Dukungan Sekretariat TNP2K dalam Pelaksanaan Program Indonesia Pintar 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Sosialisasi dan Pelatihan Petugas Pendaftar Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

Pemanfaatan Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial di Kota Tanjung Balai

PEMANFAATAN BASIS DATA TERPADU TAHUN Disampaikan oleh: Kepala BPS Kabupaten Bandung

HASIL BASIS DATA TERPADU (BDT) 2015 PROVINSI BALI

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

Kesiapan Data Dalam Pemberian Subsidi Listrik Tepat Sasaran

PEMANFAATAN DATA DAN INOVASI UNTUK PENAJAMAN KINERJA PROGRAM BANTUAN SOSIAL:

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Aplikasi Pemanfaatan Basis Data Terpadu Untuk Program Perlindungan Sosial

Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015

Perangkingan calon penerima manfaat dilakukan dengan metodologi ilmiah, memperhatikan keberagaman antar daerah dan terbuka untuk perbaikan.

PROGRAM INDONESIA PINTAR DAN KARTU INDONESIA PINTAR

Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BDT) Tahun 2015

USULAN KOMPENSASI KENAIKAN HARGA BBM: PROGRAM BANTUAN SOSIAL TERPADU

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) TAHUN 2016

Upaya Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan Melalui Peningkatan Ketepatan Sasaran dan Penajaman Alokasi Anggaran Program di Daerah

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) BAGI WARGA BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN (PAKET A, B, DAN C)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERKEMBANGAN RESERTIFIKASI PKH: RESERTIFIKASI PKH KOHOR 2007 DAN KOHOR 2008 SERTA SINERGI ANTAR PROGRAM

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017: Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai

MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF

PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP)

PETUNJUK TEKNIS BIMBINGAN TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN (PBI-JK)

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar & Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif

LAPORAN SEKRETARIS EKSEKUTIF DALAM RAPAT PLENO TNP2K TENTANG PERBAIKAN DAN PERLUASAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

KATA PENGANTAR. Salam Hormat, Pusdatin Kesos

Pengelolaan dan Mekanisme Pemutakhiran Program Penanganan Fakir Miskin untuk Mempertajam Program Pengentasan Kemiskinan

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

MODUL Menjaring dan Menjangkau Anak Tidak Sekolah

Mendorong Sinergi Program Perlindungan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM INDONESIA PINTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) DI PROVINSI ACEH OLEH KEPALA DINAS PENDIDIKAN ACEH

ELEKTRONIK WARUNG KELOMPOK USAHA BERSAMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

INSTRUMEN PEMANTAUAN PROGRAM INDONESIA PINTAR (PIP) PADA MADRASAH TAHUN ANGGARAN 2016 RESPONDEN. Nama Responden :... Jabatan :... :...

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

BAHAN PAPARAN PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN SOSIALISASINYA

Menuju Sistem Registrasi Tunggal Untuk Perlindungan Sosial SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNIFIKASI SISTEM PENETAPAN SASARAN NASIONAL

Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN SASARAN BSM BERBASIS RUMAH TANGGA UNTUK MELENGKAPI PENETAPAN SASARAN BERBASIS SEKOLAH

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen Rumah Tangga Daya 900 VA. Bandung, 12 Januari 2017

BASIS DATA TERPADU 1

MENETAPKAN SASARAN BERBASIS WILAYAH DAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN DATA BDT, PODES, DAN SUSENAS

LAPORAN TNP2K ATAS PELAKSANAAN UJI COBA MEKANISME BARU PENETAPAN DAN PENYALURAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

Mengapa PKH Diperlukan? PKH dimaksudkan untuk merunkan jumlah masyarakat miskin melalui bantuan dana tunai bersyarat.

PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2015

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

SAMBUTAN PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN MENGGUNAKAN KARTU. Jakarta, 17 Juli 2012

PROGRAM RASKIN 2013 SUBSIDI BERAS BAGI RUMAH TANGGA BERPENDAPATAN RENDAH

Pengembangan, Pengelolaan, dan Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT)

Pemerintah Kabupaten Bantul DINAS SOSIAL VALIDASI DAN VERIFIKASI JAMINAN KESEHATAN KABUPATEN BANTUL TAHUN 2014

Efektivitas Program Bantuan Sosial dalam Pengurangan Kemiskinan dan Ketimpangan

P r o f i l K e m i s k i n a n P B D T i

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN / INDONESIA PINTAR UNTUK SISWA MADRASAH TAHUN 2015

1. Apa yang dimaksud dengan Basis Data Terpadu? 2. Apa Kegunaan Basis Data Terpadu?

PROGRAM INDONESIA PINTAR 10 April 2015

KEBIJAKAN TNP2K DALAM PENGELOLAAN DATA TERPADU YANG MENDUKUNG STRATEGI TRANSFORMASI PKH

- 2 - (Tabel A) Tabel Verifikasi dan Validasi Perubahan Data PBI Jaminan Kesehatan NAMA ANGGOTA KELUARGA/ TAMBAHAN NIK ALAMAT NO KK

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

BDT. Pendahuluan BASIS DATA TERPADU

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PEMANFAATAN SATU DATA DAN MEKANISME PEMUTAKHIRAN DATA TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

OPTIMALISASI PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN (P4S)

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DAN SARANA PRASARANA LINGKUNGAN

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015 Untuk Program-program Perlindungan Sosial

#AyoBelajar. indonesiapintar.kemdikbud.go.id

2017, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan L

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Pedoman Pemantauan TKPK PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S) DAN BANTUAN LANGSUNG SEMENTARA MASYARAKAT (BLSM)

Peningkatan Kapasitas Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Dalam Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan

TANYA JAWAB Pelaksanaan Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran

INSTRUMEN PEMANTAUAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM) TAHAP - 1 (JANUARI-JUNI 2014) TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2014

PENSASARAN PROGRAM BERDASARKAN RUMAH TANGGA DAN WILAYAH

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

BUPATI POLEWALI MANDAR

Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Bagi Konsumen R-1/900 VA

Analisis Dan Perhitungan Pembanding Kemiskinan Di Provinsi Lampung

PERAN DAERAH DALAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI WILAYAH PRIORITAS

Hasil Survey Exclusion Error Program Indonesia Pintar Jokowi-JK ICW, 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015

VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PESERTA DIDIK

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Pertama, gambaran karakteristik kemiskinan pada daerah perkotaan di

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

Dukungan Sekretariat TNP2K dalam Pelaksanaan Program Indonesia Pintar 2016 Workshop Pendataan dan Validasi Data PIP SD 2016 Kemendikbud Bogor dan Puncak, 22 & 28 Juni, dan 19 Juli 2016

GAMBARAN UMUM PROGRAM INDONESIA PINTAR 2016

ANGGARAN DAN PAGU/KUOTA PENERIMA KIP 2015 & 2016 3

MEKANISME PROGRAM INDONESIA PINTAR MELALUI KARTU INDONESIA PINTAR Data Anak Calon Penerima KIP* Jasa Pengiriman Nama dan Alamat Anak Calon Penerima PIP/KIP Jasa pengiriman mendistribusikan Kartu ke Keluarga Sasaran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) & KIP Anak sekolah dan tidak sekolah / orang tua membawa KPS/KKS & KIP plus bukti tambahan ke Sekolah/Madrasah/Lembaga Pendidikan lainnya tempat anak/siswa terdaftar Menetapkan penerima Program Indonesia Pintar masing masing Kab/Kota Kemendikbud & Kemenag Dinas Pendidikan/Kankemenag Kab/Kota dan Provinsi Menyerahkan Rekap Kab/Kota ke masing masing pelaksana Progam Indonesia Pintar di tingkat Nasional Sekolah/Madrasah/Lembaga Pendidikan lainnya mengumpulkan Rekap Kartu. Nama dan Informasi Anak/Siswa dicatat dalam Aplikasi Elektronik PIP (Dapodik di Kemendikbud atau EMIS di Kemenag) * Data Anak Calon Penerima KIP terdiri dari data anak usia 6 21 tahun di Basis Data Terpadu (BDT) 2015, data anak penerima PIP 2015 dari keluarga KPS/KKS, data siswa dari keluarga PKH, data santri di Pontren, siswa sekolah teologi dan siswa di Panti Asuhan/Sosial 4

