ANALISIS POTENSI AIR TANAH DI KELURAHAN IMOPURO METRO DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN METODE RESTY

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI DAN PEMODELAN AIR TANAH DI PESISIR KOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG

PEMODELAN AKUIFER AIR TANAH UNTUK MASYARAKAT PESISIR LINGKUNGAN BAHER KABUPATEN BANGKA SELATAN. Mardiah 1, Franto 2

DETEKSI KEBERADAAN AKUIFER AIR TANAH MENGGUNAKAN SOFTWARE IP2Win DAN ROCKWORK 2015

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

METODE GEOLISTRIK UNTUK MENGETAHUI POTENSI AIRTANAH DI DAERAH BEJI KABUPATEN PASURUAN - JAWA TIMUR

PEMETAAN ZONASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT DESA BALUNIJUK

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

Pemodelan Akuifer Air Tanah dengan Metode Geolistrik Tahanan Jenis Konfigurasi Dipole-dipole

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

PENGUKURAN TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) UNTUK PEMETAAN POTENSI AIR TANAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRAYA. Oleh:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 33-37

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup di muka bumi. Makhluk hidup khususnya manusia melakukan

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.2, (2017) ( X Print) B-29

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012,

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE EKSPERIMEN Tujuan

*

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

ANALISIS KARAKTERISTIK AKUIFER BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH

POTENSI SUMBERDAYA AIR TANAH DI SURABAYA BERDASARKAN SURVEI GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Interpretasi Kondisi Geologi Bawah Permukaan Dengan Metode Geolistrik

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

PEMANFAATAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS UNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI SUMBER AIR PANAS DI DAERAH SONGGORITI KOTA BATU

METODE TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TANAH PASIR TERHADAP NILAI RESISTIVITAS PADA MODEL FISIK DENGAN METODE GEOLISTRIK

PENGARUH KEPADATAN DAN KADAR AIR TANAH PASIR TERHADAP NILAI RESISTIVITAS PADA MODEL FISIK DENGAN METODE GEOLISTRIK

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA SEBARAN AKUIFER DI DAERAH PESISIR TANJUNG PANDAN P.BELITUNG

POTENSI AIR TANAH DAERAH KAMPUS UNDIP TEMBALANG. Dian Agus Widiarso, Henarno Pudjihardjo *), Wahyu Prabowo**)

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

Modul Pelatihan Geolistrik 2013 Aryadi Nurfalaq, S.Si., MT

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

SNI 2818:2012. Standar Nasional Indonesia. Tata cara pengukuran geolistrik Schlumberger untuk eksplorasi air tanah BSN. Badan Standardisasi Nasional

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SIKLUS HIDROLOGI

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

Oleh : Dwi Wahyu Pujomiarto. Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Abstrak

Tabel 1.1: Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum Bukan Leding menurut Provinsi untuk Wilayah Pedesaan. Perdesaan

Analisa Resistivitas Batuan dengan Menggunakan Parameter Dar Zarrouk dan Konsep Anisotropi

Unnes Physics Journal

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

Tata cara pencatatan akuifer dengan metode logging geolistrik tahanan jenis short normal (SN) dan long normal (LN) dalam rangka eksplorasi air tanah

ANALISIS SIFAT KONDUKTIVITAS LISTRIK PADA BEBERAPA JENIS MATERIAL DENGAN METODE POTENSIAL JATUH. Said, M.

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

Tata cara pengukuran geolistrik Wenner untuk eksplorasi air tanah

PEMETAAN AKUIFER AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

Berkala Fisika ISSN : Vol 10., No.1, Januari 2007, hal 1-5

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

III. METODE PENELITIAN

PENELITIAN AIR TANAH DI WADUK PUNTUK SURUH KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH

Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

APLIKASI TEKNOLOGI EKSPLORASI UNTUK MEMAHAMI KONDISI AIR TANAH DI DAERAH PADANG LUAS KABUPATEN TANAH LAUT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kerentanan longsor yang cukup besar. Meningkatnya intensitas hujan

BAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

Jurnal APLIKASI ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

INFORMASI DETEKSI SUMBERDAYA AIR TANAH ANTARA SUNGAI PROGO SERANG, KABUPATEN KULON PROGO DENGAN METODE GEOLISTRIK

BAB V PEMBAHASAN. menentukan tingkat kemantapan suatu lereng dengan membuat model pada

Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di dan tidak untuk di komersialkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAPASITAS INFILTRASI TANAH TIMBUNAN DENGAN TUTUPAN PAVING BLOK (UJI MODEL LABORATORIUM) <satu spasi> Abd. Rakhim Nanda 1*, Nurnawaty 2** 1,2

