BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi merupakan media massa yang paling efektif dalam penyebaran informasi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

PENGARUH PROGRAM OTOBLITZ DI METRO TV TERHADAP MINAT KHALAYAK MEMODIFIKASI MOBIL (STUDI KASUS TERHADAP KOMUNITAS FEVER PECINTA MOBIL DI JAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bisaa dikenal dengan fungsi dari televisi. yang segala bentuk di dalamnya adalah hal yang berdasar pada fakta, baik hard

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

PENGARUH PRESENTER TAYANGAN TALK SHOW HITAM PUTIH DITRANS 7 TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI TERHADAP SISWA-SISWI SMA ADVENT JAKARTA PUSAT) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan komunikasi dari waktu ke waktu selalu mengalami

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi merupakan media massa yang paling efektif dalam penyebaran informasi. Televisi merupakan media audio visual yang penyampaian informasinya menggunakan teknik audio atau suara dan visual atau gambar. Hampir di seluruh rumah tangga di setiap negara pasti memiliki televisi. Keberadaan televisi di setiap rumah tangga memiliki dampak ketergantungan kepada yang menontonnya. Televisi menjadi salah satu hal yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat oleh karena televisi dapat memberikan hiburan, informasi dan kepuasan yang maksimal kepada khalayaknya. Televisi sebagai media komunikasi, diakui telah banyak memberikan sumbangsih bagi perkembangan peradaban manusia. Namun, di balik hal-hal positif yang disebarkan, televisi juga kerap dituding sebagai media yang menyebarkan kekerasan, pornografi, ataupun tayangan yang berbau mistik. Kehadiran stasiun televisi yang 'sehat' dan mendidik pun semakin dirasakan kebutuhannya, terutama oleh keluarga di negara berkembang seperti di Indonesia. Bagi banyak orang, televisi adalah teman. Teman yang terus ada di kala orang tersebut sedang membutuhkannya. Televisi merupakan media komunikasi massa instan yang dapat menyediakan kepada audiencenya berbagai paket dalam satu layar. Pada umumnya paket-paket yang di sajikan oleh televisi berupa paket hiburan dan paket

2 informasi atau berita. Paket hiburan ini bisa terdiri dari film-film sinetron, film layar lebar, hiburan musik, hiburan quiz, hiburan berupa hobi, dan acara olah raga seperti basket, renang, sepak bola, otomotif dan masih banyak lagi hiburan yang di sajikan oleh televisi. Paket informasi atau berita tersebut di antaranya ada berita yang bersifat berita pada umumnya, berita tentang olah raga, berita reportase, dan lain sebagainya. Begitu dekatnya masyarakat dengan media televisi, sehingga membuat banyak stasiun televisi bermunculan seiring dengan berjalannya waktu. Terjadinya persaingan antar pengusaha stasiun televisi tentunya tidak dapat dihindari lagi. Banyak pengusahapengusaha swasta muncul dengan kekuatan modalnya dan mulai membangun stasiun televisi. Stasiun televisi itu di bangun bisa dengan modal pribadi dari satu individu atau pemilik modal tetapi sebagian besar telah bersiafat Go Public atau modal bersama yang memakai sistem saham orang-perorangan di dalam satu tubuh perusahaan pertelevisian tersebut. Masih ingatkah anda ketika awalnya stasiun televisi di Indonesia hanya memiliki satu stasiun televisi yakni TVRI (Televisi Republik Indonesia), kemudian disusul selanjutnya oleh TPI yang sekarang menjadi MNC TV, INDOSIAR, RCTI, SCTV, ANTV, TRANS TV, TRANS 7, DAAI TV, TV ONE, GLOBAL TV, JAK TV, METRO TV, SPACETOON, O CHANNEL, KOMPAS TV, dan masih banyak lagi stasiun televisi hingga sekarang, yang termasuk stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Ditambah dengan beberapa televisi lokal, daerah, televisi berbasis Live Streaming, dan juga yang berbasis Satelite. Hal ini dapat di buktikan dengan kemudahan menyaksikan televisi dimana saja dengan menggunakan media internet sebagai sarana penunjangnya. Kita

