Pentingnya Mempelajari HkAdatBagiAhliHukum PERKEMBANGAN SISTEM HUKUM ADAT Disusun oleh: Afifah Kusumadara, SH. LL.M. SJD. Hukum Adat adalah hukum yang hidup di Indonesia (Living Law) Merupakan bagian dari sistem hukum nasional Indonesia Diakui dalam Konstitusi Indonesia (ps. 18B) Menjadi dasar bagi perundang-undangan di Indonesia (mis. UUPA) 1 2 Hukum Adat hidup berdampingan dengan: Hukum negara Civil Law Hukum agama Karena itu, Hukum Adat merupakan bagian dari perkuliahan Perbandingan Hk Perdata KARAKTERISTIK HUKUM ADAT Adalah hukum yg berdiri sendiri, terpisah dari pengaruh negara (Hindia Belanda maupun Republik Indonesia) Bersifat dinamis (dapat berubah jika dikehendaki masyarakat) 3 Tidak tertulis (walau dewasa ini utk memperolah pengakuan de jure, hk adat mulai disusun tertulis) 4 1
Dipatuhi oleh kelompok masyarakat hukum adat yg bersangkutan Yg hidup dalam teritori tertentu dg batasan teritori yg jelas (sungai, gunung, laut, hutan, pagar, dsb) Anggota masyarakatnya berasal dari nenek moyang yg sama dan tinggal di teritori yg sama Semuanya mematuhi aturan adat yg sama Memiliki pimpinan adat (baik individu maupun beberapa orang yg ditunjuk oleh adat setempat) INGAT! Masyarakat hk adat masyarakat desa 5 Jika berdasar pd Penjelasan ps. 67 (1) UU Kehutanan 1999, masy hk adat harus memenuhi persyaratan: a. masyarakatnya masih dalam bentuk paguyuban (rechtsgemeenschap); b. ada kelembagaan dalam bentuk perangkat penguasa adatnya; c. ada wilayah hukum adat yang jelas; d. ada pranata dan perangkat hukum, khususnya peradilan adat, yang masih ditaati; dan e. masih mengadakan pemungutan hasil hutan di wilayah hutan sekitarnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. 6 Hukum adat isinya berbeda-beda dari satu kelompok masyarakat hukum adat dan kelompok masyarakat hukum adat lainnya KEDUDUKAN HK ADAT DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA Era Hindia Belanda: De facto: diakui sebagai Living Law(yg didukung oleh Van Vollenhoven, Ter Haar, dsb) De jure: Hk Adat perdatadiakui sbg bagian sistem Hukum Hindia Belanda (ps. 131 IS dan 163 IS) 7 8 2
Era Kemerdekaan: Hukum adat menjadi dasar dari pembentukan hukum nasional RI KEDUDUKAN HK ADAT SETELAH ERA REFORMASI Secarade facto: Hk Adat mendapat sebutan sebagai Living Law (hukum yg hidup) dalam sistem hukum Indonesia. 9 Secarade jure: Hukum adat baru diakui keberadaannya oleh negara apabila hk adat tsb dan masyarakat adatnya telah mendapatpengakuandalamperaturandaerah (Perda) setempat atau diakui Pemerintah Pusat (Ps. 67(2) UU Kehutanan 1999 dan UU No. 23/2014 Ttg Pemerintahan Daerah bagian Lampiran Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/ Kota) 10 Pengakuan de jureatau pengakuan formal ini menimbulkan masalah terutama terhadap kelompok masyarakat hukum adat yg hidup di tempat-tempat terpencil di Indonesia. Mereka tidak peduli dg syarat formalitas untuk mendapat pengakuan dari negara. Hukum adat bagi mereka bersifat de facto (living law) Pada akhirnya menimbulkan konflik antara kepentingan negara & kepentingan masy hk adat 11 Persyaratan bhw hk adat dan masyarakat adatnya harus mendapat pengakuan dalam PERDA setempat mengakibatkan muncul praktekhukumdimanahkadatygbelum diakui dalam PERDA tidak mengikat Pemerintah dan juga masyarakat di luar masyarakat adat ybs. HkAdattsbhanyamengikatkedalamsaja(ke dalam masy. Adat ybs saja) 12 3
