FFT Size dan Resolusi Frekuensi 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Phase (Fase) vs Delay vs Time (Waktu) 2007

Seluk Beluk Frequency Response sebuah Loudspeaker Part1 Marketing vs Technical

Seluk Beluk Frequency Response sebuah Loudspeaker Part3 Frequency Response yang terdengar

Jarak Microphone dari Loudspeaker 2012

Pengaruh Crossover Terhadap Dispersi Suara Loudspeaker 2012

Spektrum dan Domain Sinyal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

Seluk Beluk Frequency Response sebuah Loudspeaker Part4 Menyelidiki "asal usul" Frequency Response Loudspeaker

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

Properti Microphone Part

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. yang akan menjalankan perintah-perintah yang dikenali. Sistem ini dibuat untuk

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

MATERI PENGOLAHAN SINYAL :

BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI

Analisa dan Sintesa Bunyi Dawai Pada Gitar Semi-Akustik

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

1. Pendahuluan Latar Belakang

Serba Serbi Spiker, Ampli dan Desain Sound System #2 2010

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

01. Panjang gelombang dari gambar di atas adalah. (A) 0,5 m (B) 1,0 m (C) 2,0 m (D) 4,0 m (E) 6,0 m 02.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Laboratorium

PENGENALAN NADA SULING REKORDER MENGGUNAKAN FUNGSI JARAK CHEBYSHEV

LAPORAN PRAKTIKUM DSP

udara maupun benda padat. Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia dari gagasan yang ingin disampaikan pada pendengar.

Antiremed Kelas 12 Fisika

Jaringan Syaraf Tiruan pada Robot

MODUL. Nyquist dan Efek Aliasing, dan Transformasi Fourier Diskrit

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Aplikasi Deret Fourier (FS) Deret Fourier Aplikasi Deret Fourier

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jaringan Komputer. Transmisi Data

PEMBANGKITAN SINYAL DAN FUNGSI FFT

Bab 3. Transmisi Data

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

10/22/2015 PEMBANGKITAN SINYAL DAN FUNGSI FFT SIGNAL DI MATLAB SAWTOOTH DAN SQUARE

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

2.4. Vector Quantization Kebisingan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Requirements Definition...

Di bawah ini adalah tabel tanggapan frekuensi dari alat-alat music.

IMPLEMENTASI DYNAMIC TIME WARPING UNTUK VOICE RECOGNITION

SPECGRAM & SPECGRAMDEMO

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan untuk mencari teori atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

MODUL 1 PROSES PEREKAMAN DAN PENGEDITAN SINYAL WICARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Data and Computer BAB 3

Serba Serbi Spiker, Ampli dan Desain Sound System #1 2010

SISTEM KEAMANAN BERBASIS SUARA

Apa salahnya nambah karpet di ruang kecil? By Hadi Sumoro 2007

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

MODUL 2 SINYAL DAN SUARA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

AUDIO DIGITAL. Kualitas Audio Digital. Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Sample Rate

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan dalam penelitian

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

Karakterisasi Suara Vokal dan Aplikasinya Dalam Speaker Recognition

Deret Fourier. (Pertemuan XI) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM ALAT UKUR DAN PENGUKURAN MENGUKUR TEGANGAN AC DAN DC DENGAN OSILOSKOP. 13 Desember 2012

BAB III ALAT UJI DAN METODE PENGAMBILAN DATA

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

APLIKASI SPECTRUM ANALYZER UNTUK MENGANALISA LOUDSPEAKER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM

Suara 3 Spektrum Suara/1

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Jarak Microphone Array dengan Teknik Pemrosesan Sinyal Fast Fourier Transform Beamforming

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

SOAL UAS PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL WADARMAN JAYA TELAUMBANUA

Frekuensi Dasar, Harmonics dan Overtones by Hadi Sumoro 2007

Bab 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pengenalan Suara

PENGOLAHAN SINYAL DAN SISTEM DISKRIT. Pengolahan Sinyal Analog adalah Pemrosesan Sinyal. bentuk m dan manipulasi dari sisi sinyal dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

Makalah Seminar Tugas Akhir

SINYAL DAN SISTEM DALAM KEHIDUPAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MENENTUKAN JENIS KAWANAN IKAN, JARAK KAWANAN IKAN, DAN POSISI KAPAL

MATERI 4 MATEMATIKA TEKNIK 1 DERET FOURIER

Transkripsi:

Info: Artikel ini adalah suplemen dari buku Pengambilan dan Pemahaman Data Teknis Loudspeaker yang Praktis. Sangat disarankan untuk membaca selesai bab 2 sebelum membaca artikel ini. Resolusi frekuensi adalah salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, yang menunjukkan interval antara frekuensi yang dianalisa. Semuanya berasal dari matematika Fourier. Lihat dibawah ini, rumus dari DFT (Discrete Fourier Transform, yang merupakan perhitungan matematika yang identik dengan FFT): Mari kita bedah sedikit rumus diatas menggunakan contoh. Pada halaman 42 buku saya, tampak pada grafik 31 sebuah sinyal yang terekam sebuah mic. Ini adalah sebuah hal yang lumrah. Microphone akan merekam berdasarkan panjang waktu rekaman, dimana sumbu X adalah waktu (dari kiri ke kanan berarti waktunya bertambah), dan sumbu Y adalah amplituda tekanan suara. Ini adalah hal dasar penangkapan sebuah sinyal, yaitu dalam dimensi waktu. Pada rumus diatas, sumbu X mempunyai angka misalnya 0detik, 0,5detik, 1detik, 1,5detik dan selanjutnya. Pada tiap detik, ada satu buah data amplituda. Inilah x(n), dimana fungsi ini menunjukkan deretan waktu yang mempunyai data amplituda. X(m) adalah fungsi deretan frekuensi (sumbu X), dengan amplitudanya. Satu hal penting dalam rumus diatas: N. Inilah yang sering pembaca/praktisi jumpai di alat ukur dengan nomer seperti 1024, 2048, 4096, 8192, dan sebagainya. Grafik 32 menunjukkan sebuah daerah yang sedang dianalisa untuk dilihat isi frekuensinya. Panjangnya waktu analisa itu akan mempengaruhi hasil FFT, yaitu resolusi frekuensinya. Mari kita ambil sebuah impulse yang panjang totalnya 200milidetik, tampak pada gambar dibawah ini. Dengan proses DFT/FFT kita mendapatkan isi frekuensinya (FR) sebagai berikut: November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 1

