PEMERINTAH DESA BARABALI SEKRETARIAT DESA Alamat : Jl. Raya Praya Mantang KM. 9,5 Desa Barabali Kode Pos 83552

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH KECAMATAN PRAYA DESA MEKAR DAMAI Alamat : Jln. Taruna Jaya 01 Km Tlpn/Hp Kode Pos 8351I

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 81 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PERANGKAT DESA

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 49 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 13

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE BOLANGO NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 28

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2016

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI PEMERINTAH DESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DESA CINTARASA KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT NOMOR : 5 TAHUN 2016 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KEJA PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA NGLANGGERAN KECAMATAN PATUK KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2007 SERI E =============================================================

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR 4 TAHUN 2016

BUPATI TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 12 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 5 TAHUN 2018 T E N T A N G

BUPATI ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 8

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT GAMPONG

BUPATI MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANGGARAI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PERANGKAT DESA

BUPATI KABUPATEN BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementer

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

: 1. Pasal 18 ayat {6) Undang-Undang Dasar Negara Republik. 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT GAMPONG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2017 SERI E.1 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

KEPUTUSAN PANITIA PENGISIAN LOWONGAN PAMONG DESA DESA MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL NOMOR 01 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2015

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 9/E 2006 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

: 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENGISIAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PERANGKAT DESA

Transkripsi:

PEMERINTAH DESA BARABALI SEKRETARIAT DESA Alamat : Jl. Raya Praya Mantang KM. 9,5 Desa Barabali Kode Pos 83552 Email : barabalidesa@gmail.com Website : barabali.desa.id Barabali, Nopember 2016 M Safar 1438 H NOTA PENGAJUAN KONSEP RANCANGAN PERATURAN KEPALA DESA BARABALI Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Warahmatullahiwabarakatuh I. Disampaikan dengan hormat : Rancangan Peraturan Kepala Desa II. Tentang : Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa Barabali III. Catatan a. Dasar diprosesnya naskah Dinas : 1. Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 2015 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2015 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 tahun 2016 7. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 tahun 2016 tentang Penyelenggaran Pemerintahan dan Pembangunan Desa 8. Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 23 tahun 2016 tentang Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa 9. Peraturan Desa Barabali Nomor.. Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Barabali IV. Uraian singkat substansi Naskah Perkades : Peraturan Kepala Desa ini mengatur tentang Pedoman Pengangkatan dan Pembertian 1

Perangkat Desa Barabali antara lain : Persyaratan Pengangkatan, Mekanisme Pengangkatan, Pembentuan Tim Pengisian, Penjaringan, Penyaringan, Penetapan, Pelatikan dan Serah Terima Jabatan, Pembiayaan Pengisian Perangkat Desa, Larangan dan Sanksi, Pemberhentian, Kekosongan Jabatan Perangkat Desa dan Unsur staf desa. V. Lampiran : 1 (satu) gabung VI. Mohon pembahasan dan persetujuan Bapak Kepala Desa. Wassalamu alaikum Warahmatullahiwabarakatuh SEKRETARIS DESA, ADNAN MUKSIN 2

LEGAL DRAFTING DESA BARABALI KABUPATEN LOMBOK TENGAH PERATURAN KEPALA DESA BARABALI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BARABALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA BARABALI, Menimbang :a. bahwa Perangkat Desa Barabali merupakan unsur penyelenggara Pemerintahan Desa, sehingga perlu diatur pengisian dan keberadaannya.; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa maka perlu mengatur tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa Barabali dengan Peraturan kepala Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa Barabali tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa Barabali; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); 3

3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintan Nomor 47 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2016 tentang Perangkat Desa; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (Lembaran Daerah Kabuapten Lombok Tengah Tahun 2016 Nomor 1 ); 6. Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 23 tahun 2016 tentang Pedoman Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Berita Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 Nomor.); 7. Peraturan Desa Barabali Nomor Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Barabali (Lembaran Desa Barabali Kecamatan Batukliang Nomor ); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BARABALI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan: 4

