KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 0017/Dj.A/SK/VII/2011

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA WONOSARI NOMOR : W12-A4/0199/HM.00/I/2014 TENTANG

Kepada Yth. Ketua Pengadilan Agama Se Jawa Tengah

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG

PENGADILAN NEGERI BUNTOK KELAS II

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN PADA PENERAPAN SISTEM PENELUSURAN ALUR PERKARA

SOP PERMINTAAN INFORMASI

MAKLUMAT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PENGADILAN AGAMA LABUHA

1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;;

Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M Hakim Agung/Wakil Koordinator Tim Pembaruan Peradilan.

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA NOMOR : W30-U/ 03 /KPT/SK/4/2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENGADILAN PADA PENGADILAN TINGGI JAYAPURA

KEPUTUSAN KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144/KMA/SK/VIII/2007 TAHUN 2007 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI DI PENGADILAN

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2016

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

MAKALAH TRANSPARANSI PENGADILAN. Oleh: DR. IBRAHIM, S.H, M.H, LL.M.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN TAHUNAN MEJA INFORMASI PENGADILAN AGAMA BUKITTINGGI KLAS IB TAHUN 2013 A.

HASIL KEPUTUSAN SIDANG KOMISI IV BIDANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

LKjIP PA Watampone Tahun BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

LAPORAN MEJA INFORMASI DAN PENGADUAN PENGADILAN AGAMA PINRANG TAHUN 2014

PEDOMAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI

Oleh : Octiawan Basri

LAPORAN TAHUNAN MEJA INFORMASI TAHUN 2012

BUPATI BATANG PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

LAPORAN TAHUNAN MEJA INFORMASI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU KLAS IA TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENYELESAIAN SENGKETA KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN TATA USAHA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI KALIANDA. NOMOR : W9.U4/Kp.01.1/156/XI/2016 T E N T A N G STANDART PELAYANAN PERADILAN

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM NOMOR : 3/DJU/HM02.3/6/2014

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN - 1 -

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RIVIU DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA LAMONGAN

Mengembalikan kewibawaan dan kepercayaan terhadap pengadilan. Menguatkan prinsip peradilan yang terbuka dan akuntabel

CAPAIAN MAHKAMAH AGUNG DI TAHUN 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

10 Rumusan Penting Lokakarya Meja Informasi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

PPID UTAMA MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PPID PEMBANTU DAN SATKER PENDIDIKAN TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI UMUM

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 22/IT3/HM/2015 TENTANG PENGELOLAAN INFORMASI PUBLIK INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

1. Permohonan Informasi Secara LangsungPelayanan Meja Informasi terhadap permohonan informasi secara langsung dilakukan dengan

Reviuw Renstra Pengadilan Agama Tebing Tinggi BAB I PENDAHULUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. lingkungan yang terus berubah, yakni lingkungan internal dan eksternal.

Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik;

PENGADILAN TINGGI AGAMA PALANGKA RAYA Jl. Cilik Riwut Km. 4,5 Telp/Fax (0536) / PALANGKA RAYA 73112

CETAK BIRU PEMBARUAN MAHKAMAH AGUNG RI

J1 NIP

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Menetapkan Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 3. Peraturan Menteri

PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI INFORMASI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL

KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI INFORMASI NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFORMASI PT INDOFARMA (Persero) Tbk

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DOKUMEN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA KAB. MALANG TAHUN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

PETUNJUK UMUM. 3. Kuesioner diisi dan ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Informasi Publik (PPID) Utama di PPID Badan Publik masingmasing.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Maklumat Pelayanan Informasi Publik. Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK DI PENGADILAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

1 KEBIJAKAN KPTA TENTANG MEJA INFORMASI DI WILAYAH PTA PALANGKA RAYA 1 1. Pendahuluan Reformasi yang sudah bergulir sejak tahun 1998 ternyata banyak membawa perubahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan. Tuntutan reformasi untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Governance) mensyaratkan adanya akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan.untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu regulasi (Peraturan). Lahirnya Undang-Undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi merupakan suatu jawabaan terhadap tuntutan reformasi akan transparansinya jalannya suatu pemerintahan. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2008Pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa Badan publik wajib menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan. Selanjutnya pada Pasal 7 ayat (3) disebutkan Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), badan publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efesien sehingga dapat diakses dengan mudah. Selanjutnya pada Tahun 2009, Pemerintah dan DPR RI menerbitkan Undang-Undang No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk 1 Disampaikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya dalam acara Pelatihan Meja Informasi di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya, di aula lantai I Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya, pada hari Selasa, 17 April 2012.