Terlihat mulus grafiknya. Sekarang, impulse 200milidetik ini akan saya pendekkan menjadi 20milidetik, tampak pada gambar berikut: Apa yang terjadi dengan frekuensi response nya? Panjang totalnya hanya 20milidetik. Dengan demikian, kita bisa menghitung bahwa 20milidetik adalah perioda dari gelombang 1/0,02 = 50Hz. Dapat kita harapkan bahwa FR nya akan mempunyai resolusi frekuensi = 50Hz. Silahkan lihat 2 gambar dibawah, menunjukkan FR impulse 20milidetik. November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 2

Jadi dengan demikian, kita mengerti bahwa ada hubungan dengan panjang daerah di dimensi waktu yang sedang di analisa terhadap apa yang dianalisa. Nah hubungannya sama N? N adalah yang sering kita jumpai di alat ukur sebagai FFT size. Dalam digital, ada yang namanya sample rate (fs). Dalam pengukuran loudspeaker, sering dijumpai fs=48000hz. FFT size dan sample rate ini akan menunjukkan panjangnya daerah di dimensi waktu yang dianalisa. Dalam contoh diatas, mari kita anggap fs nya 48kHz dan panjang nya adalah 20milidetik. Ingat pelajaran digital sampling dasar, 48000Hz sample rate berarti ada 48000 sample per detik. Karena sample yang dianalisa adalah 20milidetik, maka FFT size nya adalah 0,02 (20milidetik) x 48000 = 960. Dengan panjang 200milidetik, berarti FFT size nya adalah 9600 (didapat dari 48000 x 0,2). Mari kita ambil contoh software EASERA Systune yang berjalan pada sample rate 48000Hz. Lihat FFT size yang tersedia digambar dibawah ini. November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 3

Mari kita ambil satu contoh 0,17detik. Dengan mengali 0,17 dengan 48000, kita mendapat 8160. Angka ini sedikit meleset dari 8192 karena lebih tepatnya adalah 0,17066666667detik. Sebuah gelombang yang mempunyai panjang 0,17067detik adalah gelombang dengan frekuensi 5,8592Hz. Terlihat digrafik atas bahwa resolusinya adalah 5,86Hz. FFT size dan sample rate adalah hal penting yang perlu di perhatikan. Apa yang terjadi jika kita naikkan sample rate nya menjadi 96000Hz tapi kita ingin N atau FFT size 8192 (anggap misalnya computer kurang kuat melakukan proses FFT diatas 8192)? Dengan ini kita mendapatkan resolusi sebesar 8192/96000 = 0,08533detik, atau 11,72Hz. Lho?? Koq menaikkan sample rate dengan N sama malah mengurangi resolusinya? Dengan fs yang tinggi, kita butuh N yang tinggi juga, dengan ini computer akan menjadi empat kali lebih berat kerjanya. Dengan dua kali fs, computer dua kali lebih berat, dan N juga harus di kali 2, dengan ini membebani dua kali kerja computer lagi. Perhatikan sample rate dan FFT size/n. Hal ini adalah basis dari perhitungan DFT/FFT, sehingga tidak dapat dipisahkan dari masalah pengukuran loudspeaker. Ada yang pernah bertanya seperti ini: saya menyetel gelombang sinus 1000Hz, yang ditangkap di mic oleh program Smaart. Tapi ketika cursor saya aktifkan, kenapa puncak nya bukan 1000Hz? Mari kita berhitung matematika sedikit. Dengan fs=48000, ambil contoh N = 8192, kita tahu resolusinya adalah 5,86Hz. November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 4

Rumus diatas adalah rumus yang saya pakai, yaitu analisa poin poin frekuensi dari tiap bin DFT/FFT. Kolom A adalah m, yaitu 0 8191 (ingat FFT size nya dipilih sebanyak 8192). Kolom B memasukkan rumus yang tersebut dihalaman ini paling atas. Dengan demikian, kita melihat frekuensi tiap bin dari DFT/FFT ini. Mari kita lompat ke daerah 1000Hz. Lihat gambar selanjutnya. November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 5

Aha bin 169 171 adalah daerah analisa disekitar 1000Hz. Tapi apakah ada bin 1000Hz? Tidak. Jadi analisa gelombang sinus 1000Hz ini, jika cursor pada FR alat ukur kalian diaktifkan, akan menunjukkan 996,1Hz atau 1001,9Hz. Perhatikan sample rate dan FFT size untuk tiap pengukuran yang dilakukan entah untuk mengukur loudspeaker atau akustik ruangan. Mengetahui proses matematika dibelakangnya akan membantu kita lebih mengerti data yang kita lihat. Semoga bermanfaat. November 23 rd 2012 by YP Hadi Sumoro Kristianto Page 6