1. Desa adalah Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Barabali yang dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Barabali. 4. Camat atau sebutan lain adalah pemimpin kecamatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah. 5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 8. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat Desa, dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang 5

diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan. 9. Staf adalah pembantu Perangkat Desa. 10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa Barabali atau lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 11. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa Barabali untuk melaksanakan Peraturan Desa maupun keputusan yang lain. 12. Diberhentikan sementara adalah suatu keadaan dimana seseorang diberhentikan sementara waktu dari jabatannya karena sebab-sebab tertentu atau masih terbuka kemungkinan bagi yang bersangkutan untuk diangkat kembali. 13. Diberhentikan tetap untuk selanjutnya disebut diberhentikan adalah suatu keadaan dimana seseorang diberhentikan dari jabatannya secara tetap. 14. Dusun adalah bagian wilayah yang ada di dalam Desa Barabali yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa yang dipimpin oleh Kepala Dusun. 15. Tokoh masyarakat adalah pemuka dari kalangan masyarakat yang meliputi pemuka agama, organisasi sosial politik, golongan profesi, pemuda, perempuan, dan unsur pemuka lain yang berada di desa. 6

16. Pengisian Perangkat Desa adalah serangkaian proses dalam rangka mengisi kekosongan jabatan Perangkat Desa melalui ujian tertulis oleh Tim Pengisian Perangkat Desa. 17. Penjaringan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengisian Perangkat Desa yang meliputi kegiatan penetuan persyaratan, pengumuman dan pendaftaran Bakal Calon. 18. Penyaringan adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengisian Perangkat Desa berupa pelaksanaan seleksi bagi Calon sampai dengan diperolehnya hasil. 19. Tim Pengisian Perangkat Desa adalah tim yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan proses penjaringan dan penyaringan bagi jabatan Perangkat Desa. 20. Bakal Calon Perangkat Desa yang selanjutnya disebut Bakal Calon adalah penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia yang telah mengajukan permohonan kepada Tim Pengisian Perangkat Desa untuk mengikuti pencalonan Perangkat Desa. 21. Calon Perangkat Desa yang selanjutnya disebut Calon adalah Bakal Calon yang telah melalui penelitian dan memenuhi persyaratan administrasi oleh Tim Pengisian Perangkat Desa. 22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Desa dengan persetujuan dan kesepakatan BPD. 23. Hari adalah hari kerja. 7

BAB II PENGANGKATAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Persyaratan Pengangkatan Pasal 2 (1) Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga Desa yang telah memenuhi persyaratan umum dan khusus. (2) Persyaratan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a) Berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat; b) Berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun; c) Terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan d) Memenuhi kelengkapan persyaratan administrasi. (3) Persyaratan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut: a) Sehat Jasmani; b) Tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara; c) Tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; d) Bebas Narkoba; e) Bagi Kepala Dusun, berdomisili didusun setempat; f) Bagi Unsur Sekretariat Desa memahami dan menguasai komputer dan administrasi perkantoran; 8

g) Bagi Kepala Seksi Kesejahteraan, minimal tamatan sekolah kejuruan bidang tehnik bangunan atau tehnik sipil. h) Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih. (4) Ketentuan persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf (h) dikecualikan terhadap seseorang yang telah menjalani pidana paling singkat 5 (lima) tahun dan telah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepada publik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang. (5) Aparatur Sipil Negara yang mencalonkan diri selain harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1), harus memperoleh izin dari pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang ditunjuk oleh Bupati. (6) Dalam hal Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud ayat (4) diangkat menjadi Perangkat Desa, yang bersangkutan dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi Perangkat Desa tanpa kehilangan hak sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 3 Kelengkapan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) huruf d, antara lain terdiri atas: a. Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan 9

