BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. akumulasi dana yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan individu maupun organisasi menanamkan modalnya adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Langkah awal perkembangan transaksi saham syariah pada pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperoleh konsumsi dimasa yang akan datang. Investasi apapun. pendapatan dan capital gain seperti yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Investasi merupakan usaha investor untuk mendapatkan hasil yang akan

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia juga terbilang berkembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI Rate terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

ANALISIS PENGARUH KURS VALAS, LAJU INFLASI DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (STUDI EMPIRIS DI BURSA EFEK INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik terhadap perusahaan. Meskipun instrumen-instrumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan menerbitkan saham dan dijual dipasar

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

A LA TAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Supriyadi, Pasar Modal Syariah di Indonesia (Menggagas Pasar Modal Syariah dari Aspek Praktik), Kudus, STAIN Kudus, 2009, hlm. 30.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB I PENDAHULUAN. transaksi antara pihak-pihak pencari dana (emiten) dengan pihak yang kelebihan

I. PENDAHULUAN. bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat menjual hak

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya bermunculan perusahaan go publik membuat. Pada era globalisasi ini, peranan pasar modal (capital market) sangat

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. hlm Inggrid Tan, Bisnis dan Investasi Sistem Syariah, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 2009,

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. karena pendanaan melakukan usaha dalam mendapatkan dana. Dana untuk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. uang dan pengaruhnya terhadap aset investasi. penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi (Husnan, 2005).

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang diukur oleh pertambahan Produk Domestik Bruto (PDB). Tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB I PENDAHULUAN. sementara investor pasar modal merupakan lahan untuk menginvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang membutuhkan dana. Fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB I PEDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

BAB I PENDAHULUAN. melebihi batas maksimum yang diindikasikan dengan tingginya debt to equity

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

BAB I PENDAHULUAN. tentang Bank Indonesia, dikatakan bahwa untuk memelihara kesinambungan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara. Pasar modal menjadi media yang dapat digunakan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tempat diperjual belikannya keuangan jangka panjang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

BAB I PENDAHULUAN. satunya dengan berinvestasi pada pasar modal. Kegiatan investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. 1 Dalam dunia yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. 2 Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Pandangan yang selama ini ada dalam kebanyakan masyarakat kita menyebutkan bahwa investasi sebagai suatu yang mahal dan penuh risiko, padahal kita tahu bahwa dengan menyimpan uang di celengan, membeli tanah, membeli emas adalah beberapa contoh jenis investasi yang cukup mudah dilaksanakan bagi sebagian masyarakat pada umumnya. Jenis investasi lain yang sudah berkembang dan sudah banyak dilakukan di hampir seluruh negara dunia ini adalah investasi di pasar modal. Pasar modal di indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, atau yang sekarang ini disebut dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menjadi media pertemuan antara investor dan industri. Melalui pasar modal pemilik modal dapat dengan mudah menyalurkan dananya ke sektor yang produktif. Di lihat dari sudut pandang ekonomi makro pasar modal berperan sebagai piranti untuk melakukan alokasi 1 EduardusTandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta: PT BPFE, 2001, h. 3 2 Suadhusnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: Unit Penerbitan, 2003, h.43 1

2 sumber daya ekonomi secara optimal, yaitu naiknya pendapatan, terciptanya kesempatan kerja dan semakin meratanya hasil-hasil pembangunan. 3 Salah satu contoh instrumen investasi pada pasar modal adalah saham. Saham adalah suatu kepemilikan di perusahaan. Saham terbagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred saham). Investor yang memiliki saham, baik saham biasa maupun saham preferen akan mendapatkan bagian keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk dividen. Pembagian dividen oleh perusahaan akan dilakukan apabila kinerja keuangan perusahaan cukup bagus dan sudah mampu membayar kewajiban lainnya. Selanjutnya, PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) bersama dengan PT Dana ReksaInvesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan tentang hukum syariah. Penentuan kriteria dari komponen JII tersebut disusun berdasarkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DIM. Sekarang ini muncul saham syariah dimana saham ini diterbitkan oleh perusahaan emiten yang telah terseleksi dan sesuai dengan prinsip syariah islam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti(2003) menyimpulkan bahwa adanya berbagai macam pilihan investasi yang dapat dilakukan di pasar modal. Investasi saham itu meliputi; investasi saham syariah, investasi saham non syariah dan gabungan keduanya. Dari pilihan tersebut, peneliti terdahulu menetapkan pada saham-saham apa kita harus melakukan investasi dan menghitung portofolio mana yang 3 PandjiAnoraga dan PijiPakarti, pengantar pasar modal, jakarta: rineka Cipta, 2008, h. 7.

