BAB I PENDAHULUAN. termasuk keterampilan menulis (Abidin, 2012:6). keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESULITAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PANJER

BAB I PENDAHULUAN. yang ditularkan dari pendidikan (Zulela, 2009: 3.17) Ruang lingkup mata

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE KALPOKKALDUNG. Amin Setyorini 1) 1) SD Negeri TEPAS 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang dipelajari para siswa disekolah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, yang bermoral untuk menghadapi dampak negative dari. masyarakat yang penuh tantangan, perubahan dan tuntutan.

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penerapan pendekatan, metode, dan teknik dalam pengajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. yang kita pakai sekarang ini adalah sebagai bahasa resmi.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Paradigma inilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

BAB I PENDAHULUAN. Undang- undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran penting, bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga digunakan sebagai penguasaan ilmu pengetahuan. Melalui bahasa manusia dapat belajar berbagai macam pengetahuan di dunia, selain itu bahasa baik dan benar merupakan cikal bakal dalam menghadapi kehidupan masa kini dan mendatang. Oleh karena itu, sudah selayaknya pembelajaran bahasa di sekolah dilaksanakan dengan sebaikbaiknya, termasuk keterampilan menulis (Abidin, 2012:6). Keterampilan menulis diakui sebagai keterampilan paling sulit diantara keempat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki setiap siswa. Empat keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis (Dalman, 2015:1-2). Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit diantara jenisjenis keterampilan bahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur (Mulyati, 2009:1.13) Menulis sebagai media penyampaian berupa tulisan yang dilakukan seseorang dalam menuangkan gagasan, ide, pendapat, atau pikiran untuk meningkatkan kecerdasan melalui latihan-latihan dan praktik yang dilakukan secara bertahap tanpa mengenal batasan waktu. Hal ini Senada dengan pendapat Dalman (2015:3) yang menjelaskan pengertian dari menulis sebagai berikut. 1

2 Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang mengintegrasikan kemahiran dalam banyak aspek bahasa. Aspek-aspek tersebut adalah substansi dan ide yang diungkapkan : bentuk yaitu organisasi isi; tata bahasa yaitu bagaimana bentuk gramatika dan pola sintaksis; gaya yaitu pilihan struktur dan leksikal yang memberi gaya penulisan yaitu penggunaan konvensi grafis dalam bahasa. aktivitas menulis melibatkan beberapa unsure, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Pentingnya pembelajaran menulis pada jenjang pendidikan sekolah dasar tidak luput dari seluruh proses belajar siswa selama dikelas, selain digunakan sebagai keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bersemuka dengan orang lain. Menulis sangat penting diajarkan pada siswa sekolah dasar untuk membina keterampilan siswa berbahasa indonesia dengan baik dan benar melalui latihan dan praktik. Menulis tidak semudah dari apa yang dibayangkan. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan memerlukan keterampilan serta latihan-latihan yang berkelanjutan dan terus menerus. Siswa sekolah dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari keterampilan menulis guna menjadi bekal ke jenjang yeng lebih tinggi (Qomariah P, 2010:3). Beberapa manfaat yang dapat dipetik melalui menulis diantaranya: (1) peningkatan kecerdasan, (2) pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, (3) penumbuhan keberanian, dan (4) pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi (Suparno, 2010:1.4). Selain itu tujuan utama pembelajaran menulis adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengkomunikasikan pesan melalui bahasa tulis. Dalam hal ini keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh tiga aspek utama yaitu peserta didik (siswa), pendidik (guru), dan sumber belajar (materi). Namun saat ini yang sering menjadi masalah adalah belum terdapatnya keselarasan antara ketiga aspek dalam proses pembelajaran tersebut.