3 dapat menyaksikan acara-acara stasiun televisi itu dengan sangat mudah di gadgetgadget yang telah dimiliki oleh setiap masyarakat terutama masyarakat Indonesia yang hidup di kota-kota besar nan modern. Persaingan di industri televisi pada umumnya mengacu kepada persaingan merebut perhatian audience atau penonton. Tetapi di era modern seperti sekarang ini persaingan antar stasiun televisi bukan lagi hanya mengenai perebutan perhatian audience tetapi juga merebut perhatian dari perusahaan-perusahaan yang akan memasang iklan lewat jasa stasiun televisi mereka. Lewat program acara yang mereka sajikan, mereka mencoba memenuhi kebutuhan audience akan informasi dan hiburan. Semakin acara itu digemari oleh pemirsa atau audience secara otomatis perhitungan ratting dan share stasiun televisi itu pun ikut naik dan secara otomatis pula akan banyak perusahaanperusahaan yang akan memasangkan iklan mereka pada stasiun televisi tersebut dan stasiun televisi tersebut akan mendapatkan keuntungan yang besar dari segi materi atau financial. Oleh karena itulah di era modern saat ini, dapat dilihat bahwa stasiun televisi lebih cenderung mencari keuntungan untuk perusahaan mereka dan bersifat komersil. Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting. Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio,

4 presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif (Raharjo, 2010). Program magazine di kenal di Indonesia sebagai program majalah udara. Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit, mingguan, dwi bulanan, tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan. Biasanya program magazine berdurasi antara 30 sampai 50 menit. Setiap rubrik bisa di sajikan dengan format yang berbeda-beda, misalnya wawancara, uraian, vox-pop, dan pergelaran. Yang perlu di ingat program magazine bukan majalah cetak, melainkan majalah udara audio visual. Kalau dalam majalah cetak dua-tiga foto cukup sebagai ilustrasi-ilustrasi, kalau dalam program magazine seluruhnya berupa gambar (Wibowo, 2009). Sajian program magazine diantarkan oleh satu atau dua presenter (penyaji) yang sekaligus menjadi link (penghubung) antara rubrik yang satu ke rubrik yang lain. Penyaji akan lebih bagus kalau di pilih mereka yang cukup mengenal bidang bahasan. Program magazine bukan siaran berita. Oleh karena itu, gaya sajian, penampilan, dan kostum penyaji juga harus menyesuaikan dengan spesifikasi program itu (Wibowo, 2009). Program magazine bukan hanya menyorot satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, otomotif, dan musik yang di tampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan di sajikan lewat berbagai format. Dalam program magazine acara otomotif misalnya, disana ditampilkan rubrik-rubrik otomotif

5 yang menarik untuk di tonton dan menjadi informasi bagi masyarakat tentang adanya mobil atau motor keluaran terbaru, komunitas-komunitas otomotif yang unik, rubrik modifikasi juga kontes kendaraan bermotor dan kegiatan-kegiatan yang berbau otomotif lainnya. Penelitian ini akan mengangkat Program Magazine Otoblitz di Metro TV karena program Magazine ini menjadi salah satu program andalan dan bertahan cukup lama di dunia pertelevisian. Program Magazine Otoblitz dipandu oleh satu orang host wanita yang dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam program ini. Wanita menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi host pada acara-acara seperti ini karena wanita memiliki aura kesensualan tersendiri, hal tersebut di karenakan pula audience atau penonton dari acara Otoblitz tersebut sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sehingga hal tersebut lah yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang host wanita. Program magazine ini resmi mengudara di televisi swasta Metro TV dengan judul Otoblitz. Magazine ini dibawakan dengan cara dan gaya bicara yang santai dan menarik dari host yang sudah mengerti dan terlihat sangat menguasai topik tentang otomotif ketika membawakan acara Otoblitz. Oleh karena itu hingga saat ini Otoblitz dapat terus eksis di dunia pertelevisian terutama program yang membahas tentang dunia otomotif. Program otomotif Otoblitz merupkan program yang berbasis magazine dan bersifat menghibur dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang hobi dengan dunia otomotif. Hal ini dapat di liat dari setiap tayangan-tayangannya Otoblitz selalu menampilkan rubrikrubrik yang berbicara mengenai mobil-mobil keluaran terbaru, produk-produk otomotif yang berbau variasi, rubrik-rubrik pameran mobil baik di dalam maupun di luar negri