SUMBER DATA DAN PAGU NASIONAL PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) 2016 19.547.510 Anak Penerima PIP 2015 Kemendikbud & Kemenag (dari keluarga KKS) Anak dari Keluarga PKH Kemensos Penerima PIP 2015 FUS/FUM Kemendikbud-Kemenag Siswa Sekolah Keagamaan Kristen dan Katolik (Kemenag) ANAK USIA SEKOLAH dari Penerima KKS (usia 6 21 tahun bersekolah dan tidak bersekolah) Santri dari Pondok Pesantren (Kemenag) Anak dari Panti Asuhan/ Sosial (Kemensos) PMKS Lainnya (Kemensos, Kemenaker, etc) 5

DUKUNGAN SEKRETARIAT TNP2K DALAM PENYIAPAN DATA SASARAN CALON PENERIMA KIP 2016

DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN (termasuk data anak di BDT 2015, anak peserta PKH dan anak di Panti Sosial/Asuhan dll)

PEMANFAATAN DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN Data Terpadu Berisi Kelompok Masyarakat 40 % Status Sosial Ekonomi Terendah Exclusion Error DATA TERPADU* 40% 35% 25% PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) JKN PENERIMA KPS/KKS/ KIP/Rastra Jumlah Rumah Tangga (RT) 25.771.493 Jumlah Keluarga (KK) 27.046.374 Inclusion Error 11,13 % 8% GARIS KEMISKINAN (Sep 2015) Jumlah Penduduk PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) 93.026.921 Jiwa 8

KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN Demografi Identitas RTS Nama Kepala RTS Alamat/SLS Desa Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Jumlah Anggota RTS Kepesertaan Program PKH Raskin Jamkesmas Asuransi kesehatan lain Jamsostek KKS KIP BPJS/KIS Nama anggota RTS Hubungan dengan Kepala RTS Jenis kelamin Umur Status perkawinan Kepemilikan kartu ID No. Induk Kependudukan (NIK) Akte/Buku Nikah Akte Cerai Akte Kelahhiran Kegiatan bekerja Lapangan kerja Status/kedudukan pekerjaan Usaha Mikro Kecil (UMK): pemilik usaha, jenis usaha, jumlah tenaga kerja, omset. Kepemilikan Aset Jenis cacat Penyakit kronis menahun Status kehamilan wanita Penggunaan alat/ cara KB Catatan: Warna merah adalah variabel baru 2015 Kesehatan Perumahan Ketenagakerjaan Mobil Sepeda Motor Perahu Motor Kapal Motor Sepeda Perahu Lemari es Tabung gas Penguasaan lahan Kepemilikan ternak Emas HP TV Status penguasaan bangunan tempat tinggal Luas lantai Luas bangunan Jenis lantai Jenis dinding Jenis atap Sumber air minum Cara memperoleh air minum Sumber penerangan Kelas daya listrik terpasang Bahan bakar untuk memasak Tempat buang air besar TPA tinja Kamar tidur Pendidikan Partisipasi sekolah Status sekolah Kelas/jenjang tertinggi Ijazah tertinggi 9

KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAH TANGGA DATA TERPADU PENANGANAN FAKIR MISKIN 2015 10

DATA ANAK USIA SEKOLAH 6-21 TAHUN (PERSENTIL KESEJAHTERAAN 20, 25 dan 40) Sumber: Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin 2015/PPLS 2015 11