INTERPRETASI DATA KONDUKTIVITAS LISTRIK DALAM PENENTUAN INTRUSI AIR LAUT PADA SUMUR GALI: STUDI KASUS DAERAH TELUK NIBUNG TANJUNG BALAI

BAB III METODA PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan bebarapa tahapan yang dilakukan untuk

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI AIR TANAH DI KELURAHAN IMOPURO METRO DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN METODE RESTY Eva Rolia Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email : roliaeva@yahoo.com ABSTRAK Kelurahan Metro Pusat dengan luas wilayah 119 ha dengan ketinggian 45 meter permukaan air laut dan curah hujan 181,3 mm/th tegolong dalam topografi dataran rendah. Berdasarkan peta konsevasi air tanah, Metro memiliki potensi air tanah sampai kedalaman 40 m yang dapat di gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dengan debit pengambilan maksimum 3,5 m 3 /hari/sumur. Sedangkan Pengambilan air tanah baru dapat dilakukan pada kedalaman 40 120 m, dengan debit pengambilan air 150 m 3 /hari/sumur.(sumber : Peta Zona konservasi air tanah). Dari hasil penyelidikan dilapangan, di daerah banyak terdapat rumah wallet yang dibangun secara berdekatan dan keseluruhan rumah wallet tersebut menggunakan sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air dalam pengelolaan rumah wallet. Selain itu daerah pada saat ini tidak memiliki daerah tangkapan air hujan yang memadai untuk proses peresapan air. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi air tanah di Kelurahan Kota Metro dengan menggunakan alat Geolistrik dan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan Metode Resty. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui distribusi Resistivitas batuan untuk mencari letak dan kedalaman akuifer air tanah, dan mengetahui karakteristik akuifer pada daerah penelitian. Dari hasil penelitian yang dilakukan, di daerah kecamatan bahwa kedalam 0 8 m merupakan jenis lapisan Kerikil, pada 8 47 m merupakan jenis lapisan Lempung, pada kedalaman 47 80 m merupakan jenis lapisan Lempung Shale, pada lapisan 80 234 m merupakan lapisan Batuan Dasar, pada lapisan 234 250 m merupakan lapisa Batuan Pasir.. Kata Kunci : Potensi Air, Metode Resty. PENDAHULUAN Kelurahan Metro Pusat dengan luas wilayah 119 ha dengan ketinggian 45 meter permukaan air laut dan curah hujan 181,3 mm/th tegolong dalam topografi dataran rendah. Berdasarkan peta konsevasi air tanah, Metro memiliki potensi air tanah sampai kedalaman 40 m yang dapat di gunakan untuk kebutuhan rumah tangga dengan debit pengambilan maksimum 3,5 m 3 /hari/sumur. Sedangkan Pengambilan air tanah baru dapat dilakukan pada kedalaman 40 120 m, dengan debit pengambilan air 150 m 3 /hari/sumur.(sumber : Peta Zona konservasi air tanah). Dari hasil penyelidikan dilapangan, di daerah banyak terdapat rumah wallet yang dibangun secara berdekatan dan keseluruhan rumah wallet tersebut menggunakan sumur bor, untuk memenuhi kebutuhan air dalam pengelolaan rumah wallet. Selain itu daerah pada saat 78 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098

