2. STIRRED TANK REAKTOR (REAKSI TANGKI BERPENGADUK) Cara mengoperasikan : 1. Masukkan bahan yang akan diproses kedalam reactor. 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III. DESKRIPSI SOLVENT EXTRACTION PILOT PLANT, ALAT PENY ANGRAI DAN BOILER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

EKSTRAKSI Ekstraksi padat-cair Ekstraksi cair-cair Ekstraksi yang berkesinambungan Ekstraksi bertahap Maserasi metode ekstraksi padat-cair bertahap

METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISA SIMULASI DAN EKSPERIMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

Komponen mesin pendingin

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Gambar 1 Open Kettle or Pan

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

OPTIMALISASI PROSES PEMEKATAN LARUTAN UNH PADA SEKSI 600 PILOT CONVERSION PLANT

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS MATA KULIAH SATUAN OPERASI DAN PROSES EVAPORASI

INCUBATOR SHAKER IK.KS.4000i Control

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

Evaporasi S A T U A N O P E R A S I D A N P R O S E S T I P F T P UB

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

BAB III PERANCANGAN, INSTALASI PERALATAN DAN PENGUJIAN

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRANA DIAGRAM ALIR METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

Metoda-Metoda Ekstraksi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN PROSES

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

PETUNJUK PENGOPERASIAN

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

Maka persamaan energi,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab III. Metodelogi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

PEMBAHASAN. a. Pompa Vakum Rotary (The Rotary Vacuum Pump) Gambar 1.10 Skema susunan pompa vakum rotary

Bab III Metodelogi Penelitian

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Thermodinamika Teknik Mesin

TINJAUAN PUSTAKA. pada masa yang akan datang akan mampu memberikan peran yang nyata dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN DISPENSER DOMO

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

BAB III PERANCANGAN PROSES

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

PENYIAPAN LARUTAN URANIL NITRAT UNTUK PROSES KONVERSI KIMIA MELALUI EVAPORASI

BAB IV PROSES PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN METODE

E V A P O R A S I PENGUAPAN

BAB II TEKNOLOGI PENINGKATAN KUALITAS BATUBARA

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

4025 Sintesis 2-iodopropana dari 2-propanol

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 2

BAB II STUDI LITERATUR

4024 Sintesis enantioselektif pada etil (1R,2S)-cishidroksisiklopentana

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

Transkripsi:

PILOT PLANT 1. LEACHING Cara Mengoperasikan : 1. Memasukkan padatan yang akan di ekstrak ke dalam kantung, dan tempatkan dalam basket yang terletak di bagian atas. 2. Tutup kembali basket ( kencangkan baut secara diagonal, sehingga tegangannya merata) 3. Masukkan pelarut kedalam labu bulat sebanyak kurang lebih 30 liter 4. Alirkan air pendingin kedalam kondensor 5. Denganmenggunakan sarung tangan khusus, buka katup steam. Perhatikan tekanan steam yang ada melalui manometer. 6. Buang kondensat melalui saluran kondensat di bawah 7. Biarkan pelarut dalam labu mendidih. Uap nya akan terkondensasi dan mengalir kedalam basket. 8. Ekstrak yang diperoleh akan mengalir bersama-sama pelarut kedalam labu bulat. Pelarut akan teruap kembali sehinghga akan berlangsung siklus selanjutnya. Peralatan untuk pemerahan secara kontinyu senyawa terlarut dalam fraksi padat menggunakan pelarut. Contoh : Leaching minyak kedelai, minyak atsiri, dll.

2. STIRRED TANK REAKTOR (REAKSI TANGKI BERPENGADUK) Cara mengoperasikan : 1. Masukkan bahan yang akan diproses kedalam reactor. 2. Hidupkan tombol utama (main switch) 3. Nyalakan pengaduk 4. Buka katup udara tekan dan hidupkan tombol control udara tekan dan hidupkan tombol control udara tekan. 5. Hidupkan peralatan proses control (Untuk pengukuran T2) 6. Buka katup air kondensor kecil (dari tangkipenyimpanan air) 7. Hidupkan pompa sirkulasi air dalam jaket ( tekan tombol hijau) 8. Buka katup steam (gunakan sarung tangan khusus) 9. Pada control panel TIC 7, tekan tombol SP ( set point), masukkan harga 60. Kemudian tekan lagi sampai PV (processing Value) menyala warna merah. 10. Untuk mempercepat proses Pemanasan, atur secara manual TIC 7, heating feed temperature (pembuka katup V5), tekan tombol kuning (manual) sampai menyala, kemudian naikkan nilainya hingga 90 % atau maksimum. Bila temperature di dalam jaket telah mencapai 50 C, turunkan prosentasenya sampai 80%, kemudian matikan tombol kuning/manual. 11. TIV 6 inner temperature tidak perlu di set, hanya nyalakan PV (matikan semua tombol kuning dan tombol hijau) 12. Alirkan air yang keluar dari jaket jangan dikembalikan dalam rangkaian tertutup, tetapi alirkan kedalam tangki diluar, sebab jika jaket, pencampuran antara steam dengan air akan menyebabkan kavitasi pada pompa.

