajar dan izin belajar; b. bahwa pemberian tugas belajar dan izin belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap telah diatur dengan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 69 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar, Keterangan Belajar, Tugas Belajar dan Keterangan Penggunaan Gelar Akademik Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap; c. bahwa dengan terbitnya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil, maka Peraturan Bupati Cilacap Nomor 69 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar, Keterangan Belajar, Tugas Belajar dan Keterangan Penggunaan Gelar Akademik Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu untuk ditinjau kembali dan disesuaikan; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati Cilacap tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950 Nomor 42);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 1961 tentang Pemberian Tugas Belajar; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4194); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Cilacap. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Cilacap. 4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Cilacap. 5. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah adalah Bupati Cilacap. 6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. 7. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Cilacap. 8. Pangkat adalah kedudukan yang menunjukan tingkat seseorang PNS berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. 9. Ijazah adalah Surat Tanda Tamat Belajar dan atau tanda lulus yang dikeluarkan dengan sah oleh sekolah atau perguruan tinggi. 10. Izin belajar adalah izin tertulis yang dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah kepada PNS yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya sendiri. 11. Tugas Belajar adalah tugas yang diberikan oleh Bupati kepada PNS Kabupaten Cilacap dalam hubungannya dengan tugas dan kepentingan dinas untuk mengikuti pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. 12. Beasiswa adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan kepada PNS tugas belajar untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi 13. Tunjangan Tugas Belajar adalah bantuan berupa uang yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap kepada PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap yang melakukan tugas belajar menurut ketentuan peraturan yang berlaku. 14. Biaya Pendampingan adalah biaya yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mendampingi biaya yang diperoleh dari penyandang dana. 15. Lembaga-Lembaga Pendidikan adalah Lembaga Pendidikan Tinggi, Menengah dan Kejuruan baik negeri maupun swasta yang disamakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 16. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan selanjutnya disingkat DP-3 adalah suatu daftar yang berisi penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. 17. Basic pendidikan terakhir adalah pendidikan terakhir yang dimiliki oleh PNS yang digunakan sebagai dasar dalam pengangkatan sebagai CPNS atau dalam pertimbangan kenaikan pangkat PNS. 18. Pendidikan kelas jauh adalah penyelenggaraan pendidikan di luar kampus tempat perguruan tinggi tersebut berada dan telah memperoleh izin penyelenggaraan dari pemerintah. 19. Pendidikan jarak jauh adalah penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya tidak berhadapan secara langsung dengan pendidik dan menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi informasi atau media lain.

20. Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan yang disingkat Baperjakat adalah Tim yang bertugas memberikan pertimbangan kepada Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural, pemberian kenaikan pangkat tertentu, penetapan calon peserta diklat kepemimpinan serta pertimbangan perpanjangan batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil yang menduduki Jabatan Struktural Eselon II. 21. Rekomendasi adalah Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Pimpinan SKPD atau Unit Kerja yang berisi penguatan/pembenaran tentang permohonan izin belajar PNS. BAB II TUGAS BELAJAR Bagian Pertama Persyaratan Pasal 2 (1) Tugas belajar diberikan dengan persyaratan sebagai berikut : a. berstatus sebagai PNS. b. pendidikan yang akan ditempuh sesuai/relevan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan pada SKPD yang bersangkutan. c. pendidikan yang akan ditempuh sesuai/relevan dengan basic pendidikan terakhir yang dimilikinya dan tersedia formasi pada SKPD/organisasi yang membutuhkan latar belakang pendidikan tersebut. d. telah mempunyai masa kerja dalam pangkat terakhir dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Pendidikan SLTA ke D.III pangkat minimal Pengatur Muda golongan ruang II/a dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun. 2) Pendidikan SLTA ke S1, pangkat minimal Pengatur Muda Tk. I golongan ruang II/b dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun. 3) Pendidikan D.III ke S1, pangkat minimal Pengatur golongan ruang II/c dan atau 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal (TMT) sebagai PNS pangkat II/c. 4) Pendidikan S1 ke S2, pangkat minimal III/a dan atau 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal (TMT) sebagai PNS pangkat III/a. 5) Untuk bidang ilmu yang langka serta diperlukan oleh organisasi dapat diberikan sejak diangkat sebagai PNS sesuai yang ditentukan. e. dinyatakan lulus seleksi. f. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 1 tahun terakhir bernilai baik. g. berbadan sehat yang dinyatakan oleh dokter pemerintah. h. memenuhi ketentuan usia berdasarkan jenjang pendidikan : 1) SLTA ke D.I, D.II, D.III dan D.IV atau S1 umur setinggi-tingginya 25 tahun, kecuali guru yang mengikuti program tugas belajar S1 atau setara paling tinggi 45 tahun, sampai dengan Tahun 2015. 2) S1 ke S2 umur setinggi-tingginya 37 tahun, S3 maksimal berumur 40 tahun. 3) Berumur setinggi-tingginya 40 tahun untuk pendidikan profesi. 4) S2 ke S3 sampai dengan pendidikan formal selanjutnya umur setinggitingginya 40 tahun. 5) Program Studi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapat persetujuan dan akreditasi minimnal B dari lembaga yang berwenang. (2) Sanggup tidak mengajukan pindah selama 8 (delapan) tahun setelah selesai tugas belajar.