bertempat tinggal paling kurang 1 (satu) Tahun sebelum pendaftaran dari Desa; b. Surat Pernyataan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas bermaterai cukup; c. Surat Pernyataan memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika, yang dibuat oleh yang bersangkutan diatas kertas bermaterai cukup; d. Ijazah pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan ijazah terakhir yang dilegalisasi oleh pejabat berwenang atau surat pernyataan dari pejabat yang berwenang; e. Akte Kelahiran atau Surat Keterangan Kenal Lahir; f. Surat Keterangan berbadan sehat dari Puskesmas atau Rumah Sakit; dan g. Surat keterangan tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara dari Pengadilan Negeri setempat. h. Surat Keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, dan 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara dari Pengadilan Negeri setempat; i. Surat Keterangan tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari Pengadilan Negeri setempat; j. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) asli 10

dari kepolisian resor Kabupaten Lombok Tengah; k. Surat keterangan bebas narkoba dari Rumah Sakit Jiwa atau Badan Narkotika Nasional; l. Sertifikat komputer bagi unsur sekretariat desa; m. Surat Keterangan Pengalaman Kerja bidang konstruksi bangunan bagi Kepala Seksi Kesejahteraan; n. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar; o. Surat Permohonan menjadi Perangkat Desa yang dibuat oleh yang bersangkutan di atas kertas segel atau bermaterai cukup. Bagian Kedua Mekanisme Pengangkatan Paragraf 1 Umum Pasal 4 (1) Pengisian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) melalui tahapan : a. Penjaringan; b. Penyaringan; dan c. Penetapan. Paragraf 2 Pembentukan Tim Pengisian Pasal 5 (1) Paling lama 2 (dua) b ulan sebelum berakhirnya masa jabatan Perangkat Desa yang bersangkutan, Kepala Desa memproses pengisian Perangkat Desa. (2) Kepala Desa dapat membentuk Tim Pengisian Perangkat Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Desa. (3) Tim Pengisian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) terdiri dari : 11

a. 2 (dua) orang Perangkat Desa; b. 1 (satu) orang anggota BPD; c. 1 (satu) orang pengurus lembaga adat; d. 1 (satu) orang pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa; (4) Penentuan susunan dan kedudukan Tim Pengisian Perangkat Desa dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat yang dilakukan oleh Tim Pengisian Perangkat Desa yang terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota b. Sekretaris merangkap anggota c. Anggota-anggota (5) Tim pengisian perangkat desa berjumlah ganjil dan paling banyak 5 (lima) orang. (6) Tugas Tim pengisian Perangkat Desa adalah : a. Mengumumkan kepada masyarakat mengenai adanya pengisian Perangkat Desa; b. Menyusun jadwal waktu dan tempat proses pelaksanaan pengisian Perangkat Desa, dengan persetujuan Kepala Desa; c. Menyusun tata tertib pelaksanaan pengisian Perangkat Desa dengan pertimbangan Kepala Desa; d. Menerima pendaftaran Bakal Calon; e. Melaksanakan penelitian persyaratan Bakal Calon; f. Menetapkan dan mengumumkan Calon; g. Menyelenggarakan seleksi bagi Calon; h. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pengisian Perangkat Desa; i. Membuat berita acara hasil seleksi untuk disampaikan kepada Kepala Desa; dan 12

j. Melaporkan pelaksanaan pengisian Perangkat Desa kepada Kepala Desa; (7) Tim Pengisian Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Desa. Bagian Ketiga Penjaringan Paragraf 1 Pendaftaran Bakal Calon Pasal 6 (1) Jangka waktu pendaftaran dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari. (2) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum mendapatkan Bakal Ca lon, pendaftaran diperpanjang selama 7 (tujuh) hari. Pasal 7 (1) Tim Pengisian Perangkat Desa melakukan penelitian persyaratan administrasi masing-masing Bakal Calon. (2) Hasil penelitian administrasi bakal calon yang memenuhi persyaratan menjadi calon dituangkan dalam Berita Acara dan ditetapkan dengan Keputusan Tim. (3) Keputusan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diumumkan paling lambat 1 (satu) hari setel ah ditetapkan. Bagian Keempat Penyaringan Pasal 8 (1) Penyaringan Calon Perangkat Desa dilaksanakan melalui seleksi berupa tertulis dan wawancara. 13