2 serta terwujudnya tanggungjawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Untuk mendukung pengimplementasian Undang-Undang tersebut di atas diterbitkanlah Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2010 Tantang Standar Layanan Informasi Publik. Dalam Peraturan Komisi Informasi No 1 Tahun 2010Pasal 4, disebutkan bahwa Badan Publik wajib : a. menyediakan dan memberikan Informasi Publik sebagaimana diatur dalam Peraturan ini; b. membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efesien; c. menetapkan peraturan mengenai standar prosedur operasional(sop) layanan informasi publik sesuai dengan Peraturan ini; d. menetapkan dan memutakhirkan secara berkala daftar informasi publik atas seluruh informasi publik yang dikelola; e. menunjuk dan mengangkat PPID untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab serta wewenangnya; f. menyediakan sarana dan prasarana layanan informasi publik, termasuk papan pengumaman dan Meja Informasi di setiap kantor Badan Publik, serta situs resmi bagi Badan Publik Negara; g. menetapkan standar biaya perolehan salinan Informasi Publik; h. menganggarkan pembiayaan secara memadai bagi layanan Informasi Publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; i. memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan;

3 j. membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publik sesuai dengan peraturan ini serta menyampaikan salinan laporan kepada Komisi Informasi ; dan k. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan informasi publik pada instansinya. Amanah yang diberikan oleh Undang-Undang tersebut haruslah kita emban dan terapkan secara benar di lingkungan kerja kita masing-masing, sehingga cita-cita bangsa untuk mewujudkan suatu Pemerintahan yang baik dan Pemerintahan yang bersih sesuai dengan agenda reformasi dapat terealisir. 2. Keterbukaan Informasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia Sebelum lahirnya Undang-Undang No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi dan Undang-Undang No 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, Mahkamah Agung sudah terlebih dahulu melakukanreformasi birokrasi dengan menerbitkan suatu program unggulan yang diberi nama Quick Wins, salah satu isinya adalah tentang Transparansi Peradilan. Bagi Mahkamah Agung transparansi peradilan adalah salah satu bentuk dari Keterbukaan informasi, untuk melaksanakan hal tersebut, pada tanggal 28 Agustus 2007 Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007 Tentang Keterbukaan Informasi. Kelanjutan program keterbukaan informasi di pengadilan diwujudkan dalam bentuk ketersediaan meja informasi baik di Mahkamah Agung maupun Pengadilan-Pengadilan dibawahnya. Prinsip dasar dari meja

4 informasi adalah sejauhmana Pengadilan dapat memberikan informasi yang diperlukan pencari keadilan dalam jangka waktu yang sesuai. Pada tahun 2010 meja informasi di Mahkamah Agung telah dikunjungi oleh 2140 orang. 2 Selanjutnya pada tahun 2009 ketentuan mengenai pelayanan informasi di lingkungan Mahkamah Agung di perkuat lagi dengan Surat Keputusan Wakil Ketua Mahkamah Agung Non Yudisial Nomor : 01 WKMA-NY-SK/I/2009 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada Tahun 2011, Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 TentangPedoman Pelayanan Di Pengadilan. Dan terakhir pada bulan Februari di Tahun 2012 ini, baru saja Mahkamah Agung mengeluarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor : 026/KMA/SK/II/2012tentang Standar Pelayanan Peradilan. Pada Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia, amanah untuk melakukan pelayanan publik dengan baik ditegaskan dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 0017/Dj.A/SK/VII/2011 Tentang Pedoman Pelayanan Meja Informasi Di Peradilan Agama. Keterbukaan dan pelayanan informasi yang efektif dan efisien merupakan bagian dari komitmen Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam melaksanakan reformasi birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia dan salah satu wujudnya adalah pelayanan meja informasi. Surat Keputusan Direktur Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 0017/Dj.A/SK/VII/2011, Pasal 7 menyebutkan bahwa Meja Informasi dibentuk dengan tujuan : 6. 2 Rum Nessa. 2011. Laporan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia. Jakarta. Hlm.

