Prodi Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia PELAYANAN PRIMA

dokumen-dokumen yang mirip
STIE DEWANTARA Perlindungan Konsumen Bisnis

HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI KOTA

PERLINDUNGAN KONSUMEN ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Strategi Perlindungan Konsumen Teekomunikaasi

KONSEP Etika PRODUKSI DAN Lingkungan HIDUP ANDRI HELMI M, SE., MM.

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

Majelis Perlindungan Hukum (MPH) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) BAB I KETENTUAN UMUM

UU PERLINDUNGAN KONSUMEN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsumen berasal dari kata consumer (Inggris-Amerika), atau

The First Food Technology Undergraduate Program Outside of North America Approved by the Institute of Food Technologists (IFT)

BUKU SEDERHANA MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGAN KONSUMEN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

BAB III. A. Jual Beli Fashion Hijab Secara Online di Instagram #tashaproject Jual beli telah dipraktekkan oleh masyarakat primitif ketika uang

BAB III TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARAAN JASA MULTIMEDIA TERHADAP KONSUMEN. A. Tinjauan Umum Penyelenggaraan Jasa Multimedia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 59 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. macam variasi barang maupun jasa. Banyaknya variasi barang maupun jasa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB III TINJAUAN UMUM. Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam

KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 58 TAHUN 2001 (58/2001) TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DITINJAU DARI UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERLINDUNGAN KONSUMEN. Business Law Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TANGGUNG JAWAB HUKUM PELAKU USAHA TERHADAP KONSUMEN Oleh : Sri Murtini Dosen Fakultas Hukum Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : Mengingat :

Regulasi Pangan di Indonesia

BAB III SANKSI PIDANA ATAS PENGEDARAN MAKANAN TIDAK LAYAK KONSUMSI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

ANALISIS HUKUM TENTANG UNDANG-UNDANG RAHASIA DAGANG DAN KETENTUAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2001 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

UU PERLINDUNGAN KONSUMEN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

5 Mei (Muhammad, 2010) Ini merujuk pada ketentuan yang diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata yang berbunyi: Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Konsumen Dan Pelaku Usaha Menurut Undang undang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. memuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang bersifat mengatur dan mengandung sifat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN, PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA Pengertian Hukum Perlindungan Konsumen

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Klausula baku yang dipergunakan dalam praktek bisnis di masyarakat,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Hukum Perlindungan Konsumen yang Berfungsi sebagai Penyeimbang Kedudukan Konsumen dan Pelaku Usaha dalam Melindungi Kepentingan Bersama

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN [LN 1999/42, TLN 3821]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JAWA TIMUR

Makan Kamang Jaya. : KESIMPULAN DAN SARAN. permasalahan tersebut. BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA

DAFTAR ISI. Halaman Judul (i) DAFTAR ISI (ii) AYO JADI KONSUMEN CERDAS (1) Pengantar (1) Mengapa Harus Menjadi Konsumen Cerdas (2) Pengertian (4)

HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perlindungan Konsumen, Konsumen, dan Pelaku Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

UU PERLINDUNGAN KONSUMEN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB III KERANGKA TEORITIS. orang yang memiliki hubungan langsung antara pelaku usaha dan konsumen.

BAB II ASPEK HUKUM MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TELEKOMUNIKASI

BAB II. A. Hubungan Hukum antara Pelaku Usaha dan Konsumen. kemungkinan penerapan product liability dalam doktrin perbuatan melawan

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. dirugikan. Begitu banyak dapat dibaca berita-berita yang mengungkapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanggung jawab dalam bahasa Inggris diterjemahkan dari kata responsibility

BAB IV ANALISIS HAK KEAMANAN PENGGUNA JALAN TOL DARI KABUT ASAP KEBAKARAN LAHAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PP NO 15 TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Bentuk perlindungan hukum terhadap konsumen pengguna jasa PT.