(2) Materi tes tertulis dan wawancara dibuat oleh Tim Pengisian Perangkat Desa. (3) Materi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat : a. Pengetahuan Umum b. Adat dan Budaya Sasaq c. Administrasi Pemerintahan Desa d. Tugas, Fungsi Perangkat Desa e. Peraturan Desa dan atau Peraturan Kepala Desa Pasal 9 (1) Pelaksanaan tes tertulis dan wawancara dituangkan dalam berita acara. (2) Tim Pengisian Perangkat Desa melakukan perangkingan terhadap hasil tes tertulis dan wawancara yang dituangkan dalam Berita Acara. (3) 3 (tiga) orang calon dengan nilai tertinggi diajukan kepada Kepala Desa dengan dilampiri berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2). Bagian Kelima Penetapan Paragraf 1 Rekomendasi Camat Pasal 10 (1) Hasil seleksi Pengisian Perangkat Desa dikonsultasikan oleh kepala desa kepada Camat untuk mendapatkan rekomendasi. (2) Camat memberikan rekomendasi tertulis terhadap calon Perangkat Desa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja. 14

(3) Rekomendasi yang diberikan Camat berupa persetujuan atau penolakan berdasarkan persyaratan yang ditentukan. (4) Dalam hal Camat memberikan persetujuan Kepala Desa menerbitkan Keputusan Kepala Desa tentang Pengangkatan Perangkat Desa. (5) Dalam hal rekomendasi Camat berisi penolakan, Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan kembali calon Perangkat Desa. Paragraf 3 Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pasal 11 (1) Sebelum memangku jabatan, Perangkat Desa dilantik oleh Kepala Desa atau Pejabat lain yang ditunjuk setelah mengucapkan sumpah/janji sebagai berikut : Demi Allah (Tuhan), Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-sebaiknya, sejujursujujurnya dan seadil adilnya ; Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara ; Bahwa saya akan memegang teguh Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundangundangan dengan selurus-selurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagian Ketujuh Pembiayaan Pengisian Perangkat Desa Pasal 12 15

Biaya Pengisian Perangkat Desa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. BAB III LARANGAN DAN SANKSI Bagian Kesatu Larangan Pasal 13 Perangkat Desa dilarang : a. Merugikan Kepentingan Umum; b. Membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain dan/atau golongan tertentu; c. Menyalahgunakan wewenang, tugas, kewajiban dan/atau haknya; d. Melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan masyarakat tertentu; e. Melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa; f. Melakukan tindakan makar dan/atau tindak pidana terhadap keamanan Negara; g. Melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; h. Menjadi pengurus partai politik; i. Menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang; j. Merangkap jabatan sebagai Ketua Lembaga Kemasyarakatan Desa, anggota BPD, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan; 16

k. Ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan Kepala Daerah, dan/atau pemilihan Kepala Desa; l. Melanggar sumpah/janji jabatan; m. Meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggung jawabkan; dan n. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, bertentangan dengan norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat atau melakukan perbuatan lain yang dapat menghilangkan kepercayaan masyarakat; Bagian Kedua Sanksi Paragraf I Teguran Tertulis Pasal 14 1) Dalam hal Perangkat Desa melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf h, huruf I, huruf j, huruf k, huruf l, huruf n, dikenai sanksi berupa teguran tertulis oleh Kepala Desa. 2) Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakikan paling banyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu antaran teguran satu dengan teguran lainnya paling cepat 30 (tiga puluh) hari dan paling bayak 60 (enam puluh) hari. 3) Apabila setelah teguran ke 3 (tiga) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), PPerangkat Desa yang bersangkutan tidak menunjukan sikap perbaikan, Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa yang 17