ini tidak memiliki daerah tangkapan air hujan yang memadai untuk proses peresapan air. Beragamnya perkembangan kegiatan di daerah - Metro Pusat, dengan berbagai aktivitas eksploitasi air tanah, tanpa disertai konservasi air tanah, sangat berpengaruh pada lapisan akuifer tanah. Oleh sebab itu penelitian terhadap susunan lapisan bumi untuk mengetahui potensi air tanah perlu di lakukan, dalam usaha untuk mendapatkan susunan mengenai lapisan bumi, agar bisa diketahui ada atau tidaknya lapisan pembawa air (akuifer), ketebalan dan kedalamannya serta untuk mengetahui kondisi lapisan batuan. Meskipun air tanah tidak dapat secara langsung diamati melalui permukaan bumi, penyelidikan permukaan tanah merupakan awal penyelidikan yang cukup penting, paling tidak dapat memberikan suatu gambaran mengenai lokasi keberadaan air tanah tersebut. Untuk penyelidikan permukaan tanah, banyak metode penyelidikan yang dapat dilakukan salah satunya adalah metode geolistrik resistivity. Metode ini banyak dipilih karena prosesnya mudah, pengolahan data yang cepat, biaya penelitian yang relatif murah dan hasil pengolahan data yang akurat dan dapat dipercaya. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi air tanah dengan menggunakan alat Geolistrik, dan air tanah Kelurahan Kecamatan Metro Pusat dengan Menggunaka Metode Resty. Tujuan penelitian adalah : a. Mengetahui distribusi Resistivitas batuan untuk mencari letak dan kedalaman Akuifer air tanah. b. Mengetahui karakteristik akuifer pada daerah penelitian. TINJAUAN PUSTAKA Kejadian Air tanah. Dari proses siklus hidrologi, jadi air hujan jatuh di permukaan tanah menjadi limpasan (Run Off) dan masuk ke lapisan tanah (Infiltrasi), kemudian air infiltrasi menjadi air tanah. Presipitasi Infiltrasi Gambar. 1 Kejadian Air Air tanah merupakan semua air yang berada di bawah permukaan tanah. Air Muka Air tanah Cl Sa Infilt Perk Air Perkolasi Muka Muka Air tanah Clay, organic, sand Lapisan tanah Sand Gravel Lapisan yang banyak Lapisan keras Gambar.2 Lapisan Air Direct Run Off Infiltrasi Akuifer Sebagian besar air tanah berasal air permukaan yang mengalami infiltrasi (air meterorik), influent saluransaluran atau sungai, rembesan reservoir, resapan buatan, rembesan air laut, air yang terangkap di dalam batuan sedimen (connate water), dan air juvenil (air magmatik dan air kosmik). ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 79

Pendugaan Geolistrik Akhirnya antara potensial P1 dan P2 dapat ditulis sebagai, Geolistrik merupakan metode geofisika untuk menngetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (direct current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini mengunakan 2 elektroda arus yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. (Todd, 1980). Gambar.3. Siklus Elektrik Determinasi Resistivitas dan Lapangan Elektrik Untuk Stratum Homogenous bawah tanah (Todd,D.K,1980) Potensial pada titik P1 akibat elektroda arus C1 adalah (Sosrodarsono, 2006) Karena arus pada kedua elektroda sama dan berlawanan arah,maka potensial pada titik P2 akibat elektroda arus C2 dapat ditulis, sehingga potensial pada titik P1 akibat elektroda arus C1 dan C2 adalah, Dari besarnya arus dan beda potensial yang terukur maka nilai resistivitas dapat dihitung menggunakan persamaan: Dengan k adalah faktor geometri yang tergantung penempatan elektroda permukaan. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dengan geolistrik untuk menentukan kedalaman air tanah ini dilakukan di Kelurahan, Kecamatan Metro Pusat Lampung. Tabel 1: Restisivitas Batuan Humus Pasir lepas Pasir Kerikil Lempung Lempung berdebu Lempung berpasir Pasir berlempung Lempung, shale Batuan dasar Batu pasir Batu kapur Kota Metro 50 100 500 5000 100 5000 100 600 3 30 5 40 5 50 30 100 50 200 100 1000 200 800 500 10000 Dengan cara yang sama,potensial yang sama pada P2 akibat elektroda arus C1 dan C2 adalah, 80 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098