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

BAB V PENUTUP. 1. Bentuk-bentuk wanprestasi dalam perjanjian costume maker dan cosplayer

PROFIL BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KOTA MALANG

Role of Industry in Consumer Education and Wellness Program. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian developer, yaitu : Perusahaan Pembangunan Perumahan adalah

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS PEMAKAIAN JASA DARI PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TEORI PRODUKSI A. PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. baru dari rokok yang disebut rokok elektrik atau nama lainnya adalah vapor yang

BAB V PENUTUP. terhadap turis asing sebagai konsumen, sehingga perjanjian sewamenyewa. sepeda motor, kepada turis asing sebagai penyewa.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan dan perkembangan perekonomian pada umumnya dan

A. Perlindungan Hukum yang dapat Diperoleh Konsumen Terhadap Cacat. Tersembunyi yang Terdapat Pada Mobil Bergaransi yang Diketahui Pada

Transkripsi:

PELAYANAN PRIMA Pelayanan Prima: 1. Pelayanan Prima memiliki makna ekonomi= memaksimalkan laba, meraih pangsa pasar, mengatasi persaingan, menciptakan pangsa pasar yang berkualitas, melaksanakan tanggung jawab sosial. Mempertahakan pelanggan lebih mudah daripada mencari pelanggan baru. 2. Pelayanan adalah tempat berkumpulnya uang dan pekerjaan. Tanpa pelanggan pelanggan, perusahaan tidak hidup 3. Persaingan semakin tajam; semakin ketatnya kompetisi serta rendahnya atau turunnya pangsa pasar. 4. Pemahaman yang semakin baik terhadap pelanggan. Memahami sudut pandang pelanggan sebagai konsumen Pelayanan Prima mempunyai makna: 1. Pelayanan yang sangat baik dan melampuai harapan pelanggan 2. Pelayanan yang memiliki ciri khas kualitas (quality nice) 3. Pelayanan yang dengan standar kualitias yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal). 4. Pelayanan yang memenuhi kebutuhan praktis (practical needs) dan kebutuhan emosional (emotional needs) pelanggan 1

Mengenali Kebutuhan Konsumen: KEBUTUHAN PRAKTIS 1. Penyelesaian komplain 2. Informasi nomor telepon 3. Informsi harga produk/jasa 4. Kemudahan parkir 5. Kemudahan bertelepon 6. Kemudahan dan kebersihan 7. (WC) 8. Kemudahan akses internet 9. Kesediaan product knowledge (bosur, leaflet, katalog dll) 10. Ketersediaan atribut lainnya (slip, bon, nota dll) KEBUTUHAN EMOSIONAL 1. Dihargai 2. Dianggap penting 3. Dipahami 4. Keramahan/kesopanan 5. Pujian 6. Kejelasan informasi 7. Ketepatan waktu 8. Kecepatan pelayanan MENERIMA KELUHAN KONSUMEN 1. Menerima keluhan lewat telepon a. Kualitas suara jernih, jelas, tidak condong pada logat tertentu, tidak cadel, tidak sengau, tidak gagap b. Intonasi suara jelas c. Tempo/kecepatan bicara dapat diatur, tidak terlalu cepat atau lambat d. Menggunakan gaya bahasa yang telah ditetapkan oleh perusahaan. e. Greeting, mengajukan dan menjawab pertanyaan f. Struktur bahasa dan kata sesuai dengan ciri khas pesan dan informasi perusahaan 2. Menerima keluhan dalam bertatap muka: a. Sampaikan sikap positif b. Kenali kebutuhan pelanggan c. Penuhi kebutuhan pelanggan d. Pastikan pelanggan akan kembali e. Mengucapkan salam f. Menyapa dan menawarkan bantuan 2