(3) Bagi PNS yang telah selesai melaksanakan tugas belajar dapat dikirimkan kembali untuk tugas belajar ke jenjang yang lebih tinggi minimal 4 (empat) tahun terhitung mulai tanggal (TMT) yang bersangkutan kembali bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. (4) PNS tidak berhak menuntut penyesuaian ijazah kedalam pangkat yang lebih tinggi, kecuali terdapat formasi. (5) Sanggup mentaati semua ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan tugas belajar. Pasal 3 Bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar di luar negeri dan memperoleh gelar Doktor, pencantuman gelar dalam kepegawaian akan ditentukan kemudian oleh Bupati setelah mendapat persetujuan menteri yang bertanggung jawab di bidangnya. Bagian Kedua Tata Cara dan Prosedur Pasal 4 (1) Bagi PNS yang akan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui tugas belajar, harus mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah sejak tahapan seleksi calon mahasiswa. (2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan apabila pendidikan yang akan diikuti sesuai dengan kebutuhan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Pasal 5 (1) PNS yang dinyatakan lulus seleksi dan telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diusulkan oleh Pimpinan SKPD kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah untuk diterbitkan Surat Keputusan Tugas Belajar. (2) Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dapat mengabulkan usulan Tugas Belajar setelah memenuhi ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Jangka Waktu Pasal 6 (1) Jangka waktu tugas belajar adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu program pendidikan yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan yang diikuti oleh PNS tersebut. (2) Bagi PNS yang melaksanakan tugas belajar namun tidak dapat menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diberikan perpanjangan tugas belajar. (3) Jangka waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah selama I (satu) tahun sesuai kebutuhan instansi dan persetujuan sponsor dan atau instansi. (4) Perpanjangan tugas belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan dengan persyaratan sebagai berikut : a. memperoleh surat keterangan dari Rektor/Direktur/Pimpinan Lembaga Pendidikan tempat studi dan disertai surat pernyataan kesanggupan penyelesaian studi bernaterai cukup; b. mendapatkan persetujuan dari Pimpinan SKPD/Unit Kerjanya.

(5) Apabila dalam jangka waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), belum dapat menyelesaikan tugas belajarnya maka PNS yang bersangkutan dapat diberikan perpanjangan kembali paling lama satu tahun dengan perubahan status menjadi izin belajar. (6) Dalam melaksanakan izin belajar sebagaimana dimaksud pada ayat (5), PNS dapat meninggalkan tugasnya sebagaimana berlaku bagi tugas belajar. Bagian Keempat Pembiayaan Pasal 7 (1) Dari segi pembiayaan, tugas belajar bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dibagi menjadi 3 (tiga) : a. tugas belajar beasiswa, yaitu : tugas belajar dengan memperoleh beasiswa, baik dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Pusat, pemerintah negara lain, badan-badan atau organisasiorganisasi swasta lainnya baik dalam maupun luar negeri. b. Pembiayaan tugas belajar dapat dilakukan dengan Cost sharing, dimana sebagian komponen beasiswanya bersumber dari sponsor atau pihak ketiga dan sebagian lagi bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan sifatnya tidak mengikat. c. tugas belajar tanpa beasiswa, yaitu tugas belajar tanpa memperoleh beasiswa. (2) Tugas belajar beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan untuk pendidikan profesi, pendidikan akademik dan program pelatihan di dalam ataupun di luar negeri. Pasal 8 (1) PNS yang melaksanakan tugas belajar atas biaya dari APBD Kabupaten Cilacap menerima tunjangan tugas belajar yang dibebankan pada APBD Kabupaten Cilacap. (2) PNS yang melaksanakan tugas belajar bukan atas biaya dari APBD Kabupaten Cilacap dapat diberikan biaya pendampingan yang dibebankan pada APBD Kabupaten Cilacap. (3) PNS yang melaksanakan tugas belajar bukan atas biaya dari APBD Kabupaten Cilacap besarnya tunjangan tugas belajar menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Pasal 9 (1) Bagi