Bagan Alir Penelitian Mulai Peta Topografi Peta Geologi Peta Administrasi Pengukuran Lapangan Pengolahan Data Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 4. Bagan Alir Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Pendugaan Geolistrik Geolistrik merupakan metode penyelidikan air tanah permukaan bumi yang popular dalam studi air tanah. Hal tersebut disebabkan karena peralatan geolistrik relatif mudah dibawa, mudah dioperasikan, waktu pengukuran yang relatif cepat dan biaya yang murah serta akurasi data yang dapat diandalkan. Meskipun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran geolistrik di lapangan yaitu hin lokasi yang terdapat timbunan pipa besi, lokasi yang berdekatan dengan kabel, pagar besi, ataupun listrik dengan tegangan tinggi. Pada dasarnya geolistrik merupakan alat untuk mendeteksi perlapisan batuan di dalam bumi. Prinsip utamanya adalah bahwa setiap perlapisan batuan mempunyai tahanan yang berbeda-beda bila dialiri arus listrik yang disebut dengan tahanan jenis (resistivity). Besarnya tahanan jenis diukur dengan mengalirkan arus listrik ke dalam bumi dan memperlakukan lapisan batuan sebagai media penghantar arus. Hasil pengukuran pada berbagai jenis batuan menunjukkan adanya kisaran nilai tahanan jenis yang bervariasi. Selain oleh jenis material, ternyata pada kebanyakan harga tahanan jenis batuan ditentukan oleh kesarangan, kandungan air, dan kualitas airnya pada jenis materialnya. Pada akuifer yang tersusun oleh material lepas, harga tahanan jenis akan semakin menurun sesuai dengan tingkat kejenuhan dan keasinan air tanahnya. Adanya lapisan lempung juga akan semakin menurunkan (hingga mencapai 2 Ωm) harga tahanan jenis, karena sifatnya yang sangat menghantarkan arus listrik. Penentuan Titik Pengukuran Pengukuran metode Geolistrik dilaksanakan mulai tanggal 9 10 September 2014. Pendugaan geolistrik dilakukan di 10 titik pengukuran yaitu semua titik di Kecamatan. Tabel.2. Titik Pengukuran Metode Geolistrik Nama Kelurahan Lokasi Elevasi 1 Kelurahan 72 M Jln. Khanafiah 2 Kelurahan Jln. Cuk Nyak Dien 71 M 3 Kelurahan Jln. Teuku Umar 73 M 4 Kelurahan Jln. Maulana 81 M 5 Kelurahan Jln. Raden Intan 78 M 6 Kelurahan Jln. Way Tulang Bawang 79 M 7 Kelurahan Jln. Hasannudin 74 M 8 Kelurahan Jln. Am. Bangsawan 77 M 9 Kelurahan Jln. Way Seputih 72 M 10 Kelurahan Jln. R. Imba Kesuma 73 M Hasil Pendugaan Geolistrik Berdasarkan hasil pengukuran dengan geolistrik yang dilakukan pada 10 titik pengukuran akan menghasilkan nilai kuat arus elektroda arus yang dihubungkan dengan amperemeter, dan nilai beda potensial elektroda potensial yang dihubungkan dengan voltmeter. Kemudian nilai kuat arus dan potensial hasil pengukuran tersebut dijadikan nilai tahanan jenis semu dengan menggunakan formulasi: ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 81

ρ = k. v i Dimana: Ρ = jenis semu (ohm m) Δv = Beda Potensial (mili volt) i = Kuat arus (mili ampere) k = Konstanta Schlumberger Sebagai contoh hasil pengukuran geolistrik di titik 1 yaitu Jalan Khanafiah kelurahan Kelurahan Imupuro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro Lampung. Pada pengukuran elektroda potensial 0,5 m dan elektroda arus 1,5 m diperoleh nilai beda potensial 13,190 mv dan kuat arus 102 ma. Dari nilai rentangan elektroda, konstanta Schlumberger bernilai 6,25. Pengolahan Data Pendugaan geolistrik hanya dapat menghasilkan nilai tahanan jenis semu. Untuk mendapatkan nilai tahanan jenis aktual, maka dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program Resty. Input data Resty dapat dilakukan data langsung lapangan (AB/2, V, I, dan K). Tetapi dalam hal ini, input data yang digunakan adalah data jarak elektroda arus (AB/2) dan tahanan jenis semu (ρa) yang telah dihitung sebelumnya. Gambar. 5 Hasil Resty Titik Ukur 1 lapisan. Tulisan error pada tepi atas table maksimal ± 2% Tabel.3. Aktual Titik Ukur 1 (Error = 0,9060%) 1 0 1,45 806,62 Kerikil 2 1,45 5,93 341,45 Kerikil 3 5,93-14,45 96,98 Lempung 4 14,45-21,54 49,36 Pasir 5 21,54-123,97 363,08 Batuan Dasar Sumber : Hasil pengukuran lapangan Th 2014 Gambar. 6 Hasil Resty Titik Ukur 2 lapisan. Tulisan error pada tepi atas tabel maksimal ± 2% Tabel.4. Aktual Titik Ukur 2 (Error = 0,6431%) 1 0-1,5 208,93 Kerikil 2 1,5 3,98 67,09 Kerikil 3 3,98 6,12 88,44 Lempung 4 6,12 25,12 208,93 Lempung Berpasir 5 25,12 57,54 1964,78 Pasir 6 57,54-202,61 2290,87 Batuan Dasar 82 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098