DATA ANAK USIA SEKOLAH 6-21 TAHUN STATUS PENDIDIKAN: BELUM/TIDAK PERNAH BERSEKOLAH (PERSENTIL KESEJAHTERAAN 20, 25 dan 40) No Usia Anak 1 7-12 tahun 2 13-15 tahun 3 16-18 tahun 4 19-21 tahun Total Belum Bersekolah Belum Bersekolah 20% 25% 40% 663,706 755,350 917,043 57,073 62,558 71,865 56,909 62,302 71,504 56,813 62,400 72,706 834,501 942,610 1,133,118 Sumber: Data Terpadu 2015 12

KRITERIA DATA ANAK USIA SEKOLAH CALON PENERIMA KIP 2016 SUMBER: DATA TERPADU PROGRAM PENANGANAN FAKIR MISKIN No Kriteria Data Anak Keterangan 1. Persentil Kesejahteraan Antara 20 % - 25 % (dari keluarga penerima KKS) 2. Status Pendidikan Anak Berdasarkan status per 2015 3. Usia Anak Bersekolah (In School) 4. Usia Anak Tidak Sekolah (Out of School) 5. Total Data Anak calon Penerima KIP dari BDT 6 21 tahun 8 21 tahun * tergantung ketersediaan pagu/kuota penerima PIP 2016 * Untuk data Anak Tidak Sekolah/ATS (out of school) dihitung jumlah anak yang usia 8 atau 9 21 tahun. Jika kuota/pagu penerima KIP 2016 tidak cukup, maka prioritas diberikan kepada anak usia 6 21 tahun yang bersekolah dan untuk anak tidak bersekolah dimana kelompok usianya menyesuaikan ketersediaan pagu Pagu/Kuota penerima PIP/KIP 2016 sebesar 19.547.510 anak (Kemendikbud dan Kemenag) 13

JUMLAH DATA CALON PENERIMA KIP 2016 KEMENDIKBUD TAHAP 1 Sumber Keterangan Data 1 Data Cetak KIP 2014 2 Data Cetak KIP 2016 3 Data Anak PKH (Kemensos) 4 Data Anak di Panti Asuhan (Kemendikbud) 5 Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin/BDT 2015 Total K/L Penyedia Data Jumlah Anak Kemendikbud Kemendikbud 110,460 Kemensos Kemendikbud TNP2K 1,336,699 2,545,536 25,888 13,908,725 17,927,308 14

JUMLAH DATA CALON PENERIMA KIP 2016 KEMENDIKBUD TAHAP 2 Berdasarkan Sumber Data dan Jenis Kelamin 15

PEMANFAATAN DATA TERPADU SEBAGAI BASIS DATA PENERIMA KIP 2016 KEMENDIKBUD

PEMANFAATAN DATA TERPADU SEBAGAI REKOMENDASI DATA CALON PENERIMA KIP 2016 (1) No. Pemanfaatan Data Terpadu untuk KIP Data Terpadu Tahapan pemberian data 1. Tahap 1 2. Tahap 2 (Data Tambahan) Jumlah 17.927.308 14.171.031 5.000.000 Dalam proses untuk mendapatkan masukan lebih lanjut 1. Data Terpadu untuk KIP 2016 disampaikan kepada Kemendikbud pada Feb 2016 sebanyak 17,9 juta anak. 2. Kemendikbud melakukan pemeriksaan terhadap 17.9 juta data tersebut dan setelah diperiksa dihasilkan 14. 1 juta sebagai data tahap 1 keperluan cetak KIP 2016. 3. Kemendikbud memberikan Data Terpadu yang dipergunakan untuk cetak KIP 2016 (sebanyak 14 juta data) kepada Sekretariat TNP2K (pada Mei 2016) sebagai masukan pemanfaatan Data Terpadu yang diberikan. 4. Data Terpadu tambahan (tahap 2) kembali diberikan kepada Kemendikbud pada April 2016 untuk memenuhi kuota cetak penerima KIP 2016 sebanyak 17.9 juta anak 17