13. Pada waktu akan melakukan shut-dwon (mematikan alat), matikan aliran steam, sehingga temperature air dalam jaket akan menjadi turun. Biarkan air dingin tetap mengalir hingga temperature zat didalam tangki mendekati temperature air pendingin. kosongkan factor dan bersihkan sebagaimana semula. Mempelajari proses reaksi kimia dalam tangki berpengaduk yang dilengkapi mantel pemanas (steam). Reaktor ini digunakan untuk reaksi fasa cair dan biasanya digunakan dalam industri kimia organic seperti pabrik pembuatan etil asetat. 3. HUMIDIFICATION DEHIMIDIFICATION Cara mengoperasikan ; 1. Putar katup udara tekan (saklar k3 ) bila terpasang. 2. Putar saklar utama 9merah) keposisi On/1. 3. Putar saklar K3 (hitam) keposisi On/1. 4. Nyalakan (start up) kompresor dengan menekan tombol 1.

5. Atur laju aliran udara dengan mengatur katup utama, sambil memperhatikan tekanan pada manometer ( 50 ; 80 mbar, dll ) 6. Untuk proses dengan menekan tomboil 2, dan atur alir dengan memutar pengatur dengan pemanasan di belakang pompa 9mis. 100 l/jam) 7. Untuk proses dengan pemanasan, putar saklarpengendali pada posisi 2 (control). 8. Pengambilan data (temperature dan kelembabab relative) dilaksanakan tiap 10 menit selama sekurang-kurangnya 40 menit untuk masing- masing proses. jika sudah selesai segera lakukan shut down dengan cara urutan ; putae saklar pengendali pada posisi 1 dan setelah beberapa saat ( min 2 menit ) matikan kompresor dan pompa air. 9. Kembalikan semua peralatan yang digunakan ketempat semula. Perangkat yang menghilangkan kelembaban dari udara. Alat ini menggunakan kipas untuk menyedot udara lembab, yang berhembus menyeberangi serangkaian tabung dingin. Tabung ini menyebabkan kelembaban di udara mengembun dan menetes ke dalam sebuah wadah khusus dari selang. Udara yang kering, ditiup kembali ke dalam ruangan. Siklus ini berulang lagi dan lagi, pengeringan udara itu terjadi lebih dari sekali.

4. FLUIDISED BED DRIYERS Cara mengoperasikan : 1. Masukkan bahan yang akan dikeringkan kedalam silinder kerucut ke gtempat fluidisasi. 2. Letakkan kembali tempat fluidisasi tersebut pada posisi yang benar 3. Tahan tombol BS pada panel untiuk me gosket bagian bawah tempat fluidisasi. 4. Tekan tombol HS untuk me gosket bagian atas. 5. Hubungkan tempat fluidisasi tersebut dengan panel. 6. Dengan T11, temperature udara panas yang masuk diatur pada temperature pengeringan yang diinginkan. 7. Pilih proses pemanasan pada tombol pemilih. 8. Atur selang waktu proses dengan K.6.3 9. Tekan tombol MULAI, K63 10. Atur laju alir udara panas, sampai pada kecepatan terjadinya fluidisasi. 11. Lakukan pemutaran R7 pelan-pelan, amati terjadinya proses fluidisasi,kemudian naikkan laju alir udara sedikit diatas harga tersebut. Untuk proses pengheringan, yaitu pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan sehingga mengurangi kandungan / sisa cairan didalam zat padat itu sampai suatu nilai yang dikehendaki. => Untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering.

5. FALLING FILM EVAVORATOR Cara mengoperasikan : 1. untuk memekatkan fluida terutama fluida yang sensitif panas (misal sari buah dan susu), karena waktu tertahan pendek, cairan tidak mengalami pemanasan berlebih selama mengalir melalui evaporator.