Sehingga Pemerintah dapat membuat Keputusan yg bertentangan dg hukum adat di masyarakat adat tsb, contoh: Memberi izin konsesi pertambangan atau Hutan Tanaman Industri kepada perusahaan/individu yg berasal dari luar masyarakat adat tsb, walau hukumadatsetempatmelarangadanyakegiatan2 industrial di dalam wilayah masyarakat adat ybs. Selain itu, muncul pertanyaan: Apakah hukum adat merupakan hukum positif di Indonesia? Apakah adat merupakan hukum, atau hanya merupakan kebiasaan? 13 14 PRINSIP HUKUM ADAT Mencapai keseimbangan Antara manusia dan semesta (berwujud maupun tdk berwujud) Segalanya dilakukan dg kesepakatan, timbal balik, dan berimbang Kepentingan komunal lebih didulukan daripada kepentingan individu Beschikingrecht(Hak Milik) Kelompok masy hk adat dapat menggunakan / mengolah / mengusahakan tanah bebas (virgin). Orang lain di luar kelompok masy hk adat tidak dpt menggunakan tanah tsb tanpa izin, dg kata lain harus membayar sbg kompensasi (recognitie) Tanah kelompok masy hk adat tidak dapat dialihkan Dlm hk adat, hak milik kebendaan hanya terbagi atas hak atas tanah dan hak atas bukan tanah 15 16 4
Jadi berbeda dari Hk Perdata Barat yg mengenal hak milik atas benda bergerak, tidak bergerak, berwujud dan tidak berwujud. Demikian pula, pengaturan hk adat tentang hak milik lebih ke arah hak milik kolektif. Berbeda dari Hk Perdata Barat yg lebih mengatur hak milik individual Reactie (sanksi Perbuatan Melanggar Hukum) Hk Adat memiliki ciri khusus untuk sanksi bagi PMH. Hk Adat tidak membedakan antara delik (Pidana) dan PMH (Perdata) Semua itu dianggap melanggar KESEIMBANGAN yg merupakan prinsip Adat (lihat slide sebelum ini) Tidak dikenal pemisahan jenis sanksi, spt dalam hk Barat (sanski perdata atau sanksi pidana) 17 18 Pelanggaran KESEIMBANGAN akan mengganggu lingkungan termasuk lingkungan yg tidak berwujud Akan menyebabkan konsekuensi bagi seluruh masyarakat adat ybs, seperti: banjir Gagal panen Gunung meletus Wabah penyakit Dijajah oleh kelompok masyarakat lain dsb Pelanggaran dlm hk adat dpt berupa: Perbuatan yg merusak keseimbangan dg lingkungan (berwujud maupun tidak berwujud) incest, perkawinan yg dilarang, perceraian, pertengkaran Tindakan dg emosi berlebihan tindakan yg memalukan Melawan pimpinan masyarakat adat Perbuatan yg mengakibatkan kerugian atau kerusakan menghilangkan nyawa, harta benda atau merusak kehormatan 19 20 5
Reactie dalam hukum adat: Lebih ditujukan untuk memperbaiki KESEIMBANGAN kelompok masy hk adat dan semesta-nya Bukan semata memberikan kompensasi bagi korban atau tdk selalu untuk keadilan Contoh: pembayaran ganti rugi pada subyek hukum dg status rendah spt. budak, atau wanita (dibanding pria), adalah lebih rendah jumlah ganti ruginya. Jenis-jenis Reactie dlm hukum adat: Sanksi badan Sanksi nyawa Denda Pengucilan Kompensasi uang 21 22 Yg melaksanakan Reactie: Individu yg melanggar Dalam beberapa kasus, seluruh kelompok masyarakat hukum adat ybs (untuk pembersihan, misal: dg selamatan, membayar kompensasi, dsb) Hal ini berbeda dari sistem hk Barat yg hanya mengenal sanksi individu Sanksi dijatuhkan oleh pimpinan masy hk adat Sanksi bertujuan utk memperbaiki pelaku yg melanggar tsb atau utk mencegah terulangnya pelanggaran tsb: Membuat pelaku tdk dpt mengulangi perbuatannya lagi (mis: dikucilkan, dijauhkan dari masyarakat) Sanksi yg membuat orang lain takut melakukan pelanggaran tsb 23 24 6
Sumber bacaan utama slide ini: Burns, Peter (1989). The Myth of Adat, in Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 28, pp. 1-127 25 7