PEMANFAATAN DATA TERPADU SEBAGAI REKOMENDASI DATA CALON PENERIMA KIP 2016 (2) 5. TNP2K melakukan proses matching/pemadanan Data Terpadu untuk cetak dari Kemendikbud (data sebanyak 14.1 juta) dengan Data Terpadu tahap 1 yang diberikan kepada Kemendikbud (17.9 juta) 6. Dari 17.9 juta data awal yang diberikan, yang kemudian dicetak adalah sebanyak 14.1 juta; Dari 14.1 juta yang dicetak, setelah dilakukan proses matching/pemadanan (oleh TNP2K) sebanyak 13.5 juta data cetak tersebut match/padan dan sisanya (sebanyak 572.057 data anak) tidak padan/match dengan Data Terpadu awal 18

PEMANFAATAN DATA TERPADU TAHAP 1 Data Padan/Match berdasarkan Status Bersekolah Penerima KIP 2016 Sumber: Hasil Pemadanan Data Terpadu Awal dengan Data Cetak KIP 2016 Kemendikbud 19

PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH PENERIMA KIP 2016

MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (1) Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan penyempurnaan dari Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang memberikan bantuan tunai kepada anak usia sekolah (6-21 tahun) untuk menjamin keberlanjutan sekolah. Pemerintah berkomitmen memperluas cakupan penerima manfaat PIP dari 11,1 juta anak usia sekolah di tahun 2014 menjadi sekitar 19,5 juta anak (usia 6-21 tahun) di tahun 2016. Sebagian dialokasikan bagi anak tidak sekolah. Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda kepada anak usia sekolah baik yang bersekolah maupun tidak sekolah, untuk mendapatkan manfaat PIP (khusus 2015 manfaat PIP diterimakan tanpa KIP). 21

MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (2) Manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) hanya dapat diberikan bila anak penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) terdaftar di Sekolah, Madrasah, Pondok Pesantren, Kelompok Belajar (Kejar Paket A/B/C) atau Lembaga Pelatihan/Kursus yang disepakati. Bagi anak usia sekolah yang tidak lagi bersekolah tetapi mempunyai KIP berhak untuk mendapatkan manfaat PIP berupa bantuan tunai, apabila anak yang bersangkutan mendaftarkan dirinya ke lembaga pendidikan baik formal dan non formal (dibawah Kemendikbud dan Kemenag) 22

MENDORONG UPAYA PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PIP/KIP (3) Untuk mendukung komitmen pemerintah dalam menjangkau anak tidak sekolah, Sekretariat TNP2K telah melakukan serangkaian kegiatan sebagai berikut: 1. Penelitian kualitatif (3 Kab/Kota) & uji petik (7 Kab/Kota) tentang fenomena anak tidak sekolah. 2. Pemanfaatan informasi data anak tidak sekolah yang ada di dalam Data Terpadu untuk menjadi penerima KIP di 2016. 3. Lokakarya teknis dan koordinasi persiapan pelaksanaan Program Indonesia Pintar 2016 (termasuk usulan penjangkauan Anak Tidak Sekolah melalui PIP/KIP). 4. Kunjungan lapangan ke 3 Kab/Kota untuk mengidentifikasi kesiapan pemerintah daerah dalam menjangkau anak tidak sekolah melalui PIP/KIP bersama dengan Kemendikbud, Kemenag, dan Kemenko PMK 23

HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI TIGA WILAYAH (1) LOKASI KUNJUNGAN: 1. KAB. BOGOR 2. KAB. GUNUNG KIDUL 3. KOTA SURABAYA PERIODE KUNJUNGAN: 17-26 MEI 2016 24

HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI TIGA WILAYAH (2) PESERTA: KEMENDIKBUD, KEMENAG, KEMENKO PMK, TNP2K DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA, KANKEMENAG, BAPPEDA, DINSOS, KESRA, SEKOLAH/MADRASAH, PENGELOLA PKBM, PENDAMPING PROGRAM. INISIATIF DAERAH UNTUK PENDIDIKAN KAB. BOGOR: GERAKAN DESA MENGAJAR, PEMBENTUKAN TIM SATGAS KAB. GUNUNG KIDUL: TKPK DESA UNTUK VERIFIKASI DATA KOTA SURABAYA: SIMPROLAMAS, MITRA WARGA, CAMPUS SOCIAL RESPONSIBILITY 25

HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI TIGA WILAYAH (3) IDENTIFIKASI PERSOALAN UMUM 1 SOSIALISASI PROGRAM 2 PENDISTRIBUSIAN KIP 3 PENCAIRAN DANA 4 KETEPATAN SASARAN 5 PENGEMBALIAN ANAK PUTUS SEKOLAH 26

HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN DI TIGA WILAYAH (4) 27

USULAN RENCANA TINDAK LANJUT DAN KOMITMEN AWAL DALAM PENJANGKAUAN ATS PENERIMA KIP 2016 No Wilayah Kunjungan Usulan Rencana Tindak Lanjut dan Komitmen Awal 1. Kabupaten Bogor 1. Teridentifikasinya daerah potensial untuk uji coba penjangkauan ATS penerima KIP di kab Bogor (Kecamatan Sukamakmur) 2. Bappeda bersedia menjadi leading sector untuk proses uji coba penjangkauan ATS penerima KIP 2016 (dan akan melibatkan pemangku lintas sector) 3. Pemerintah Kab Bogor (Bappeda, Dnas Pendidikan dan KanKemenag) bersedia melakukan identifikasi kesiapan fasilitas pendidikan (formal maupuan non formal) yang aktif dan berpotensi menjadi rujukan bagi ATS untuk kembali ke sekolah 2. Kota Surabaya 1. Pemkot Surabaya berkeinginan untuk membantu proses penjangkauan ATS penerima KIP melalui pemeriksaan data anak penerima KIP di Kota Surabaya dengan basis data yang ada di Pemkot (dalam aplikasi SIMPROLAMAS) 2. Pemkot juga bersedia untuk membantu proses sosialisasi pelaksanaan PIP 2016 dan distribusi KIP selama Pemkot bisa mendapatkan informasi resmi terkait proses distribusi KIP (termasuk data anak penerima KIP) dan informasi terkait mekanisme pelaksanaan program. 3. Kabupaten Gunung Kidul 1. Pemkab Gunung Kidul bersedia membantu sosialisasi dan membuat surat edaran selama ada rujukan dari pemerintah pusat yang jelas. 2. Pemkab bersedia memanfaatkan TKPKDesa untuk membantu proses verifikasi data anak penerima KIP di Gn. Kidul selama mendapat daftar penerima KIP/PBDT. Usulan Rencana Waktu Juni Juli 2016 dan selama pelaksanaan PIP 28

USULAN REKOMENDASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN PIP 2016 (TERMASUK UPAYA PENJANGKAUAN ATS PENERIMA KIP 2016) No 1. 2. Keterangan Pelaksanaan PIP (termasuk Distribusi KIP 2016) Rekomendasi Tindak Lanjut Memastikan pemberian informasi (sosialisasi) yang memadai terkait distribusi KIP serta pelaksanaan PIP 2016 terutama kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah Usulan Kegiatan Penjangkauan Berkoordinasi dengan pemerintah daerah lintas Anak Tidak sektor (termasuk dengan pendamping atau unsur Sekolah Penerima dari program lain) untuk membantu proses KIP 2016 identifikasi anak tidak sekolah penerima KIP dan merujuk ATS kembali ke Sekolah Mengidentifikasi kesiapan fasilitasi pendidikan (formal dan non-formal) dalam menerima kembali ATS pemegang KIP yang ingin kembali bersekolah Identifikasi sumber-sumber daya (baik pendanaan maupun program) yang berpotensi untuk dapat mendukung penjangkauan dan pengembalian ATS pemegang KIP ke sekolah Sosialisasi di media (iklan di koran, radio, TV dll) Surat Edaran resmi kepada Pemerintah Kab/Kota untuk membantu proses sosialisasi PIP serta distribusi KIP kepada masyarakat dan keluarga Pembentukan tim lintas sektor di daerah untuk membantu proses identifikasi, penjangkauan dan pengembalian ATS pemegang KIP ke sekolah 29