3 menghasilkan keuntungan optimal. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa berinvestasi pada saham syariah lebih menguntungkan dari pada saham non syariah. Hal ini merupakan informasi yang bagus, mengingat kategori syariah dapat menaikkan citra perusahaan sebagai perusahaan terpercaya. Sehingga diharapkan akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi baru yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham perusahaan dan aktivitas perdagangan saham. Bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal perlu memperhatikan syarat-syarat yang dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal. selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka investor tersebut pasti akan sangat memperhatikan aspek fundamental untuk menilai ekspektasi imbal hasil yang akan diperolehnya. Oleh sebab itu setidaknya seorang investor harus mengetahui keberadaan perusahaan yang produktif dan menguntungkan agar benar-benar jadi investasi yang profitabel. Untuk mengetahui baik tidaknya keberadaan sebuah perusahaan, seorang investor dapat menilainya melalui laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Manfaat laporan Keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan. Penggunaan analisa laporan keuangan dengan rasio

4 ini digunakan untuk memperoleh informasi yang rinci tentang kinerja yang dicapai perusahaan dan situasi serta keadaan keuangan suatu perusahaan. 4 Pendapat Horigon yang di kutip oleh I G. K. A. Ulupui dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Rasio likuiditas, leverage, aktifitas, dan profitabilitas terhadap return saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang. Serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. 5 Berdasarkan data di atas pada penelitian ini dalam mengetahui sehat tidaknya sebuah perusahaan dan pengaruh terhadap risiko investasi saham dengan cara melihat rasio likuiditas perusahaan yaitu dengan membandingkan current Asset (hutang lancar) dan current liabilities (hutang lancar). Adanya informasi tersebut membuat para investor yang ingin berinvestasi di pasar modal berbasis syariah semakin bergairah. 6 Di indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal sudah terjadi sejak tahun 1997. Usahanya memenuhi ketentuan dan tentang hukum syariah. 7 Saham syariah dapat dijadikan sebuah sarana untuk mengakomodir dana dari para investor, khususnya investor muslim. Investasi pada saham syariah merupakan alternatif pengelolaan dana yang baik karena saham-saham syariah jauh dari 4 RobbertAng, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Soft Indonesia, 1997, h. 18.20 5 NuroniatusSholicha, Analisis Pengaruh Net Profit Margin, Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2005, H.25 6 Ang, Robert, Pasar Modal Indonesia, 1997, Cet. 1 h.212 7 Nurul Huda, Investasi pada pasar modal Syariah, Jakarta: Kencana, 2008 h.55

5 usaha yang tergolong haram menurut islam. Adanya saham syariah diharapkan dapat meningkatkan perdagangan saham di lantai bursa. Instrumen dalam pasar modal mengandung suatu unsur ketidakpastian dan termasuk di dalamnya adalah saham. Saham itu mengandung unsur ketidakpastian karenanya unsur expectation memegang peranan. Investor harus memahami secara pasti bahwa dalam berinvestasi ada potensi mendapat keuntungan dan juga potensi menderita kerugian. Hal yang harus dilakukan oleh seorang investor adalah memaksimalkan tingkat return yang diperoleh dan meminimalkan potensi risiko yang akan terjadi. Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Investor saham sangat menyadari adanya potensi risiko dari investasi. Bentuk risiko investasi bisa bermacammacam, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Risiko investasi terbagi atas dua kelompok; pertama, risiko sistematis dan yang kedua, risiko tidak sistematis. Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Krisis moneter yang melanda indonesia sampai sekarang telah memporakporandakan perekonomian indonesia yang semula mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, sehingga menimbulkan inflasi. Akibat inflasi yang terus menerus meningkat dan peningkatannya tidak dapat dikendalikan, membuat semua bidang ekonomi terkena imbasnya.