6 dan tidak ketinggalan ada pula rubrik yang menampilkan tentang hobi yakni hobi masyarakat Indonesia untuk memodifikasi mobilnya. Program otomotif Otoblitz tayang di stasiun televisi swasta yakni Metro TV. Program ini hadir setiap hari Rabu pukul 20.30 WIB (jam setengah sembilan, waktu Indonesia barat). Program ini berdurasi kurang lebih 30 (tiga puluh menit) dan memiliki beberapa rubrik yang sangat menarik, tentunya membahas tentang dunia otomotif. Otoblitz memilih jam tayang pada pukul 20.30 WIB (jam setengah sembilan, waktu Indonesia barat) di karenakan pada waktu-waktu antara pukul 20.00 WIB (jam delapan waktu indonesia barat) hingga pukul 22.00 WIB (jam sepuluh waktu Indonesia barat) merupakan waktu-waktu bersantai bagi sebagian besar masyarakat. Program otomotif Otoblitz memiliki segmen hobi. Salah satu yang ditampilkan pada segmen ini adalah modifikasi mobil. Modifikasi mobil bukan lagi hal baru di Indonesia. modifikasi mobil sudah ada sejak lama dan semakin berkembang hingga saat ini. Segmen ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi pada pecinta mobil untuk memodifikasi mobilnya agar lebih bagus dan dapat menyalurkan hobinya di dunia modifikasi mobil. Memodifikasi bisa diartikan sebagai mengubah menambahkan atau mengurangi sesuatu yang sudah ada. Hal ini dilakukan pada kendaraan bermotor yaitu mobil. Memodifikasi mobil merupakan hobi bagi sebagian masyarakat. Dengan memodifikasi mobil mereka dapat menumpahkan ide atau inspirasi yang ada dibenak mereka. Masyarakat pecinta otomotif khususnya mobil akan lebih memiliki rasa penasaran dan selalu tidak puas untuk terus memodifikasi mobilnya. Ditambah lagi dengan adanya

7 kontes-kontes modifikasi mobil dengan hadiah dan predikat yang menjanjikan tentunya hal tersebut menjadi salah satu bagian yang menarik bagi para pecinta modifikasi mobil. 1.2 RUANG LINGKUP PENELITIAN Ruang lingkup penelitian ini adalah penjelasan bagaimana dan seperti apa pesan yang terkandung dalam program acara Otoblitz sehingga program tersebut menjadi salah satu program berbasis Magazine yang dapat membuat pemirsanya terutama masyarakat pencinta otomotif untuk mengikuti bahkan mencontoh apa yang ada dalam tayangan program Otoblitz tersebut dan apakah program tersebut dapat memberi manfaat kepada audience yang menyaksikan program Otoblitz yang kemudian audience memberikan timbal balik atau respon kepada Otoblitz yakni dengan menjadi penonton setia untuk program tersebut. Secara umum dapat di lihat bahwa kebutuhan manusia dapat dibagi menjadi dua hal, yakni kebutuhan media dan non-media. Kedua kebutuhan tersebut pasti akan di rasakan oleh semua manusia. Kebutuhan akan media dapat di jabarkan seperti menonton televisi, mendengarkan radio, membaca media cetak seperti majalah, koran, buletin, mau pun elektronik seperti membaca berita dari webside-webside media yang ada misalnya, www.okezone.com, www.kompas.com, www.detik.com, dan lain sebagainya. Hal ini dapat di lakukan dengan menggunakan berbagai macam gadget-gadget yang ada dengan teknologinya yang terus berkembang setiap waktunya. Kemudian kebutuhan non-media dapat di jabarkan seperti makan, minum, mandi, tidur, berolah raga, dan lain sebagainya yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan media. Kebutuhan non media dapat