PNS Tugas Belajar yang dibiayai dari APBD Kabupaten Cilacap tidak diberikan biaya perpanjangan. (2) Bagi PNS Tugas Belajar yang dibiayai oleh pihak ketiga, apabila pihak ketiga tidak memberikan biaya perpanjangan, maka Pemerintah Kabupaten Cilacap juga tidak akan memberikan biaya perpanjangan. Pasal 10 Status kepegawaian bagi PNS yang tugas belajar tetap pada SKPD/Unit Kerjanya masing-masing. Bagian Kelima Hak dan Kewajiban Pasal 11 Hak kepegawaian PNS yang sedang tugas belajar adalah menerima gaji, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat/golongan serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12 PNS yang sedang melaksanakan tugas belajar mempunyai kewajiban : 1. menandatangani dan mentaati Perjanjian Tugas Belajar; 2. mengikuti program pendidikan yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Tugas Belajar; 3. menyelesaikan program pendidikan dengan baik dan tepat waktu sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan; 4. menyampaikan laporan kemajuan akademik secara berkala tiap semester kepada Bupati, yang diketahui oleh Rektor/Direktur/Pimpinan Lembaga Pendidikan dimana PNS melakukan tugas belajar; 5. menyampaikan secara tertulis laporan akhir pendidikan kepada Kepala SKPD/Unit Kerjanya masing-masing selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah berakhir masa studinya, disertai dengan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang, dan surat pengembalian mahasiswa dari universitas kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Cilacap; 6. setelah menyelesaikan pendidikannya PNS yang bersangkutan wajib bekerja kembali dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk mendayagunakan ilmu pengetahuan yang diperoleh bagi kepentingan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Pasal 13 (1) Bagi PNS yang sedang melakukan tugas belajar sewaktu-waktu dapat diperiksa kembali kesehatannya, untuk menentukan layak tidaknya PNS tersebut untuk melanjutkan studinya. (2) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, PNS yang bersangkutan dinilai tidak layak maka Bupati dapat menghentikan tugas belajarnya. Bagian Keenam Sanksi Pasal 14 Bagi PNS yang sedang Tugas Belajar dan tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 12 akan dikenakan sanksi sebagai berikut : 1. teguran tertulis apabila dengan sengaja tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 angka 4. 2. diberhentikan sementara tunjangan belajar, apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 angka 4 tidak dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut. 3. diberhentikan secara tetap apabila dalam 4 (empat) semester berturut-turut tidak menyampaikan laporan kemajuan akademik kepada Bupati. 4. mengembalikan semua biaya tunjangan tugas belajar yang telah diterimanya apabila : a. mengundurkan diri dari tugas belajar atas kehendak sendiri; b. dalam waktu perpanjangan tidak dapat menyelesaikan tugas belajarnya; c. dikeluarkan oleh Lembaga Pendidikan karena tidak mampu mengikuti proses belajar mengajar dan sebab-sebab lain; d. dalam masa belajar, PNS yang bersangkutan dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat berdasarkan ketentuan peraturan Perundangundangan. Pasal 15 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 angka 4, tidak berlaku bagi PNS yang sedang melakukan tugas belajar disebabkan karena : a. meninggal dunia; dan

b. diberhentikan sesuai ketentuan Pasal 13 ayat (2). Bagian Ketujuh Monitoring dan Evaluasi Pasal 16 (1) Badan Kepegawaian Daerah sebagai pelaksana yang ditunjuk oleh Bupati bertugas untuk melakukan pemantauan, penilaian dan evaluasi kepada PNS yang sedang Tugas Belajar. (2) Hasil pemantauan, penilaian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Bupati Cilacap dengan tembusan Kepala SKPD/Unit kerja yang bersangkutan setiap 6 (enam) bulan sekali. (3) Bagi PNS yang telah lulus tugas belajar Strata 1 (S1) dan Strata 2 (S2) dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi apabila telah mengabdi minimal 4 (empat) tahun. BAB III IZIN BELAJAR Bagian Pertama Persyaratan Pasal 17 PNS yang akan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya sendiri harus memperoleh izin belajar dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Pasal 18 Izin belajar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, diberikan dengan persyaratan : a. berstatus sebagai PNS dan mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya satu tahun sejak diangkat sebagai PNS; b. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 1 (satu) tahun terakhir sekurang-kurangnya bernilai baik; c. tidak sedang menjalani hukuman disiplin; d. tidak sedang menjalani pemberhentian sementara sebagai PNS; e. PNS belum berstatus sebagai siswa/mahasiswa; f. bidang pendidikan yang akan ditempuh harus mempunyai relevansi dengan tugas pokok dan fungsi jabatan pada SKPD yang bersangkutan; g. bidang pendidikan yang diikuti relevan dengan pendidikan terakhir; h. jarak tempat tinggal dengan lokasi sekolah/kuliah terjangkau; i. program studi di dalam negeri yang akan diikuti telah mendapatkan persetujuan dari Menteri yang membidangi dan minimal terakreditasi B dari lembaga yang berwenang; j. bukan merupakan pendidikan jarak jauh atau kelas jauh, kecuali Universitas Terbuka dan Universitas/Perguruan Tinggi lain yang mendapat izin dari Menteri untuk menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ); k. kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di luar jam kerja dan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan; l. biaya pendidikan ditanggung oleh PNS yang bersangkutan; dan m. tidak berhak menuntut kenaikan pangkat penyesuaian ijazah. Pasal 19 Pemberian izin belajar untuk mengikuti pendidikan jenjang Strata 3 (S-3) harus melalui pertimbangan Baperjakat.

Bagian Kedua Tata Cara dan Prosedur Pasal 20 Tata cara dan prosedur dalam penerbitan Surat Izin Belajar : 1. sebelum mendaftar pada sekolah/universitas, PNS yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, wajib mengajukan permohonan Izin Belajar secara hierarki melalui Pimpinan SKPD/Unit Kerja; 2. pimpinan SKPD/Unit Kerja dapat menyetujui atau menolak terhadap permohonan izin belajar tersebut; 3. apabila menyetujui, Pimpinan SKPD/Unit Kerja wajib membuat rekomendasi dan meneruskan permohonan izin belajar dimaksud kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah; 4. apabila tidak memenuhi persyaratan maka permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembalikan ke Pimpinan SKPD/Unit Kerja; 5. apabila Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah menyetujui maka diterbitkan Surat Izin Belajar. Bagian Ketiga Hak dan Kewajiban Pasal 21 Hak kepegawaian PNS yang memperoleh izin belajar adalah menerima gaji, kenaikan gaji berkala, serta hak kepegawaian lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 22 Kewajiban PNS yang memperoleh Surat Izin Belajar adalah sebagai berikut : 1. melaksanakan tugas-tugas kedinasan sesuai dengan uraian tugas pokok dan fungsi pada SKPD tempat PNS bekerja sesuai dengan ketentuan jam kerja; 2. menyampaikan laporan kemajuan akademik secara berkala tiap semester kepada Pimpinan SKPD/Unit Kerjanya; 3. menyampaikan laporan akhir pendidikan kepada Pimpinan SKPD/Unit Kerjanya masing-masing disertai fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.; dan 4. mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Keempat Sanksi Pasal 23 Bagi PNS yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 angka 1 dikarenakan alasan sekolah/kuliah, maka Izin Belajar dicabut dan yang bersangkutan dikenakan hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 24 Apabila dikemudian hari ternyata dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar melanggar norma akademik dan ketentuan peraturan Perundang-undangan maka izin belajar dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Surat Izin Belajar yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Dengan diberlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Cilacap Nomor 69 Tahun 2009 tentang Pedoman Pemberian Izin Belajar, Keterangan Belajar, Tugas Belajar dan Keterangan Penggunaan Gelar Akademik Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 27 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cilacap. Ditetapkan di Cilacap. pada tanggal 23 Oktober 2013 BUPATI CILACAP, cap ttd TATTO SUWARTO PAMUJI Diundangkan di Cilacap pada tanggal 23 Oktober 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CILACAP, cap ttd SUTARJO BERITA DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2013 NOMOR 97