6 Khususnya pasar modal, harga saham mengalami fluktuasi yang begitu besar. Tingkat suku bunga SBI dalam 3 tahun terakhir terlihat mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari Bank Indonesia dari www.bi.go.id, dimana tingkat suku bunga SBI pada tahun Desember 2002 adalah sebesar 12,93%, yang menurun menjadi sebesar 8,31% di tahun 2003, dan kembali menurun sebesar 7,43%. Semakin menurunnya tingkat suku bunga SBI ini ada indikasi dipicu oleh tingginya aktivitas perdagangan valuta asing dalam hal ini dollar Amerika, sehingga ada kecenderungan banyak investor yang lebih memilih menginvestasikan dananya di sektor perdagangan valuta asing. Nilai fluktuasi perdagangan valuta asing dalam hal ini rupiah dan dollar AS dalam tiga tahun terakhir terbukti menunjukkan fluktuasi yang sangat tinggi dimana pada bulan Januari 2002 nilai kurs rupiah terhadap Dollar AS adalah Rp. 10.320 dan ditutup pada akhir Desember 2002 adalah sebesar Rp. 8.940. Pada bulan Januari 2003 nilai kurs Rupiah adalah sebesar Rp. 8876 dan ditutup pada akhir Desember 2003 adalah sebesar Rp. 8456, dan pada tahun 2004 nilai kurs rupiah terhadap Dollar pada bulan Januari 2004 adalah sebesar Rp. 8.841 dan ditutup pada Desember 2005 sebesar Rp. 9.290. Dari sisi tingkat inflasi seperti kita ketahui bersama semenjak krisis moneter yang melanda Indonesia dimana mana harga barang dan jasa secara keseluruhan naik, sehingga mengakibatkan nilai uang turun. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dimana tingkat inflasi pada akhir Desember 2002 adalah sebesar 1.18% dan pada akhir Desember 2003 adalah sebesar 0.83% dan meningkat

7 drastis pada akhir Desember tahun 2004 menjadi sebesar 10.04%. Adanya peningkatan ini dipicu kondisi politik yang masih belum stabil di tanah air, selain itu dipengaruhi pula oleh terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS, dimana nilai tukar rupiah kembali menyentuh di level Rp. 9290 di akhir Desember 2004. Secara jelas perubahan nilai SBI, nilai kurs dan inflasi pada tahun 2010-2012 terakhir dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan BI rate dan indeks JII pada tahun 2010-2011 Tingkat suku bunga Index No Tahun SBI/BI Rate JII 1 2010 6,50% 5695 2 2011 6,00% 5685 3 2012 5,75% 3979 Sumber: Data Statistic Bursa Efek Indonesia dan pranala pers BI Januari 2012 indeks JII adalah 5695 Februari dan Maret 2012 indeks JII mengalami trend penurunan yaitu dengan posisi sebesar 5685-3979 Oleh karena itu berdasarkan dari tabel diatas naik turunnya tingkat suku bunga atau BI rate itu sangat mempengaruhi trend harga di bursa saham JII. pada tabel 1.1 di atas terlihat pada tingkat suku bunga SBI yang mengalami trend penurunan dan trend kenaikan. Pada akhir tahun 2010 tingkat suku bunga SBI mengalami trend kenaikan, pada tahun 2011-2012 mengalami trend penurunan. faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sarwono(2003) disebutkan bahwa variabel tingkat suku bunga merupakan variabel yang mempunyai