USULAN TAHAPAN KEGIATAN PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PROGRAM INDONESIA PINTAR 1. PROSES PENJARINGAN 1.Identifikasi ATS oleh Kecamatan/Kelurahan mengacu pada pre-list anak tidak sekolah penerima KIP di Kec/Kel terpilih, yang disediakan 2.Kecamatan/Kelurahan melakukan verifikasi ATS penerima KIP dan melakukan identifikasi minat ATS untuk kembali ke lembaga pendidikan 3.Kecamatan/kelurahan memberikan sosialisasi mengenai KIP/PIP & pemanfaatan beserta daftar lembaga pendidikan yang telah direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan/Kankemenag 4.Kecamatan/Kelurahan menyusun daftar ATS penerima KIP yang berpotensi untuk kembali ke lembaga pendidikan 5.Lembaga Pendidikan mengirimkan daftar ATS penerima KIP yang kembali ke sekolah (melalui aplikasi elektronik baik di Dapodik/EMIS) - dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan/Kankemenag - untuk ditindak lanjuti 30

USULAN TAHAPAN KEGIATAN PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PROGRAM INDONESIA PINTAR 2. PROSES PENJANGKAUAN 1. Dinas Pendidikan/Kankemenag melakukan identifikasi & menyusun daftar fasilitas pendidikan (lembaga pendidikan formal & non formal) yang aktif dan bisa dijadikan rujukan bagi ATS penerima KIP kembali ke sekolah menurut Kecamatan/Kelurahan 2. Dinas Pendidikan/Kankemenag bersama dengan lembaga pendidikan menyusun program antara/bridging bagi ATS yang akan masuk ke lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan formal 3. Dinas Pendidikan/Kankemenag melakukan pendampingan/penyuluhan bersama aparat Kecamatan/Kelurahan kepada rumah tangga dengan ATS sekaligus mendistribusikan lembar pengantar Kembali ke Sekolah/Lembaga Pendidikan 31

USULAN TAHAPAN KEGIATAN PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH MELALUI PROGRAM INDONESIA PINTAR 3. PROSES PENGEMBALIAN 1. Pelibatan ATS dalam program antara/bridging, terutama bagi ATS penerima KIP yang kembali ke lembaga pendidikan formal 2. Pendampingan terhadap ATS yang telah kembali bersekolah 3. Pemantauan perkembangan kemampuan/ketrampilan anak 32

PRINSIP DALAM PENJANGKAUAN ANAK TIDAK SEKOLAH Keleluasaan setelah mendapat surat/informasi untuk kembali bersekolah, anak bebas memilih untuk kembali ke sekolah, lembaga pelatihan atau bekerja (self-registration) Kepastian terdapat kepastian penerimaan dari sekolah/madrasah maupun lembaga non formal (kursus, pelatihan, paket dll) ketika anak memilih untuk kembali ke lembaga pendidikan Keterbukaan terdapat sebuah mekanisme penyaluran informasi dan pengaduan Koordinatif Penanganan anak luar sekolah harus dilakukan bekerjasama dengan kementerian/dinas terkait lainnya (contoh Kemenaker, Kemenperin dll) 33

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP DAN PENGADUAN KIP

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS (Update: 10 Juni 2016) No SMS Konfirmasi 0857-7529-5050 Jumlah SMS Konfirmasi 4.689 Jumlah SMS Konfirmasi Status Penerima KIP Tidak Sekolah 567 35

