LE M B A R A N D A E R A H K A B U P A TE N S E R D A N G B E D A G A I N O M O R 9 T A H U N 200 6 PER A T U R A N D A ER A H KA BU PA T EN SER D A N G BED A G A I N O M O R 9 T A H U N 2006 T EN T A N G T A T A C A R A PEM ILIH A N A T A U PEN G A N G K A T A N PER A N G KA T D ESA D EN G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A ESA BU PA T I SER D A N G BED A G A I, M enim bang : a. bahw a sehubungan dengan telah berlakunya Peraturan Pem erintah Pasal 26 ayat (4) dan ayat (5) N om or 72 Tahun 2005 tentang D esa m aka perlu m enetapkan Peraturan D aerah Kabupaten Serdang Bedagai tentang T ata C ara Pem ilihan atau Pengangkatan Perangkat D esa; b. bahw a berdasarkan pertim bangan huruf a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan D aerah; M engingat : 1. U ndang-u ndang N o m or 7 D rt T ahun 1956 tentang Pem bentukan D aerah O tonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sum atera U tara (Lem baran N egara R epublik Indonesia T ahun 1956 N om or 58, T am bahan Lem baran N egara R ep ublik Indonesia N om or 1092); 2. U ndang-u ndang N om or 43 T ahun 1999 tentang Perubahan atas U ndang-undang N om or 8 T ahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegaw aian (Lem baran N egara R epublik Indonesia T ahun 1999 N om or 169, T am bahan Lem baran N egara N om o r 3890); 3. U ndang-u ndang N o m or 36 T ahun 2003 tentang Pem bentukan Kabupaten Sam osir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sum atera U tara (Lem baran N egara R epublik Indonesia T ahun 2003 N om or 151, T am bahan Lem baran N egara R ep ublik Indonesia N om or 4346); 4. U ndang-u ndang N om or 10 T ahun 2004 tentang Pem bentukan Peraturan Perundang-U ndangan (Lem baran N egara R epublik Indonesia T ahun 2004 N om or 53, T am bahan Lem baran N egara R epublik Indo n esia N om or 4389); 5. U ndang-u ndang N om or 32 T ahun 2004 tentang Pem erintahan D aerah (Lem baran N egara R epublik Indonesia T ahun 2004 N om or 125, T am bahan Lem baran N egara R epublik Indonesia N om or 4437) sebagaim ana telah diubah d engan U ndan g U ndang N om or 8 T ahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 14 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesai Nomor 4262); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4593); 11. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk pelaksanaan dan penyesuaian peristilahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 158 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Kecamatan; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 02 Tahun 2005 tentang Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai; Dengan Persetujuan DEW AN PERW AKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI dan BUPATI SERDANG BEDAGAI
MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PERANGKAT DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1 Daerah adalah Kabupaten Serdang Bedagai; 2 Desa Daerah adalah Kabupaten Serdang Bedagai; 3 Kepala Daerah adalah Bupati Serdang Bedagai; 4 W akil Kepala Daerah adalah W akil Bupati Serdang Bedagai; 5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai; 6 Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Serdang Bedagai; 7 Sekretaris Dewan adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai; 8 Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati/W alikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah/Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah; 9 Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonom i dan tugas pem bantuan dengan prinsip otonom i seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 10 Desa adalah Kesatuan m asyarakat hukum yang m em iliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 11. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 12. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa; 13. Badan Permusyawaratan Desa yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa; 14. Perangkat Desa adalah unsur staf / pembantu (Sekretaris Desa dan Kepala Urusan) pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa; 15. Dusun adalah Bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa; BAB II PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA Pasal 2 (1) Yang dapat diangkat menjadi perangkat Desa adalah Penduduk Desa W arga Negara Republik Indonesia yang : a. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang M aha Esa. b. Setia dan taat terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah Republik Indonesia. c. Berkelakuan baik, jujur, adil, cerdas dan berwibawa serta tidak pernah dihukum penjara dalam tindak pidana sesuai dengan keputusan Pengadilan d. Tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam suatu kegiatan yang menghianati Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. e. Terdaftar dan bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya selama 1 (satu) tahun terakhir dengan tidak terputus-putus. f. Sekurang-kurangnya telah berumur 20 (dua puluh) tahun dan setinggi-tingginya 60 (enam puluh) tahun. g. Sehat jasmani dan rohani. h. Sekurang-kurangnya berijazah/sttb SLTP/sederajat kecuali Sekretaris Desa sekurang-kurangnya berijazah / STTB, SLTA / Sederajat. (2). Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal (1) Peraturan Daerah ini, terdiri dari : a. Sekretaris Desa berasal dari Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur staf diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nam a Bupati.