8 pengaruh terhadap harga saham. Begitu pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Okty(2002) yang menyebutkan bahwa faktor ekstern yang mempunyai pengaruh besar terhadap harga saham adalah tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko sistematis. Faktor lainnya antara lain kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, inflasi dan sebagainya. Apabila tingkat suku bunga tinggi, maka para investor akan lebih tertarik untuk menyimpan uang mereka di bank, dan sebaliknya jika tingkat suku bunga rendah, maka para investor akan lebih memilih berinvestasi di saham. Walaupun risiko yang diakibatkannya lebih besar. Giro Wajib Minimum (primer perbankan) yang dulunya 5% sekarang naik menjadi 8% dari dana pihak ketiga yang disimpan. GWM adalah cadangan berupa uang tunai (primer) atau surat berharga (sekunder) perbankan yang harus disimpan di BI untuk berjaga-jaga bila terjadi masalah likuiditas di bank tersebut. 8 Sementara itu, faktor yang mempengaruhi risiko tidak sistematis salah satunya adalah likuiditas perusahaan. Kemampuan likuiditas keuangan antar perusahaan cenderung berbeda-beda. Berdasarkan Rahardjo (2006:110) kriteria perusahaan yang mempunyai posisi keuangan kuat adalah mampu memenuhi kewajiban keuangannya kepada pihak luar secara tepat waktu, mampu menjaga kondisi modal kerja yang cukup, mampu membayar bunga 8 www.bi.go.id

9 dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan, dan menjaga posisi kredit utang yang aman. Rasio likuiditas bertujuan menaksir kemampuan keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan komitmen pembayaran keuangannya. Semakin tinggi angka rasio likuiditas, akan semakin baik bagi investor. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas tinggi akan diminati para investor dan akan berimbas pula pada harga saham yang cenderung akan naik karena tingginya permintaan. Kenaikan harga saham ini mengindikasikan meningkatnya kinerja perusahaan dan hal ini juga akan berdampak pada para investor karena mereka akan memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi dari investasinya. Untuk itu dengan portofolio (diversifikasi) juga bisa meningkatkan tingkat pengembalian. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka saya merasa tertarik dan terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul; Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Likuiditas perusahaan terhadap Risiko Investasi Saham yang Terdaftar pada Jakarta Islamic Index periode 2008-2011 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang penulis rumuskan ialah: 1. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga terhadap Risiko Investasi? 2. Bagaimana pengaruh tingkat likuiditas terhadap Risiko Investasi?

10 3. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas terhadap Risiko Investasi? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap risiko investasi di Jakarta Islamic Index b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat likuiditas terhadap risiko investasi di Jakarta Islamic Index c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga dan tingkat likuiditas terhadap Risiko Investasi 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan tersebut penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Untuk membantu investor dalam mengetahui risiko sebuah investasi Yang terdaftar di perusahaan Jakarta Islamic Index b. Bagi perusahaan tersebut penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan. c. Untuk mengetahui dan menambah wawasan bagi mahasiswa serta sumbangan pemikiran yang menyangkut analisis saham JII (Jakarta Islamic Index)

11 1.4 Sistematika Penulisan A. Bagian Awal Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, abstrak dan halaman daftar tabel, halaman daftar gambar B. Bagian Isi Terdiri dari beberapa bab antara lain: BAB 1 Pendahuluan Berisikan gambaran jelas guna memahami dari penelitian sehingga pembaca/penulis nantinya dapat dengan mudah dan jelas terhadap arah pembahasan. Pada bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II Tinjauan Pustaka Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah mengenai pengertian, suku bunga, likuiditas perusahaan, pemilihan portofolio, Jakarta Islamic Index. BAB III Metodologi Penelitian Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan metode analisis data.

12 BAB IV Pembahasan dan Hasil Riset Deskripsi populasi dan sampel perusahaan, dan pembahasan hasil penelitian (statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis) BAB V Penutup Berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup. C. Bagian Akhir Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan daftar lampiran-lampiran.