bersangkutan paling lambat 30 (ti ga puluh) hari sejak teguran ke 3 (tiga) diberikan. 4) Dalam hal Perangkat Desa melakukan tindak pidana dan perkaranya telah diproses oleh aparat penegak hukum, maka Kepala Desa dalam memberikan sanksi tidak memerlukan teguran tertulis. Pasal 15 1) Dalam hal Perangkat Desa tidak masuk kerja selama 20 hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas, dikenai sanksi teguran tertulis oleh Kepala Desa. 2) Apabila perangkat desa yang bersangkutan tetap tidak masuk kerja 20 hari berturut-turut setelah mendapatkan teguran pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenai sanksi teguran tertulis kedua. 3) Apabila Perangkat Desa yang bersangkutan tetap tidak masuk kerja 20 hari berturut-turut setelah mendapatkan teguran kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dikenai sanksi tegu ran ketiga. 4) Apabila setelah teguran ke 3 (tiga) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perangkat Desa yang bersangkutan tidak menunjukan sikap perbaikan, Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa yang bersangkutan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak teguran ke 3 (tiga) diberikan. BAB IV PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA Bagian Kesatu Pemberhentian 18

Pasal 16 1) Kepala Desa memberhentikan Perangkat Desa setelah berkonsultasi dengan Camat. 2) Perangkat Desa berhenti karena : a. Meninggal Dunia; b. Permintaan sendiri; dan c. Diberhentikan 3) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, karena: a. Usia telah genap 60 (enam puluh) tahun; b. Menjalani hukuman pidana penjara yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; c. Berhalangan tetap; d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Perangkat Desa; dan e. Melanggar larangan sebagai Perangkat Desa. 4) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan disampaikan kepada Camat paling lambat 14 (empat belas) hari setelah ditetapkan. 5) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, wajib dikonultasikan terlebih dahulu kepada Camat. 6) Rekomendasi tertulis Camat sebagaimana dimaksud ayat (4) didasarkan pada persyaratan pemberhentian Perangkat Desa. Bagian Kedua Pemberhentian Sementara Pasal 17 1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa setelah berkonsultasi dengan Camat. 19

2) Pemberhentian sementara Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) karena: a. Ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan; b. Ditetapkan sebagai terdakwa; c. Tertangkap tangan dan ditahan 3) Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diputus bebas atau tidak terbukti bersalah oleh Pengadilan dan telah berkekuatan hukum tetap atau incraht dikembalikan kepada jabatan semula. BAB V KEKOSONGAN JABATAN PERANGKAT DESA Pasal 18 1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Perangkat Desa maka tugas Perangkat Desa yang kosong dilaksanakan oleh pelaksana Tugas yang memiliki posisi jabatan dari unsur yang sama. 2) Pelaksana Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Desa dengan Surat Perintah Tugas yang tembusannya disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal surat penugasan. 3) Pengisian jabatan Perangkat Desa yang kosong selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak Perangkat Desa yang bersangkutan berhenti. BAB VI UNSUR STAF PERANGKAT DESA Pasal 19 (1) Kepala Desa dapat mengangkat staf Desa. 20

(2) Unsur staf sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah untuk membantu Kepala Urusan, Kepala Seksi, dan Kepala Dusun sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan desa. Pasal 20 (1) Unsur Staf Perangkat Desa diangkat oleh Kepala Desa dari warga Desa yang telah memenuhi persyaratan umum dan khusus. (2) Persyaratan Umum sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) mengacu pada persyaratan umum pengangkatan perangkat desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2). Pasal 21 Pengangkatan dan pemberhentian staf desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Perangkat Desa yang diangkat sebelum ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa ini tetap melaksanakan tugas sampai habis masa tugas berdasarkan keputusan pengangkatannya. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 21

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Desa Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah. Ditetapkan di Barabali Pada tanggal. 2016 KEPALA DESA BARABALI, KI AGUS AZHAR Diundang di Praya, Pada tanggal. 2016 SEKRETARIS DESA BARABALI, ADNAN MUKSIN BERITA DESA BARABALI KEC. BATUKLIANG TAHUN 2016 NOMOR. 22

23