5 1. Memberikan pelayanan informasi secara efektif dan efisien kepada Pemohon informasi. 2. Menjadi penghubung antara masyarakat dan aparat peradilan sehingga independensi dan imparsialitas aparat peradilan tetap terjaga. Setelah terbentuknya Meja Informasi, maka 3 : 1. Seluruh pelayanan informasi di Pengadilan hanya dapat dilakukan melalui Meja Informasi. 2. Majelis Hakim, Hakim dan/atau Panitera Pengganti yang sedang menangani perkara dilarang memberikan informasi mengenai perkara yang ditanganinya kepada pihak yang berperkara atau pihak-pihak lain di luar persidangan (Sterilisasi Ruangan Pengadilan). 3. Majelis Hakim melalui Panitera Pengganti memberikan informasi mengenai suatu perkara kepada Petugas Informasi. 4. Aparat Pengadilan selain Petugas Informasi memberikan layanan informasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Kebijakan KPTA Tentang Keterbukaan Informasi Pada tingkatan Pengadilan Tinggi Agama dan khususnya Pengadilan Agama tentunya akan lebih sering lagi berinteraksi dengan masyarakat / para pihak, karena kepada Pengadilan Agama lah untuk pertama kali para pihak / masyarakat datang mencari keadilan. oleh karenanya Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama harus secara serius untuk mengemban amanah Undang-Undang tersebut. 3 Surat Keputusan Direktur Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 0017/Dj.A/SK/VII/2011 Pasal 8.

6 MenurutAssegaf 4 informasi yang dikelola Pengadilan adalah harta karun yang belum tergali. Kajian dan pengelolaan atas informasi Pengadilan (misal :putusan pengadilan, data statistik perkara, data jumlah penyebaran hakim dan pegawai atau data administrasi perkara) dapat memberikan berbagai informasi dan manfaat serta sebagai bentuk pertanggungjawaban publik. Manfaat dari keterbukaan informasi di Pengadilan yaitu : 1. Penentuan dan perubahan peraturan, kebijakan di berbagai bidang (termasuk sumber daya manusia, perencanaan anggaran, penyusunan program kerja, dll); 2. Mendorong pembangunan hokum dan konsistensi putusan; 3. Peningkatan kualitas dan profesionalisme hakim dan panitera pengganti; 4. Evaluasi dan monitoring kinerja dan integritas hakim serta pegawai pengadilan; 5. Pemenuhan hak-hak dasar masyarakat atas keadilan; 6. Meminimalisasi penyalahgunaan kewenangan dan kesalah pahaman; 7. Mengembalikan serta meningkatkan kepercayaan public. Pemberian informasi di Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama, baik yang dilakukan secara langsung melalui petugas meja informasi, maupun yang tidak langsung seperti melalui website atau brosur haruslah jelas dan sesuai ketentuan. Karena hanya dengan informasi yang jelas dan sesuai ketentuanlah para pihak pencari keadilan/ masyarakat akan mendapatkan informasi yang benar. (C4J). 4 Assegaf, Rifqi S. 2011. PelatihanKeterbukaanInformasiPengadilan, MahkamahAgung RI dan Changes For Justice

7 Saya menyadari tentunya nanti dalam implementasinya di meja informasi masih ada terdapat ketidaksinkronan antara teori dan praktek, hal itu bias terjadi karena masyarakat yang kita hadapi berbeda-beda karakternya dan kita baru saja melakukan pelayanan informasi secara baik, namun apabila ketidaksinkronan tersebut terjadi, maka saya minta Saudara tetaplah bersikap ramah, sabar dan tenang. Silahkan Saudara berkreasi untuk menciptakan kenyamanan sepanjang tidak melanggar ketentuan. Palangka Raya, 17 April 2012 Ketua, Ttd Drs. H. RODLIN AFIF, S.H.