8 diartikan juga sebagai kegiatan masyarakat sehari-hari yang terus menerus di lakukan dan tidak melibatkan media. Isi dari media itu sendiri sangat menentukan apakah media mampu menarik minat khalayak untuk menjadi audience yang setia bagi masing-masing media. Selain itu apakah media mampu untuk menjadi pemuas dahaga dari minat menonton. Terutama dalam hal ini menarik minat anak-anak muda dan audience yang hobi dengan dunia otomotif. Uses and gratification adalah salah satu teori komunikasi dimana titik-berat penelitian dilakukan pada pemirsa sebagai penentu pemilihan pesan dan media. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy., M.A (2003) kebutuhan manusia jika dilihat dari minat terdiri dari lima hal, diantaranya: a. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif) b. Affective Needs (Kebutuhan Afektif) c. Personal Integrative Needs (Kebutuhan Pribadi Secara Integratif) d. Social Integrative Needs (Kebutuhan Sosial Secara Integratif) e. Escapist Needs (Kebutuhan Pelepasan)

9 Teori Uses and Gratification memiliki pengaruh meningkatnya minat seseorang untuk memodifikasi mobil melalui program Otoblitz di Metro TV yang menyajikan berbagai informasi dan pengetahuan mengenai dunia otomatif. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui pendapat anggota komunitas Fever mengenai program otoblitz. b) Untuk mengetahui minat anggota modifikasi mobil anggota komunitas Fever setelah menyaksikan tayangan otoblitz. c) Untuk mengetahui adakah pengaruh program otoblitz terhadap minat memodifikasi mobil. 1.3.2 Manfaat Penelitian a) Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas penelitian di bidang komunikasi khususnya dalam penerapan teori Uses and Gratification di bidang broadcasting. b) Manfaat Praktis Menambah pengetahuan tentang media magazine yang ada di Indonesia dengan format yang berbeda dari magazine yang berbentuk cetak dan elektronik serta untuk terus mengembangkan program yang telah ada menjadi program yang lebih maju dan lebih modern lagi.

10 c) Manfaat Sosial Menambah penggetahuan penonton terutama anak muda pencinta otomotif agar mampu memilih karakter tayangan yang sesuai dengan kebutuhan baik informasi, hiburan, ataupun edukasi. 1.4 HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus di buktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan di teliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, penetili dapat saja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori. Hipotesis penelitian ini sebagai berikut: 1.4.1. Hipotesis Teori Khalayak akan memberikan gratifikasi berupa mengkonsumsi sebuah media secara loyal apabila isi dari media tersebut dapat memenuhi kebutuhan dari audience itu sendiri. 1.4.2. Hipotesis Penelitian Ha: Ada pengaruh program Otoblitz Metro Tv terhadap minat khalayak memodifikasi mobil khususnya terhadap komunitas Fever di Jakarta.

11 Ho: Tidak ada pengaruh program Otoblitz Metro Tv terhadap minat khalayak memodifikasi mobil khususnya terhadap komunitas Fever di Jakarta. 1.4.3. Hipotesis Statistik Ha : R 2 xy > 0 1.5 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Jenis pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah eksplanatif. Pendekatan eksplanatif adalah jenis penelitian eksplanatif penelitian yang dapat di lakukan kalau pengetahuan tentang masalahnya sudah cukup, artinya sudah ada beberapa teori tertentu dan sudah ada berbagai penelitian empris yang menguji berbagai hipotesa tertentu sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan survey. Instrumen penelitian yang di gunakan adalah kuesioner. Jenis kuesioner yang di gunakan adalah self administered questionaire. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan regresi sederhana. 1.5.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Muslich (2010), penelitian kuatitatif adalah penelitian yang pada dasarnya menggunakan pola nalar deduktif-induktif, yaitu pola nalar yang berangkat dari