b. Sekretariat Desa terdiri dari Kaur Pemerintahan, Kaur Pembangunan, dan Kaur Umum. c. Unsur Kewilayahan yaitu unsur pembantu Kepala Desa di wilayah desa seperti Kepala Dusun yang jumlah dan sebutannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. d. Pelaksana Teknis Lapangan yaitu Pamong Tani Desa, P3A dan Urusan Keamanan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan BAB III MEKANISME PENGANGKATAN PERANGKAT DESA Pasal 3 1) Calon Perangkat Desa kecuali Sekretaris Desa diajukan oleh Kepala Desa untuk mendapat persetujuan dari Pimpinan BPD dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 2, Peraturan Daerah ini. 2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b, c, dan d pada Pasal 2, diangkat oleh Kepala Desa dengan Keputusan Kepala Desa. BAB IV MASA JABATAN PERANGKAT DESA Pasal 4 1) Masa jabatan Sekretaris Desa disesuaikan dengan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku; 2) Dalam hal Jabatan Perangkat Desa kosong, maka Kepala Desa menunjuk Pejabat dari Perangkat Desa dan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan harus sudah dilaksanakan pengangkatan. 3) Masa jabatan Kepala Urusan, Unsur kewilayahan (Kepala Dusun) dan Unsur Pelaksana Teknis di sesuaikan dengan kebutuhan pemerintahan desa. Pasal 5 Perangkat Desa dalam menjalankan tugas harus bersikap netral dan tidak memihak serta berpegang teguh kepada ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku.
BAB V KEDUDUKAN KEUANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 6 (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa diberikan penghasilan tetap setiap bulan dan atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa. (2) Penghasilan tetap dan atau tunjangan lainnya yang diterima kepala desa dan perangkat desa sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). (3) Penghasilan tetap sebagaimana dimaksud ayat (2) akan diatur lebih lanjut melalui Keputusan Bupati. BAB VI URAIAN TUGAS Pasal 7 Uraian Tugas Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam BAB VI Peraturan ini, akan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Bupati. Perangkat Desa dilarang : BAB VII LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA Pasal 8 a. Melanggar persyaratan yang ditentukan sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 Peraturan Daerah ini. b. Melakukan hal-hal yang menurunkan kehormatan atau martabat Negara, Pemerintah, Pemerintah Desa dan Masyarakat. c. Melakukan kegiatan-kegiatan atau tindakan menjadi kewajibannya dan merugikan kepentingan Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Pemerintahan Desa. d. Menyalahgunakan wewenang, bertindak sewenang-wenang, melakukan penyelewengan dan bertindak diluar ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. e. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan yang berlaku dan atau norma-norma/adat istiadat yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Pasal 9 Perangkat Desa yang melanggar sebagaimana dimaksud Pasal 8 Peraturan Daerah ini dapat dikenakan sanksi pemberhentian tidak hormat. Perangkat Desa berhenti karena : a. Meninggal Dunia. b. Berakhir masa Jabatannya. BAB VIII PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA Pasal 10 c. Atas permintaan sendiri. d. Telah diangkat Pejabat yang baru. e. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Peraturan Daerah ini. f. Melakukan tindakan-tindakan yang menghilangkan kepercayaan penduduk desa terhadap kepemimpinannya sebagai seorang Pejabat Pemerintah Desa. Pasal 11 1) Perangkat Desa yang dituduh atau tersangka dalam suatu tindak pidana, atas usul Kepala Desa dan setelah mendapat persetujuan BPD dapat diberhentikan sementara. 2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. 3) Selama Perangkat Desa dikenakan pemberhentian sementara maka Kepala Desa menunjuk Pejabat sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 ayat (2). 4) Dengan Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka Kepala Desa mengusulkan kepada BPD untuk mencabut Keputusan Pemberhentian Sementara yang bersangkutan untuk dikukuhkan kembali, dalam hal ini yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah atau diberhentikan. Pasal 12 1) Perangkat Desa yang tersangkut tindak pidana atas usul Kepala Desa dan persetujuan BPD harus diberhentikan dari Jabatannya. 2) Perberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
3) Apabila Perangkat Desa diberhentikan maka pekerjaan sehari-hari dilaksanakan oleh Pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Desa sampai diangkatnya Perangkat Desa yang baru. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 14 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Ditetapkan di Sei Rampah pada tanggal 17 Oktober 2006 BUPATI SERDANG BEDAGAI, dto Diundangkan di Sei Rampah. pada tanggal 20 Oktober 2006 H. T. ERRY NURADI Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, dto OK. ARYA ZULKARNAIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006 NOMOR 9
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOM O R 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEM ILIHAN ATAU PENGANGKATAN PERANGKAT DESA I. UM UM Dalam rangka m enindaklanjuti pelaksanaan Undang-Undang Nom or 32 Tahun 2004 tentang Pem erintahan Daerah, dan untuk m elaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pem erintah Nom or 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang m erupakan perw ujudan dalam m enunjang penyelenggaraan pem erintahan dan pem bangunan daerah sehubungan dengan pelaksanaan otonom i daerah. Berdasarkan dengan hal dim aksud di atas, m aka Pem erintah Daerah di pandang perlu m em bentuk Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pem ilihan atau Pengangkatan Perangkat Desa. II. PASAL DEM I PASAL Pasal 1 s/d Pasal 3 : C ukup Jelas. Pasal 4 : - Ayat (1) m asa jabatan sekretaris desa, di karenakan berasal dari PNS di sesuaikan dengna Undang-Undang Pokok Kepegaw aian. Pasal 5 s/d Pasal 14 : Cukup Jelas. - Ayat (2) apabila ada salah satu jabatan perangkat desa kosong m aka kepala desa dapat m enunjuk perangkat desa lainnya sebagai pejabat paling lam bat m asa jabatannya 6 (enam ) bulan dan selanjutnya haru sudah dilaksanakan pengangkatan yang defenitif. TAM BAHAN LEM BARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006 NOM O R 56