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (1) Update: 10 Juni 2016 36

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (2) Update: 10 Juni 2016 37

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS Berdasarkan Provinsi Pengirim SMS (3) Update: 10 Juni 2016 38

KONFIRMASI PENERIMAAN KIP VIA SMS Berdasarkan Provinsi Terbanyak Pengirim SMS Update: 10 Juni 2016 PROVINSI JAWA TENGAH DKI JAKARTA JAWA BARAT ACEH RIAU KONFIRMASI 2341 988 428 226 123 TIDAK SEKOLAH 70 177 27 25 23 39

STATUS PENANGANAN PENGADUAN PIP 2016 KEMENDIKBUD Update: 10 Juni 2016 40

PENGADUAN TERKAIT PENERIMAAN KIP (1) Ragam pengaduan menjelaskan : Keterangan yang dicetak salah (nama salah, nama ortu salah, jenis kelamin salah, alamat salah, dll) Dalam satu keluarga penerima KPS/PKH dan pemilik KKS, tidak semua ART 6-21 tahun menerima KIP Penerima sudah meninggal Penerima sudah pindah 41

PENGADUAN TERKAIT PENERIMAAN KIP (2) Ragam pengaduan juga banyak bersifat pertanyaan, protes dan beragam keinginan seperti : Pertanyaan mekanisme pelaporan dan pencairan dana Keinginan mendapatkan nomor rekening virtual Info bahwa pihak sekolah tidak mengetahui sehingga tidak bisa memberikan informasi Protes guru karena info mekanisme terlambat dan usulan untuk hanya melibatkan sekolah untuk penyaluran KIP Pertanyaan tentang prinsip pindah tangan kartu 42

PENGADUAN TERKAIT PENERIMAAN KIP (3) Pengaduan juga menjadi media pengaduan dan permintaan untuk mendapatkan KIP Laporan Kepala Desa atau RW/RT tentang kebutuhan KIP bagi warganya Pertanyaan terkait bolehkah yang dapat KJP juga dapat KIP? Apakah masih berlaku untuk dicairkan oleh penerima KIP yang sudah mahasiswa? Berkesan mereka sedang menulis surat untuk Pak Jokowi atau Mendikbud Pertanyaan tentang pencairan karena ada dorongan untuk: Cairkan Segera (seperti yang tercantum di dalam Lembar Pengantar KIP) 43

Terima kasih

Lampiran

REVISI LEMBAR PENGANTAR KIP Penambahan informasi SMS Konfirmasi Penerimaan KIP melalui no SMS Pengaduan PIP (0857-7529-5050 dan 0857-7529-5151) dengan format: TerimaKIP#Provinsi#Kabupaten/Kota#NomerKIP#NamaPenerima#Sekolah/TidakSekolah 46

REVISI DESAIN KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) Perubahan pada informasi Syarat dan Ketentuan penggunaan KIP di halaman belakang kartu: 47

PENGADUAN DAN KONFIRMASI PENERIMA KARTU INDONESIA PINTAR/KIP PENGADUAN KONFIRMASI 48

VARIABEL DALAM DATA TERPADU CALON PENERIMA KIP 2016 [Provinsi] [Kabupaten] [Kecamatan] [Desa] [NamaSiswa] [Alamat] [TanggalLahir] [BulanLahir] [TahunLahir] [NISN] [JenisKelamin] [NamaIbu/Wali] [NamaAyah/Wali] [NamaSesuaiBDT] [KodeProvinsi] [KodeKabupaten] [KodeKecamatan] [KodeDesa] [KodeWilayah] [KodeKeluarga]* [KodeIndividu]* [KodeKeluargaBDT] [KodeIndividuBDT] [UrutanKeluarga] [Sekolah] [SumberData] [MasterLokasi] [JenjangPendidikanTerakhir] [KelasTerakhir] 49