Tabel.6 Aktual Titik Ukur 4 (Error = 0,5066%) Gambar. 7 Hasil Resty Titik Ukur 3 Tabel.5 Aktual Titik Ukur 3 (Error = 0,4986%) 1 0 1,49 116,59 Kerikil 2 1,49 8,07 284,01 Kerikil 3 8,07-47,66 116,59 Lempung 4 47,66-80,66 46,42 Lempung, Shale 5 80,66-234,59 363,08 Batuan Dasar Gambar. 8 Hasil Resty Titik Ukur 4 1 0-2,51 267,10 Kerikil 2 2,51-4,23 374,40 Kerikil 3 4,23-18,48 36,31 Lempung Berdebu 4 18,48-113,07 464,16 Batuan Dasar Gambar. 9 Hasil Resty Titik Ukur 5 Tabel.7 Aktual Titik Ukur 5 (Error = 0,3636%) 1 0-6,51 259,02 Kerikil 2 6,25-22,22 65,06 Lempung Berpasir 3 22,22-149,05 267,10 Pasir 4 149,05-215,44 670,91 Batuan Dasar Gambar. 10 Hasil Resty Titik Ukur 6 ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 83

Tabel.8 Aktual Titik Ukur 6 (Error = 0,4759%) 1 0-2,51 184,78 Kerikil 2 2,51-12,02 69,18 Lempung 3 12,02-24,36 32,11 Lempung Berpasir 4 24,36-106,33 202,61 Pasir 5 106,33-243,59 713,23 Batuan Dasar Gambar. 12 Hasil Resty Titik Ukur 8 Tabel.10 Aktual Titik Ukur 8 (Error = 0,7026%) 1 0-1,43 100 Kerikil 2 1,43-11,31 140,17 Lempung, Shale 3 11,31-39,81 20,89 Pasir 4 39,81-163,43 100 Batuan Dasar Gambar. 11 Hasil Resty Titik Ukur 7 lapisan. Tulisan error pada tepi atas tabel Tabe.9 Aktual Titik Ukur 7 (Error = 0.2561%) 1 0-1,45 493,55 Kerikil 2 1,45-3,98 436,52 Kerikil 3 3,98-52,48 135,34 Lempung, Shale 52,48-267,63 493,55 Batuan Dasar Gambar. 13 Hasil Resty Titik Ukur 9 lapisan. Tulisan error pada tepi atas tabel 84 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098

Tabel.11 Aktual Titik Ukur 9 (Error = 0,6028%) 1 0-1,49 229,09 Kerikil 2 1,49-3,86 136,49 Kerikil 3 3,86-9,70 331,13 Lempung Berpasir 4 9,0-39,81 85,77 Pasir 5 39,81-69,18 31,14 Lempung, Shale 6 69,18-251,19 558,04 Batu Pasir Gambar. 14 Hasil Resty Titik Ukur 10 PENUTUP Adapun kesimpulan yang didapat pada penelitian di Kelurahan Kecamatan Metro Pusat Kota Metro dengan Menggunakan Metode Resty adalah sebagai Berikut: 1. Pada daerah lapisan akuifer terdapat pada kedalaman 20 150 M dengan nilai restisivitas 21 200 ohm 2. Dari hasil penelitian di daerah Lapisan Akuifer yang ada pada derah tersebut adalah akuifer tertekan dan akuifer semi tertekan. DAFTAR PUSTAKA lapisan. Tulisan error pada tepi atas tabel maksimal ± 2 Tabel.12 Aktual Titik Ukur 10 (Error = 0,4153%) 1 0-1,54 202,61 Kerikil 2 1,54-22,31 208,93 Pasir 3 22,31-59,34 969,77 Batuan Dasar 4 59,34-202,61 4501,25 Batu Pasir Tabel-tabel di atas merupakan nilai tahanan jenis actual untuk setiap titik pengukuran disertai dengan nilai tahanan dan kedalaman lapisan tanah. Hasil perhitungan data tahanan jenis aktual inilah yang kemudian menjadi input data. BPS Kota Metro / BPS-Statistic of Metro City Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 303 hlm. Kodoatie, R. 2010. Tata Ruang Air. Andi Ofset. Yogyakarta. 538 hlm. Hendayana, Heru. 1994. Metode Resistivity Untuk Eksplorasi Air. Jurusan Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Seyhan, Ersin. 1990. Dasar-Dasar Hidrologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 380 hlm. Sosrodarsono, Suyono. 2006. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita. Jakarta. Rolia, Eva. 2002. Studi Air Di Daerah Pesisir Teluk Lampung Dengan Metode Geolistrik. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Rolia, Eva. 2011. Studi dan Pemodelan Air Di Daerah Pesisir Kota Bandar Lampung. Tesis. Universitas Lampung. Bandar Lampung. ISSN 2089-2098 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 85

Tood, David Keith. 1980. Groundwater Hidrology. California. 535 hlm. Triatmodjo, Bambang. 2006. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta. Undang-Undang Pengelolaan Sumber Daya Air. 2008. Fokusmedia. Bandung 86 TAPAK Vol. 4. 2 Mei 2015 ISSN 2089-2098