3 Beberapa bentuk dari ketidakselarasan diantaranya verbalisme, salah tafsir, perhatian tidak berpusat dan tidak terjadinya pemahaman. Berbagai permasalahan diatas merupakan akibat dari belum optimalnya proses komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut terciptanya pembelajaran secara kondusif tidak terlepas dari interaksi kerjasama antara guru dan siswa. Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti terhadap siswa yang mengikuti pembelajaran di kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang yaitu siswa tertib selama mengikuti proses belajar mengajar di sekolah, siswa memasuki sekolah dengan pakaian seragam rapi sesuai dengan jadwal yang ditentukan, siswa memasuki sekolah secara tertib, siswa memasuki kelas dengan berbaris rapi satu per satu tepat pukul 7 pagi WIB, siswa mengikuti pembelajaran secara seksama sesuai dengan arahan dan perintah guru dalam pelaksana pembelajaran dikelas. Pembelajaran menulis di SDN Mojolangu 2 Malang pada kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 34 pembelajaran menulis biasanya dilaksanakan sesuai dengan tema yang akan dilaksanakan dengan alokasi waktu 3x45 menit. Proses pelaksanaanya sama dengan proses pembelajaran yang lain yaitu diawali dengan proses perecanaan kemudian pelaksanaan dan refleksi. Selama pembelajaran menulis siswa terlihat aktif dalam pembelajarannnya. Dalam pembelajaran ini guru menggunakan beberapa media antara lain media gambar, buku, catatan di papan tulis, mading kelas, peta, globe dan media komik. Media tersebut penggunaannya disesuaikan dengan materi ajar yang akan berlangsung. Kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada 10 November 2015

4 bervariasi. ada yang sudah tinggi dengan jumlah nilai lebih dari 75 sejumlah 24 siswa, namun juga masih ada yang rendah dengan nilai 60 sejumlah 10 siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu adanya penelitian tentang kemampuan menulis cerita SDN Mojolangu 2 Malang. Atas dasar alasan alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam dan mangambil judul Analisis Kemampuan Menulis Cerita Siswa Kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang B. Identifikasi/Fokus Masalah Kemampuan menulis merupakan komponen penting dalam berbahasa. Menulis di jenjang pendidikan sekolah dasar utamanya digunakan sebagai keterampilan komunikasi. Menulis membutuhkan keterampilan-keterampilan diantaranya mengembangkan daya imajinasi sebelum melakukan tindakan menulis baik itu tema, amanat, alur, watak, latar dan sudut pandang yang akan dipergunakan dalam penulisan, selain itu menulis wajib memperhatikan ejaan dan tanda baca diantaranya yaitu, (1) penulisan huruf yang meliputi huruf besar atau huruf kapital dan huruf miring, (2) penulisan kata diantaranya : kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata ganti, kata depan, kata sandang, partikel, angka dan lambang, (3) tanda baca meliputi : titik, tanda koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda elipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda garis miring, tanda penyingkat. Mengingat banyaknya unsur yang terdapat dalam menulis, maka penelitian ini menitikberatkan masalah pada aspek menulis cerita yang

5 berhubungan penggunaan ejaan dan tanda baca serta ketepatan dalam penggunaan kalimat pada kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Kota Malang. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang dalam menggunakan ejaan dan tanda baca pada cerita? 2. Bagaimana ketepatan penggunaan kalimat siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendiskripsikan kemampuan siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang dalam menggunakan ejaan dan tanda baca pada cerita. 2. Mendiskripsikan ketepatan penggunaan kalimat siswa kelas IV SDN Mojolangu 2 Malang. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. 1. Manfaat teoritis:

6 Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang pembelajaran menulis cerita. Hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai rujukan referensi dalam penelitian selanjutnya. 2. Manfaat praktis: a. Bagi Sekolah dapat dijadikan acuan sekolah untuk menjadikan sekolah teladan dalam hal menulis cerita. b. Bagi guru yaitu mempermudah guru dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis cerita. Menjadi referesi guru untuk melakukan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. c. Bagi siswa dapat belajar menulis cerita dengan kreatif dan imajinatif. d. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk peneliti lain yang berfokus pada kegiatan menulis cerita. F. Definisi Operasional Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut. 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran penting bukan hanya untuk membina keterampilan komunikasi melainkan juga digunakan sebagai penguasaan ilmu pengetahuan (Abidin, 2012:6). 2. Kemampuan merupakan kecakapan atau kesanggupan seseorang individu untuk beradaptasi dalam berbagai situasi. Menguasai keahlian dalam melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan dan suatu penilaian atas tindakan seseorang untuk berfikir secara deduktif dan induktif dapat diukur dengan prestasi (Romlah, 2010:138).

7 3. Menulis merupakan keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan (Mulyati, 2009:1.13). 4. Cerita adalah bentuk wacana yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian sehingga peristiwa itu tampak seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca. 5. Kemampuan menulis cerita merupakan kecakapan atau kesanggupan seseorang individu untuk menuangkan ide maupun gagasan dari wacana yang menyajikan suatu peristiwa atau kejadian dalam bentuk tertulis. 6. SDN Mojolangu 2 Kota Malang merupakan tempat pelaksanaan penelitian tentang kemampuan menulis cerita siswa kelas IV.