12 kerangka teori, gagasan para ahli, atau pemahaman penelitian, kemudian di kembangan menjadi serangkaian permasalahan dan kemungkinan-kemungkinan pemecahannya, untuk memperoleh pembernaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. 1.5.2. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatif penelitian yang dapat di lakukan kalau pengetahuan tentang masalahnya sudah cukup, artinya sudah ada beberapa teori tertentu dan sudah ada berbagai penelitian empris yang menguji berbagai hipotesa tertentu sehingga terkumpul berbagai generalisasi empiris. Penelitian yang bisa berbentuk eksperimen selalu bertolak dari suatu hipotesa yang di peroleh dari suatu teori tertentu. Tujuan penelitian eksplanatif adalah: a. Menguji berbagai hipotesa tertentu dengan maksud membenarkan atau memperkuat hipotesa itu. b. Mencari sebab-musabab dari suatu gejala. c. Menentukan sifat dari hubungan antara satu atau lebih gejala atau variabel terkait dengan 1 atau lebih variabel bebas. Kelebihan dari penelitian eksplanatif adalah penelitian dapat di kuasai oleh peneliti, sehingga dapat memperoleh ketepatan dalam pengukuran variabel-variabel yang di teliti. Sedangkan kelemahannya adalah sampai dimanakah hasil penelitian tersebut berlaku.

13 1.5.3 Strategi Peneliti Strategi yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah survei yang menggunakan kuesioner atau interview terstruktur untuk pengumpulan data dengan pemusatan perhatian pada penggeneralisasian dari suatu sampe kepada suatu populasi. 1.5.4 Objek Penelitian Objek penelitian pada penelitian ini adalah program acara Otoblitz di metro tv. 1.5.5 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah komunitas pecinta mobil Fever di Jakarta. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah komunitas pecinta mobil Fever yang mewakili populasi yang ada. 1.5.6 Teknik Pengambilan Sample Teknik pengambilan sample yang di gunakan dalam penelitan ini adalah dengan menggunakan metode sensus. Strategi pengambilan sampel dengan metode sensus ini dapat diartikan jika jumlah sampel dan populasi adalah sama, maka penelitian tersebut dapat dinamakan dengan sensus. 1.5.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan kuesioner.

14 1.5.8 Teknik Analisis data a. Analisis Univariat: Pada penelitian ini dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. b. Analisis Bivariat: Pada penelitian ini dengan menggunakan regresi sederhana. 1.5.9 Keabsahan Penelitian a. Reliabilitas: Jika di ukur pada subjek, waktu, tempat, dan kondisi yang berbeda hasilnya akan sama dengan penelitian sebelumnya. Digunakan dengan nilai α cronbach harus lebih besar dari 0.5 b. Validitas: Penelitian ini mengukur apa yang hendak diukur. Diukur dengan nilai KMO yang harus lebih besar dari 0.5. 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Pada penulisan skripsi ini, akan di bahas mengenai: Bab 1: PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal umum yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini, seperti latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. Bab 2: LANDASAN TEORI Adapun tinjauan pustaka dari bab ini adalah mengenai Komunikasi Broadcasting, Altruistik, dan Program Dokumenter.

15 Bab 3: OBYEK PENELITIAN Metode ini berisi obyek penelitian, penjelasan prespektif atau pendekatan metodologi yang digunakan, mendefinisikan unit-unit analisa, metode pengukuran, teknik analisa data, keabsahan penelitian adan keterbatasan penelitian. Bab 4: HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan analisis dan interpretasi data dari temuan data lapangan, kemudian dilakukan pembahasan dengan menelaah konsep-konsep yang diuraikan pada bab III dengan data yang di peroleh di lapangan, sehingga menjadi hasil penelitian yang relevan dengan teori yang ada. Bab 5: SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang berisi simpulan dari pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dan juga kesimpulan dari yang diteliti.