g. Semua harus tertata, fasilitas dan ruangan yang mengesankan perusahaan Anda terpercaya. h. Bersiaplah membuat rekomendasi (siapkan jawaban dan tindakan) i. Lakukan pelayanan ekstra j. Memberi pujian kepada pelanggan dengan jujur. Misalnya: anak ibu pintar sekali Komunikasi non verbal dan body language: 1. Perhatikan aspek kesehatan dan kebersihan tubuh 2. Penampilan busana yang serasi, rapi, tidak lusuh 3. Sentuhan bahasa tubuh, misalnya menatap lawan bicara dengan sikap sopan 4. Sikap yang menggambarkan sopan santun, perhatian, minat Menghadapi kritikan konsumen melalui surat pembaca: a. Cantumkan judul surat atau judul masalah b. Ditujukan kepada nama yang mengirim keluhan c. Pemberian informasi yang rinci d. Permintaan untuk memperoleh informasi yang lengkap untuk menangani permasalahan. Meminta orang yang memberi keluhan untuk bertemu dengan pihak perusahaan e. Ucapan yang menunjukkan penghargaan dan penghormatan kepada penulis keluhan f. Cantumkan nama serta jabatan penanggung jawab perusahaan. UU RI NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Menimbang: Tujuan pembangunan nasional masyarakat yang adil dan makmur Pembangunan perekonomian nasional menghasilkan barang/jasa tidak merugikan konsumen. Menjamin kualitas, kuantitas barang. Meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya dan sikap pelaku usaha yang bertanggungjawab. Belum ada ketentuan hukum yang melindungi konsumen 3

Ketentuan Umum Perlindungan konsumen, upaya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Konsumen, pemakai barang/jasa, dan tidak untuk diperdagangkan. Pelaku usaha, setiap orang/perorangan atau badan usaha, yang melakukan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat, lembaga non pemerintah yang terdaftar/diakui pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen. Klausula Baku, aturan/ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha dalam suatu dokumen perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi konsumen. Azaz dan Tujuan: Perlindungan Konsumen, berazaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, keselamatan konsumen serta kepastian hukum: 1. Kesadaran melindungi diri 2. melindungi diri dari efek negative barang/jasa 3. pemberdayaan konsumen dalam menuntut hak 4. kepastian hukum, keterbukaan informasi 5. kesadaran pentingnya perlindungan konsumen, tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha. 6. meningkatkan kualitas barang, menjamin kelangsungan usaha produksi, kesehatan kenyamanan, keamanan dan keselamatan konsumen. HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN Hak konsumen: kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi memilih barang/jasa sesuai nilai tukar serta kualitas yang dijanjikan. informasi yang benar, jelas, jujur didengar keluhannya mendapat advokasi, penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen diperlakukan secara benar, jujur, tidak diskriminatif 4

mendapat kompensasi, ganti rugi Kewajiban Konsumen: membaca, mengikuti petunjuk pemakaian barang beritikad baik dalam transaksi membayar sesuai nilai tukar yang disepakati mengikuti upaya penyelesaian hk sengketa perlindungan konsumen Hak dan kewajiban Pelaku Usaha Hak pelaku usaha: menerima pembayaran sesuai kesepakatan mendapat perlindungan hukum dari konsumen yang beritikad tidak baik membela diri dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen rehabilitasi nama baik bila terbukti kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang yang diperdagangkan Kewajiban pelaku usaha: itikad baik dalam melakukan kegiatan usaha memberi informasi yang benar atas produk (kondisi, penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan) melayani konsumen secara benar, jujur, tidak diskriminatif menjamin kualitas barang sesuai standar memberi garansi atas barang memberi kompensasi/ganti rugi atas kerugian konsumen kompensasi atas barang yang tidak sesuai dengan perjanjian. Larangan bagi pelaku usaha: Memperdagangkan barang: tidak sesuai standar tidak sesuai berat bersih (label), kualitas tidak ada tanggal kadaluarsa tidak ada informasi kualitas/kuantitas produk Promosi tidak benar, mengenai: potongan harga kualitas, standar tertentu, sponsor, janji, efek samping, 5

merendahkan barang lain, berlebihan dll harga, bertujuan menjual barang lain secara tersembunyi, pemaksaan membeli dengan janji hadiah Tidak menepati janji: hadiah kualitas, garansi, efek samping informasi keliru 6